Anda di halaman 1dari 27

Unsur Manajemen Dalam

Pelayanan Kebidanan Tentang


Pengawasan, Pengendalian,
Penilaian, Pencatatan dan
Pelayanan

DISUSUN OLEH :
Afreciami Kartika 11.242.041
Anggrie Puspitasari 11.242.042
Anistia Viri Marantika 11.242.043
Astiana Aldila 11.242.044
Audria Octa A.W.L 11.242.045
Berti Eka Sari 11.242.046
Dede Mardiyah 11.242.047
Unsur Pokok Manajemen

Berdasar definisi (Komisi Pendidikan


Administrasi Kesehatan Amerika
Serikat) ditemukan 5 faktor pokok
yang berperan penting dalam
menetukan keberhasilan manajemen
kesehatan, 5 unsur pokok manajemen
kesehatan adalah: masukan (input),
proses (process), keluaran (output),
sasaran (target) serta dampak
(impact)
Manajemen Pelayanan Kebidanan
Didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan
yang bekerja secara sistematis untuk
menghasilkan luaran Pelayanan Kebidanan
yang efektif dan efisien
Ada 5 (lima) fungsi manajemen yang
dikenal yakni Pengawasan,
Pengendalian, Penilaian, pencatatan
dan pelayanan.Semua fungsi
manajemen tersebut harus
dilaksanakan secara terkait dan
berkesinambungan
(Departemen Kesehatan, 2004).
Pengawasan :Monitori
ng
Kegiatan pelayanan harus terus di awasi
pelaksanaannya agar mencapai target yang telah
ditetapkan.
Pengawasan dibedakan atas dua macam, yakni
pengawasan internal dan pengawasan eksternal.
Pengawasan mencakup aspek administrative,
keuangan dan teknis pelayanan.
Lanjutan pengawasan
Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani
Handoko (1995) mengemukakan definisi bahwa: pengawasan
manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan
standar pelaksanaan dengan tujuan tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Lanjutan pengawasan
dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses
pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata
4. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan
standar dan penganalisaan penyimpangan-
penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.
Prinsip
Pengawasan
a.Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan harus
dimengerti oleh staf dan hasilnya mudah diukur.
b.Fungsi pengawasan harus difahami pimpinan
sebagai suatu kegiatan yang sangat penting dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
c.Standar unjuk kerja harus dijelaskan kepada
seluruh staf
MANFAAT PENGAWASAN
a.Dapat mengetahui sejauh mana program sudah
dilakukan oleh staf.
b.Dapat mengetahui adanya penyimpangan pada
pemahaman staf dalam melaksanakan tugas-
tugasnya.
c.Dapat mengetahui apakah waktu dan sumber daya
lainnya mencukupi kebutuhan dan telah
dimanfaatkan secara efisien.
d.Dapat mengetahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan.
e.Dapat mengetahui staf yang perlu diberikan
penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan
lanjutan.
Proses pengawasan
a.Mengukur hasil/prestasi yang telah dicapaioleh
staf atau organisasi
b.Membandingkan hasil yang telah dicapai dengan
tolok ukur.
c.Memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi sesuai dengan faktor-faktor penyebabnya
dan menggunakan faktor tersebut untuk
menetapkan langkah-langkah intervensi.
Jenis-jenis
Pengawasan Prinsip pokok
a.Pengawasan perlu diperhatikan 2
fungsional prinsip pokok, yaitu:
(struktural) a.Adanya
Rencana
b.Pengawasan publik b.Adanya
c.Pengawasan non instruksi-instruksi
fungsional dan pemberian
wewenang kepada
bawahan.
Obyek
Pengawasan
a.Obyek yang menyangkut kuantitas dan
kualitas barang atau jasa. Pengawasan ini
bersifat fisik.
b. Keuangan
c.Pelaksanaan program dilapangan
d. Obyek yang bersifat strategis
e. Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain
yang terkait.
PENGUKURAN PENAMPILAN AKTUAL
Pengukuran dilakukan dengan membandingkan
hasil dengan tujuan dan standar.
Cara untuk membuat perbandingan meliputi:

