Anda di halaman 1dari 28

FISIOLOGI OTOT

DIVISI FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UGJ
CIREBON
STRUKTUR OTOT RANGKA

• Membentuk kelompok jaringan terbesar di tubuh hingga


• menghasilkan sekitar separuh berat tubuh
• Sekitar 40% pada laki-laki; 35% pada perempuan
• Sekitar 10% terbentuk dari otot polos dan otot jantung

• Otot berdasarkan karakteristik umum terbagi menjadi 2 :


a. Otot lurik (otot rangka dan otot jantung)
• Tergantung ada tidaknya pita terang-gelap bergantian
b. Otot polos
Perbedaan

Otot rangka Otot jantung Otot polos


• Klasifikasi : otot lurik, otot • Klasifikasi : otot lurik, otot • Klasifikasi : otot polos/non-
volunteer involunter lurik, otot involunter
• Terdiri dari : kumpulan sel • Terdiri dari anyaman saling • Terdiri dari anyaman longgar sel
banyak inti, kontraktil, lurik, terkait dari sel kontraktil, kontraktil, non-lurik, berbentuk
silindris, tebal, Panjang yang bercabang-cabang, lurik, gelondong, rampig, pendek yang
membentang sepanjang otot silindris, ramping, pendek, tersusun lembaran-lembaran
antar sel terhubung diskus
• Lokasi : melekat ke tulang interkalaris • Lokasi : dinding organ dan
rangka saluran berongga spt lambung
• Lokasi : dinding jantung dan pembuluh darah
• Fungsi : pergerakan tubuh
dengan lingkungan luar • Fungsi : memompa jantung • Fungsi pergerakan isi dalam
organ berongga spt peristaltik
Serat otot

• 1 sel otot = serat otot berukuran relative


besar, memanjang, berbentuk silindris,
diameter 10-100 µm dan panjang 750.000
µm
• Mengandung banyak myofibril (elemen
kontraktil khusus)
• Miofibril à tersusun filamen tebal dan
tipis
• Filamen tebal à diameter 12-18 nm dan
Panjang 1,6 µm terdiri dari protein myosin
• Filamen tipis à diameter 5-8 nm dan Panjang
1,0 µm, terutama dibentuk oleh protein aktin
• Pita A à tumpukan filamen tebal • Pita I à bagian filamen tipis
dengan sebagian filamen tipis yang tidak menjulur ke dalam
yang tumpeng tindih di kedua
ujung filamen tebal pita A
• Zona H à daerah yang lebih • Garis Z
terang di tengah pita A, tempat
yang tidak tercapai filamen tebal • bagian tengah pita A
• Garis M à sistem protein • daerah diantara garis ini terdapat
penunjang yang menahan filamen sarkomer à komponen kecil yang
tebal secara vertikal à protein dapat berkontraksi
TITIN (protein terbesar terbentuk • Lempeng sitoskeleton gepeng yang
dari 30.000 asam amino.
menghubungkan filamen tipis dua
• 3 peran protein titin :
• Berfungsi sebagai rangka sarkomer yang berdekatan.
(menstabilkan sarkomer)
• Berfungsi sebagai pegas elastis
• Ikut serta dalam tranduksi sinyal
Miosin

• Filamen tebal/miosin terdiri dari beberapa molekul myosin, masing-


masing memiliki berat molekul sekitar 480.000

• Molekul miosin terdiri dari enam rantai polipeptida—


dua rantai berat, masing-masing dengan berat
molekul sekitar 200.000, dan empat rantai ringan
dengan berat molekul masing-masing sekitar 20.000.
Aktin
• Filamen tipis terdiri dari 3 protein :
a. Aktin à protein utama berbentuk bulat
b. Tropomiosin à protein mirip benang yang terbentang
dari ujung ke ujung di samping alur spiral aktin
àhambat interaksi kontraksi otot
c. Troponin à kompleks protein yang terbuat dari 3 unit
polipeptida
• Troponin T berikatan dengan tropomyosin
• Troponin I berikatan dengan aktin
• Troponin C berikatan dengan kalsium
• Troponin
• Jika tidak terikat dengan kalsium à
menstabilkan tropomyosin pada
posisinya menutupi aktin
• Jika terikat kalsium à melepas
tropomyosin sehingga aktin myosin
berikatan
• Troponin dan tropomiosin merupakan
protein regulatorik kontraksi otot
Dasar Molekular Kontraksi Otot Rangka

• Mekanisme pergeseran filamen/


Sliding filament mechanism
• Sewaktu kontraksi, filamen tipis ditiap
sisi sarkomer bergeser kearah dalam
terhadap filamen tebal yang diam
menuju ke pusat pita A à sarkomer
memendek
• Tidak ada perubahan Panjang baik
filamen tebal maupun tipis
Cross-bride activity
Kalsium
• Kalsium merupakan penghubung antara
eksitasi dan kontraksi
• Kontraksi otot di stimulasi pelepasan
asetilkolin (Ach) di taut neuromuscular
• Pengikatan Ach à perubahan
permeabilitas dan menghasilkan
potensial aksi ke seluruh membrane
otot (sarkolema)
• Membran lain yang berperan :
• Tubulus transversus (Tubulus T) à
bersambung dengan membrane
permukaan à mempercepat potensial aksi
• Retikulum sarkoplasma =retikulum
endoplasma yang dimodifikasi yang terdiri
dari anyaman halus kompartemen
terbungkus.
• Sakus lateral menyimpan kalsium
Neuromuscular junction
KONTRAKSI-RELAKSASI OTOT RANGKA
KONTRAKSI-RELAKSASI OTOT RANGKA
Eksitasi-kontraksi dan
relaksasi otot
ATP

• Miosin memiliki 2 tempat mengikat


• Ikatan dengan aktin
• Ikatan dengan ATPase
• ATPase à tempat enzimatik yang
memecah adenosin trifosfat (ATP)
menjadi adenosin difosfat (ADP) +
fosfat inorganic (Pi) à yang dalam
prosesnya menghasilkan energi
• ADP dan Pi tetap terikat di myosin
dan energi disimpan
• Selama dan setelah terjadinya ikatan
aktin-myosin, ADP dan Pi dilepaskan,
kemudian akan mengikat ATP baru.
Lama aktivitas kontraksi

• 1 potensial aksi hanya bertahan 1-2 mdetik


• Penundaan waktu beberapa milidetik antara
stimulasi dengan awitan kontraksi à periode laten
• Waktu kontraksi
• waktu dari awitan kontraksi hingga pembetukan
tegangan puncak
• bervariasi dari 15-50 mdetik
• Bergantung pelepasan kalsium
• Waktu relaksasi
• Waktu antara tegangan puncak hingga relaksasi penuh
• Bervariasi dari 15-50 mdetik
• Bergantung penyerapan kembali kalsium ke reticulum
sarkoplasma
• Total waktu : 100 mdetik
TIPE KONSTRAKSI OTOT
q Isotonik
- Proses kontraksi yang
menyebabkan pemendekan
panjang otot
- Tonus otot tidak berubah
- Terjadi pemendekan sarkomer
- Misal pada saat menekuk siku
untuk mengangkat beban
q Isometrik/Statis
- Tidak ada pemendekan otot
sehingga tidak tampak suatu
gerakan yang nyata tetapi
didalam otot ada tegangan dan
semua tenaga yang dikeluarkan
dalam otot akan diubah menjadi
panas.
- Terjadi pada saat mendorong
beban
Jenis kontraksi lain

1. Kontraksi konsentrik à otot memendek


2. Kontraksi eksentrik à otot memanjang
è Contoh menurunkan buku untuk diletakkan di meja
dimana otot bisep memanjang
Jenis serat otot rangka
• Serat oksidatif • Serat Glikolitik

• Memiliki kapasitas besar untuk • Mengandung enzim


membentuk ATP lebih resisten glikolitik. Untuk memasok
terhadap kelelahan.
glukosa dalam jumlah
• Sebagian serat lebih mampu besar yang dibutuhkan
melakukan fosforilasi oksidatif.
untuk glikolisis, serat jenis
• Tidak mengalami penimbunan
laktat. ini juga mengandung
banyak simpanan glikogen.
• Mioglobin tidak saja membantu
menunjang ketergantungan
serat terhadap O2. tetapi juga
menimbulkan warna merah, • Serat glikolitik
seperti hemoglobin mengandung hanya sedikit
teroksigenasi yang
menimbulkan warna merah mioglobin sehingga
pada darah arteri. Karena itu, berwarna pucat dan diberi
serat otot ini disebut serat nama serat putih.
merah.
Karakteristik
serat otot
rangka
Kontraksi
Serat otot
polos

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai