Anda di halaman 1dari 53

Prof. dr. W.H.

Sibuea,SpPD,FINASIM
RS. Tebet Jl. M.T Haryono Kav.13 Jakarta Selatan
13 Desember 2014
Pendahuluan
Demam Berdarah Dengue banyak
ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.
Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia
menempati urutan pertama dalam jumlah
penderita DBD setiap tahunnya.
Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968
hingga tahun 2009, World Health
Organization (WHO) mencatat negara
Indonesia sebagai negara dengan
kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
Penyakit ini disebabkan oleh virus
Dengue dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae, ditularkan ke manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes yang
terinfeksi virus Dengue.
Di Indonesia DBD telah menjadi
masalah kesehatan masyarakat
selama 41 tahun terakhir.
Sejak tahun 1968 telah terjadi
peningkatan persebaran jumlah
provinsi dan kabupaten/kota yang
endemis DBD, dari 2 provinsi dan 2
kota, menjadi 32 (97%) dan 382 (77%)
kabupaten/kota pada tahun 2009.
Selain itu terjadi juga peningkatan jumlah
kasus DBD, pada tahun 1968 hanya 58
kasus menjadi 158.912 kasus pada tahun
2009.
Peningkatan dan penyebaran kasus DBD
tersebut kemungkinan disebabkan oleh :
mobilitas penduduk yang tinggi
perkembangan wilayah perkotaan
perubahan iklim
perubahan kepadatan dan distribusi penduduk
Angka Insiden DBD per 100.000
Penduduk di Indonesia Tahun 1968 2009

mber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009


Angka Insiden DBD per 100.000
Penduduk di Indonesia Tahun 2009
Sumber : Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis Dit PPBB -Ditjen PP dan PL
Kementerian Kesehatan RI , 2011
Lima provinsi tertinggi Angka Insiden
DBD per 100.000 Penduduk di Indonesia
Tahun 2005-2009
Kasus DBD perkelompok umur dari tahun 1993 -
2009 terjadi pergeseran.
Dari tahun 1993 sampai tahun 1998 kelompok
umur terbesar kasus DBD adalah kelompok
umur <15 tahun, tahun 1999 - 2009 kelompok
umur terbesar kasus DBD cenderung pada
kelompok umur >=15 tahun.
Melihat data ini kemungkinan penularan tidak
hanya di rumah tetapi di sekolah atau di tempat
kerja. Sehingga gerakan PSN perlu juga
digalakkan di sekolah dan di tempat kerja.
Persentase Kasus DBD Berdasarkan
Kelompok Umur Tahun 1993 - 2009
Persentase Kasus DBD Berdasarkan
Jenis Kelamin Tahun 2008

Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2008


Jumlah Absolut Kematian DBD dan Angka
Kematian di Indonesia Tahun 1968 2009
Angka Kematian DBD per Provinsi
Tahun 2009

Sumber : Ditjen PP & PL Depkes RI, 2009


Lima provinsi tertinggi Angka Kematian
DBD per 100.000 Penduduk di Indonesia
Tahun 2005-2009
Epidemiologi
Penularan virus dengue dipengaruhi
oleh :
Faktor biotik :
Virus
Vektor
Pejamu (Host)
Faktor abiotik :
Suhu
Kelembaban
Curah hujan
Virus
Virus dengue merupakan bagian dari
famili Flaviviridae dan genus
Flavivirus.
Empat serotipe virus dengue yaitu
DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4.
Infeksi satu serotipe menghasilkan
imunitas seumur hidup hanya
terhadap serotipe tersebut, walaupun
keempat serotipe memiliki kesamaan
antigen.
Infeksi sekunder serotipe yang lain
atau infeksi multipel dengan serotipe
yang berbeda dapat menyebabkan
dengue yang berat (DHF/DSS).
Vektor

Vektor utama Vektor sekunder


Nyamuk pemukiman daerah perkotaan Nyamuk pedesaan atau pinggiran kota
Berkembangbiakan di tempat Lebih banyak ditemukan di penampungan
penampungan air/wadah yang berada di air alami di luar rumah, seperti axilla
permukiman dengan air yang relatif daun, lubang pohon, potongan bambu dan
jernih : bak mandi, ember, vas bunga, sejenisnya terutama di wilayah pinggiran
tempat minum burung, kaleng bekas, ban kota dan pedesaan, namun juga
bekas dan sejenisnya di dalam ataupun ditemukan di tempat penampungan
diluar rumah. buatan di dalam dan di luar rumah.
Anthropofilik, artinya lebih memilih Menghisap darah hewan dan
menghisap darah manusia (betina). manusia.
Nervous feeder dan discordant species Aggressive feeder dan concordant species
(Multiple feeding) artinya untuk memenuhi artinya cukup dengan satu hisapan darah
kebutuhan darah sampai kenyang dalam dan hanya pada satu orang untuk
satu periode siklus gonotropik biasanya memenuhi siklus gonotropik.
menghisap darah beberapa kali dan
menghisap darah lebih dari satu orang.
Perkembanga
n Ae. aegypti
dari telur
sampai
dengan
nyamuk
memerlukan
waktu 10 hari
Manusia
Viremia pada manusia terjadi pada 2
hari sebelum timbul demam dan
berlangsung sampai 5-7 hari setelah
timbul demam.
Terjangkitnya seseorang dipengaruhi
oleh status imunitas dan predisposisi
genetik.
Cara penularannya
Nyamuk Ae. aegypti betina menghisap darah
manusia sewaktu dalam fase viremia: 2 hari
sebelum demam sampai dengan 4-5 hari
setelah timbul demam.
Setelah menghisap darah yang terinfeksi, virus
bereplikasi pada dinding sel epitel lambung.
Selanjutnya akan menuju kelenjar liur
sehingga liur yang dikeluarkan mengandung
virus. Hal ini yang menyebabkan infeksi
sewaktu menggigit. Nyamuk tersebut akan
tetap terinfeksi seumur hidupnya.
Depkes RI (2007), berdasarkan
kebiasaan nyamuk betina mencari
mangsa di siang hari. Aktifitas
menggigit dimulai pada pagi sampai
petang hari, dengan dua puncak
aktifitas, antara pukul 9-10 pagi dan
4-5 sore, tidak seperti nyamuk lain.
Gambaran Klinis
Infeksi Virus
Dengue

Tidak
bergejala Dengan gejala

Sindrome
Demam tidak dengue yang
Demam
terdiferensiasi Demam lebih
berdarah
(sindroma Dengue luas/organopa
dengue
virus) ti terisolasi
(jarang)

Dengan
Tanpa perdarahan Dengan syok
Tanpa syok
perdarahan yang tidak (DSS)
biasa
Demam Tidak Terdiferensiasi
(Sindrom Virus)
Bayi, anak dan dewasa dengan infeksi
primer dengue, dapat menimbulkan
gejala demam yang sulit dibedakan
dengan infeksi virus lainnya.
Bintik merah (makulopapular rash)
timbul bersamaan dengan demam
atau sewaktu demam turun.
Gejala saluran napas atas dan
pencernaan sering timbul.
Demam Dengue
Tersering pada usia anak, remaja dan
dewasa.
Demam timbul secara tiba-tiba, naik turun
pada ksaran 1C disertai sakit kepala, nyeri
otot, nyeri sendi, bintik merah, turunnya
jumlah leukosit dan trombosit (bifasik).
Walaupun sebagain besar kasus memberikan
gejala yang ringan, tetapi dapat juga disertai
gejala yang berat seperti sakit kepala, nyeri
otot dan sendi serta tulang (break-bone
fever) terutama pada usia dewasa.
Terkadang timbul perdarahan yang
seperti perdarahan saluran cerna,
menstruasi dengan jumlah yang
lebih banyak dibanding biasanya
(hypermenorrhea) dan mimisan yang
masif.
Pada daerah endemis, angka
kejadian demam dengue pada
masyarakat lokal jarang.
Demam Berdarah
Dengue
Lebih sering pada anak kurang dari 15 tahun
pada daerah hiperendemis, berhubungan
dengan infeksi dengue berulang.
Bagaimanapun angka kejadian demam berdarah
dengue pada usia dewasa meningkat.
Keluhan : Demam tinggi tiba-tiba disertai tanda
dan gejala serupa dengan demam dengue pada
awal fase demam.
Pemeriksaan klinis : uji tourniquet positif, bintik-
bintik merah, mudah memar dengan atau tanpa
perdarahan saluran cerna pada kasus berat.
Adanya gejala seperti muntah terus
menerus, nyeri perut, lemah, gelisah
dan jumlah produksi urin yang sedikit
memerlukan penanganan medis
untuk mencegah terjadinya syok.
Sindrom Dengue Tahap Lanjut

Angka kejadian kasus demam


berdarah yang melibatkan gangguan
organ berat seperti hati, ginjal, otak
atau jantung, dilaporkan meningkat.
Hal ini mungkin berhubungan dengan
koinfeksi, komorbiditas atau
komplikasi dari syok yang
berkepanjangan.
Demam Dengue
Klinis :
Setelah masa inkubasi intrinsik 4-6 hari (interval 3-14 hari),
gejala non spesifik, nyeri kepala, nyeri punggung, lemas
seluruh tubuh dapat terjadi.
Demam tinggi mendadak, kemerahan pada wajah dan nyeri
kepala. Terkadang demam disertai menggigil.
Nyeri dibelakang mata sewaktu digerakkan atau penekanan
bola mata, fotofobia, nyeri punggung dan nyeri pada otot dan
sendi/tulang.
Gejala lain yang sering timbul seperti tidak nafsu makan,
gangguan indera pengecap, konstipasi, kolik dan nyeri perut,
nyeri pada daerah inguinal, nyeri tenggorokan dan depresi.
Gejala-gejala ini biasanya menetap selama beberapa hari
sampai minggu.
Demam :
Suhu 39-40oC, naik turun (bifasik), biasanya
berlangsung 5-7 hari.
Ruam :
Kemerahan pada wajah, leher dan dada selama 2-3 hari
pertama dan ruam biasanya timbul pada hari ke empat
atau lima. Pada akhir fase demam atau segera setelah
perbaikan, ruam akan berangsur hilang dan terlokalisasi
pada telapak kaki, tungkai dan pada tangan dan lengan.
Ciri ruam pada fase penyembuhan : ruam dikelilingi
daerah yang berwarna pucat, dengan kulit normal yang
mengelilinginya. Rasa gatal mungkin timbul.
Perdarahan :
Perdarahan kulit dapat terjadi berupa
uji tourniquet positif dan atau ada
ruam pada kulit. Perdarahan lain
seperti mimisan masif, menstruasi
dengan jumlah yang banyak
(hypermenorrhea) dan perdarahan
saluran cerna jarang ditemukan.
Perjalanan penyakit :
Lama dan berat kasus demam dengue bervariasi
antar individu dalam satu daerah, juga antar daerah.
Penyembuhan :
Dapat berlangsung singkat ataupun berkepanjangan.
Pada usia dewasa, terkadang berlangsung beberapa minggu
dan disertai dengan keluhan lemah dan depresi.
Nadi melambat sering ditemukan.
Komplikasi perdarahan seperti mimisan, gusi berdarah,
perdarahan saluran cerna, kencing darah dan menstruasi
berlebihan, jarang terjadi pada demam dengue. Walaupun
jarang, perdarahan masif (demam dengue dengan
perdarahan) merupakan penyebab kematian pada demam
dengue.
Temuan laboratorium :
Pada daerah endemis, uji tourniquet
positif dan ditemukan leukopenia
(leukosit 5000 sel/mm3) membantu
membuat diagnosis dini infeksi
dengue dengan nilai prediksi positif
sebesar 70-80%.
Jumlah leukosit biasanya normal sewaktu timbul
demam, kemudian menurun dengan menurunnya
neutrofil dan menetap selama fase demam.
Jumlah trombosit biasanya normal. Penurunan jumlah
trombosit ringan (100.000-150.000 sel/mm3) sering
ditemukan dan setengah dari kasus demam dengue
memiliki jumlah trombosit dibawah 100.000 sel/mm3,
tetapi penurunan dibawah 50.000 sel/mm3 jarang.
Kadar hematokrit meningkat (~10%) dapat dijumpai
sebagai akibat dari dehidrasi yang disebabkan demam
tinggi, muntah, tidak nafsu makan dan kurang asupan
oral.
Enzim hati dapat meningkat.
Demam Berdarah Dengue dan
Sindrom Syok Dengue
Gambaran klinis :
Demam :
Demam tinggi mendadak dan terus menerus
Berlangsung 2-7 hari pada sebagian besar kasus
Ada tanda-tanda perdarahan yang meliputi uji tourniquet
positif (paling sering), perdarahan dibawah kulit
(petechie, purpura, ekimosis) , bercak kemerahan (pada
tempat suntikan), mimisan, gusi berdarah dan muntah
atau BAB darah.
Pembesaran hati dapat ditemukan.
Syok, ditandai dengan nadi cepat, lemah, tekanan darah
turun, kulit dingin, lembab dan berkeringat dan atau
lemas.
Temuan laboratorium :
Penurunan jumlah trombosit (kurang
dari 100.000 sel/mm3)
Peningkatan kadar hematokrit lebih
dari 20% nilai dasar dari pasien atau
populasi sesuai umur.
2 kriteria klinis pertama ditambah
penurunan jumlah trombosit dan
peningkatan kadar hematokrit
cukup untuk menegakkan diagnosis
demam berdarah dengue.
Adanya pembesaran hati ditambah
2 kriteria klinis pertama curiga
demam berdarah dengue.
Pada kasus dengan syok, kadar
hematokrit tinggi dan penurunan
jumlah trombosit yang signifikan
menunjang diagnosis sindrom syok
dengue.
Klasifikasi Menurut WHO, 2011
DD/DB Tingk Tanda dan Gejala Laboratorium
D at
DD Demam dengan disertai Jumlah leukosit
dua gejala seperti : menurun 5000
Sakit kepala sel/mm3
Nyeri belakang mata Jumlah trombosit
Nyeri otot menurun <150.000
Nyeri sendi/tulang sel/mm3
Manifestasi perdarahan Kadar hematokrit
Tidak ada kebocoran meningkat 5-10%
plasma Tidak terbukti
kehilangan plasma
DBD I Demam dan manifestasi Jumlah trombosit
perdarahan (tes menurun <100.000
tourniquet positif) dan sel/mm3, kadar
bukti kebocoran plasma hematokrit meningkat
20%
DBD II Seperti tingkat I disertai Jumlah trombosit
DBD III Seperti tingkat I atau Jumlah trombosit
II disertai gagal menurun <100.000
sirkulasi (nadi lemah, sel/mm3, kadar
tekanan darah turun, hematokrit meningkat
lemas 20%
DBD IV Seperti tingkat III Jumlah trombosit
disertai syok dengan menurun <100.000
tekanan darah dan nadi sel/mm3, kadar
tidak terdeteksi. hematokrit meningkat
20%
Diagnosis Demam
Dengue
Kemungkinan Demam Dengue :
Demam timbul mendadak dengan disertai minimal 2 dari gejala
dibawah ini :
Sakit kepala
Nyeri belakang mata
Nyeri otot
Nyeri sendi/tulang
Ruam
Manifestasi perdarahan
Penurunan jumlah leukosit 5000 sel/mm3
Penurunan jumlah trombosit <150.000 sel/mm3
Peningkatan kadar hematokrit 5-10%

Dan minimal satu dari temuan dibawah ini :


Pemeriksaan serologis dari serum pendeita : titer 1280 dengan tes
inihibisi hemaglutinasi, IgG ELISA atau tes antibodi IgM positif , dan
Ditemukan kasus dengan diagnosis pasti demam dengue pada
tempat dan waktu yang sama
Diagnosis pasti :
Kasus kemungkinan demam dengue disertai
minimal satu dari temuan berikut :
Isolasi virus dengue dari serum, CSF atau autopsi.
Peningkatan titer IgG sedikitnya empat kali (dengan
uji inhibisi hemaglutinasi) atau peningkatan titer IgM
antibodi spesifik terhadap virus dengue.
Ditemukan virus atau antigen dengue pada jaringan,
serum atau CSF dengan metode imunohistokimia,
imunofloresensi atau ELISA.
Ditemukan genom virus dengue dengan metode
PCR.
Diagnosis Demam Berdarah
Dengue
Didapatkan semua dibawah ini :
1. Demam timbul mendadak, berlangsung selama 2-7 hari
2. Manifestasi perdarahan, seperti : uji tourniquet positif,
ruam atau bercak kemerahan, perdarahan mukosa,
saluran cerna, tempat tusukan jarum atau pada lokasi
lainnya.
3. Jumlah trombosit 100.000 sel/mm3
4. Terbukti adanya kebocoran plasma oleh karena
peningkatan permeabilitas pembuluh darah seperti :
Peningkatan kadar hematokrit/hemokonsentrasi 20% dari
nilai acuan atau penurunan sewaktu fase penyembuhan,
atau buktikecoboran plasma seperti efusi pleura, ascites atau
penurunan kadar protein/albumin.
Sindroma Syok Dengue
Memenuhi kriteria demam berdarah dengue
disertai dengan tanda-tanda syok yaitu :
Nadi cepat, kaki dan tangan dingin, pucat, nadi
lemah, lemas.
Tekanan nadi 20 mmHg disertai peningkatan
tekanan diastolik, misal 100/80 mmHg
Penurunan tekanan darah sesuai kelompok
umur, yaitu tekanan sistolik <80 mmHg untuk
kelompok umur <5 tahun atau 80-90 mmHg
pada kelompok anak yang lebih besar dan
dewasa.
Pemeriksaan
Laboratorium
Perawatan di Rumah
Istirahat di tempat tidur.
Pastikan asupan cairan (selain air putih) seperti susu, jus buah,
larutan elektrolit isotonik, larutan rehidrasi oral/oralit dan air
beras atau gandum. Hati-hati kelebihan cairan pada bayi dan
anak kecil.
Tetap jaga suhu tubuh dibawah 39C. Bila suhu diatas 39C,
berikan paracetamol. Dosis yang dianjurkan 10 mg/kgBB/dosis,
diberikan tidak kurang dari interval 6 jam. Dosis maksimal pada
dewasa 4 g/hari. Cegah penggunaan berlebihan paracetamol,
untuk obat seperti aspirin atau NSAID tidak direkomendasikan
membuat trombosit turun
Kompres dengan air es pada leher, ketiak dan lipatan paha.
Direkomendasikan bila ada AC suhu kamar diatur menjadi 20C.
AWASI ADANYA TANDA-TANDA BAHAYA.
Tanda Bahaya
Tidak ada perbaikan klinis atau terjadi perburukan sebelum
atau selama transisi ke fase tidak demam atau perjalanan
penyakit.
Muntah terus menerus, tidak minum.
Nyeri perut berat.
Lemas, perubahan sikap yang timbul secara tiba-tiba.
Perdarahan : mimisan, BAB hitam, muntah darah,
perdarahan pervaginam masif, urin kuning pekat
(hemoglobinuria) atau urin kemerahan (hematuria).
Pusing
Pucat, tangan dan kaki dingin dan lembab.
Jumlah urin sedikit atau tidak ada produksi selama 4-6 jam.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai