Anda di halaman 1dari 46

DIARE

SMF/LAB ILMU KESEHATAN ANAK


RSD DR. SOEBANDI JEMBER
2012
DEFINISI
Diare
Buang air besar dengan frekuensi 3 kali
atau lebih per hari, disertai perubahan
tinja menjadi cair, dengan atau tanpa
lendir dan darah

Bayi + ASI eksklusif frekuensi defekasinya


>6 10 kali/hari, fisiologis atau normal.
Pada anak defekasi kurang dari 3 kali sehari,
konsistensinya sudah encerdiare.
EPIDEMIOLOGI

Umum smua usia


Penyakit kedua terbanyak
Angka kematian >tinggi dari
pnemonia di negara berkembang
Penularan 4F :
Food
Feces
Finger
Fly
PEMBAGIAN
DIARE
Berdasar lamanya
Diare akut: < 14 hari
Pengeluaran tinja yang lunak atau
cair 3x tanpa darah, berlangsung
<14 hari (kebanyakan <7hari)
Persisten: 14 hari (sebab
infeksi)
Kronik : 14 hari (sebab non-
infeksi)

Berdasar ada/tidaknya darah


Disentriform: ada darah dlm tinja

ETIOLOGI

1. Infeksi
Virus : Rotavirus, Adenovirus, Norkwalk, dl
Bakteri : Shigella, Salmonela, Vibrio Cholera,
dll
Parasit, Protosa: Entamoeba Coli,dkk
2. Malarbsobsi
3. Makanan
4. Alergi
5. Neoplasma
6. Endokrinopati
7. Imunodeficienci
8. Inf. Non Genital
9. Psikologis
MEKANISME

Diare sekretorik
Akibat enterotoksin sekresi siklik AMP, siklik
GMP absorpsi Na+ oleh vili gagal, sekresi Cl- di
sel epitel berlangsung terus sekresi cairan,
elektrolit ke lumen usus halus diare

Gejala dari diare sekretorik ini adalah


1) diare yang cair dan bila disebabkan oleh vibrio biasanya hebat dan
berbau amis,
2) muntah-muntah,
3) tidak disertai dengan panas badan, dan
4) penderita biasanya cepat jatuh ke dalam keadaan dehidrasi
MEKANISME

Diare osmotik
Ada bahan hiperosmolarlewat tanpa diabsorpsi
menarik air secara pasif dalam usus diare
Ex : defisiensi enzim disakaridase primer ataupun
sekunder, infeksi Rotavirus
Gejala dari diare osmotik adalah
1) tinja cair/watery diarrhae akan tetapi biasanya tidak
seprogresif diare sekretorik,
2) tidak disertai dengan tanda klinis umum seperti panas,
3) pantat anak sering terlihat merah karena tinja yang asam,
4) distensi abdomen,
5) pH tinja asam dan klinitest positif.
MEKANISME

Diare Invasiv
Enterotoksin pada usus halus adenilsiklasi ATP
jadi CAMP Diare sekretorik
Kuman Sampe koloninvasi ,mukosa ulkus
sebukan PMN tinja berlendir dan berdarah

Gejala dysentriform diarrhea adalah 1) tinja berlendir


dan berdarah biasanya b.a.b sering tapi sedikit-
sedikit dengan peningkatan panas badan,
tenesmus ani, nyeri abdomen, dan kadang-kadang
prolapsus ani,
MANIFEST KLINIS
KRITERIA DIAGNOSIS

BAB encer 3x/ hr


Disertai darah disentri
Muntah, panas, nyeri perut
Penyulit:
- Dehidrasi
- Gangguan Asam-basa
Lab :
- Lekosit 5 / LPb invasif
- Biakan untuk etiologi
MTBS
MTBS
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital
berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung
dan pernafasan serta tekanan darah.

tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaraN, rasa


haus, dan turgor kulit abdomen
tanda-tanda tambahan lainnya, seperti ubun-ubun
besar cekung atau tidak, mata cowong atau tidak, ada
atau tidak adanya air mata, bibir, mukosa mulut, dan
lidah kering atau basah. Oliguria, Hipotensi
Takikardi
CARA MENILAI DERAJAT
DEHIDRASI
Penilaian A B C

