Anda di halaman 1dari 36

Gastroenterologi

dr. Sugeng Budi Rahardjo, Sp.PD.


SMF Interna
RSUD dr. Subandi Jember
Odinofagi - Nyeri saat menelan
a
- Gangguan pasase makanan dari mulut
ke lambung
Disfagi Pasien mengeluh sulit menelan,
a makanan terasa mengganjal di
leher, atau makanan tidak terasa
Istilah Khusus Gejala
turun ke lambung.
Dispepsi
a Penyakit GIkeluhan
- Kumpulan gejala/ Tractyang terdiri
dari rasa tidak nyaman di ulu hati,
kembung, mual muntah, sendawa,
rasa cepat kenyang, sebah.

Konstipas- Persepsi gangguan buang air besar


i
berupa berkurangnya frekuensi BAB,
sensasi tidak puas, nyeri, perlu usaha
Esofagus
Gastro Esophageal Reflux Disease
(GERD):
Terjadinya aliran balik isi lambung ke lumen
esofagus.
Klinis:
Heartburn, Regurgitasi, Disfagia, Nyeri
retrosternal, epigastrik.
Rasa terbakar dapat menjalar ke leher terutama
setelah makan.
Diperberat jika pasien membungkuk atau
berbaring.
Bila miring ke arah kiri nyeri sedikit berkurang.
Diagnosis:
Note: Setiap pasien dengan epigastric pain dengan usia tua,
Berdasarkan
obesitas, gejala klinis
post menopause yangdipikirkan
harus tetap khas. kemungkinan
PJKPenunjang:
sampai dibuktikan lain.
Endoskopi, pH-metri, Radiologi
Komplikasi:
Striktur Esofagus.
Perdarahan.
Barrets Esofagus Perubahan epitel squamous
menjadi columnar Bisa berlanjut ke arah
displasia dan malignansi.
Terapi:
Edukasi: Elevasi kepala saat tidur, makanan
rendah lemak, makan porsi kecil tapi sering,
setelah makan tunggu 2 jam sebelum
berbaring/tidur, turunkan BB.
Medikamentosa:
Antasida
H2 Receptor Antagonist (e.g. Ranitidine)
Proton Pump Inhibitor (e.g. Lansoprazol)
Note: e.g. = example given
Operatif: Dilakukan jika medikamentosa gagal
Tumor Jinak dan Ganas (Ca) Esofagus
Tumor: Proliferasi abnormal jaringan yang tidak
terkontrol dan tidak memiliki fungsi fisiologis yang
normal
Jinak Berkapsul, Metastase (-)
Tumor
Invasif, metastase ke
Ganas
Tumor organ lain
Jinak
Klinis:
Disfagia, Odinofagia (nyeri telan), Nyeri dada.
Perdarahan sangat jarang terjadi.
Diagnosis
Klinis : Sulit ditentukan karena gejala tidak spesifik
Penunjang: Endoskopi SCBA (Saluran Cerna Bagian Atas),
Radiologi (X-Ray AP & Cervical Lateral), CT Scan.
Tatalaksana
Polipektomi, ligasi, atau kauterisasi tumor.
Tumor Ganas
Esofagus
Klinis:
Dapat timbul dengan gejala mirip GERD.
Heartburn, regurgitasi, disfagia, dispepsia.
Perdarahan lebih mudah terjadi karena struktur
yang rapuh.
Pada fase lanjut keganasan: cachexia, metastase
ke organ lain, penekanan trakea sesak napas.
Diagnosis:
Berdasarkan anamnesis dan manifestasi klinis.
Radiologi (X-Ray AP & Cervical Lateral): murah dan
mudah.
Gold Standart: Histopatologi, Endoskopi, CT Scan.
Tumor Ganas
Esofagus
Tatalaksana:
Tujuan: Bisa paliatif atau definitif (tergantung
stadium)
Radioterapi
Kemoterapi
Reseksi bedah karsinoma jika belum ada
metastase jauh.
Prognosis:
Pada Ca stadium 1 dan tumor jinak: Dubia ad
Bonam (Baik)
Jika ada metastase jauh: Dubia ad Malam
(Buruk).
Akalasia Esofagus
Definisi:
Gangguan motilitas esofagus yang
ditandai penurunan gerak peristaltik dan
gangguan relaksasi Lower Esophageal
Spinchter (LES).
Pada Akalasia Esofagus terjadi Gangguan
motorik akibat degenerasi pleksus
myenterik intramural

Etiologi: Belum pasti, namun ada hipotesis


Genetik, Infeksi Virus, Penyakit Autoimun, Degenerasi
Neuron.
Akalasia Esofagus
Klinis:
Disfagia merupakan keluhan utama baik
ketika makan makanan padat ataupun cair.
Regurgitasi, nyeri dada, tidak bisa sendawa,
makan lama.
Gejala seringkali mirip GERD sehingga bisa
missdiagnosed
50% pasien mengalami gangguan paru dan
napas karena dilatasi dan tekanan dari
esofagus.
Berat badan turun akibat sulit makan dan
regurgitasi.
Akalasia Esofagus
Diagnosis:
Klinis (singkirkan kemungkinan GERD)
Radiologi: Esofagogram dgn barium meal,
Endoskopi SCBA
Gold standart: Manometri Esofagus
Tatalaksana
Prinsip: Menurunkan tonus LES dengan metode
sbb:
Obat-obatan relaksan otot polos (CaCB-Nifedipin,
Nitrat, atau Fosfodieterase Inhibitor).
Dilatasi busi (Bouge dilatation).
Denervasi kimiawi dengan toksin botulinum.
Endoskopi terapi atau Miotomi (bedah).
Perdarahan Varises
Esofagus
Merupakan komplikasi terbanyak dari hipertensi
portal akibat sirosis
Klinis:
Hematemesis: Muntah darah segar atau hitam.
Hematochezia: BAB darah jika perdarahan masif
+cepat.
Melena: BAB hitam (Darah+HCl Asam Hematin
hitam).
Tanda-Tanda Shock Hipovolemik.
Hipotensi ortostatik
CRT > 2 detik
Penurunan kesadaran
Akral dingin
Nadi meningkat ( >100x per menit)
Perdarahan Varises
Esofagus
Diagnosis:
Klinis + Tidak ada sumber perdarahan lain yang
ditemukan
Hemodinamik tidak stabil Segera Evaluasi
Kumbah lambung Cairan hitam atau darah segar.
Penurunan Hb yang progresif dalam waktu singkat.
Tatalaksana
Resusitasi Airway-Breathing-Circulation
Stabilkan hemodinamik: Infus RL & Transfusi
Kumbah lambung dengan RL hangat
Medikamentosa:
Vitamin K, Asam Traneksamat
Vasopressin, Somatostatin
Endoskopi Ligasi / skleroterapi
Gaster
Gastritis
Gastritis: Inflamasi pada mukosa dan
submukosa lambung secara histopatologi
(Kontinuitas mukosa dan submukosa intak/
terputus)
Etio: H. pylori, Virus, Jamur, OAINS, dan
abnormalitas Asam Lambung (HCl), Merokok
Umumnya diagnosis berdasarkan Gx Klinis:
Nyeri dan panas di epigastrium (ulu hati)
Bisa disertai mual, muntah.
Membaik dengan obat-obatan anti sekresi asam
lambung
Gold standart: Diagnosis tegak dengan Endoskopi
dan Histopatologi Jarang dilakukan krn
pertimbangan cost
Gastritis
Terapi:
PPI (Lansoprazol, Omeprazol)
ARH2 (Ranitidine)
Ondansetron untuk Antiemetik
Antibiotik untuk eradikasi H.pylori
Klarithomisin
Amoksisilin
Metronidazol
Tetrasiklin
Cephalosporin Generasi III (Cefotaxim,
Ceftriaxone)
Tukak Peptik (Ulcus
Pepticum)
Definisi: Terputusnya kontinuitas mukosa yang
meluas di bawah epitel atau kerusakan pada
jaringan mukosa, sub mukosa, hingga lapisan otot
dari saluran cerna yang berhubungan dengan cairan
asam lambung.
Tukak bisa terjadi di gaster ataupun duodenum.
Klinis:
Dispepsia, Heartburn
Nyeri epigastrium
Tukak lambung: Nyeri timbul setelah makan, nyeri
cenderung di sebelah kiri
Tukak duodenum: Hunger Pain Food Relieve
Nyeri hilang setelah makan, nyeri cenderung di
sebelah kanan
Tukak Peptik (Ulcus
Diagnosis: Pepticum)
Anamnesis dan Klinis (Riwayat merokok, OAINS)
Endoskopi + Biopsi (Jarang dan Mahal)
Radiologi + Barium Meal
DD: Dispepsia non tukak, Dispepsia fungsional,
Tumor lambung/ esofagus, GERD.
Tatalaksana:
Istirahat, Diet lunak, Stop merokok, Stop OAINS
(COX-1)
Obat: PPI, ARH2, Antibiotik, Antasida, Sucralfate
Antibiotik eradikasi H. pylori untuk mencegah
rekurensi
Operatif jika Medikamentosa gagal
Carcinoma Gaster
Etio: H. Pylori (penyebab utama), merokok, makanan
berpengawet (mie instant, junk food).
Diagnosis
Sulit secara klinis krn gejala tdk khas.
Gejala umumnya berupa: dispepsia, disfagia,
penurunan BB, melena, dan penurunan nafsu
makan.
Gejala penyakit hepar jika metastase ke hepar.
Curiga Keganasan: Jika pasien mengalami
perdarahan berulang dengan terapi adekuat dan
DD lain telah disingkirkan.
Gold Standart: Esofago Gastro Duodenoskopi (EGD)
Akurasi 95 % Visualisasi tumor + Biopsi jaringan gaster
Carcinoma Gaster
Tatalaksana
Terapi utama adalah operatif, Ca gaster
memiliki sifat kemo-resistent dan radio-
resisten.
Bedah endoskopi
Photo Dynamic Therapy Fotosensitisasi
sel kanker
Kemoterapi dan radioterapi hanya
digunakan sebagai terapi penunjang paca
operasi.
Prognosis
Bergantung Stadium dan Ada tidaknya
Carcinoma Duodenum
Faktor Risiko
Mayor : laki-laki, usia lanjut, Crohn disease,
riwayat keluarga.
Minor : Riwayat ca anus, diet tiggi lemak, riw.
Kolesistektomi.
Diagnosis
Secara klinis sulit, gejala tidak spesifik.
Penunjang: Barium Contrast , Endoskopi SCBA,
CT Scan.
USG dan MRI kurang spesifik.
Tatalaksana
Modalitas utama: bedah
Sarkoma resisten terhadap kemoterapi.
Polip dan Kanker Usus Halus
Faktor Risiko
Riwayat keluarga (gen), diet tinggi lemak hewani,
alkohol, riwayat merokok.
Diagnosis
Anemia akibat perdarahan
Obstruksi ampulla vater Pe bilirubin
terkonjugasi
Tumor marker CEA meningkat
Penunjang:
BOF, Barium Followthrough,
Tatalaksana:
Reseksi surgikal merupakan satu-satunya
harapan.
Penyakit Tropik Infeksi Usus
Halus
Infeksi Virus: Enterovirus dan Rotavirus
Gejala:
Muncul 2 hari pasca infeksi: demam, muntah, nyeri
perut, diare yang bertahan hingga 8 hari.
Bersifat self limiting
Infeksi Bakteri
E.Coli:
EHEC & EIEC Paling berbahaya, menyebabkan
diare berdarah.
EPEC & ETEC Salah satu penyebab diare non
hemoragik.
Campylobacter: Banyak pada imunokompromise,
umumnya gejala mirip disentri
Salmonella: Gejala berupa demam & gastroenteritis
TB Intestinal: Nyeri perut kronis persisten, peningkatan
LED, penurunan berat badan

Penyakit Tropik Infeksi Usus
Infeksi Bakteri
Halus
Terapi Utama: Antibiotik yang spesifik dan
masih sensitif.
Diagnosis utamanya berdasarkan educated
guess dan klinis.
Infeksi Cacing
Umumnya disebabkan Cacing Pita & Cacing
Tanah
Gejala: Nyeri perut, diare, penurunan berat
badan.
Diagnosis: Feses rutin ditemukan cacing,
telur, atau larva.
Terapi:
Albendazol
Mebendazol
Inflammaory Bowel Disease (IBD)
Inflammatory
Bowel Disease

Crohn Kolitis
Disease Ulseratif
Crohn Disease
Definisi: Peradangan yang terus menerus
yang terjadi pada seluruh Gastro Intestinal
dari mulut hingga anus.
Khas: Terdapat area normal di antara area
radang skip area
Etio: Autoimun karena tubuh gagal mengenali
flora normal, makanan dan substansi nutrisi
yang dianggap sbg patogen.
Klinis: Nyeri perut kanan bawah, diare,
perdarahan rektum, penurunan berat
badan, artritis, ruam kulit, kadang disertai
demam.
Diagnosis:
Blood Test: LED meningkat, Anemia, Leukositosis
Crohn Disease
Tatalaksana:
Terapi nutrisi: cairan tinggi kalori per
infus
Obat anti inflamasi, kortikosteroid
Penekan sistem imun
Anti TNF Substance
Antibiotik
Antidiare
Bedah Jika obstruksi / obat tidak
Kolitis Ulseratif
Perbedaan dengan Crohn:
Terjadi hanya pada area colon
Tdk ada daerah normal diantara daerah radang
no skip area
Klinis:
Adanya lendir dan darah saat BAB
Diare kronis
Tenesmus
Abdominal discomfort
Urgency saat miksi
Anemia
Demam
Takikardia
Letargi
Kolitis Ulseratif
Diagnosis
Klinis
Lab: Anemia, Leukositosis, LED meningkat, CRP +
USG Abdomen
Kolonoskopi: Didapatkan area ulseratif difus tanpa skip
area.
Terapi
Terapi dgn menurunkan imun (siklofosfamit
adalah lini akhir)
5 ASA
Sulfasalazine
Budesonide
Azathioprine
6-mercaptopurine
Siklofosfamit
Jika siklofosfamit gagal / tidak respon Rencana bedah
Kolitis Radiasi
Definisi: peradangan kolon akibat radiasi.
Sering terjadi pada radioterapi kanker daerah pelvic

Pasien Radioter Radang


Kanker api Kolon

Gejala
Nyeri Anorek
Perut Mual, sia
Hematoke
Muntah zia
Tenesmu
s
Kolitis Radiasi
Diagnosis
Diagnosi
Penunjan s
Anamnes Klinis g Tegak
is

Nyeri Perut
Riwayat Tenesmus
Terapi
Radioterap Hematokezi Rectosigm
i a oidoscopi
Anoreksia
Daerah Mual
Pelvic Muntah
Histo PA
Terapi
Betametason Rectal
Steroid 5mg + Dyphenoxilate

Membentuk barier
Sucralfat
pelindung

Dalam jml rendah tdk


Formalin toxic
3,6% Mengurangi perdarahan

Oksigen Mengurangi hypoxia


Hiperbari jaringan
k Mempercepat regenerasi
Terapi

Argon Mengurangi rekurensi


Laser perdarahan

Masih kontradiktif
As. Lemak
Diduga dapat
Rantai
menyembuhkan lesi
Pendek
Kanker
Etiologi:
Kolon (Ca Colon)
Nutrisi: Asupan tinggi lemak dan alkohol
Genetik, Rokok, Radiasi, Makanan Terkontaminasi
Toxic
Penyakit Sistemik (DM)
Diagno
Fisik
Anamnesis sis
Diagnostik
Hematokezia Anemis
Konstipasi/ Penunja Kurus
Diare ng
Perut tdk enak Bising usus
Mudah lelah Tumor meningkat
(anemia) Marker pada obstruksi
Kram perut Pencitraan
Cachexia RT: Darah
Kanker Kolon (Ca Colon)
Foto Abd +
USG Tumor Marker CT Scan / MRI
Barium Enema

Tidak Hanya
CEA Gold
berperan mendeteksi
Standart
utk tumor/polip
Carcino diameter >
Dx Ca Colon CT Scan lebih
Embryogenc 1cm
Antigen cepat
Hanya
Menilai Dilakukan
Spesifik Ca MRI sedikit
metastase jika
Colon lebih sensitif
ke hepar kolonoskopi
daripada CT
gagal

Penunjan
g
Kanker Kolon (Ca Colon)
Penunja
ng

Diagnosi
s Tegak

Terapi
Kanker Kolon (Ca Colon)
Pencegahan
Pencegahan dengan
Pencegahan dengan : pemeriksaa
dilakukan Chemopreventio n:
pada pasien n
Bedah
risiko tinggi Darah
Vit C & E
Ca Colon: (kontroversial) samar Pengangkat
Exfoliated an adenoma
Riw. Menambah DNA yang
Adenoma asupan Calcium
dan Selenium ditemukan
Riw. Ca pada
Colon Cox-2 Inhibitor colonoscopi
sebelumnya
(rekurens)

Terapi

Anda mungkin juga menyukai