a.Historis/relatif/rancang-bangun
b.Benchmarking

Tujuan penampilan didefinisikan dan standar-standar


untuk mengukurnya disusun.
Ada 2 tipe standar :
a.Standar out-put (keluaran): mengukur hasil-hasil
tampilan dalam istilah kuantitas, kualitas, biaya atau
waktu.
b.Standar in-put (masukan): mengukur usaha-usaha
kerja yang masuk ke dalam tugas penampilan.
PENGENDALIAN :CONTROLLING
Pelayanan yang sudah optimal tetap perlu
dikendalikan arahnya agar tidak menyimpang dari
tujuan kegiatan.

Pengendalian Efektif
Pengendalian terbaik dalam organiasasi adalah
berorientasi pada strategi dan hasil, dapat
dipahami, mendorong pengendalian diri (self-
control), berorientasi secara waktu dan eksepsi,
bersifat positif, setara dan objektif, fleksibel
Tipe tipe
pengendalian
Tipe-tipe pengendalian (awal)
preliminary (kendali feedforward) :
Kendali ini menyakinkan bahwa arah
yang tepat telah disusun dan
sumber-sumber yang tepat tersedia
untuk memenuhinya.
Tipe-tipe pengendalian (saat ini)
concurrent (kendali steering) :
berfokus pada apa yang sedang
terjadi selama proses yang
memantau operasi dan aktivitas
yang sedang berjalan untuk
menjamin sesuatunya telah sedang
dikerjakan dengan tepat.
Tipe-tipe pengendalian (akhir) post-
action (kendali feedback) : kendali ini
mengambil tempat setelah suatu
tindakan dilengkapi dan berfokus
pada hasil akhir, kebalikan dari input
dan aktivitas.
Manajer memiliki 2 pilihan luas
dengan memperhatikan pengendalian
Pengendalian internal memberikan individu
yang termotivasi untuk melatih pengendalian
diri dalam memenuhi harapan pekerjaan
Pengendalian eksternal terjadi melalui supervisi
personal dan penggunaan sistem administrasi
formal antara lain sistem penilaian penampilan,
sistem kompensasi dan keuntungan, sistem
disiplin kepegawaian, dan management-by-
objectives (manajemen berdasar tujuan).
Kompensasi dan keuntungan dari sistem
pengawasan dan pengendalian yang baik

a. Akan menarik orang berbakat dan


mempertahankannya di dalam organisasi.
b.Memotivasi orang untuk menggunakan usaha
maksimum dalam pekerjaannya.
c.Menyadarkan nilai dari kontribusi
penampilannya.
Penilaian :Evaluation
Setiap hasil kegiatan
harus dievaluasi
sebagai bentuk
pertanggung jawaban
institusiterhadap
publikdan
Kegiatan penilaian dilakukan pada
akhir tahun anggaran
Kegiatan yang dilakukan mencakup hal-hal berikut :
a.Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan
kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan
dengan rencana tahunan dan standar pelayanan.
b.Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan
kegiatan sesuai dengan pencapaian serta masalah
dan hambatan yang ditemukan untuk rencana
tahun berikutnya.
PENCATATAN DAN PELAYANAN
Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya
bahan pustaka baik berupa tulisan atau rekaman.
Dokumentasi merupakan suatu catatan otentik atau
semua warkat asli yang dapat dibuktikan atau
dijadikan bukti dalam persoalan hukum. (menurut
manajemen kebidanan, 1995).
Pendokumentasian adalah pekerjaan mencatat atau
peristiwa dan objek maupun aktivitas pemberian jasa
(pelayanan) yang dianggap berharga dan penting.
DOKUMENTASI KEBIDANAN
merupakan bukti catatan dalam pelaporan yang
dimiliki bidan dalam melakukan catatan asuhan yang
berguna untuk kepentingan klein, bidan dan tim
kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap
secara tertulis dengan tanggung jawab bidan.
Dokumentasi kebidanan merupakan bukti legal dari
asuhan pelaksanan kebidanan.
TUJUAN DOKUMENTASI
Sebagai sarana komunikasi
Sebagai tanggung jawab dan tanggung
gugat
Sebagai informasi statistik
Sebagai sarana pendidikan
Sebagai sumber data penelitian
Sebagai jaminan kualitas pelayanan
kesehatan
Sebagai sumber data perencanaan asuhan
keperawatan/kebidanan berkelanjutan
PRINSIP PRINSIP
PENCATATAN / DOKKUMENTASI
Prinsip pencatatan ditinjau dari dua segi,
yaitu dari segi isi maupun teknik pecatatan.
a. Isi pencatatan
1.Mengandung nilai administratif
2.Mengandung nilai hukum
3.Mengandung nilai keuangan
4.Mengandung nilai riset
5.Mengandung nilai edukasi
.
LANJUTAN
b. Teknik pencatatan
1.Menulis nama pasien pada setiap halaman catatan
perawata/bidan
2.Mudah dibaca, sebaiknya menbggunakan tinta warna biru /
hitam
3.Akurat, menulis catatan selalu dimulai dengan menulis tanggal,
waktu dan dapat dipercaya secara faktual
4.Ringkas, singkatan yang biasanya digunakan dan dapat
diterima, dapat dipakai.
5.Pencatatan mencakup keadaan sekarang dan waktu lampau.
6.Jika terjadi kesalahan pada saat pencatatan, coret satu kali
kemudian tulis kata salah diatasnya serta paraf dengan jelas.
Dilanjutkan dengan informasi yang benar jangan dihapus .
validitas pemcatatan akan rusak jika ada penghapusan.
7.Tulis nama jelas pada setiap hal yang telah dilakukan dan
bubuhi tanda tangan
8.Jika pencatatan bersambung pada halaman baru, tanda tangani
dan tulis kembali waktu dan tanggal pada bagian halaman
tersebut
JENIS JENIS PENCATATAN
Ada dua jenis pencatatan :
1.Catatan pasien secara tradisional
merupakan catatan yang berorientasi pada
sumber dimana setiap sumber mempunyai
catatan sendiri. Sumber bisa didapat dari
perawat, dokter, atau tim kesehatan lainnya.
2. catatan berorientasi pada masalah
Pencatatan yang berorientasi pada masalah
berfokus pada masalah yang sedang di alami
pasien.
POLA PENYAJIAN DOKUMENTASI
KEBIDANAN
Sistem pendokumentasian kebidanan
dengan pengumpulan data rekam medik
sebagai keterangan baik tertulis maupun
terekam tentang identitas anamnesa,
penetuan fisik laboratoruim, diagnosa
segala kebidanan dan tindakan medik yang
diberikan kepada pasien dan pengobatan
baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun
yang mendapatkan pelayanan darurat.
.POLA PENYAJIAN DOKUMENTASI
KEBIDANAN
SOAP =Catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan tertulis.
a.S= Subjective Data = Data Subjektif
Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien
melalui anamnesa.
b.O= Objective Data = Objektif Data
Menggambarkan pendokumentasian dari hasil pemeriksaan fisik
klien, hasil laboratorium dan tes diagnostic lain yang dirumuskan
dala fokus untuk mendukungAssesment.
c.A= Assesment = Pengkajian ulang = Kesimpulan dari data S dan O
Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dari interpretasi
data subjektif dan data objektif dalam suatu identifikasi.
d.P= Perencanaan
Menggambarkan pendokumentasian dari perencanaan asuhan
secara menyeluruh dalam melaksanakannya secara efisien serta
mengevaluasi efektivitas asuhan yang diberikan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai