Anda di halaman 1dari 21

Otot

Kelas XI
BKB Nurul Fikri
Jenis Otot
Otot rangka
• Mioglobin : pigmen otot yang berfungsi
mengikat oksigen  respirasi sel otot rangka
menghasilkan energi
• Berdasarkan mioglobin : otot merah dan otot
putih.
– Otot merah mempunyai lebih banyak mioglobin
dibandingkan otot putih.
Otot rangka
• fasia Superfasialis: jaringan ikat pembungkus
kumpulan otot
• fasia propia : jaringan ikat pembungkus
kumpulan yang lebih kecil pada kumpulan otot.
• Kumpulan kecil terdiri atas serabut-serabut
otot.
• Serabut otot secara fungsional merupakan satu
sel otot.
Otot rangka
• Satu sel otot dibungkus oleh membran sel (sarkolema).
• Sel otot terdiri atas miofibril-miofibril. Setiap miofibril
terdiri atas dua macam miofilamen, yaitu filamen tipis
dan filamen tebal.
• Filamen tipis terdiri atas 3 macam molekul protein,
yaitu aktin, troponin, dan tropomiosin.
• Filamen tebal terdiri dari satu macam filamen protein,
yaitu miosin.
• Filamen tipis dan filamen tebal membentuk satu
kesatuan disebut sarkomer.
Struktur Otot Lurik
Otot Polos
• Sel otot berbentuk seperti kumparan dengan
sitoplasma yang tampak bening, disebabkan
miofibril atau miofilamennya homogen..
Otot jantung
• Sel satu dengan sel lain yang bersebelahan
pada sisi pendeknya, memiliki sarkolema yang
cukup tebal (keping interkalar atau sinsitium.
• Keping ini berfungsi sebagai penguat otot
jantung dan membantu menghantarkan
rangsang/impuls.
Bagian otot
• Otot-otot merupakan sebuah jaringan di
dalam tubuh yang memiliki 3 karakteristik,
yaitu:
– Kontraktibilitas: kemampuan untuk memendek.
– Ekstensibilitas: kemampuan untuk memanjang.
– Elastisitas: kemampuan untuk kembali ke ukuran
semula setelah memendek atau memanjang
• Apabila dilihat tanpa bantuan mikroskop maka otot
terdiri dari:
– Tendon: urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
– Ventrikel: empal otot, bagian tengah otot yang
menggembung.
– Origo: ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak
bergerak.
– Insersio: ujung otot yang melekat pada tempat yang
bergerak.
– Diskus interkalaris: bagian khas otot jantung yang
merupakan batas.
Cara kerja otot
• Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya
otot yang berkontraksi.
• Bagian otot yang berkontraksi adalah sel-sel otot
karena pengaruh rangsangan melalui saraf.
• Rangsangan yang tiba ke sel otot akan
memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka
terhadap rangsangan.
• Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang
dihasilkan pada bagian ujung saraf.
• Asetilkolin membebaskan ion kalsium yang berada di sel
otot.
• Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan
protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk
aktomiosin.
• Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga
terjadilah kontraksi.
• Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam
plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan
aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas.
Keadaan ini disebut relaksasi.
• Otot mampu menghasilkan energi melalui
glikolisis.
• Selain glikolosis energi juga dapat dihasilkan
oleh kreatin fosfat, kreatin fosfat dapat
menyumbangkan fosfat yang berenergi tinggi
kepada ADP untuk mengubahnya menjadi ATP
• Otot dalam keadaan bekerja juga menghasilkan zat sisa
yang disebut asam susu (asam laktat). Asam laktat terjadi
karena otot bekerja terlalu keras, misalnya saat berlari.
• Otot yang bekerja keras akan memperoleh energi tanpa
melalui respirasi yang memerlukan oksigen, hasil ATPnya
sedikit dan banyak menghasilkan asam laktat.
• Asam laktat ini akan dibawa oleh darah untuk dibuang ke
luar tubuh. Akan tetapi, asam laktat tersebut juga dapat
tertimbun dalam otot, sehingga menimbulkan rasa
kelelahan atau pegal-pegal. Keadaan ini sering terjadi saat
kita melakukan kerja yang berat
• Untuk menguaraikan asam susu diperlukan
oksigen yang cukup banyak.
• Penggunaan oksigen yang banyak dalam waktu
singkat menyebabkan napas
• terengah-engah. Otot yang sering dilatih akan
berkembang atau membesar
• disebut hipertropi. Sebaliknya, otot yang tidak
sering digunakan akan
• mengecil, disebut atropi
• a. Otot antagonis, adalah dua otot yang bekerja saling
berlawanan, yaitu
• apabila satu otot berkontraksi maka otot yang lain relaksasi.
• Fleksi dan ekstensi
• Fleksi merupakan gerak menekuk atau membengkokkan.
Sebaliknya,
• ekstensi merupakan gerak meluruskan. Contohnya gerak pada
siku,
• lutut, ruas-ruas jari, dan bahu. Gerak ekstensi lebih lanjut
hingga
• melebihi posisi anatomi tubuh disebut hiperekstensi.
• Adduksi dan abduksi
• Adduksi merupakan gerak mendekati tubuh sedangkan abduksi
• merupakan gerak menjauhi tubuh. Contohnya gerak
meregangkan
• jari-jari tangan, membuka tungkai kaki, dan mengacungkan
tangan.
• 3) Elevasi dan depresi
• Elevasi merupakan gerak mengangkat, sedangkan depresi
merupakan
• gerak menurunkan. Contohnya gerak membuka dan menutup
• mulut.
• Supinasi dan pronasi
• Supinasi merupakan gerak menengadahkan tangan,
sedangkan
• pronasi merupakan gerak menelungkupkan tangan.
• 5) Inversi dan eversi
• Inversi merupakan gerak memiringkan (membuka)
telapak kaki ke
• arah dalam tubuh, sedangkan eversi merupakan gerak
memiringkan
• (membuka) telapak kaki ke arah luar.
• Otot sinergis, adalah dua otot yang bekerja bersamaan, yaitu
sama-sama
• berkontraksi atau sama-sama relaksasi.
• Contoh: otot-otot pronator yang terdapat pada lengan bawah.
• Otot pronator ada dua, yaitu otot pronator teres dan otot
pronator kuadratus.
• Kedua otot tersebut bekerja sama menggerakkan telapak
tangan
• menelungkup dan menengadah.
• Contoh gerak sinergid, yaitu pada otot-otot punggung
• dan otot-otot leher.

Anda mungkin juga menyukai