Anda di halaman 1dari 57

MODUL 4

SIKAP, GERAK DAN


KINERJA MANUSIA

Dr.Yohanna Sorontou,M.Kes
STRUKTUR & KOMPOSISI BIOKIMIA
JARINGAN OTOT
JARINGAN OTOT
Jaringan yang mengubah energi kimia menjadi
energi mekanik.
Menempati proporsi yg besar dlm jaringan tubuh
yg aktif
Orang dewasa normal, menempati 2/5 BBnya.
Keadaan istirahat, 50% aktivitas metabolisme dlm
otot
Dlm keadaan kontraksi, 75% aktivitas
metabolisme dlm otot.
Tranduksi energi kimia - mekanik , berlangsung
diperlukan:
1).Persediaan energi yang cukup (vertebrata, ATP
dan kreatin fosfat)
2).Sistim pengendali aktivitas mekanik, spt kecep,
lamanya dan kekuatan (kontraksi otot).
3).Operator (sistem saraf).
4).Cara kembali ke keadaan semula.
Struktur dan komposisi biokimia
Jaringan otot terdiri dari:
1. Otot rangka (skelet)
2. Otot jantung
3. Otot polos

Otot rangka dan otot jantung disebut otot


lurik, sdk otot polos tdk berbtk lurik
Ke-3 otot di atas, mpy sifat umum serupa,
namun sifat spesifik sesuai dgn fungsi
masing-masing.
KOMPOSISI BIOKIMIA JARINGAN OTOT
Kandungan ke-3 otot diatas adalah:
1. Air
2. Protein
3. Lipid/ lemak
4. Bahan ekstrak
5. Enzim
6. Hormon
7. Vitamin dan Zat anorganik
Air diperlukan utk aktivitas faal sesuatu
jaringan
Otot mrpk jaringan aktif, shg kadar airnya
cukup tinggi : 72-78%
1. OTOT RANGKA/SKELET
Struktur otot rangka / skelet manusia:
- Berbentuk lurik.
- Sebagai otot kerangka merah dan putih.
- Keduanya mempunyai perbedaan dlm
struktur dan fungsinya.
OTOT KERANGKA PUTIH
- Bereaksi cepat thdp rangsangan saraf
- Bekerja dlm waktu yang singkat
- Perlu sejumlah energi yang berasal dari
glikolisis anaerob
- Tdk mengandung terlalu banyak mitokondria
dan mioglobin, demikian juga
- Sitokrom dan enzim suksinat oksidase tdk
terlalu aktif.
- Otot kerangka putih lebih cepat mengalami
kelelahan.
OTOT KERANGKA MERAH
Perbedaan dgn otot kerangka putih
Rx otot rangka merah rangsangan saraf lebih
lambat
Waktu kerja lebih lama, shg rx glikolisis yg
terjadi sempurna.
Lebih banyak mengandung mioglobin,
mitokondria, sitokrom dan enzim suksinat
oksidase lebih aktif.
Tidak cepat mengalami kelelahan.
Merah, banyak sitokrom & mioglobin
Gambar Susunan otot skelet
Otot skelet dikendalikan oleh sistem saraf
volumter
Otot jantung dan polos dikedalikan oleh sistem
saraf non volumter.
OTOT SKELET
Otot bergaris,
tersusun dari sel silindris yg dpt memanjang
sepanjang otot
mempunyai banyak inti
terbungkus membran plasma, disebut
sarkolema /plasmanya (sarkoplasma)
Mengandung serat-serat miofibril (alat
kontraksi otot)
Dilaboratorium:
Mikroskop polarisasi, miofibril tampak pita-pita
gelap ialah -- pita A (anisotropik)
- Pita-pita terang (putih) ialah pita I (isotropik).

Dalam sel otot, miofibril tersusun teratur, shg


tampak bergaris-garis.
- Ditengah pita A, searah H, sedikit terang
- Ditengah pita I ada garis gelap, disebut garis Z
- Daerah antara dua garis Z dinamakan sarkoma
(sarkolema).
Karakteristik serat tipe I dan II otot skelet
Tipe I Tipe II
Miosin ATPase Sedikit Banyak
Penggunaan energi Rendah Tinggi
Mitokondria Banyak Sedikit
Warna Merah Putih
Mioglobin Ya Tidak
Kecepatan kontraksi Lambat Cepat

Durasi Lama Pendek


OTOT SKELET SEBAGAI SUMBER ENERGI DARI
PROTEIN
Otot skelet mrpk sumber utama cadangan energi,
berasal dari protein.
Kurang kalori jangka panjang, akan terjadi proses
degradasi otot skelet.
MIOFIBRIL
Disusun oleh 2 macam filamen yg sejajar
memanjang;
1). Filamen tebal (pita A) diameter 16 nm,
mengandung protein miosin.
2). Filamen tipis (pita I), mengandung protein aktin
(terutama), tropomiosin, dan troponin.
Sel otot, berbentuk hexogonal, filamen tipis
(hexagonal) mengelilingi filamen tebal.
Pada kontraksi panjang, filamen tebal dan tipis
tdk berubah, daerah I dan H menjadi sempit
MIOSIN
Protein miosin ditemukan bermacam-macam
Miosin yang menyusun miofibril sel otot adalah
tipe miosin II (disebut miosin).
Terdiri dari: 55% berat protein otot
Molekulnya hexamer, masa molekul 460 kDa
Terdiri dari: 2 rantai berat ( heavy chain=H)
- 4 rantai ringan (light chain=L)
- 2 kepala globuler (S1)
Gambar Struktur Miosin
AKTIN
Merupakan 25% berat protein otot.
Berbentuk globuler ( G-aktin)
masa molekuler 43 kDa
Keadaan Fisiologis dan adanya Mg2+, G-aktin
berpolimerisasi membentuk filamen F-aktin
(tampak 2 rantai ttp hanya 1 rantai), 2 rantai
trombomiosin ( & )
saling berpilin dan mengikuti pilinan F aktin dan 3
subunit troponin
Troponin C, Troponin I dan Troponin T,
Filamen aktin mempunyai polaritas pd ujung-
KOMPONEN FILAMEN TIPIS
PROSES KONTRAKSI OTOT
Ion Ca 2+ diperlukan utk interaksi aktin dgn
miosin, shg mbtk aktin miosin.
Dlm wkt yg sama, ATP dibebaskan.
ATP dipecah oleh ATP-ase, miosin mbtk ADP
+ Pi + energi.
Tanpa adanya ion Ca 2+ interaksi aktin dgn
miosin dihambat oleh troponin &
tropomiosin.
Ion Ca 2+, dlm keadaan istirahat, terikat pd
protein pengikat Ca 2+ dlm retikulum
sarkoplasma.
Rangsangan saraf membebaskan ion Ca 2+ tsb,
shg energi yang dihasilkan digunakan utk
berlangsungnya sliding proces kontraksi
otot.
KONTRAKSI OTOT
Terjadi bila filamen tebal dan tipis saling bergeser
Panjang masing2 filamen tdk berubah ttp saling
mendekat daerah I dan H yang menjadi sempit.
Siklus kontraksi dan relaksasi otot berlangsung
sbb:
1). Fase relaksasi, kepala S1 miosin (globuler) yang
mempunyai aktivasi ATPase.
ATPase menghidrolisis ATP ADP + Pi, ttp produk
tetap terikat.
Kompleks ADP-Pi-miosin merupakan konformasi
berenergi tinggi.
2). Bila ada rangsangan kontraksi, kepala S1 miosin
berikatan dgn aktin membentuk komplek aktin-
miosin-ADP-Pi.
3). Pembentukan kompleks, pelepasan Pi
menginisiasi penggunaan tenaga.
Pelepasan ADP, perubahan konformasi kepala
miosin, aktin tertarik sepanjang 10 nm, ke tengah
sarkomer, energi miosin rendah.
4). Molekul ATP berikatan dgn kepala S1 membentuk
kompleks aktin-miosin-ATP.
5). Afinitas miosin-ATP thdp aktin rendah.
Aktin akan dilepaskan., disebut fase relaksasi,

Rigor mortis, kekakuan yang timbul pd kematian,


karena ATP di dalam intrasel berkurang, ATP
tdk berikatan dgn miosin
Maka tahap relaksasi (5) tdk berlangsung.
Gambar siklus kontraksi dan
relaksasi.
TROPOMIOSIN DAN TROPONIN
Troponin T (TpT) berikatan dgn tropomiosin
Troponin I (TpI) menghambat interaksi F-aktin-
miosin
Terikat dengan kedua komponen troponin lainnya.
Troponin C (TpC) adalah
protein pengikat Ca+ (analog kalmudulin), 4 Ca++
terikat pd 1 molekul TpC.
Keadaan relaksasi,
TpI menyebabkan perubahan konformasi F-aktin
melalui tropomiosin/ menggeser posisi tropomiosin,
shg tempat pengikatan miosin pd F aktin
Relaksasi otot terjadi, bila:
1).Ca++ sarkoplasma menurun 107 mol / L
karena dipompa kembali oleh Ca++ ATP ase ke
retikulum sarkoplasma
2). Ca++ lepas dari TpC-4 Ca++.
3). Troponin mll tropomiosin menghambat
interaksi miosin dgn F-aktin
4). Dgn adanya ATP, kepala miosin akan lepas
dari F-aktin
PROTEIN LAIN DALAM OTOT
Protein otot yg membantu integritas struktur dan
efisiensi metabolik miofibril adalah
Titin, nebulin, -aktinin, desmin dan destrofin.

Titin
merupakan protein terbesar, masa molekul 2993
kDa
TDR 26,926 AS amino
Filamen memanjang dari garis Z sampai H,
Susunan as amino PEVK ( Pro,Glu, Val, Lys),
fungsinya sebagai pegas utk mengembalikan ke
keadaan semula.
Nebulin mengandung bagian yg dapat mengikat aktin,
- Aktinin menyebabkan terjadi ikatan antara filamen
tipis pd garis Z
Desmin berfungsi untuk pengikatan dengan sarkolema.
2.OTOT JANTUNG
Kontraksi tdk sama dengan otot skelet/otot rangka.
Karena retikulum sarkoplasma tdk sebanyak sel otot
skelet/otot rangka.
Kontraksi tergantung Ca 2+
ekstrasel.
cAMP lebih berperan pd otot jantung drpd otot skelet.
cAMP mengendalikan kadar Ca 2+
intraseluler mll
aktivasi protein kinase.
Ada hubungan antara fosforilasi TPI dengan
peningkatan kontraksi otot jantung yang di-induksi
oleh katekolamin.
Yang menjelaskan efek inotropik senyawa -
adrenergik pada jantung.
SALURAN DAN POMPA KALSIUM
Ion Ca 2+ masuk dan keluar miosin dikendalikan oleh
protein membran.
Protein berperan sebagai:
1) Saluran Ca 2+,
tipe L, bersifat lambat
Pembukaannya disebabkan oleh depolarisasi.
Tipe L dipengaruhi cAMP dependen protein kinase
dan
cGMP protein kinase (inhibisi)
Dapat diblok oleh Ca-Channel blocker, seperti
Verapamil.
Tipe T (transient) bersifat cepat, tidak banyak,
ion Ca2+ pada fase awal.
Peningkatan Ca 2+ dalam mioplasma, membuka
saluran dalam retikulum sarkosplasma
(CICR).

2). Ca 2+- Na exchanger, jalur utama keluarnya


Ca2+.
Keadaan relaksasi 1 Ca++ ditukar dengan 3
Na. sebaliknya
Keadaan exitasi 3 Na+ ditukar dengan 1 Ca++
Peristiwa peningkatan Na+, diikuti oleh Ca++
yg meningkat (efek inotropik positif),
akibatnya kontraksi > kuat.
Pemberian digitalis pada gagal jantung,
menyebabkan terhambatnya Na+, K+ ATPase
shg Na+ tdk dpt dipompa keluar, Na meningkat
diikuti oleh Ca++ meningkat
Terjadi kontaksi otot jantung menjadi lebih
kuat

3) Ca++ ATP ase, juga memompa Ca++ keluar ttp


peranannya tidak banyak.
3.OTOT POLOS
SIFATNYA:
Strukturnya molekuler = otot bergaris.
Sarkomer tdk tersusun rapih
Tampak tdk bergaris-garis dan tdk mempunyai
sistem troponin.
Pengendalian kontaraksi oleh Ca++
Miosin mengandung rantai ringan p yang menghambat
kepala miosin dgn F-aktin.
Sarkoplasmanya mengandung miosin kinase, dgn Ca++
dependen.
Kalmodulin 4 Ca++ berikatan dengan miosin kinase
Enzin menjadi aktif, terjadi proses fosforilasi rantai
ringan-p,
Hambatan hilang mk terjadi interaksi F-aktin dgn
miosin. Awal dari siklus kontaksi dimulai.
Gambar pengendalian kontraksi otot
polos
RELAKSASI OTOT POLOS
Relaksasi otot polos terjadi,bl Ca ++ sarkoplasma < 10 -7
mol/L, Ca++ lepas dari kalmodulin dan kalmodulin lepas
dari enzim kinase
Terjadi inaktivasi enzim kinase, shg tdk terjadi
pengikatan fosfat baru pd rantai ringan-p,
Sebaliknya terjadi defosforilasi oleh enzim fosfatase yg
Ca++ independen pd rantai ringan p.
Defosforilasi menghambat pengikatan kepala miosin dgn
F-aktin.
Menghambat aktivitas ATP ase. Dengan adanya ATP,
kepala miosin lepas dari F-aktin, relaksasi terjadi.
cAMP mengaktifkan miosin kinase
Miosin kinase mengalami fosforilasi
Miosin kinase terfosforilasinya, afinitasnya thdp
kalmodulin-4 Ca++ sangat rendah.
Mk cAMP menghambat respon otot polos, shg Ca +
+
meningkat
Mekanisme ini menjelaskan, rangsangan beta-
adrenergik menyebabkan relaksasi otot polos.
Protein lain yg banyak dalam otot polos
adalah:
Kaldesmon (87 kDa), Kadar rendah akan berikatan
dengan tropomiosin dan aktin.
Mencegah interaksi aktin dengan miosin dalam
keadaan relaksasi.
Pd [ Ca++] >, Ca++ kalmodulin . . akan mengikat
kaldesmon dan membebaskan aktin.
Aktin berikatan dengan miosin menyebabkan kontraksi
dapat berlangsung.
METABOLISME OTOT
Otot memegang peranan penting dlm segi
metabolisme yg berlangsung dlm badan.
Wkt lahir, otot rangka menempati bgn kurang
dari 25% BB
Pd usia dewasa menempati bgn > 40% BB.
Pd usia tua , otot rangka berkurang, pd manusia
tersisa tdk > 30% BB.
Selama masa pertumbuhan penambahan otot
lebih besar dibandingkan dengan jaringan
lainnya

Ttp pd usia tua, otot rangka berkurang, pd


manusia sisanya tdk lebih dari 30% BB.
Apakah penambahan berat otot melalui cairan
hipertropi atau hiperplasia sel otot?

Mnt Enerco dan Leblond (1962), bahwa:

1). 17 hari post natal ternyata pertumbuhan otot


disebabkan oleh hiperplasia (peningkatan jumlah
sel)
2). 18 -48 hari post natal yaitu fase
pertumbuhan kedua, pertumbuhan otot
disebabkan oleh hipertrofi yaitu
penambahan besarnya sel.

3). Untuk selanjutnya sampai mencapai 160


hari post-natal, pertumbuhan otot
disebabkan oleh hipertrofi
Pada manusia, protein otot rangka merupakan sumber
energi non-lemak.
Banyaknya otot yang hilang, terutama pd orang dewasa
karena kurang gizi yg berlarut-larut.
Pd mamalia protein otot mrpk sumber penting
metabolisme AA berantai cabang.
Kapasitas otot utk memecahkan AA berantai cabang,
ternyata meningkat 3 -5 kali lipat selama puasa atau
penderita DM.
Otot mensintesis dan mengeluarkan banyak alanin dan
glutamin mll rx transaminasi. Atom karbon rangka
AA yg dipecahkan diubah mjd asam laktat mll
pembentukan asam piruvat.
PENYEDIAAN ATP
Untuk siklus kontraksi & relaksasi otot berasal
dari:
1). Proses glikolisis, menggunakan glukosa darah
atau glikogen otot
2). Proses fosforilasi oksidatif
3). Dari kreatin fosfat,
4). Dari 2 molekul ADP.
Persediaan ATP sel otot hanya cukup untuk 1 2
detik kontraksi.
Gambar sumber ATP otot
Reaksi pembentukan ATP dari senyawa fosfokreatin
Bila semua sumber energi telah dipakai, regenerasi
ATP berasal dari glikolisis,
Mungkin juga dari: asam lemak dan benda-benda
keton utk ikut mensuplai ATP.
Lemak mrpk sumber energi terakhir utk kerja otot
dlm jangka waktu lama, Misnya Burung.
Otot jantung mempunyai red meat utk menyimpang
oksigen di mioglobin
Metabolisme dan pembentukan ATP

A. Metabolisme energi
Kontraksi mrpk hasil kerja otot yang terpenting.
Hal ini berkaitan dgn penggunaan ATP.
Utk sintesis otot, bahan bakar yg digunakan adalah
- Glukosa, asam lemak dan benda-benda keton.
- Utk pekerjaan yang ringan ketiga bahan di atas
dipecah scr sempurna mjd CO2 dan H2O
- Proses tsb memerlukan O2. krn itu penggunaan
O2 otot rangka meningkat
Kreatin fosfat mrpk simpanan energi yg khas utk
otot.
Cadangan energi otot yang terpenting adalah
glikogen, yg disintesis di dalam otot yang sdg
istirahat.
Glikogen dimobilisasi mjd glukosa mll fosforilasi dan
digunakan utk pembentukan ATP.
Hal ini tjdi di dalam otot rangka, baik dgn bantuan
glikolisis anaerob maupun mll fosforilasi oksidatif.
Otot jantung yg sdg bekerja memerlukan
pemasukan oksigen yg mencukupi (infark jantung
sbg akibat penghentian pemasukan oksigen).
Agar pemasukan O2 sll terjamin dgn baik, otot
rangka yg berkontraksi scr lambat mempunyai
mioglobin (Mb).
Protein yg mirip Hb berfungsi sbg penyimpan O2.
Otot rangka yg berkontraksi cepat tdk mempunyai
mioglobin k/I tampak pucat.
Hormon yg berpengaruh thdp perkembangan jaringan
otot adalah:
Pemecahan glikogen berada dibawah kontrol hormon
adrenalin dan glukagon.
Kedua hormon tsb, mengaktifkan pemecahan glikogen,
dan sekaligus menghambat sintesis glikogen
Hormon Adrenalin mengaktifkan proses pemecahan
glikogen dgn cara mengaktifkan fosforilase kinase mll
cAMP.
Peningkatan konsentrasi Ca2+ selama kontraksi otot
menyebabkan suatu aktivasi fosforilase glikogen.
Hormon Adrenalin bekerja di otot dan hati, Hormon
glukagon hanya bekerja di hati.
Pemenuhan kebutuhan oksigen
Pemenuhan kebutuhan oksigen secara oksidasi
aerob, bahan bakarnya diperoleh dari:
- Asam piruvat
- Asam lemak bebas
- Benda-benda keton
UNSUR-UNSUR ANORGANIK OTOT
Kation otot : Na+, K+,Mg2+, dan Ca2+ = cairan
ekstrasel, kecuali K +
K+ dalam otot > dominan
Anion otot: Cl-, fosfat & sulfat dlm jumlah
kecil
Kelemahan otot, krn kekurangan K+
Fungsi Ion K+ & Mg+ adalah sbg aktivator
atau inhibitor sistem cairan ekstramuskuler
THANKS
GBU

Anda mungkin juga menyukai