Anda di halaman 1dari 24

Biokimia otot

2 jam

Otot
Tdr jaringan mgd protein yang berperan
dalam gerakan tingkat organ maupun
seluler
Suatu tranducer ( pengubah) energi
potensial ( kimia) menjadi energi mekanik
Jaringan tunggal terbesar dlm badan, 25%
masa tubuh ketika lahir, > 40 % pada
dewasa muda,<30 % pd dewasa tua.

Kriteria tranducer
1. Harus ada masukan energi kimia yag
konstan/terus menerus
2. Mampu mengatur aktifitas mekanik,
kecepatan, durasi, kekuatan kontraksi
3. Harus dihubungkan dengan operator,
alat yang dikendalikan syaraf
4. Harus dapat kembali ke keadaan semula

Komposisi
Otot rangka mgd: miofibril diselimuti
sarkolema,digenangi sarkoplasma .
Sarkoplasma mgd :
glikogen,kreatinpospat,enzim glikolisis
Unit fungsional otot adalah sarkomer

OTOT

Protein kontraktil
Filamen tebal

Composed of hundreds of long, contractile myosin


molecules arranged in a staggered side by side
complex.

Filamen tipis

Composed of a linear array of hundreds of globular,


actin monomers in a double helical. arrangement.

Sarkomer

The unit of contractile activity composed mainly of


actin and myosin and extending from Z line to Z line
in a myofibril.

miofibril

End to end arrays of identical sarcomeres.

Serabut otot

A single multinucleate muscle cell containing all the


usual cell organelles plus many myofibrils.

Otot

Organized arrays of muscle fibers.

sarkomer
Unit sarkomer berulang pada jarak 15002300 nm.
Td. Zona pita/band gelap(A) dan terang(I)

miofibril
Tersusun 2 type filamen yi: tebal dan tipis
Filamen tebal :
Aktin, miosin dan 6 protein pelengkap
( Aktinin, beta aktinin,tropomiosin,
troponin, C protein, M protein).
Miosin larut air, bentuk serabut, berat
molekul 500,000 daltons.

myosin

Mrp 55 % protein otot(filamen tebal), td 6 sub


unit :
4 ribosa;2 kombinasi globuler + ribosa
Myosin + tripsin mbt meromiosin
1. LMM ( light meromyosin) : td serabut alpha
heliks, tdk ada aktivitas ATP ase, tdk terkait F
aktin
2. HMM ( heavy meromyosin) , tdp fibrosa +
globuler, ada aktivitas ATP ase, terikat F Aktin.
HMM dipecah papain mjd subfragmen S-1 dan
S-2 ( fibrosa) tdl ada aktivitas ATP ase dan tdk
terikat F aktin.

ACTIN
Protein dlm filamen tipis :
A. aktin globuler : aktin F( hidrolisis ATP naik
100-200 X)
Tropomiosin : btk Heliks ganda
Troponin : Tp C = kalmodulin ikat calsium),
TpI( hbt ik. Aktin F miosin, terik. Komp.lain) TpT (
ik tropomiosin pd 2 komp. Troponin lain)
Actin mrp protein otot 25 %
Disosiasi miosin kepala filamen tipis krn ATP mjd
kontraksi.

ACTIN
Actin :

KONTRAKSI OTOT

Otot memendek,Ukuran filamen tetap,Jarak antar


filamem tetap,Ukuran sarkomer memendek
1.Fase relaksasi kontraksi otot
ATP + ATP ase .> ADP +pi
2.Jk Kontr. Otot dipacu dg Ca2+, troponin, tropomyosin,
aktin dan terjangkau myosin
ADP + pi ..> Aktin-myosin-ADP-Pi
3.Kompleks tsb shg pi lepas, mrp awal kontraksi
4.Aktim-myosin ( miosin kkurang energi) lepas ADP pi
5.ATP terikat kaput S1 mbt aktin-miosin- ATP
Miosin ATP afinitas rdh utk aktin shg aktin lepas. Awal
relaksasi

Relaksasi
Jk Ca sarkoplasma turun, Tp 4 Ca lepas Ca
Troponin cegah intraksi Aktin F- kepala myosin lwt
troponin- tropomiosin
Dg ATP kepala lepas dr aktin F
Otot mgd :
serabut tipe I ( kedut lambat): merah,byk mioglobin dan
mitokondria, metab.aerob, aktiv.ATP ase tinggi, mampu
tahan kontraksi terus menerus.
serabut type II( kedut cepat) : putih,metab.glikolisis
anaerob,Atif.ATP ase rendah, kontraksi relatif singkat.

myosin light chain kinase (MLCK

Metabolisme otot
Siklus kontraksi-relaksasi otot butuh ATP,
kontinyu
Sumber ATP:glikolisis, fosforilasi oksidatif,kreatin
Fosfat
Cadangan ATP hanya < I detik.
Untuk otot rangka :
Tipe lambat : sumber ATP Fosforilasi oksidatif,
Tipe cepat : glikolisis
Kebutuhan ATP cepat diperoleh dari kreatin fosfat (
saat relaksasi) butuh enzim kreatin fosfokinase

Ciri otot rangka cepat dan lambat


Cepat

LAmbat

Miosin ATP ase Tinggi

Rendah

Kebutuhan
energi

Tinggi

Rendah

Warna

Putih

Merah

Mioglobin

Tak ada

Ya

Kecepatan
kontraksi

Cepat

Lambat

Lama (durasi)

singkat

memanjang

Sumber ATP otot


Glikogen otot
Fosforilase
otot

Kreatin fosfat

Glukosa
Glikolisis

Fosforilasi
oksidatif

ATP

Kontraksi otot
Miosin
fosfatase
ADP + pi

AMP
ADP
Mioadenilat
siklase

Protein otot rangka merupakan sumber


cadangan energi bukan lemak.Jika
kekurangan kalori pada orang dwewasa
maka masa otot banyak hilang
Otot mensintesis dan melepaskan alanin
dan glutamin
Glikolisis glukosa eksogen sumber piruvat
untuk sintesis alanin.Disebut Siklus
glukosa alanin.Alanin otot untuk
glukoneogenesis hepar.

Pada sprinter
Sumber energi : kreatin pospat, 4-5 detik
pertama, glikolisis anaerob dr glikogen
otot.
Pengadaan metabolik : 1.glikogen
fosforilase : diaktif. Ca ( RE melepas saat
kontraksi), epinefrin, AMP
2.Fosfofruktokinase diaktifkan AMP,Pi, NH3

Pada marathon
ATP dari metab Aerob :
Glukosa darah, asam lemak bebas
pemecahan TG jar. Adiposa oleh lipase
peka hormon, glikogen hepar, glikogen
otot
KELETIHAN OTOT; akumulasi proton bkn
asam laktat ( shg pH turun) .

Penanganan keletihan otot


1.Karbohidrat Loading : utk pelari jarak
jauh, tujuan mengisi otot dg oksigen
sebanyak mgk.
2.Soda Loading : Na bikarbonat netralkan
proton . Efektif pelari 80.0 m. tdk jarak jauh
3. Doping darah: efektif pelari jarak jauh.
5 minggu sbl lomba darah diambil 1 L.picu
sintesis darah baru kaya Hb. Darah yg
diambil masuk lagi.

Tetany and Rigor Mortis


Keadaan otot yang hiperkontraksi, terkadang diikuti periode pengulangan yang panjang,rangsangan otot yang terkumpul, disebabkan
berkurangnya ATPdan phosphat energi tinggi lain yang membnatu mempertahankan kadar ATP normal. Kemudian r nucleoside
triphosphates (NTPs), creatine phosphate (CP), and ADP,
Tiga reaksi
NTP + ADP -------> NDP + ATP
CP + ADP ------> Creatine +ATP
ADP + ADP -------> AMP + ATP

Eqn. 5
Eqn. 6
Eqn. 7

RAngsangan tetani meningkatkan sarcoplasmic calcium dan menurunkan ATP,hasilnya otot berkontraksi sgt tinggi
denganh calcium terikat pada Tn-C dan tidak tersedia ATP untuk memasukkan calcium ke dalam cisternae of
retikulum endoplasma atau memecah actomyosin.Pada kondisi ini mitokondria memompa Ca ke dlm matriks
mitokondria,untuk memindahkan calsium agar terikat pada Tn-C, mengacaukan tapak pengikatan myosin pada
filaments,dan menjadikan otot pada keadaan mengambang.NAmun tidak adanya ATPberakibat pada n myosin
pada keadaan energi rendah yang berakibat siklus pbaru pada stimulasi otot kemampuan terbatas otot
menghasilkan kontrasi . Keadaan ini disebut kelelahan.
PAda kematian semua reaksi cenderung pada kesetimbangan. Diantra proses , pretama adalh kesetimbnagan ion, ion
melewati semua kompartenmen tubuh karena pompa ion kehilangan masukan energi. In the case of muscle, this
results in cisternal and extracellular calcium leaking into the sarcoplasm, raising calcium concentrations to high
levels. The calcium induces conformational changes in the troponin-tropomyosin complex, exposing myosin
binding sites on thin filaments. The resulting uncontrolled contractile activity hastens the total exhaustion of ATP
supplies and ends with all or nearly all myosin molecules in cross-linked actomyosin complexes. The rigid state of
muscles that develops shortly after death is due to this highly cross-linked state of thin and thick filaments and is
known as rigor mortis.

Anda mungkin juga menyukai