Anda di halaman 1dari 25

SISTEM RESPIRASI

Fakultas Kedokteran
Universitas Cenderawasih
2011
DISUSUN OLEH :
Dian Aryanti (0090840016)

Erovita Antoh (0090840024)

Idrus Alhamid (0090840132)

Frans R Sihombing (0090840058)

Firman Sangur (0090840033)

Linda K. Yembise (0090840114)

Thiolfa Lopak (0090840067)

Vinny Stefani Sompotan (0090840071)

Verdy Agus Yarangga (0090840065)


KATA SULIT
SIANOSIS
INCUBATOR
PREMATURE
KATA KUNCI
SIANOSIS
PREMATURE
MASALAH
Mengapa pada kasus ini bayi premature
tampak sianosis ?
HIPOTESA
Bayi premature tampak sianosis
kemungkinan dikarenakan oleh kekurangan
oksigen (O2)
SISTEM RESPIRASI
System pernapasan sangat penting bagi homeostasis
memperoleh O2 ling. eksternal
mengeluarkan CO2

2 proses pernapasan :
pernapasan eksterna : serap O2 , keluarkan CO2 ke
atmosfer
Pernapasan interna : gunakan O2, pembentukan CO2
oleh sel, pertukaran gas diantaranya.
Lanjutan .
Mekanisme respirasi :
hidung faring laring trakea
Daerah
Konduksi
bronchus dex sin bronchiolus terminalis

Daerah
bronchiolus respiratorius alveolus Respirasi

pertukaran gas
secara difusi
Inspirasi
Inspirasi merupakan proses aktif.
Kontraksi otot inspirasi akan meningkatkan
volume intrathoraks.
Jaringan paru akan semakin teregang. Tekanan di
dalam saluran udara menjadi sedikit lebih
negative, dan udara mengalir ke dalam paru.
Pada akhir inspirasi, daya recoil paru mulai
menarik dinding thoraks kembali ke kedudukan
ekspirasi, sampai tercapai keseimbangan kembali
antara daya recoil jaringan paru dan dinding
thoraks.
Lanjutan..
Otot-otot inspirasi :
1. M. Intercostalis Externus (Utama)
2. M. Sternocleidomastoideus
3. M. Scalenus Otot
Tambahan
4. M. Serratus Anterior
Ekspirasi
Tekanan di saluran udara menjadi sedikit lebih positif,
dan udara mengalir meninggalkan paru.
Ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak
memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume
intrathoraks.
Pada awal ekspirasi, sedikit kontraksi inspirasi masih
terjadi.
Kontraksi tersebut berfungsi sebagai peredam daya
recoil paru dan memperlambat ekspirasi.
Otot-otot ekspirasi :
1. M. Abdominalis
2. M. Intercostalis Internus
Transport Oksigen
Penyaluran Oksigen ke Jaringan
Pengangkutan O2 menuju jaringan tertentu
bergantung pada :
jumlah O2 yang masuk ke dalam paru
Adanya pertukaran gas di paru yang
adekuat
Aliran darah yang menuju jaringan
Kapasitas darah untuk mengangkut O2.
Jumlah O2 di dalam darah ditentukan oleh :
jumlah O2 yang larut, jumlah Hb dalam
darah, dan afinitas Hb terhadap O2.
Lanjutan
Hemoglobin adalah suatu protein yang dibentuk
dari 4 subunit
Masing-masing Hb mengandung gugus hem
(heme) yang melekat pada sebuah rantai
polipeptida.
Reaksi pengikatan Hb dengan O2 yakni Hb + O2
HbO2.
Setiap molekul Hb mengandung 4 unit Hb, dan
pada kenyataannya bereaksi dengan 4 molekul
O2 membentuk Hb4O8.
Struktur kuartener Hb menentukan afinitasnya
terhadap O2
Pengaturan Pernapasan
Pusat pernapasan di medulla oblongata dan
pons di batang otak.
Daerah ini dibagi menjadi tiga kelompok neuron
utama:
Kelompok neuron pernapasan dorsal, pengaturannya
pada inspirasi dan irama pernapasan
Kelompok neuron pernapasan ventral, fungsi pada
inspirasi dan ekspirasi
Pusat pneumotaksik mengatur kecepatan dan ke
dalaman napas dan membatasi inspirasi.
Gangguan Sistem Pernapasan
1. Hipoksia
Hipoksia merupakan suatu keadaan dimana
organ dan jaringan di dalam tubuh
kekurangan O2.
Jenis-jenis :
Hipoksia hipoksik (hypoxic hypoxia).
Hipoksia anemic (anemia hypoxia).
Hipoksia stagnan (stagnant hypoxia) atau iskemik
Hipoksia histotoksik (histotoxic hypoxia)
2. Sindrom Gawat Napas pada Bayi (IRDS)
Terjadi akibat defisiensi surfaktan
Lanjutan
3. Asma
ditandai dengan wheezing, batuk dan rasa sesak di
dada yang timbul secara episodic atau kronis akibat
bronkokontriksi
4. Pneumonia
Merupakan suatu keadaan dimana alveoli terisi cairan
dan sel-sel darah.
Penyebabnya yakni berbagai jenis bakteri.
5. Atelektasis
Merupakan kolapsnya alveoli.
Disebabkan oleh obstruksi total saluran napas oleh
mucus atau benda padat dan berkurangnya surfaktan
pada cairan yang melapisi alveoli.
Lanjutan
6. Emfisema
Merupakan suatu keadaan dimana di
dalam paru terdapat udara berlebihan.
Disebabkan karena infeksi kronis atau
obstruksi kronis di saluran napas bagian
yang kecil.
Pembahasan
Premature adalah kelahiran bayi yang lebih
dini/ belum pada waktunya.
Bayi yang premature umumnya belum
sempurna pertumbuhannya dan biasanya
timbul kelainan-kelainan, misalnya sianosis.
Sianosis merupakan suatu keadaan dimana
kulit dan selaput di permukaan (bibir
misalnya) berwarna kebiru-biruan.
Sianosis disebabkan karena kurangnya
kandungan O2 dalam darah.
Lanjutan.
Surfaktan merupakan campuran kompleks
dari beberapa fosfolipid, protein, dan ion.
Bahan ini berfungsi menurunkan tegangan
permukaan pada antarmuka udara-
alveolus.
Surfaktan dihasilkan oleh sel alveolar tipe
II.
Sel ini berkembang pada akhir bulan ke-6.
Bayi premature biasanya hanya memiliki
sedikit atau tidak memiliki sama sekali
surfaktan dalam alveolinya ketika lahir.
Lanjutan
Sebelum lahir paru-paru berisi cairan yang
mengandung kadar klorida tinggi, sedikit
protein, sedikit lendir dan surfaktan.
Jumlah surfaktan dalam cairan tersebut
semakin bertambah banyak, terutama
selama 2 minggu terakhir sebelum lahir.
Lanjutan.
Gerakan Pernapasan pada Janin
Gerakan pernapasan janin dimulai sebelum lahir
dan menyebabkan aspirasi cairan amnion.
Gerakan-gerakan ini penting untuk merangsang
perkembangan paru dan melatih otot-otot
pernapasan.
Ketika pernapasan dimulai pada saat lahir,
sebagian besar cairan paru cepat diserap kembali
oleh kapiler darah dan getah bening.
Sejumlah kecil mungkin dikeluarkan melalui
trachea dan bronchus selama proses kelahiran.
Ketika cairan ini diserap dari saccus alveolaris,
surfaktan yang tersisa mengendap sebagai
lapisan fosfolipid tipis pada selaput sel alveoli.
Lanjutan..
Masuknya udara ke alveoli pada saat
pernapasan pertama, menyebabkan
surfaktan berfungsi.
Tanpa adanya lapisan surfaktan, alveoli akan
menguncup selama ekspirasi (atelektasis).
Gerakan pernapasan setelah lahir
menyebabkan udara memasuki paru
(mengembangkan dan mengisi rongga
pleura).
Pertumbuhan paru setelah lahir terutama
disebabkan oleh bertambahnya jumlah
bronchiolus respiratorius dan alveoli.
Lanjutan..
Diperkirakan hanya ada 1/6 jumlah alveoli
orang dewasa pada saat lahir.
Alveoli sisanya dibentuk pada 10 tahun
pertama kehidupan pasca natal melalui
pembentukan alveoli primitive baru yang
terus menerus.
Akibat dari defisiensi surfaktan yaitu terjadi
sindrom gawat pernapasan (ARDS).
Kesimpulan
Bayi premature tampak sianosis karena
darah dalam pembuluh darahnya tidak
berikatan maksimum dengan molekul
oksigen.
Hal ini dapat terjadi pada bayi premature
dikarenakan bayi tersebut organ respirasinya
belum sepenuhnya berfungsi dengan baik.
Belum cukupnya surfaktan mengakibatkan
alveoli akan menguncup/kolaps selama
ekspirasi (atelektasis).

Anda mungkin juga menyukai