--Prematuritas
- Faktor genetik
- Polisitemia
- Obat (streptomisin, kloramfenikol, benzyl-alkohol,
Faktor sulfisoxazol)
- Rendahnya asupan ASI
Neonatus - Hipoglikemia
- Hipoalbuminemia
Metabolis
PATOFISIOLOGI
me
bilirubin
Dasar Penyebab
1. ANAMNESIS
- Riwayat ibu melahirkan bayi yang lalu dengan ikterus
- Golongan darah ibu dan ayah
- Riwayat ikterus hemolitik, defisiensi G6PD atau inkompatibilitas
faktor rhesus atau golongan darah ABO pada kelahiran
sebelumnya
- Riwayat anemia, pembesaran hati atau limpa pada keluarga
- Riwayat penggunaan obat selama ibu hamil
- Riwayat infeksi maternal
- Pada pasien feses akolis dan warna urin seperti teh
2. PEMERIKSAAN FISIK
a. Umum : keadaan umum (gangguan nafas, apnea, instabilitas
suhu, dll)
b. Khusus : berdasarkan Kramer
Derajat Perkiraan kadar
Ikterus Daerah Ikterus Bilirubin
(Kramer)
(rata-rata)
Aterm Prematur
1. Pencegahan primer
- Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya paling sedikit 8-12 kali/hari untuk beberapa
hari pertama.
- Tidak memberikan cairan tambahan rutin seperti dekstrose atau air pada bayi yang
mendapatkan ASI dan tidak mengalami dehidrasi
2. Pencegahan sekunder
Melakukaan penilaian sistematis terhadap risiko kemungkinan terjadinya
hiperbilirubinemia berat selama periode neonatal tentang golongan darah dan
penilaian klinis
3. Evaluasi LAB
4. Penyebab kuning
5. Penilaian bayi sebelum keluar RS menilai risiko berkembangnya hiperbilirubinemia
6. Kebijakan dan prosedur RS memberikan info dan monitoring tentang ikterus
7. Pengelolaan bayi dengan ikterus pengelolaan bayi ikterus dini (early jaundice) yang
mendapatkan ASI
PENANGANAN
FARMAKOTERAPI
a. Phenobarbital
- Induksi enzim microsoma konjugasi bilirubin berlangsung lebih
cepat
-- Phenobarbital dapat diberikan dengan dosis 8 mg/kg berat
badan sehari, mula-mula parenteral, kemudian dilanjutkan secara
oral.
b. Metalloprotoporphyrin
- Analog dengan sintesis heme inhibitor kompetitif dari heme
oksigenase enzim yang diperlukan dalam pemecahan heme
menjadi biliverdin
FOTOTERAPI
- Memaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi
Efek samping :
Bronze baby syndrome
Diare
Hemolisis
Dehidrasi
Hipertermia
Ruam kulit
PEMAPARAN SINAR MATAHARI
Mengandung spektrum sinar biru
Sinar matahari yang efektif untuk penatalaksanaan
hiperbilirubinemia adalah antara pukul 7 sampai pukul 8 pagi.
TRANSFUSI TUKAR
penggantian darah neonatus dengan darah donor
Semua kasus ikterus dengan kadar bilirubin tidak langsung yang lebih
dari 20 mg/dL
Bayi prematur tranfusi tukar darah dapat diberikan walaupun kadar
albumin kurang dari 3,5 gram per 100 ml
Pada kenaikan yang cepat bilirubin tidak langsung serum bayi pada
hari pertama (0,3-1 mg/dL per jam).
Anemia yang berat pada neonatus dengan tanda-tanda
dekompensasi jantung
Bayi penderita ikterus dan kadar hemoglobin darah tali pusat kurang
dari 14 mg/dL dan Coombs test langsung positif
Indikasi transfusi tukar berdasarkan kadar bilirubin
serum
Usia Bayi Cukup Bulan Dengan Faktor
Sehat Risiko
mg/dL mg/dL
Hari ke-1 15 13
Hari ke-2 25 15
Hari ke-3 30 20
Hari ke-4 dan 30 20
seterusnya
Kebutuhan Rumus
Double Volume BB x volume darah x 2
Single Volume BB x volume darah
Polisitemia BB x volume darah x (Hct sekarang Hct yang
diinginkan)
Hct Sekarang
(PCV donor)
KOMPLIKASI