KU Baik *Rewel *Lesu / tidak


sadar
Mata N Cekung Sangat cekung

Airmata Ada Tdk ada Tdk ada

Mulut Basah kering Sangat kering

Rasa haus Tidak haus *Haus *Males minum


Turgor kulit Kembali cepat *Kembali lambat *Kembali
(1 detik) (1-2 detik) sangat lambat
(> 2 detik)
Derajat Tanpa Ringan/sedang Berat
dehidrasi

Bila ada 1 tanda * + 1 tanda lainnya


PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan tinja
a. Maskroskopis dan miskroskopis
b Biakan kuman dan tes resistensi terhadap
antibiotika
c. PH

Pemeriksaan darah
a. Darah rutin
b. Elektrolit
c. Analisa gas darah
PENATALAKSANAAN

1. Pemberian Oralit
Jenis Baru

Oralit baru dengan low


osmolaritas ini juga
menurunkan kebutuhan
suplementasi intravena dan
mampu mengurangi
pengeluaran tinja hingga
20% serta mengurangi
kejadian muntah hingga
30%.
PENATALAKSANAAN

Ketentuan pemberian oralit formula baru


Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1
liter air matang untuk persediaan 24 jam
Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang
air besar, dengan ketentuan
a. Untuk anak berumur < 2 tahun: berikan 50-
100 ml tiap kali BAB
b. Untuk anak 2 tahun atau lebih: berikan 100-
200ml tiap BAB
jika dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit
masih tersisa, maka sisa larutan harus dibuang.
TERAPI CAIRAN

1. Memperbaiki dinamika sirkulasi


(bila ada syok)
2. Mengganti kehilangan cairan
(dehidrasi) yang sudah terjadi
3. Mengganti kehilangan cairan
yang akan terjadi (concomitten
Water Loss)
4. Mencukupi kebutuhan cairan
(maintenance)
TERAPI CAIRAN

Tanpa dehidrasi Rencana pengobatan A


Dehidrasi tidak berat Rencana pengobatan
B
Dehidrasi berat Rencana pengobatan C
PLAN A

Jenis cairan : ASI, oralit, larutan gula garam,


cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau
air matang

Umur Jml oralit tiap BAB Jml oralit yang


disediakan
< 12 bl 50 100 ml 400 ml/hr (2 bks)
1-4 th 100 200 ml 600-800 ml/hr,3-4 bks>
5 th 200 300 ml 800-1000 ml/hr,4-5 bks
Dws 300 400 ml 1200-2800 ml/hr
PLAN B

Jenis : oral intravena


Jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam
pertama:
Oralit yang diberikan dihitung dengan
mengalikan Berat Badan pasien (kg) dengan
75 ml.
Bila berat badan anak tak diketahui dan atau
untuk memudahkan di lapangan,berikan
oralit minimal sesuai
< 1 th tabel
1 di bawah
5 th > 5 th Dewasa
Umur
Jumlah 300 ml 600 ml 1200 ml 2400 ml
oralit
PLAN B

Diganti menjadi intravena


Jika: - BAB terlalu sering (10
ml/kg/jam)
- muntah terus
- tidak bisa minum
- perut kembung/ ileus
- malabsorbsi glukosa
Berat Badan 3-10 kg : 200 ml/kgBB/hari
Berat Badan 10-15 kg : 175 ml/kgBB/hari
Berat Badan > 25 kg : 135 ml/KgBB/hari
PLAN C

Mulai diberi cairan IV segera. Bila


penderita bisa minum, berikan oralit
sewaktu cairan IV dimulai.
Beri 100 ml/kgBB cairan ringer laktat
dibagi
Umur 30 ml/kgBB 70 ml/kgBB
< 1 tahun 1 jam pertama 5 jam berikutnya
> 1 tahun jam pertama 2 jam
berikutnya
Nilai kembali penderita tiap 1-2 jam. Bila rehidrasi belum tercapai,
percepat tetesan intravena.

Juga berikan oralit (5 ml/kgBB/jam) bila penderita bisa minum, biasanya


setelah 3 4 jam (bayi) atau 1 2 jam (anak)
Dapatkah Ya Mulai diberi cairan IV segera,jika penderita bisa minum,beri
Anda memberi oralit,sewaktu cairan IV dimulai.Beri 100mg/kg cairan RL
Cairan IV ?
Tidak

Adakah
Pengobatan Ya - Kirim penderita untuk pengobatan iv
Terdekat - Bila penderita dapat minum,sediakan oralit untuk ibu dan
(dlm 30) tunjukkan cara memberikan selama dalam perjalanan

Tidak

Apakah anda - Mulai rehidrasi dengan selang nasogastik


Dapat meng- Ya
(Berikan 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/kg))
gunakan pipa - Nilailah penderita tiap 1-2 jam(bila muntah atau kembung
nasogastrik u/ berikan cairan pelan-pelan dan bila rehidrasi tak tercapai
rehidrasi ? setelah 3 jam,kirim penderita untuk terapi iv)
- Setelah 6 jam nilai kembali penderita dan pilih rencana peng-
Tidak obatan yang sesuai

Apakah Ya - Mulai rehidrasi melalui mulut dengan oralit


penderita (berikan 10ml/kg/jam selama 6 jam,total 120 ml/kg)
bisa minum ? - Nilailah penderita tiap 1-2 jam ( bila muntah atau kembung

berikan cairan pelan-pelan,bila rehidrasi tak tercapai


setelah 3 jam kirim pasien untuk terapi iv)
- Setelah 6 jam nilai kembali pasien dan pilih rencana terapi yg sesuai
Tidak Segera kirim anak untuk rehidrasi melalui nasogastrik atau iv
PEMBERIAN ZINC

Zinc berfungsi untuk mengurangi lama dan beratnya


diare. Zinc juga dapat mengembalikan nafsu makan
anak. Pemberian zinc yang dilakukan di awal masa
diare selama 10-14 hari ke depan secara signifikan
menurunkan morbiditas dan mortalitas pasien

Dosis zinc untuk anak-anak


Anak di bawah umur 6 bulan : 10mg (
tablet)/hari
Anak di atas umur 6 bulan : 20 mg (1 tablet) /hari
Zinc diberikan selama 10-14 hari berturut-turut
meskipun anak telah sembuh dari diare..
PEMBERIAN NUTRISI

Diet,
Makanan padat tetap diberikan porsi kecil, sering (6x)
Beri makanan yg lunak, tambahkan sup untuk
menambah cairan
kandungan energi makanan + 5 ml minyak
nabati/100ml makanan
Berikan sari buah segar, air kelapa hijau / pisang K+
Hindarkan makanan/minuman dengan kadar gula tinggi
Intoleransi KH Rendah/ bebas laktosa
Alergi susu sapi kedelai
ANTIBIOTIK
SELEKTIF
PREBIOTIK DAN
PROBIOTIK

Probiotik mempunyai arti sebagai mikroorganisme hidup


dalam makanan yang difermentasi yang menunjang
kesehatan melalui terciptanya keseimbangan mikroflora
intestinal yang lebih baik.

Mikroorganisme tersebut antara lain Bifidobacterium


lactis, Streptococus Thermophylus, dan Latobacillus GG

probiotik jika diberikan bersama-sama dengan antibiotika


mengurangi resiko Antibiotik Associated Diaorrhea
EDUKASI
Orang tua diminta membawa anaknya kembali
ke Pusat Pelayanan kesehatan segera jika
demam, tinja berdarah, berulang, makan atau
minum sedikit, sangat haus, diare makin
sering, atau belum membaik dalam 3 hari.
Dan nasiehat berikut

Pencegahan Diare
- Pemberian ASI
- Memperbaiki makanan pendampin
- Menggunakan air bersih
- Mencuci tangan dengan sabun
- Menggunakan jamban
- Membuang tinja bayi dengan benar
- Imunisasi campak
Upaya mencegah penyebaran kuman
Pemberian ASI saja pada bayi umur 4-6
bulan
Menghindari penggunaan susu botol
Cara penyiapan dan penyimpanan MP
ASI yang baik
Penggunaan air bersih untuk minum
Mencuci tangan
Pembuangan tinja (termasuk tinja bayi)
secara benar
Upaya memperkuat daya tahan tubuh
pejamu
Pemberian ASI sampai 2 tahun pertama
kehidupan
Memperbaiki status gizi
Imunisasi campak
KOMPLIKASI

