Anda di halaman 1dari 22

JADWAL IMUNISASI

MENURUT IDAI 2011

SMFILMUKESEHATANANAK
RSUDdr.SOEBANDIJEMBER
2012
Perbedaan dengan
jadwal sebelumnya
Semuaimunisasidirekomendasikanuntukanak.
Berbeda dengan jadwal imunisasi sebelumnya, imunisasi pada anak tidak
dibedakan dalam kategori diwajibkan dan dianjurkan. Pada dasarnya semua vaksin
dianjurkan untuk diberikan pada anak, jika tidak ada kontraindikasi dan
pemberiannya memungkinkan. Hal ini berguna untuk meniadakan keraguan atau
pertanyaan orangtua bahwa vaksin tertentu tidak perlu karena tidak diwajibkan.
Jika penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) ingin dicegah pada
seorang anak atau dikurangi angka kejadiannya, maka semua imunisasi perlu
rekomendasikan.

HepatitisB
Vaksin hepatitis B (VHB) 1 tetap direkomendasikan untuk diberikan dalam 12 jam
setelah bayi lahir, demikian pulan VHB 2 tetap diberikan 1 bulan setelah VHB 1.
Namun VHB 3 direkomendasikan diberikan pada umur 6 bulan atau 5 bulan
setelah VHB2. Jadwal 0,1,6 bulan akan menghasilkan anti-HBs yang paling
optimal.
VaksinPolio
Diberikan pada kunjungan pertama. Bayi yang lahir di RB/RS diberikan vaksin OPV saat bayi
dipulangkan untuk menghindari transmisi virus vaksin kepada bayi lain. Selanjutnya, untuk
polio-1 polio-2, polio-3 dapat diberikan vaksin OPV atau IPV.

ImunisasiBCG
Pada jadwal yang baru, agar hasil yang diperoleh optimal maka BCG dianjurkan untuk diberikan
pada bayi pada umur 2 sampai 3 bulan. Bila vaksin BCG akan diberikan sesudah umur 3 bulan,
perlu dilakukan uji tuberkulin. Bila uji tuberkulin pra-BCG tidak dimungkinkan, BCG dapat
diberikan, namun harus diobservasi dalam 7 hari. Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan
(accelerated local reaction), perlu dievaluasi lebih lanjut (diagnostik TB).

ImunisasiDPT
Diberikan pada umur 6 minggu. Dapat diberikan vaksin DTwP atau DTaP atau kombinasi
dengan hepatitis B atau Hib. Ulangan DPT umur 18 bulan dan 5 tahun. Program BIAS :
disesuaikan dengan jadwal imunisasi Kementrian Kesehatan. Untuk anak umur diatas 7 tahun
dianjurkan vaksin Td.
Campak
Diberikan pada umur 9 bulan, vaksin campak ulangan direkomendasi dianjurkan untuk
diberikan pada anak umur 5-7 tahun. Program BIAS: disesuaikan dengan jadwal
imunisasi Kementrian Kesehatan.

VaksinPneumokokus
Dapat diberikan pada umur 2, 4, 6, 12-15 bulan. Pada umur 7-12 bulan, diberikan 2 kali
dengan interval 2 bulan; pada umur > 1 tahun diberikan 1 kali, namun keduanya perlu
dosis ulangan 1 kali pada umur 12 bulan atau minimal 2 bulan setelah dosis terakhir.
Pada anak umur di atas 2 tahun PCV diberikan cukup satu kali.

VaksinRotavirus
Monovalen (Rotarix) diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen (Rotateq) diberikan 3
kali. Rotarix dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval
minimal 4 minggu. Sebaiknya vaksinasi Rotarix selesasi diberikan sebelum umur 16
minggu dan tidak melampaui umur 24 minggu. Vaksin Rotateq : dosis ke-1 diberikan
umur 6-12 minggu interval dosis ke-2 dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada
umur < 32 minggu (Interval minimal 4 minggu).
Vaksinvarisela
Dapat diberikan setelah umur 12 bulan, terbaik pada umur sebelum masuk sekolah dasar.
Bila diberikan pada umur > 12 tahun, perlu 2 dosis dengan interval minimal 4 minggu.

VaksinMMR
Dapat diberikan pada umur 12 bulan, apabila belum mendapat vaksin campak umur 9
bulan. Selanjutnya MMR ulangan diberikan pada umur 5-7 tahun.

VaksinInfluenza
Diberikan pada umur 6 bulan, setiap tahun. Untuk imunisasi primer anak 6 bulan - < 9
tahun diberikan 2 X dengan interval minimal 4 minggu.

VaksinHPV
Dapat diberikan mulai umur 10 tahun. Jadwal vaksin HPV bivalen (Cervarix) 0,1,6
bulan; vaksin HPV tetravalen (Gardasil) 0,2,6 bulan.

Seperti jadwal imunisasi sebelumnya dan jadwal imunisasi di negara lain, jadwal
imunisasi Rekomendasi IDAI tahun 2011 juga mempunyai catatan kaki yang
memberikan informasi tambahan tentang imunisasi yang bersangkutan.
Vaksin Hepatitis B
Imunisasi Hepatits B tujuannya untuk
memberikan kekebalan terhadap
penyakit Hepatitis B atau penyakit
kuning.
Hepatitis B:Vaksin disuntikkan secara
subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.
diberikan pada bulan ke 0, 1 dan 6.
vaksin ini mengandung 30-40 g
protein HbsAg
Vaksin Polio
Imunisasi Polio tujuannya untuk memberikan
kekebalan kepada bayi dan balita terhadap
penyakit poliomielitis atau kelumpuhan.
Vaksin diberikan secara parenteral sebanyak 2
tetes (0,1 cc). Diberikan pada bulan ke 2, sebanyak
tiga bulan dengan jarak 2 bulan, bulang ke-2, 4
dan 6, ulangan pada umur 18-24 bulan dan 5
tahun.
Diberikan 4 kali, dosis pertama dan kedua untuk
membentuk imunitas primer sedangkan dosis
ketiga dan keempat untuk membentuk imunitas
sekunder.
Vaksin BCG (Bacillus
Celmette-Guerin)
Imunisasi BCG tujuannya untuk memberikan kekebalan aktif
kepada bayi dan balita terhadap penyakit TBC Paru Paru.

Vaksin disuntikkan secara intrakutan pada lengan atas, untuk


bayi berumur <1 tahun diberikan sebanyak 0,05 mL dan
untuk anak berumur >1 tahun diberikan sebanyak 0,1 mL.

Kontra indikasi pemberian vaksin BCG:


Respon imunologik terganggu : infeksi HIV, def imun kongenital,
leukemia, keganasan
Respon imunologik tertekan: kortikosteroid, obat kanker, radiasi

Kejadian yang menyerati setelah 2 minggu akan terjadi


pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan. setelah
2-3 minggu kemudian pembengkakan menjadi abses kecil
yang menjadi luka dengan garis tengah sekitar 10mm. luka
tersebut akan sembuh dengan sendirinya dan meninggalkan
parut yang kecil.
Vaksin DPT
a. Difteri
Adalah penyakit yang disebabkan bakteri Corynebacterium
diphteriae dengan gejala panas lebih kurang 38oC disertai
adanya pseudo membran (selaput tipis) putih keabu-abuan
pada tenggorokan (laring, faring, tonsil) yang tak mudah lepas
dan mudah berdarah.
b. Pertusis
Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella
pertusis dengan gejala batuk beruntun. Serangan batuk lebih
sering pada malam hari.
c. Tetanus
Adalah penyakit disebabkan oleh Clostridium tetani dengan
terdiri dari tetanus neonatorum dan tetanus

Imunisasi DPT tujuannya untuk memberikan kekebalan


yangbersamaan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis dan
Tetanus.
Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk
suntikan, yang disuntikkan pada otot lengan atau
paha. Dosis 0,5 ml secara intra muskular di bagian
luar paha. Diberikan pada bulan ke 2, sebanyak
tiga bulan dengan jarak 2 bulan, bulang ke-2, 4 dan
6, ulangan pada umur 18-24 bulan dan 5 tahun.
Kontra indikasi pemberian vaksin DPT:
Kelainan neurologis n terlambat tumbuh kembanG
Ada riwayat kejang
Pernah sebelumnya divaksinasi DPT menunjukkan:
anafilaksis, ensefalopati, kejang, renjatan,
hiperpireksia, tangisan/teriakan hebat.
kejadian yang menyertai kadang2 bayi menderita
panas setelah mendapat vaksin ini. tetapi panas ini
umumnya akan sembuh dalam 1-2 hari. sebagian
bayi merasa nyeri, sakit, merah atau bengkak di
tempat suntikan.
Vaksin Hib (Haemophilus
influenzae b)
Kapsul polisakarida.
Diberikan sejak umur 2 bulan, diberikan 3
kali dengan jarak 2 bulan bulan 2,4 dan 6
ulangan 15-18 bulan
Bila diberikan pada usia 6 bl-1 th diberikan
2 kali, sdgkan bila >1 th cukup diberikan 1
kali
Intramuskular
Efek samping: lokal & sangat jarang
Vaksin Pneumokokus
(PCV)
Dua tipe
Polysaccharide pneumococcal
vaccine 23 serotypes (PPV-23)
Polysaccharide capsule conjugated to
protein- 7 serotypes ( PCV-7).
Dosis tunggal 0,5 ml, IM atau SC dalam
Diberikan sejak umur 2 bulan,
diberikan 3 kali dengan jarak 2 bulan,
imunisasi ulangan 6 bulan kemudian
Efek samping ( lokal )
Vaksin Rotavirus
Infeksi rotavirus terjadi di seluruh dunia. Pada daerah dengan 4 musin, umumnya terjadi pada musim dingin. Di
Indonesia, puncak kejadian diare kaena rotavirus terjadi pada musim panas yaitu sekitar bulan Juli-Agustus.
Diare karena rotavirus terjadi pada usia 6-24 bulan, dengan puncaknya pada usia 9-12 bulan.

