PERITONITIS GENERALISATA

et causa
PERFORASI GASTER

LAPORAN KASUS
JOVI PARDOMUAN SIAGIAN
I11112008

SUPERVISOR
DR. RANTI WALUYAN
 IDENTITAS

Nama
Tn. Y
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Usia
25 tahun
Tanggal Masuk Rumah Sakit
Selasa, 2 Mei 2017 13.30 WIB
 PRIMARY SURVEY

Chief complaint Nyeri perut sejak 3 hari sebelum masuk Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang
Airway Stridor (-), gargling (-), snoring (-)
Clear
Breathing Simetris saat statis dan dinamis
Suara napas dasar vesikuler
Frekuensi napas 24 kali/menit
Circulation Tekanan darah 130/80 mmHg
Frekuensi nadi 84 kali/menit
Disability Glasgow Coma Scale E4M6V5
Pupil isokor dengan diameter 3 mm/3 mm
Refleks cahaya langsung (+/+)
Refleks cahaya tidak langsung (+/+)
Exposure Suhu 37,5oC
Tidak ada jejas
 SECONDARY SURVEY

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari sebelum
masuk rumah sakit. Nyeri perut dirasakan pertama kali di ulu
hati kemudian menyebar ke perut bagian kanan sebelum
menyebar ke seluruh lapang perut. Pasien tidak buang air
besar selama kurang lebih 2 minggu sebelum masuk rumah
sakit. Demam, mual dan muntah disangkal. Riwayat maag (+).
 SECONDARY SURVEY

Pemeriksaan Fisik
Kepala Normocephalus, tidak ada jejas

Mata Conjunctiva anemis (-)

Sklera ikterik (-)

Leher Peningkatan jugular venous pressure (-)

Pembesaran kelenjar getah bening (-)

Thorax Simetris saat statis maupun dinamis

Suara napas dasar vesikuler di seluruh lapang paru
Rhonki (-). wheezing (-), S1S2 reguler

Abdomen Distensi (-), bising usus menurun

Supel, nyeri tekan di seluruh lapang perut
Hipertimpani dan nyeri pada perkusi

Ekstremitas Akral hangat

Capillary refill time < 2 detik
 ASESMEN 1

Peritonitis generalisata
 PLAN 1

IVFD Ringer Laktat 20 tetes/menit

IV Ketorolac 30 mg/8 jam
IV Ranitidin 50 mg/12 jam
IV Ceftriaxone 1 g/12 jam
Inf. Metronidazole 500 mg/12 jam
Pemasangan urinary cathether
Pemasangan nasogastric tube
Pemeriksaan foto polos abdominal series
Pemeriksaan darah lengkap
 HASIL PEMERIKSAAN

Hemoglobin 12,9 g/dL

Leukosit 12.000/mm3
Basofil 0%
Eosinofil 1%
Neutrofil batang 2%
Neutrofil segmen 80%
Limfosit 10%
Monosit 7%
Trombosit 188.000/mm3
Hematokrit 39,6%
Eritrosit 4.800.000/mm3
Ureum 59,8 mg/dL
Creatinin 0,9 mg/dL
Na+ 131,15 mmol/L
K+ 4,11 mmol/L
Cl- 91,98 mmol/L
HASIL PEMERIKSAAN
 HASIL PEMERIKSAAN

Abdomen erect Abdomen supine

 ASESMEN 2

Peritonitis generalisata et causa perforasi gaster

 PLAN 2

Pro laparotomi eksplorasi cito

PEMBAHASAN
Peritonitis adalah inflamasi peritoneum dan bisa
bersifat lokal maupun general.
Pada perforasi gaster, cairan gaster akan mengalir
melalui sulcus paracolica dextra
Perforasi ulkus gastroduodenal biasanya ditandai
dengan onset nyeri perut akut
Peritonitis pada pasien di kasus ini disertai dengan kedua
tanda tersebut, ditambah dengan riwayat maag yang diakui
oleh pasien memperkuat kecurigaan perforasi gaster secara
klinis.
Perforasi gastrointestinal pada awalnya bersifat
steril selama 12 jam pertama sebelum mengalami
infeksi sekunder
Lubang hasil perforasi ini akan memberikan akses
kepada asam lambung, empedu, dan flora oral ke
rongga peritoneum ataupun retroperitoneum
Untuk mengatasi hal tersebut secara definitif, diperlukan
tatalaksana operatif.
FOTO THORAX ERECT
FOTO ABDOMEN SUPINE
FOTO ABDOMEN ERECT
FOTO LEFT
LATERAL
DECUBITUS
Jika posisi erect tidak
memungkinkan
 TATALAKSANA

Operatif
Penanganan pre-operatif
Koreksi cairan dan ketidakseimbangan elektrolit
Pemasangan nasogastric tube dan kateter urin
Terapi antiobiotik spektrum luas
Analgesia
Terapi konservatif
Kasus pasien yang non-toksik
Secara klinis stabil
Biasanya diberikan cairan intravena, antibiotik, aspirasi NGT,
dan nothing per oral.
 PROGNOSIS

Ad vitam
Dubia ad bonam
Ad functionam
Dubia ad bonam
Ad sanationam
Dubia ad bonam
 KESIMPULAN

Tn. Y, 25 tahun, datang dengan keluhan nyeri di

seluruh lapang perut dan riwayat maag
Tn. Y didiagnosis peritonitis generalisata et causa perforasi
gaster berdasarkan pemeriksaan klinis dan penunjang
Terapi definitif yang didapatkan adalah laparotomi eksplorasi cito
TERIMA KASIH