Anda di halaman 1dari 21

Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis

Pada Pasien Bercak Pada Kulit

Dr. dr. Farida Tabri, Sp.KK (K)


INDIKASI
Pasien dengan Suspek
1. Leprosi
2. Infeksi Jamur
3. Infeksi Bakteri
4. Infeksi Virus
5. Infeksi Parasit
6. Kelainan Kulit non Spesifik
Anamnesis bercak pada
kulit
Kapan kelainan kulit tersebut muncul
Apakah hilang timbul
Apakah menetap
Dimana lokasi awalnya dan
kemudian muncul dimana
Apakah disertai gatal atau tidak
Apakah bercak kulit ini ada
hubungannya dengan gigitan
serangga atau luka (trauma)
Apakah bercak kulit ini disertai kram
atau nyeri
Pemeriksaan Fisis Bercak pada kulit

Effloresensi kulit : eritema,


hiperpigmentasi, hipopigmentasi
Tanda-tanda kekeringan dan pecah-
pecah pada kulit
Sensitifitas pada bagian lesi kulit
Saraf tepi secara sistematis kanan
dan kiri, untuk melihat adanya nyeri
tekan serta kelainan fungsi saraf
Bercak pada kulit
Acuan pemeriksaan suspek lepra

Dasar diagnosis Lepra (Kusta)


cardinal sign
Lesi kulit mati rasa berbentuk Hipopigmentasii /
kemerahan (eritrematous) yang mati rasa hipestesi
dan anastesi.

Penebalan saraf yang nyata disertai gangguan fungsi


saraf.

Basil tahan asam positif


Diagnosis
Harus menemukan 1 dari cardinal
sign diatas.
Gejala Klinis :
Tanda2 Dini Penyakit Kusta
1. Kelainan kulit perubahan warna,
bisa berbetuk infiltrat dan berbentuk
nodul.
2. Kelainan saraf tepi pembesaran
saraf yg nyata disertai mati rasa.
Tanda-tanda Penyakit kusta Lanjut.
1. Kelainan kulit bercak bertambah
banyak, lebih tebal dan merah.
2. Kelainan saraf disertai gangguan
fungsi saraf dan nyeri tekan bisa
trjadi pd saraf tepi. Kulit menjadi
mati rasa dan dpt terjadi gangguan
pd otot jari tangan dan kaki
(kiting/clawing)
3. Gejala lanjut hidung menjadi
kollaps, gynecomasti, madarosis
dan laqophtalmus.
Pemeriksaan fisik pasien suspek
lepra
Pemeriksaan mati rasa / uji
sensitivitas
Menggunakan kapas, tusuk ringan
jarum steril, suhu dng tabung reaksi
panas dan dingin bandingkan
antara satu lesi dng lesi yang lain.
. Pemeriksaan pembesaran saraf tepi.
Dimulai dri ekstremitas kanan dan
kiri.
N.Auricularis magnus disamping
melalui perabaan bisa ditemukan
dengan Inspeksi. Pasien diminta
memalingkan wajah dari sisi yang
akan diperiksa dengan memandang
ke arah bahu, telusuri daerah sisi
leher bagian atas dari arah
craniolateral ke caudomedial
N.Radialis telusuri bagian lateral
sepertiga lengan atas kira-kira
antara daerah pertemuan m.tricep
brachii caput longum dan lateral
telusuri daerah lateral 1/3 lengan
atas kira-kira antara daerah
pertemuan m.triceps brachii caput
longum dan lateral (perhatikan
mimik penderita
N.Medianus berada diantara 2
bagian profunda dan tendo
(m.Palmaris longus dan m.Flexor
carpi radialis longus )
N.Ulnaristangan kanan pemeriksa
memegang lengan kanan bawah
penderita dgn posisi siku sedikit
ditekuk sehingga lengan pdrita
relaks
N. Peroneus Communis (N. Poplitea
lateralis) Pemeriksa meletakkan jari
telunjuk dan jari tengah pada
pertengahan betis bagian luar penderita
sambil pelan-pelan meraba keatas
sampai menemukan benjolan tulang
(caput fibula )setelah menemukan tulang
tersebut jari pemeriksa meraba saraf
peroneus 1 cm kearah belakang, dengan
tekanan yang ringan saraf tersebut
digulirkan bergantian kekanan dan kiri
sambil melihat mimik / reaksi penderita
N. Tibialis Posterior Dengan jari
telunjuk dan tengah pemeriksa meraba
saraf Tibialis Posterior dibagian belakang
bawah dari mata kaki sebelah
dalam(maleolus medialis) dengan tangan
menyilang (tangan kiri memeriksa saraf
tibialis kiri dan tangan kanan pemeriksa
memeriksa saraf tibialis posteior kanan
pasien) dengan tekanan ringan saraf
tersebut digulirkan sambil melihat mimik
/ reaksi dari penderita
Pemeriksaan Gangguan Fungsi Saraf

Untuk mengetahui adanya gangguan


pada fungsi saraf yang perlu
diperiksa adalah Mata, Tangan, dan
Kaki, Pemeriksaan Fungsi Rasa Raba
dan Kekuatan Otot.
Kelopak Mata fungsi motorik (saraf
Facialis)
Memeriksa kaki adanya gangguan
motorik dan sensoris
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai