Anda di halaman 1dari 44

MODUL INTEGRASI 5

OKSIGEN , PENGANGKUTAN DAN


KEPENTINGAN DALAM TUBUH
MANUSIA (SISTEM RESPIRASI DAN
SISTEM KARDIOVASKULER)
FUNGSI HEMOGLOBIN

1.ALAT TRANSPORT CO2 DAN O2 DALAM


DARAH

2. BUFFER

FUNGSI
MIOGLOBIN
Sebagai protein otot
PERAN PROTEIN SERUM/PLASMA

* Dilihat pd pokok bahasan: Darah &


Keseimbangan asam & basa

* Mekanisme Hemostasis

* Bioenergitika, otot jantung berkontraksi, lihat


modul 4.
OKSIDAN , ANTIOKSIDAN DAN
RADIKAL BEBAS

OKSIDAN
Adalah senyawa penerima elektron yaitu senyawa2
yang dapat menarik elektron.

Oksidan dapat menimbulkan kerusakan sel, dan


menjadi penyebab atau mendasari patologis spt;
penyakit kardiovaskuler, penyakit respiratorik,
gangguan sistem tanggap kebal, karsinogenesis,
bahkan juga mungkin berperan dlm proses penuaan.
Oksidan dapat mengganggu integritas sel krn
dpt bereaksi dgn komponen sel yang penting
untuk mempertahankan kehidupan sel, baik
struktural (misnya: mol penyusun membran)
maupun fungsional (misnya; enzim dan DNA)

Oksidan yang dapat merusak sel berasal dari:


1.Tubuh sendiri,yaitu senyawa2 yang berasal dari
proses2 biologik normal (fisiologis) , ttp o/k suatu
sebab terdapat dlm jumlah besar.
2.Proses peradangan
3.Luar tubuh spt; obat2an dan senyawa
pencemar (polutan)
4.Akibat radiasi.
OKSIDAN DAN RADIKAL BEBAS
Pengertian oksidan dan radikal bebas (free
radicals) sering kacau krn keduanya memiliki
sifat-sifat yg mirip.

Aktifitas oksidan dan radikal bebas sering


menghasilkan akibat yang sama walaupun
prosesnya berbeba.
Sbg contoh dampak H2O2 dan radikal bebas
*OH (radikal hidroksil) terhadap glutation (GSH)

1). H2O2 : GSH + H2O2 ----- GSSG + 2H2O


2). *OH:
GSH + *OH ----- H2O + GS *
(radikal glutation)
GS* + GS* ------- GSSG
Radikal bebas adalah atom atau molekul
(kumpulan atom) yang memiliki elektron
yang tdk berpasangan (unpaired
electron).

Contoh : mol air (H2O).


Ikatan atom & Hidrogen (H2O), mrpk
ikatan kovalen, yaitu ikatan kimia yang
timbul krn sepasang elektron yang
dimiliki bersama. Oleh 2 atom
BL terdpt sumber energi yg cukup, misnya
karena radiasi, mk molekul air dpt mengalami
pembelahan homolitik mjd:

Atom H ( *H) memiliki elektron yg tdk


berpasangan shg dpt pula dianggap sbg radikal.
Molekul air dpt pula mengalami pembelahan jenis
lain, yaitu pembelahan heterolitik adalah:

Dgn dmkn yang terbentuk bukan radikal ttp ion2,


shg proses tsb disebut ionisasi. Utk ionisasi tdk
diperlukan energi yg besar, shg dlm keadaan
biasa air mengalami ionisasi.
Elektron yang tdk berpasangan cenderung utk mbtk
pasangan, dan ini terjadi dgn menarik elektron dari
senyawa lain shg terbentuk radikal baru:
berdasarkan contoh diatas, bahwa radikal bebas
memiliki 2 sifat :

1). Reaktifitas tinggi, karena kecenderungan menarik


elektron
2). Dapat mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal.

Sifat radikal bebas mirif dgn oksidan terbtk yg


cenderung menarik elektron.
jd sama halnya dgn oksidan, radikal bebas adalah
penerima elektron

Ini adalah alasan dlm kepustakaan kedokteran, radikal


bebas digolongkan dalam oksidan.

Numun, perlu diingat bahwa radikal bebas adalah oksidan


tetapi tdk setiap oksidan adalah radikal bebas.
Radikal bebas lebih berbahaya dibandingkan dengan
oksidan yang bukan radikal .

Hal Ini O/K : kedua sifat radikal bebas, yi reaktifitas


tinggi dan cenderung membtk radikal baru, dan apbl
menjumpai molekul lain akan membtk radikal baru lagi,
shg terjadi rx rantai (Chain reactin).

Rantai tsb akan berhenti apbl radikal bebas itu dapat


diredam.
Contoh : Rx radikal hidroksil dgn glutation. Rx akan
berhenti krn 2 radikal glutation (GS*) yang akan
bereaksi membtk glutation teroksidasi (GSSG).
Seluruh rx radikal bebas tdr dari 3 tahap

1.Tahap inisiasi
2.Tahap propagasi
3.Tahap Terminasi

Contoh : Rx radikal hidroksil adalah sbb:


1. Tahap Inisiasi

Fe2+ + H2O2 ------ Fe3+ + OH +


OH*
R1-H + *OH .. R1* + H2O

2. Tahap Propagasi :

R2 -H + R1* ----- R2* + R1 H


R3 -H + R2* . R3* + R2-H

3. Tahap Terminasi

R1* + R1* ------ R1-R1


R2* + R1* .. R2-R1
R2* + R2* .. R2- R2 dstnya
SENYAWA OKSIGEN REAKTIF

Oksidan yg terlihat di dalam berbagai proses


patologis sbgn besar berasal dari proses2
biologis alami, dan melibatkan senyawa oksigen
reaktif , sbgn lagi berbtk radikal spt:
1. radikal hidroksil (*OH)
2. radikal peroksil ( *OOH) dan
3. Radikal superoksida (O2*) dan

Sebagian bukan radikal spt:


1. Singlet oksigen (O2*),
2. Hidrogen peroksida (H2O2),
3. Ion hipoklorit (CLO-)
PEMBENTUKAN SENYAWA OKSIGEN
REAKTIF

Senyawa oksigen reaktif yang berperan


sebagai oksidan adalah
1.Hidrogen peroksida (H2O2)
2.Ion superoksida (O2*)
3.Radikal peroksil ( *OOH)
4.Radikal hidroksil (*OH)
5.Singlet oksigen (*O2)
Hidrogen peroksida terutama terbtk krn aktifitas
enzim-enzim oksidase yg terdpt dlm retikulum
endoplasmik (mikrosom) dan peroksisom.

Enzim oksidase mengkatalisis reaksi:

RH2 + O2 ------- R + H2O2

H2O2 mrpk oksidan yg kuat dan dpt mengoksidasi


berbagai senyawa yg terdapat di dalam sel misnya:
glutation:

2 GSH + H2O2 ------ GSSG + 2 H2O


Daya rusak H2O2 bkn krn senyawa tsb mrpk oksidan yg
kuat, ttp krn H2O2 dapat menghasilkan radikal hidroksil
bila H2O2 bereaksi dengan logam transisi, Fe++ dan Cu+

Fe++ (Cu) + H2O ------- fe+++ (Cu++) + *OH


(reaksi fenton).

H2O2 dpt menghasilkan oksidan kuat lain spt: ion


hipoklorit (CLO-) mll reaksi yg dikatalisis oleh enzim
mieloperoksidase yg terdapat di dalam sel-sel radang
spt:

- Granolosit, Monosit dan makrofag


H2O2 + CL- --------- H2O + CLO-

Ion hipoklorit dapat mengoksidasi berbagai senyawa:


R + CLO- --------- RO + CL-
Daya perusak oksidan bebas jauh > drpd oksidan biasa.
Karena :

Reaktifitasnya yg tinggi,
Radikal bebas tdk stabil dan berumur sgt pendek shg
sulit dideteksi kecuali dgn metode khusus : pengukuran
EPR (Electron Paramagnetic Resonance)

Namun ada bbrp radikal yg bersifat stabil, contoh nya


adalah radikal bebas Vit E.

Krn struktur molekul vit E memungkinkan terjadi


resonansi, radikal Vit E tdk terlalu reaktif, shg dapat
berfungsi sbg peredam (quencher).
DAMPAK NEGATIF SENYAWA-
SENYAWA OKSIGEN REAKTIF

Senyawa2 oksigen reaktif semuanya mrpk oksidan


yang kuat, walaupun derajat kekuatannya berbeda-
beda.

Dampak negatif ini timbul krn reaktifitasnya shg


dapat merusak komponen sel yang penting untuk
mempertahankan integritas dan kehidupan sel.

Senyawa oksigen reaktif, radikal hidroksil mrpk


senyawa yang paling berbahaya krn reaktifnya sgt
tinggi.
Radikal hidroksil dapat merusak 3 jenis senyawa yg
penting utk mempertahankan integritas sel yaitu:

1.Asam lemak, khususnya asam tdk jenuh yg mrpk


komponen penting fosfolipid penyusun membran sel

2. DNA, yang mrpk perangkat genetik sel

3. Protein, yg memegang berbagai peran penting spt;


enzim, reseptor, Antibodi dan pembentuk matriks
serta sitoskeleton
DAMPAK NEGATIF TERHADAP
MEMBRAN SEL

Komponen terpenting membran sel adalah

Fosfolipid, glikolipid dan kolesterol.

Dua komponen pertama mengandung asam


lemak tak jenuh.

Asam lemak yg tdk jenuh (terdiri dari: As amino


linoleat, linolenat dan arakidonat) sangat
rawan terhdp serangan radikal, terutama
radikal hidroksil.
Radikal hidroksil dapat menimbulkan reaksi rantai
yang dikenal dengan nama peroksidasi lipid (lipid
peroxidation)

LH + *OH ----- L * + H2O


Asam lemak Radikal lipid

L* + O2 ----- LOO*

LOO* + LH ----- L* + LOOH dstnya.


Akibat akhir dari rantai reaksi ini adalah terputusnya
rantai asam lemak menjadi berbagai senyawa yang
bersifat toksik terhadap sel, al:

berbagai macam aldehid, spt: malondialdehida


(MDA), 9-hidroksi-nonenal serta bermacam-2
hidrokarbon spt; etana (C2H6) dan pentana (C5
H12)
Ikatan silang (cross-linking) antara 2 rantai asam
lemak antara asam lemak dan rantai peptida
(protein) yang timbul krn reaksi 2 radikal:

R1* + R2* -------- R1-R2

Semuanya itu menyebabkan kerusakan parah


membran sel shg membahayakan kehidupan sel.
DAMPAK NEGATIF TERHADAP DNA

Radikal bebas dpt menimbulkan berbagai perubahan pd


DNA al: hidroksilasi basa timin dan sitosin, pembukaan
inti purin dan pirimidin serta terputusnya rantai
fosfodiester DNA

Bl tdk terlalu parah, mk masih dapat diperbaiki oleh


sistem perbaikan DNA ( DNA Repair system).

Nm bl kerusakan terlalu parah, misnya: rantai DNA


terputus2 di berbagai t4,mk kerusakkan tdk dpt
diperbaiki dan replikasi sel akan terganggu.
Perbaiki DNA spt ini sering tjd Mutasi, krn dlm
memperbaiki DNA sistem perbaikan DNA cenderung
membuat kesalahan, dan apbl mutasi ini mengenai gen
t3, mk mutasi tsb dpt menimbulkan kanker.
DAMPAK NEGATIF THDP PROTEIN

Oksidan dapat merusak protein krn dapat mengadakan


reaksi dgn As amino yg menyusun protein.

As amino penyusun protein yang paling rawan adalah


sistein.
Sistein mengadung gugus sulfhidril (SH) yang pekah
terhdp serangan radikal bebas spt radikal hidroksil:
Pembentukkan ikatan disulfida (-S-S) menimbulkan
ikatan intra atau antar molekul) shg protein kehilangan
fungsi biologisnya (misnya: enzim kehilangan akti-
vitasnya)
DAMPAK POSITIF OKSIDAN

Oksidan menimbulkan banyak kerugian


Dampak negatif ini dimanfaatkan oleh tubuh utk
melawan serbuan organisma patogen.

Utk menghadapi serangan dari luar, alam telah


menyediakan sel-sel khusus yang disebut: sel-sel
radang (Imflamatory cells) spt: granulosit, monosit
dan makrofag yang dpt menghasilkan oksidan spt:
H2O2 , O2* , *OH, CLO- dan *O2
Perlu diingat !!!
Oksidan selain dpt menghancurkan MO dpt
pula merusak sel-sel jaringan tubuh shg apbl
tjd peradangan hebat yg melibatkan banyak
sel radang, kerusakan jaringan tdk dpt
dihindarkan
PERTAHANAN THDP OKSIDAN :
ANTIOKSIDAN

Senyawa2 oksigen reaktif terjadi akibat


proses2 biologis normal, namun aktifitasnya tdk
dpt diredam, mk oksigen pembawa kehidupan
organisme aerob akan berbalik mjd racun yg
mematikan, dan organisma aerob tetap hidup,
termasuk manusia.

Organisme anaerob akan bertahan krn alam


menyediakan sarana utk meredam dampak
negatif oksidan yi senyawa2 anti-oksidan
Senyawa2 anti-okasidan adalah senyawa2 pemberi elektron
.
Namun dlm arti biologis, pengertian anti- oksidan yang lebih
luas adalah mrpk senyawa2 yang dpt meredam dampak
negatif, termasuk enzim-enzim dan protein-protein pengikat
logam.

Dalam meredam dampak negatif oksidan diterapkan strategi


2 lapis yi:

1). Mencegah terhimpunnya senyawa2 oksidan secara


berlebihan
2). Mencegah reaksi rantai berlanjut.

Berdasarkan 2 mekanisme pencegahan dampak negatif


oksidan, anti- oksidan terdiri dari 2 golongan

1). Anti-oksidan pencegah (preventive anti-oxidants)


2). Anti-oksidan pemutus rantai (chain breaking anti-
Anti-oksidan pencegah adalah
Pada dasarnya tujuan dari anti-oksidan jenis adalah
mencegah terjadinya radikal Hidroksil yi radikal yg paling
berbahaya.

Untuk membtk senyawa radikal hidroksil diperlukan 3


komponen sbb:
1.Logam transisi Fe atau Cu
2. peroksida (H2O2)
3.Oksigen (O2)

Agar rx fenton tdk tjd mk harus dicegah keberadaan ion


Fe2+ atau Cu + bebas

Protein penting yang berperan dalam rx ini adalah :


Utk Fe : transferin atau feritin
Utk Cu : seruloplasmin atau albumin
Penimbunan O2* dicegah oleh enzim superoksida dismutase
(SOD) yang mengkatalisis rx dismutasi O2*- :

2 O2* - + 2 H+ -------- H2O2 + O2

Penimbunan H2O2 dicegah mll aktifitas 2 jenis enzim yi:


1. katalase, yang mengkatalisis rx dismutasi H2O2 :
2H2O2 ----- 2H2O + O2

2. Peroksidase yang mengkatalisis rx sbb:


R + H2O2 ------- RO + H2O

Diantara berbagai peroksidase, yang paling penting adalah


Glutation peroksidase ( GSPx), yang mengkatalisis rx :

2 GSH + H2O2 ------- GSSG + 2 H2O


Bl radikal hidroksil masih terbtk, mk sarana lain utk
meredamnya, tanpa memberi kesempatan utk memulai rx
rantai dgn melibatkan senyawa2 yang mengandung gugusan
sulfhidril spt: glutation dan sistein :

Glutation (GSH) : GSH + *OH GS* + H2O


2GS* ------ GSSG

Sistein (Cys-SH):
Cys-SH + *OH ----- Cys-S* + H2O
2 Cys*---- Cys-S-S-Cys
Sistin
Anti- Oksidan Pemutus Rantai

Vit yang termasuk kelompok ini adalah

1.Vit E ( tokoferol)
2.Asam ascorbat (Vit C)
3.Beta-karoten
4.Dua senyawa yang berperan sbg anti oksidan
pencegah yi: glutation dan sistein
Vit E dan Beta-karoten bersifat lipofilik, shg dpt
berperan pd membran sel utk mencegah
peroksidasi lipid, sebaliknya

Vit C, glutation dan sistein bersifat hidrofilik dan


berperan dalam sitosol.

Vit E sebenarnya tdr dari 4 senyawa: alfa, beta,


gamma dan delta tokoferol.

Krn keberadaannya didlm membran, vit E (Toc


H) dapat bereaksi dgn radikal lipid (L*) dan
radikal peroksilipid (LOO*)

Toc-H + L* ----- Toc* + LH


Toc H + Loo* ---- Toc * + LOOH
Radikal vit E (Toc *) tdk terlalu reaktif krn terjadi
resonansi. Wlp dmkn radikal vit E perlu dihilangkan.

Utk menghilangkan ada 3 cara :

1.Radikal vit E mengalami rx2 intramolekul


menghasilkan senyawa non-radikal
2.Stl bergeser kearah permukaan molekul, radikal
vit E bereaksi dgn vit C (Asc-H) dan menghasilkan
radikal vit C (Asc*).

Toc* + Asc-H2 -------- Toc-H + Asc* + H+


3. Radikal VIT C, dihilangkan mll rx dismutasi shg
menghasilkan Vit C dan dehidro-asam ascorbat
(DHAA).

Radikal Vit E dpt bereaksi dgn glutation atau


sistein yg terdapat didlm sitosol:

Toc* + GSH (Cys-SH) ------- Toc-H + GS*


(CysS*)
2 GS* (CysS*) ------- GSSG (Cys-S-S-
Cys)

Vit E hanya dpt berperan bl tekanan oksigen (pO2)


tinggi.

Pada oksigen rendah, peranan Vit E diganti oleh


beta-karoten.
Ringkasan
Oksidan dapat menimbulkan kerusakan sel dan menjadi
penyebab atau mendasari berbagai keadaan patologik
spt :penyakit kardiovaskuler, penyakit respirotorik,
gangguan sistem tanggap kebal, karsinogenesis.

Selain itu juga berperan dalam proses penuaan.

Sebagian oksidan berbtk radikal bebas. Aktifitas oksidan yg


merusak dpt diredam oleh keberadaan berbagai anti-
oksidan.

Oksidan dapat berasal dari luar tubuh misnya: obat2an


atau senyawa pencemar.

Oksidan yg berasal dari dalam tubuh : dari proses2


biologik normal yg krn sesuatu sebab mjd menyimpang
atau krn proses peradangan.
Oksidan dari dlm tubuh biasanya berasal
dari oksigen yang disebut senyawa oksigen
reaktif.

Seperti misnya: ion superoksida (O*2),


hidrogen peroksida (H2O2) dari radikal
hidroksil (*OH).
Thank s for
attention and
God Bless You

Anda mungkin juga menyukai