INDIKASI Pasien dengan Suspek 1. Leprosi 2. Infeksi Jamur 3. Infeksi Bakteri 4. Infeksi Virus 5. Infeksi Parasit 6. Kelainan Kulit non Spesifik Anamnesis bercak pada kulit Kapan kelainan kulit tersebut muncul Apakah hilang timbul Apakah menetap Dimana lokasi awalnya dan kemudian muncul dimana Apakah disertai gatal atau tidak Apakah bercak kulit ini ada hubungannya dengan gigitan serangga atau luka (trauma) Apakah bercak kulit ini disertai kram atau nyeri Pemeriksaan Fisis Bercak pada kulit
Effloresensi kulit : eritema,
hiperpigmentasi, hipopigmentasi Tanda-tanda kekeringan dan pecah- pecah pada kulit Sensitifitas pada bagian lesi kulit Saraf tepi secara sistematis kanan dan kiri, untuk melihat adanya nyeri tekan serta kelainan fungsi saraf Bercak pada kulit Acuan pemeriksaan suspek lepra
Dasar diagnosis Lepra (Kusta)
cardinal sign Lesi kulit mati rasa berbentuk Hipopigmentasii / kemerahan (eritrematous) yang mati rasa hipestesi dan anastesi.
Penebalan saraf yang nyata disertai gangguan fungsi
saraf.
Basil tahan asam positif
Diagnosis Harus menemukan 1 dari cardinal sign diatas. Gejala Klinis : Tanda2 Dini Penyakit Kusta 1. Kelainan kulit perubahan warna, bisa berbetuk infiltrat dan berbentuk nodul. 2. Kelainan saraf tepi pembesaran saraf yg nyata disertai mati rasa. Tanda-tanda Penyakit kusta Lanjut. 1. Kelainan kulit bercak bertambah banyak, lebih tebal dan merah. 2. Kelainan saraf disertai gangguan fungsi saraf dan nyeri tekan bisa trjadi pd saraf tepi. Kulit menjadi mati rasa dan dpt terjadi gangguan pd otot jari tangan dan kaki (kiting/clawing) 3. Gejala lanjut hidung menjadi kollaps, gynecomasti, madarosis dan laqophtalmus. Pemeriksaan fisik pasien suspek lepra Pemeriksaan mati rasa / uji sensitivitas Menggunakan kapas, tusuk ringan jarum steril, suhu dng tabung reaksi panas dan dingin bandingkan antara satu lesi dng lesi yang lain. . Pemeriksaan pembesaran saraf tepi. Dimulai dri ekstremitas kanan dan kiri. N.Auricularis magnus disamping melalui perabaan bisa ditemukan dengan Inspeksi. Pasien diminta memalingkan wajah dari sisi yang akan diperiksa dengan memandang ke arah bahu, telusuri daerah sisi leher bagian atas dari arah craniolateral ke caudomedial N.Radialis telusuri bagian lateral sepertiga lengan atas kira-kira antara daerah pertemuan m.tricep brachii caput longum dan lateral telusuri daerah lateral 1/3 lengan atas kira-kira antara daerah pertemuan m.triceps brachii caput longum dan lateral (perhatikan mimik penderita N.Medianus berada diantara 2 bagian profunda dan tendo (m.Palmaris longus dan m.Flexor carpi radialis longus ) N.Ulnaristangan kanan pemeriksa memegang lengan kanan bawah penderita dgn posisi siku sedikit ditekuk sehingga lengan pdrita relaks N. Peroneus Communis (N. Poplitea lateralis) Pemeriksa meletakkan jari telunjuk dan jari tengah pada pertengahan betis bagian luar penderita sambil pelan-pelan meraba keatas sampai menemukan benjolan tulang (caput fibula )setelah menemukan tulang tersebut jari pemeriksa meraba saraf peroneus 1 cm kearah belakang, dengan tekanan yang ringan saraf tersebut digulirkan bergantian kekanan dan kiri sambil melihat mimik / reaksi penderita N. Tibialis Posterior Dengan jari telunjuk dan tengah pemeriksa meraba saraf Tibialis Posterior dibagian belakang bawah dari mata kaki sebelah dalam(maleolus medialis) dengan tangan menyilang (tangan kiri memeriksa saraf tibialis kiri dan tangan kanan pemeriksa memeriksa saraf tibialis posteior kanan pasien) dengan tekanan ringan saraf tersebut digulirkan sambil melihat mimik / reaksi dari penderita Pemeriksaan Gangguan Fungsi Saraf
Untuk mengetahui adanya gangguan
pada fungsi saraf yang perlu diperiksa adalah Mata, Tangan, dan Kaki, Pemeriksaan Fungsi Rasa Raba dan Kekuatan Otot. Kelopak Mata fungsi motorik (saraf Facialis) Memeriksa kaki adanya gangguan motorik dan sensoris TERIMA KASIH