Berikut komplikasi dari diare


- Dehidrasi
- Gangguan elektrolit
- Asidosis metabolik
- hipoglikemia
- Syok
- Gangguan gizi
- Gagal ginjal
- Kejang
DIARE PERSISTEN

Batasan
Diare persisten adalah diare akut yang
berlanjut sampai 14 hari atau lebih dengan
etiologi infeksi
Etiologi

bukan mikroba tunggal


E.coli enteroagregatik
Shigella
Cryptosporidium
DIARE PERSISTEN

Faktor Resiko
1. Usia bayi kurang dari empat bulan
2. Tidak mendapat ASI
3. Kurang Energi Protein ( KEP )
4. Diare akut dengan etiologi bakteri invasif
5. Tatalaksana diare akut yang tidak tepat
a. Pemakaian antibiotik yang tidak rasional
b.Pemuasan Penderita
DIARE PERSISTEN

Patogenesis
1. Berlanjutnya paparan etiologi infeksi
2. Infeksi intestinal sekunder
3. Infeksi parenteral baik sebagai komplikasi maupun
sebagai Penyakit penyerta
4. Bakteri tumbuh lampau
5. Gangguan gizi yang terjadi sebelum sakit
6. Menurunnya imunitas
7. Malabsorpsi
8. Alergi
DIARE PERSISTEN
DIARE PERSISTEN

Langkah diagnosis
1. Status Dehidrasi
2. Nutrisi
3. Penyebab Infeksi
4. Penyakit penyerta
Penatalaksanaan
1. Rehidrasi
2. Nutrisi
3. Mendika Mentosa
DIARE KRONIS

Batasan
Diare yang berlangsung >14 hari mempunyai
dasar etiologi non-infeksi
Etiologi

berbagai kondisi non infeksi seperti


intolerasnsi, celiac disease, dan cystic
fibrosis, Namun di negara berkembang
masih berhubungan dengan infeksi
DIARE KRONIS
Faktor
Risiko
DIARE KRONIS
Patogenesis
DIARE KRONIS
Gejala klinik

Diare lebih dari dua minggu,


gejala intoleransi dan/atau infeksi enteral atau sepsis.
Gangguan gizi.
Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah.
Warna tinja makin lama berubah menjadi kehijau-
hijauan karena bercampur dengan empedu.
DIARE KRONIS
Diagnosis

Anamnesis
Saat mulai diare, frekuensi, kondisi tinja, gejala
ekstraintestinal, gejala gagal tumbuh
Pemeriksaan fisik
Status hidrasi, Abdomen, Bokong, Kulit, BB,TB,
LK,BB/TB, Status gisi
Riwayat diet
Laboratorium
Pemeriksaan untuk menyingkirkan kultur parentral
Foto polos dan kontras abdomen
Biopsi Serial
DIARE KRONIS
Komplikasi

Sepsis
gAngguan tumbuh kembang
DIARE KRONIS
Penatalkasanaan

Penilaian awal,
Resusitasi
Stabilisasi
Nutrisi
Kalori pilihan diet sesuai
Mikronutrien
Probiotik
Tempe
Enteral/parentral
Medika mentosa
Harus spesifik
Followup
DIARE KRONIS
Keadaan khusus

Dengan HIV AIDS


Dengan Keganasan
DIARE KRONIS
Prognosis

Prognosis diare kronik ini sangat tergantung pada


penyebabnya.Prognosis adalah baik, Pada penyakit
endokrin,prognosis tergantung pada penyakit
dasarnya.Pada penyebab obat-obatan,tergantung pada
kemampuan untuk menghindari pemakaian obat-obat
tersebut.Pada pasca bedah prognosis tergantung pada
sejauh mana akibat tindakan operasi pada penderita di
samping faktor penyakit dasarnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai