SSE
S NCS
E
E
SPS
E
DIAGNOSIS
Diagnosis berdasarkan manifestasi klinis, terutama
pada pasien dengan convulsive status epilepticus
Pada pasien-pasien GCSE, EEG sulit untuk dilakukan dan
memang tidak diperlukan untuk kepentingan diagnosis
EEG sebaiknya digunakan pada pasien-pasien status
epileptikus yang sedang dalam keadaan koma dan untuk
menyingkirkan kemungkinan non-convulsive status
epilepticus
PENDEKATAN TATALAKSANA
1 Amankan airway, breathing, dan circulation.
Akses intravena dengan NaCl 0,9%
Berikan oksigen, glukosa dan thiamine
2 Lorazepam 0,1 mg/kgBB intravena dengan kecepatan 2 mg/menit
Jika memungkinkan, lakukan bedside EEG
3 Fenitoin 20 mg/kgBB intravena dengan kecepatan 50 mg/menit, atau
fosfenitoin 15-20 mg PE/kgBB dengan kecepatan 150 mg/menit
4 Intubasi
Fenobarbital 20 mg/kgBB intravena dengan kecepatan 100 mg/min atau pentobarbital 5-
15 mg/kgBB setelah dilakukan EEG untuk menghentikan seluruh aktivitas epileptik.
Lanjutkan dengan dosis maintenance 0,5-5 mg/kgBB/jam; atau
Drip intravena propofol
Waktu Tindakan
0-5 menit Tatalaksana umum
Oksigenasi
Stabilisasi jalan napas, pernapasan, dan hemodinamik
Akses intravena dan berikan infus normal salin dengan tetesan lambat
Pemeriksaan darah ke laboratorium
Cek kadar glukosa
Monitoring EKG
5-10 menit a. Tiamin 100 mg intravena dan D50% 50 mL intravena
b. Diazepam 0,15 mg/kgBB intravena atau lorazepam 0,1 mg/kgBB intravena dalam 1-2 menit,
ulangi setelah 5 menit jika masih kejang
c. Jika tidak ada akses IV, berikan diazepam per rektal atau midazolam intranasal, bukal, atau
intramuskuler
10-20 menit Jika kejang masih berlanjut, berikan fenitoin 20 mg/kgBB intravena (50 mg/menit) atau fosfenitoin
20 mg/kg intravena (150 mg/menit). Jika masih kejang, tambahkan 5-10 mg/kgBB.
20-30 menit a. Intubasi, pasang kateter urin, mulai perekaman EEG, cek suhu tubuh
b. Berikan fenobarbital dengan loading dose 20 mg/kg intravena (100 mg/menit)
40-60 menit Jika kejang masih berlanjut induksi koma dengan pilihan:
Midazolam 0,2 mg/kgBB intravena, ulangi dosis 0,2-0,4 mg/kg intravena bolus setiap 5 menit
hingga maksimal loading dose 2 mg/kgBB, kemudian dosis pemeliharaan 0,05-2,9 mg/kgBB/jam,
titrasi dengan monitoring EEG; atau
Propofol 1-2 mg/kgBB, ulangi 1-2 mg/kgBB tiap 3-5 menit sampai kejang berhenti dengan loading
dose maksimal 10 mg/kg, diikuti 1-15 mg/kgBB/jam, titrasi dengan monitoring EEG; atau
Pentobarbital dosis awal 5 mg/kgBB intravena, selanjutnya 5 mg/kgBB IV bolus hingga kejang
berhenti, lanjutkan infus pentobarbital 1 mg/kgBB/jam, infus dilambatkan setiap 6 jam untuk
memastikan bangkitan kejang berhenti dengan pedoman monitoring EEG, observasi tekanan
darah dan pernapasan.
ALGORITMA TATALAKSANA
PROGNOSIS
Proporsi kasus status Mortalitas akut terkait status
epileptikus (%) epileptikus (%)
Withdrawal obat dan/atau 10-20 0-10
ketidakpatuhan konsumsi obat
antiepilepsi yang ditandai dengan
kadar obat antiepilepsi dalam darah
yang rendah
Control seizure
Fosfenitoin loading
dose
Knockdown
TERIMA KASIH