Anda di halaman 1dari 32

Sistem Pernafasan Manusia

Dr. H Hatta Rasyidin


2010
Pernapasan adalah :
Devinisi
1. Kegiatan mengambil udara (inspirasi) dan
mengeluarkan udara (ekspirasi) melalui
alat pernapasan.
2. Pertukaran gas antara sel dengan
lingkungan (respirasi eksternal).
3. Reaksi enzimatik, pemanfaatan oksigen
memerlukan enzim pernapasan
(sitokrom).
Adapun macam - macam pernafasan antara
Mekanisme lain :
1. Pernapasan Dada
Respirasi
Pernapasan dada berlangsung dalam 2
tahap, yaitu :

Inspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk


luar berkontraksi, tulang rusuk terangkat,
Meliputi proses :
Inspirasi yaitu pemasukan udara ke volume rongga dada membesar, paru-paru
paru-paru mengembang, sehingga tekanan udaranya
Ekspirasi yaitu pengeluaran udara menjadi lebih kecil dari udara atmosfer,
dari paru-paru sehingga udara masuk.
Proses inspirasi dan ekspirasi Ekspirasi, terjadi bila otot antar tulang rusuk
melibatkan kontraksi relaksasi otot- luar berelaksasi, tulang rusuk akan tertarik
otot tulang rusuk dan otot diafragma. ke posisi semula, volume rongga dada
mengecil, tekanan udara rongga dada
meningkat, tekanan udara dalam paru-paru
lebih tinggi dari udara atmosfer, akibatnya
udara keluar.
2. Pernapasan perut

Pernapasan perut berlangsung dalam dua


tahap, yaitu :

Inspirasi, terjadi bila otot diafragma


berkontraksi, diafragma mendatar
mengakibatkan volume rongga dada
membesar sehingga tekanan udaranya
mengecil dan diikuti paru-paru yang
mengembang mengakibatkan tekanan
udaranya lebih kecil dari tekanan udara
atmosfer dan udara masuk.

Ekspirasi, diawali dengan otot diafragma


berelaksasi dan otot dinding perut
berkontraksi menyebabkan diafragma
terangkat dan melengkung menekan rongga
dada, sehingga volume rongga dada mengecil
dan tekanannya meningkat sehingga udara
dalam paru-paru keluar.
Pernapasan perut umumnya terjadi saat tidur.
Inspirasi

Tahap inspirasi terjadi akibat otot


tulang rusuk dan diafragma
berkontraksi. Volume rongga dada dan
paru-paru meningkat ketika diafragma
bergerak turun ke bawah dan sangkar
tulang rusuk membesar. Tekanan
udara dalam paru-paru akan turun di
bawah tekanan udara atmosfer, dan
udara akan mengalir ke dalam paru-
paru.
Ekspirasi

Tahap ekspirasi terjadi akibat otot


tulang rusuk dan diafragma
berelaksasi. Volume rongga dada
dan paru-paru mengecil ketika
diafragma bergerak naik dan sangkar
tulang rusuk mengecil. Tekanan udara
dalam paru-paru akan naik melebihi
tekanan udara atmosfer, dan udara
akan mengalir keluar dari paru-paru.
Hidung
Organ-Organ Sistem Hidung adalah bagian yang paling menonjol
di wajah, yang berfungsi menghirup udara
Pernafasan Manusia
pernafasan, menyaring
udara,menghangatkan udara pernafasan,
Organ-organ pernafasan juga berperan dalam resonansi suara.
manusia terdiri dari :
Hidung merupakan alat indera manusia
Hidung yang menanggapi rangsang berupa bau atau
Faring
zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga
Laring
Trakea hidung terdapat serabut saraf pembau yang
Bronkus dilengkapi dengan sel-sel pembau. setiap sel
Bronkiolus pembau mempunyai rambut - rambut
Alveolus halus(silia olfaktori)di ujungnya dan diliputi
oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai
pelembab dan untuk menyaring udara yang
masuk ke dalam rongga hidung.
Faring
Faring (tekak) merupakan persimpangan
antara kerongkongan dan tenggorokan.
Terdapat katup yang disebut epiglotis (anak
tekak) berfungsi sebagai pengatur jalan
masuk ke kerongkongan dan tenggorokan.
Pernahkah kalian tersedak makanan ? Coba
pikirkan apa penyebabnya ?
Laring
Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri
atas kepingan tulang rawan membentuk
jakun dan terdapat celah menuju batang
tenggorok (trakea) disebut glotis, di
dalamnya terdapat pita suara dan beberapa
otot yang mengatur ketegangan pita suara
sehingga timbul bunyi.Berfungsi untuk
menyalurkan udara dari faring ke trakea.

Dr. H Hatta Rasyidin 2010


Trakea
Berupa pipa yang dindingnya terdiri atas 3
lapisan, yaitu lapisan luar terdiri atas
jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot
polos dan cincin tulang rawan, dan lapisan
dalam terdiri atas jaringan epitelium besilia.
Terletak di leher bagian depan
kerongkongan.
Bronkus
Merupakan percabangan trakea yang
menuju paru-paru kanan dan kiri. Struktur
bronkus sama dengan trakea, hanya
dindingnya lebih halus. Kedudukan
bronkhus kiri lebih mendatar dibandingkan
bronkus kanan, sehingga bronkhus kanan
lebih mudah terserang penyakit.
Bronkiolus
Bronkheolus adalah percabangan dari
bronkhus, saluran ini lebih halus dan
dindingnya lebih tipis. Bronkheolus kiri
berjumlah 2, sedangkan kanan berjumlah 3,
percabangan ini akan membentuk cabang
yang lebih halus seperti pembuluh.
Alveolus
Berupa saluran udara buntu membentuk
gelembung-gelembung udara, dindingnya tipis
setebal selapis sel, lembab dan berlekatan
dengan kapiler darah.
Alveolus berfungsi sebagai permukaan
respirasi, luas total mencapai 100 m2 (50 x
luas permukaan tubuh) cukup untuk
melakukan pertukaran gas ke seluruh tubuh.

Dr. H Hatta Rasyidin 2010


Paru - Paru
Paru-paru terletak di dalam rongga
dada.paru-paru ada dua buah yaitu paru-
paru kanan dan kiri. Paru-paru diselimuti
oleh selaput paru-paru (pleura).Perjumlah
sepasang terletak di dalam rongga dada kiri
dan kanan. Paru-paru kanan memiliki 3
lobus (gelambir), sedangkan paru-paru kiri
memiliki 2 lobus (gelambir). Di dalam paru-
paru ini terdapat alveolus yang berjumlah
300 juta buah. Bagian luar paru-paru
dibungkus oleh selaput pleura untuk
melindungi paru-paru dari gesekan ketika
bernapas, berlapis 2 dan berisi cairan.
Mekanisme Di dalam Alveolus, udara yang mengandung
oksigen dipertukarkan ke dalam darah. Sedangkan
Pertukaran Gas karbondioksida di dalam darah dikeluarkan ke
alveolus
Adapun macam - macam Kapasitas
volum paru - paru saat respirasi antara
lain :

- Volume tidal : banyaknya udara yang


masuk dan keluar paru-paru selama
pernafasan normal (500 ml)
- Volume tidal dipengaruhi :
Berat badan seseorang
Jenis kelamin
Usia
Kondisi fisik
Adapun tahapan proses pengikatan oksigen
Pengangkutan O2 sebagai berikut :

Pertukaran gas antara O2 dengan CO2


Alveolus memiliki O2 lebih tinggi dari pada
terjadi di dalam alveolus dan jaringan O2 di dalam darah.
tubuh, melalui proses difusi. Oksigen
yang sampai di alveolus akan berdifusi O2 masuk ke dalam darah melalui difusi
menembus selaput alveolus dan melewati membran alveolus
berikatan dengan haemoglobin (Hb)
dalam darah yang disebut Di dalam darah, O2 sebagian besar (98%)
deoksigenasi dan menghasilkan diikat oleh Hb yang terdapat pada Eritrosit
senyawa oksihemoglobin (HbO) seperti
reaksi berikut : menjadi Oksihemoglobin (HbO2).
Selain diikat oleh Hb, sebagian kecil O2 larut
Sekitar 97% oksigen dalam bentuk
senyawa oksihemoglobin, hanya 2
di dalam plasma darah (2%).
3% yang larut dalam plasma darah Setelah berada di dalam darah, O2 kemudian
akan dibawa oleh darah ke seluruh
jaringan tubuh, dan selanjutnya akan masuk ke jantung melalui vena pulmonalis
terjadi pelepasan oksigen secara difusi untuk diedarkan ke seluruh tubuh yang
dari darah ke jaringan tubuh, :
membutuhkan.
Adapun tahapan proses pengeluaran
karbondioksida sebagai berikut :
Pengangkutan CO2
Di jaringan, CO2 lebih tinggi dibandingkan yang
ada di dalam darah.
Ketika O2 di dalam darah berdifusi ke jaringan,
Karbondioksida (CO2) yang dihasilkan maka CO2 di jaringan akan segera masuk ke
dari proses respirasi sel akan berdifusi
ke dalam darah yang selanjutnya akan dalam darah.
diangkut ke paru-paru untuk Ketika CO2 berada di dalam darah sebagian
dikeluarkan sebagai udara pernapasan. besar (70%) CO2 akan diubah menjadi ion
Ada 3 (tiga) cara pengangkutan CO2 :
bikarbonat(HCO3)
1. Sebagai ion karbonat (HCO3), 20% CO2 akan terikat oleh Hb pada Eritrosit.
sekitar 60 70%. Sedangkan 10% CO2 lainnya larut dalam
2. Sebagai karbominohemoglobin plasma darah.
(HbCO2), sekitar 25%.
3. Sebagai asam karbonat (H2CO3) Di dalam darah, CO2 di bawa ke jantung,
sekitar 6 10%. kemudian oleh jantung CO2 dalam darah
dipompa ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis.
Di paru-paru CO2 akan dikeluarkan dari tubuh
melalui ekspirasi
Kontrol Pernafasan

Pusat pengaturan pernafasan adalah


medulla oblongata dan pons. Dimana
ketentuannya antara lain :
1. Respirasi normal antara 1215
kali per menit.
2. Pada kondisi tertentu frekuensi
respirasi dapat meningkat atau
menurun bergantung kondisi.
3. Yang menaikkan atau
menurunkan kecepatan respirasi
adalah medulla oblongata dan
pons.
1. Asma/sesak napas, penyempitan saluran napas akibat
otot polos pembentuk dinding saluran terus
Kelainan / Penyakit pada berkontraksi, disebabkan alergi atau kekurangan hormon
Sistem Respirasi adrenalin.
2. Asfiksi, gangguan pengangkutan dan penggunaan
oksigen oleh jaringan akibat tenggelam, pneumonia,
keracunan CO.
Sistem pernapasan dapat mengalami 3. Asidosis, akibat peningkatan kadar asam karbonat dan
berbagai gangguan, baik karena
asam bikarbonat dalam darah
kelainan sistem pernapasan atau 4. Wajah adenoid (wajah bodoh), penyempitan saluran
napas karena pembengkakan kelenjar limfa (polip),
akibat infeksi kuman. Beberapa jenis pembengkakan di tekak (amandel).
gangguan antara lain :
5. Pneumonia, radang paru-paru akibat infeksi bakteri
Diplococcus pneumonia.
6. Difteri, penyumbatan faring/laring oleh lendir akibat
infeksi bakteri Corynebacterium diphteriae
7. Emfisema, menggelembungnya paru-paru akibat
perluasan alveolus berlebihan.
8. Tuberculosis (TBC), penyakit paru-paru akibat infeksi
bakteri Mycobacterium tuberculosa.
9. Peradangan pada sistem pernapasan :

bronchitis, radang bronkhus.


laringitis, radang laring
faringitis, radang faring
pleuritis, radang selaput paru-paru
renitis, radang rongga hidung
sinusitis, radang pada bagian atas rongga hidung (sinus
Gangguan/penyakit dinding alveolus Antara
lain :
Pneumonia / Pnemonia, adalah suatu
infeksi bakteri diplococcus pneumonia yang
Kelainan pada sistem pernafasan menyebabkan peradangan pada dinding
menurut letaknya gangguannya
terdiri atas :
alveolus.
Tuberkolosis / TBC, merupakan penyakit
1. Gangguan/penyakit yang disebabkan oleh baksil
dinding alveolus yangmengakibatkan bintil-bintil pada
2.Gangguan/penyakit saluran dinding alveolus.
pernapasan
3.Gangguan/penyakit sistem Masuknya air ke alveolus.
transportasi udara Gangguan/penyakit sistem transportasi udara
Antara Lain :
Kontaminasi gas CO / karbon monoksida
atau CN / sianida.
Kadar haemoglobin / hemoglobin yang
kurang pada darah sehingga menyebabkan
tubuh kekurangan oksigen atau kurang
darah alias anemia.
Bunyi Pernafasan
Aliran udara yang terjadi pada proses
pernafasan di dalam paru-paru menghasilkan
suara yang dapat digunakan untuk
mengetahui kondisi paru-paru.
Secara umum, suara pernafasan dapat dibagi
menjadi 3 jenis, yaitu :
1)Bunyi Nafas (Breath Sounds), adalah bunyi
yang bangkit dari bernafas, di luar bunyi
adventitious, yang didengar atau direkam
pada dinding dada, trachea, atau mulut.
2)Bunyi Adventitious (Adventitious Sounds),
adalah bunyi singkat yang muncul pada saat
bernafas, baik kontinyu maupun tidak
kontinyu, yang menandakan bahwa ada
gangguan pada pulmonary. Contohnya :suara
crackles, suara squawks, suara wheezes.
3)Bunyi Paru-Paru (Lung Sounds), adalah
bunyi yang didengar atau terdeteksi di dinding
dada atau dada, meliputi sebagian bunyi nafas
dan sebagian bunyi adventitious.
Suara pernafasan tracheal sangat nyaring dan pitch-nya
relatif tinggi. Inspirasi dan ekspirasi relatif sama panjang.
Suara ini dapat didengar di atas trachea yang agak jarang
dilakukan pada pemeriksaan rutin.
Suara pernafasan vesikular merupakan suara pernafasan
normal yang paling umum dan terdengar hampir di semua
Suara paru-paru normal terbagi atas 4 permukaan paru-paru. Suaranya lembut dan pitch rendah.
kelompok tracheal, bronchial, Suara inspirasi lebih panjang dibanding suara ekspirasi.
Suara vesikular bisa terdengar lebih kasar dan sebagian
bronchovesikular dan vesikula terdengar lebih panjang apabila ada ventilasi yang cepat
dan dalam (misal setelah berolah raga) atau pada anak-
anak yang memiliki dinding dada yang lebih tipis. Suara
vesikular juga bisa lebih lembut jika pasien lemah, tua,
gemuk, atau sangat berotot.
Suara bronchial sangat nyaring, pitch tinggi, dan suara
terdengar dekat dengan stetoskop. Terdapat gap antara
fasa inspirasi dan ekspirasi pada pernafasan, dan suara
ekspirasi pada pernafasan, dan suara ekspirasi terdengar
lebih lama dibanding suara inspirasi. Jika suara ini
terdnegar dimana-mana kecuali di manubrium, hal
tersebut biasanya mengindikasikan terdapat daerah
konsolidasi yang biasanya berisi udara tetapi berisi air.
Terdapat suara pernafasan yang tingkat intensitas dan
pitch-nya sedang. Inspirasi dan ekspirasinya sama panjang.
Dengan suara bronchi, jika terdengar di mana-mana selain
di batang utama bronchus, biasanya mengindikasikan
daerah konsolidasi
1. 1,34 ml O2 terikat dengan 1 gram
Hemoglobin (Hb) dengan persentasi
kejenuhan yang disebut dengan Saturasi
O2 (SaO2),
2. 0,003 ml O2 terlarut dalam 100 ml plasma
Respirasi merupakan proses
pertukaran gas yang keluar masuk pada tekanan parsial O2 di arteri (PaO2) 1
saluran pernafasan yang melibatkan mmHg.
sistem kardiovaskuler dan kondisi
hematologis. Kedua bentuk pengangkutan ini disebut sebagai
Kandungan oksigen di udara bebas kandungan O2 atau Oxygen Content
(atmosfir) mengandung konsentrasi (CaO2) dengan formulasi :
sebesar 21 %, melalui mekanisme
ventilasi akan masuk ke alveoli CaO2 = (1,34 x Hb x SaO2) + (0,003 x PaO2)
kemudian terjadi proses pertukaran
gas yang disebut proses difusi. Difusi Sedangkan banyaknya O2 yang
adalah suatu perpindahan/ peralihan ditransportasikan dalam darah disebut
O2 dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah dimana dengan Oxigen Delivery (DO2) dengan
konsentrasi O2 yang tinggi di alveoli rumus :
akan beralih ke kapiler paru dan
selanjutnya didistribusikan melalui DO2 = (10 x CaO2) x CO
darah dalam 2 (dua) bentuk yaitu :
Yang mana CO adalah Cardiac Output
(Curah Jantung). Curah jantung sangat
tergantung kepada besar dan ukuran tubuh,
maka indikator yang lebih tepat dan akurat
adalah :
dengan menggunakan parameter Cardiac
Index (CI). Oleh karena itu formulasi DO2
yang lebih tepat adalah :
DO2 = (10 x CaO2) x CI
Selanjutnya O2 didistribusikan ke jaringan
sebagai konsumsi O2 (VO2) Nilai VO2 dapat
diperoleh dengan perbedaan kandungan O2
arteri dan vena serta CI dengan formulasi
sebagai berikut :
VO2 = (CaO2 CvO2) x CI
Selain faktor difusi dan pengangkutan O2
dalam darah maka faktor masuknya O2
kedalam alveoli yang disebut sebagai
ventilasi alveolar.
Banyaknya udara keluar masuk paru dalam setiap
kali bernafas disebut sebagai Volume Tidal (VT)
Ventilasi Alveolar yang bervariasi tergantung pada berat badan. Nilai
VT normal pada orang dewasa berkisar 500 700 ml
dengan menggunakan Wrights Spirometer.
Volume nafas yang berada di jalan nafas dan tidak
ikut dalam pertukaran gas disebut sebagai Dead
Ventilasi alveolar merupakan salah Space (VD) (Ruang Rugi) dengan nilai normal
satu bagian yang penting karena O2
pada tingkat alveoli berperan utama
sekitar 150 - 180 ml yang terbagi atas tiga yaitu :
dalam proses difusi. Besarnya ventilasi 1. Anatomic Dead Space,
alveolar berbanding lurus dengan 2. Alveolar Dead Space,
banyaknya udara yang masuk keluar
paru, laju nafas, udara dalam jalan
3. Physiologic Dead Space.
nafas serta keadaan metabolik. Anatomic Dead Space yaitu volume nafas yang
berada di dalam mulut, hidung dan jalan nafas yang
tidak terlibat dalam pertukaran gas.
Alveolar Dead Space yaitu volume nafas yang telah
berada di alveoli, akan tetapi tidak terjadi
pertukaran gas yang dapat disebabkan karena di
alveoli tersebut tidak ada suplai darah. Dan atau
udara yang ada di alveoli jauh lebih besar jumlahnya
dari pada aliran darah pada alveoli tersebut.
Ventilasi alveolar dapat diperoleh dari
selisih volume Tidal dan ruang rugi, dengan
laju nafas dalam 1 menit.
VA = (VT VD) x RR
Sedangkan tekanan parsial O2 di alveolar
(PaO2) diperoleh dari fraksi O2 inspirasi
(FiO2) yaitu 20,9 % yang ada di udara,
tekanan udara, tekanan uap air, tekanan
parsial CO2 di arteri (PaCO2).
PaO2 = FiO2 (760 47) (PaCO2 : 0,8)
Demikian faktor-faktor yang mempengaruhi
proses respirasi dimana respirasi tidak saja
pertukaran gas pada tingkat paru (respirasi
eksternal) tetapi juga pertukaran gas yang
terjadi pada tingkat sel (respirasi internal).
Oleskan kolostrum/asi

Anda mungkin juga menyukai