2. Sebutkan perbedaaan antara pengukuran tekanan darah cara palpasi dengan cara
auskultasi! (dari segi: konsep teori-sarana-prosedur pengukuran-hasil)
Jawab: Perbedaan tekanan darah cara palpasi dan auskultasi dari segi konsep
teori, sarana, prosedur pengukuran dan hasil adalah sbb:
Sphygnomanometer
(Tensimeter) terdiri dari
manometer dengan klem
Sarana pembuka penutup, manset udara,
Manset udara yang selang karet dan pompa udara
dihubungkan ke pompa dari karet, sekrup pembuka
udara penutup
Jawab: Pemeriksaan tekanan darah dilakukan pada lengan kanan atas karena
suara yang dihasilkan lengan kanan lebih stabil. Hal ini terjadi karena
arteria yang merupakan cabang aorta untuk tubuh kanan yaitu keluar
satu arteri setelah itu baru menjadi dua arteri (truncus brachiocephalica
arteri carotis communis dextra dan arteri subclavia). Jadi hasil
pengukuran yang di catat lebih stabil karena perubahan denyut jantung
yang tinggi tidak membuat suara sistole-diastole pada arteri brachialis
dextra terlalu bising bila dibandingkan arteri brachialis sinistra yang
merupakan cabang dari arteri subclavia sinistra yang langsung keluar
dari aorta
4. Apakah pemasangan manset yang terlalu longgar atau terlalu ketat dapat
mempengaruhi hasil pengukuran tekanan darah? Jelaskan!
6. Apakah ada perbedaan antara atlet dan non-atlet dalam hal pemulihan denyut nadi dan
tekanan darah setelah melakukan aktivitas fisik (post exercise)? Jelaskan!
Jawab: Pada atlet, jantung mengalami hipertrofi sehingga terjadi kenaikan pada
Stroke Volume, sehingga curah jantung pada atlet memiliki nilai yang
sama pada non atlet dengan frekuensi denyut jantung yang lebih
rendah. Akibatnya pemulihan denyut nadi dan tekanan darah dapat
terjadi lebih cepat pada atlet dibandingkan dengan non atlet.
7a. Secara teoritis, bagaimanakah pengaruh posisi tubuh dan latihan fisik terhadap
denyut nadi dan tekanan darah?
Jawab: Posisi tubuh dapat mempengaruhi tekanan darah dan denyut nadi. Pada
posisi berdiri efek gravitasi pada darah akan menyebabkan sedikit
penurunan tekanan. Akan tetapi penurunan tekanan darah ini, terutama
pada sinus carotis dan arcus aorta, menstimulasi baroreceptor untuk
mengirimkan rangsangan ke otak. Akibatnya, arteriole berkonstriksi
untuk mempertahankan tekanan darah pada nilai normal. Denyut nadi
juga meningkat dengan perubahan posisi untuk mempertahankan cardiac
output. Pada daerah perifer terjadi rekonstriksi, tetapi segera terjadi
kenaikan dari kadar renin dan aldosterone.
Latihan fisik meningkatkan denyut nadi dan tekanan darah. Selama aktivitas,
denyut nadi meningkat karena stimulasi psikis, penurunan daerah vagal,
kenaikan rangsang melalaui saraf simpatis kardiak dan juga rangsangan
akibat kenaikan kadar CO2 darah. Tekanan darah juga meningkat akibat
pemompaan jantung yang lebih kuat dan akibat konstriksi parsial dari
pembuluh darah yang terdapat dalam otot-otot yang berkontraksi selama
aktivitas.
7b. Apakah hasil praktikum saudara sesuai dengan teori? Bila tidak, mengapa
demikian?