Vaksin3,14,16
Vaksin rotavirus yang telah ada di pasaran berasal dari Human Rotavirus vaccine R/X 4414, dengan sifat
sebagai berikut: Live, attenuated, berasal dari Human Rotavirus / galur 89-12.

DosisdanPemberian16
Vaksin diberikan secara oral dengan dilengkapi buffer dalam kemasannya. Vaksin rotavirus (Rotateq) berisi
cairan berwarna kuning muda dan kadang juga berwarna agak kemerahmudaan. Setiap dosis terdiri dari 2 mL
yang disediakan dalam bentuk squeezable plastic dosing tube dengan twist-off cap. Vaksin seharusnya diberikan
secepat mungkin setelah dikeluarkan dari kulkas.

Jadwalpemberianvaksin
Monovalen (Rotarix) diberikan 2 kali, vaksin rotavirus pentavalen (Rotateq) diberikan 3 kali.
Rotarix dosis I diberikan umur 6-14 minggu, dosis ke-2 diberikan dengan interval minimal 4
minggu. Sebaiknya vaksinasi Rotarix selesasi diberikan sebelum umur 16 minggu dan tidak
melampaui umur 24 minggu. Vaksin Rotateq : dosis ke-1 diberikan umur 6-12 minggu interval
dosis ke-2 dan ke-3 4-10 minggu, dosis ke-3 diberikan pada umur < 32 minggu (Interval minimal 4
minggu).
Vaksin Influenza
Virus tidak aktif. Ada 2 macam, yaitu
whole-virus dan split-virus vaccine.
Satu dosis vaksin dapat diberikan
secara teratur setiap tahun.
Untuk anak usia 6 bl-3 th 0,25 ml,
usia >3 th 0,5 ml. Untuk anak usia 6
bl-9 th bila mendapat vaksin pertama
kali harus diberikan 2 kali berturut-
turut dg selang waktu 1 bulan
KIPI: lokal dan sistemik (jarang)
Vaksin Campak
Imunisasi campak memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak (tampek). Imunisasi campak diberikan
sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan dan ulangan
pada umur 5-7 tahun. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan
pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian.
Campak:Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak
0,5 mL
Kontra indikasi pemberian vaksin campak:
* infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38Celsius
* gangguan sistem kekebalan
* pemakaian obat imunosupresan
* alergi terhadap protein telur
* hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin
* wanita hamil.
anak mungkin panas pada hari ke 5-12 sesudah suntikan.
kadang2 disertai kemerahan pada kulit seperti campak. hal ini
adalah gejala penyakit campak ringan dan umumnya setelah 1-
2 hari akan hilang.
Vaksin MMR
Merupakan vaksin hidup yang dilemahkan dari :
- Measless strain moraten ( campak)\
- Mumps strain jerly lynn (parotitis)
- Rubela strain RA (campak jerman)

Diberikan pada umur 15 bulan. Dosis 0.5 ml secara sub cutan,


diberikan minimal 1 bulan setelah sintikan imunisasi lain.
Vaksin MMR
Dosis pertama diberikan pada usia 15 bulan dan dosis kedua diberikan secara rutin pada usia 5 sampai 7
tahun. Anak yang telah berusia 11-12 tahun yang belum pernah mendapat dua dosis imunisasi MMR dapat
diberikan vaksin dimana dosis kedua diberikan setelah 1 bulan (mminimal 28 hari) dari dosis pertama

Dosis
Vaksin MMR merupakan vaksin kering, mengadung virus hidup.
Harus disimpan pada temperature 2-8 C atau lebih dan terlindung dari cahaya matahari
Vaksin harus digunakan dalam waktu 1 jam setelah dicampur dengan pelarutnya. Setelah dilarutkan harus
diletakkan pada tempat yang tetap sejuk dan terlindung dari cahay karena setelah dicampur vaksin tidak
stabil dan cepat kehilangan potensinya pada temperature kamar.

Pada temperature 2225 C vaksin akan kehilangan potensi 50% dalam 1 jam, pada temperature
>37 c vaksin menjadi tidak aktif setelah 1 jam
Dosis tunggal 0,5 ml diberikan secara intramuscular atau subcutan dalam
Dibeerikan pada umur 15 bulan, ulangan 5-7 tahun
Imounisasi ini menghasilkan serokenversi terhadap ketiga virus lebih dari >95% kasus
Vaksin Tifoid
Vaksin demam tifoid parenteral Typhim Vi
Tiap 0,5 ml mengandung S. typhi polisakarida
Diberikan pada anak usia >2 th, imunisasi ulangan
setiap 3 tahun
ada juga vaksin typoid oral diberikan untuk anak
umur 6 tahun. Ulangan tiap 5 tahun,
Cara pemberian vaksin oral tiap hari ke 1, 3 dan 5
ditelan 1 kapsul vaksin 1 jam sebelum makan.

SC atau IM pada deltoid atau paha untuk yang


parenteral.
KIPI : demam, kemerahan & pembengkakan pada
tempat suntikan (menghilang beberapa hari)
Vaksin Hepatitis A

Dibuat dari virus yang dimatikan dari


strain HM-175.
Kemasan anak: 1 fl (0,5 ml) berisi
720 EIU
Intramuskular deltoid atau paha.
Diberikan 2 tahun, diberikan dua
kali interval 6-12 bulan.
Reaksi samping sangat jarang
Vaksin Varisela
vaksinvarisela.3
Vaksin virus hidup varisela-zoster (galur OKA) yang dilemahkan terdapat dalam bentuk
bubuk-kering (lyophilized). Bentuk ini kurang stabil dibandingkan vaksin virus hidup lain,
sehingga memerlukan suhu penyimpanan tertentu. Bagi anak hanya diperlukan 1 dosis, sedang
individu immunokompromais serta remaja (sama atau di atas 13 tahun) dan dewasa
memerlukan 2 dosis, selang 1-2 bulan.

Serokonversi didapat dari 97% individu yang divaksinasi dan sekitar 70% terlindungi apabila
terpapar infeksi oleh anggota keluarga. Infeksi setelah terpapar apabila telah divaksinasi dapat
terjadi pada 1-2 % kasus setahun, tetapi infeksi biasanya bersifat ringan.

carapemberian3
Satgas Imunisasi IDAI merekomendasikan vaksin ini diberikan bisa mulai usia > 12 bulan,
dosis 0,5 ml secara subkutan, dosis tunggal. Bila diberikan pada umur > 12 bulan, perlu 2
dosis dengan interval minimal 4 minggu. Mengingat infeksi alamiah masih tinggi sehingga
imunisasi pada sekelompok anak tertentu tidak mengubah epidemiologi penyakit ini, seperti
peningkatan insiden pada golongan umur yang lebih tua.
Vaksin HPV
VaksinHPV3,13
Vaksin HPV merupakan vaksin inaktif yang melindungi 4 tipe mayor HPV. Vaksin HPV dapat mencegah penyakit genital dan
kanker servix.
Vaksin HPV direkomendasikan untuk wanita yang berumur 11-12 tahun. Hal ini disebabkan, wanita umur 11-12 tahun belum
melakukan hubungan seksual. (belum terexpose HPV). Pada umur ini, vaksin dapat mencegah hampir 100% karena vaksin
HPV mencegah keempat tipe HPV. Akan tetapi, jika wanita sudah terinfeksi oleh HPV maka vaksin tidak dapat mencegah
penyakit dari tipe HPV yang terinfeksi. Vaksinasi juga direkomendasikan untuk wanita umur 13-26 tahun yang belum
mendapatkan vaksin.

Vaksin bivalen (tipe 16 dan 18, Cervarix@)


Vaksin quadrivalen (tipe 6, 11, 16, dan 18, Gardasil@)
HPV vaksin diberikan dalam 3 dosis:
Dosis pertama : sekarang
Dosis kedua : 2 bulan setelah dosis 1
Dosis ketiga : 6 bulan setelah dosis 1
Dosis tambahan tidak direkomendasikan
Vaksin HPV dapat diberikan bersamaan dengan vaksin yang lain

RekomendasiSatgasImunisasiIDAI:3
Imunisasi vaksin HPV diperuntukkan pada anak perempuan sejak umur 10 tahun
Dosis 0,5 ml, diberikan secara intramuscular pada daerah deltoid.
Jadwal:
Vaksin HPV bivalen, jadwal 0, 1, dan 6 bulan,
Vaksin HPV tetravalen, jadwal 0, 2, dan 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai