Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kasus

Agustus 2017

Oleh :
Febby Dahlia P, S.Ked
10542 0085 09

Penanganan Kasus Hipertensi Pembimbing :


dengan pendekatan Kedokteran dr. Gusti Gunawan
Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Rappokalling Makassar
PENDAHULUAN

Riskesdas 2013 : Prevalensi sebesar 25,8%.

Menurut American Heart Association {AHA},


penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun
menderita hipertensi telah mencapai angka hingga
74,5 juta jiwa, namun hampir sekitar 90-95% kasus
tidak diketahui penyebabnya.
LAPORAN
KASUS
Idientitas Pasien
Nama lengkap : Ny. H Suku bangsa : Indonesia

Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam

Umur : 56 Tahun No. BPJS : 000203671361

Status perkawinan : Menikah Tempat pemeriksaan : Poli

Pendidikan : - Puskesmas : Rappokalling

Pekerjaan : wiraswasta Tanggal pemeriksaan : 14/08/2017

Alamamat : Rappokalling, jl. Dg tantu lr 2 Diperiksa oleh Coas : Febby Dahlia P, S.Ked
Anamnesis
Keluhan Utama :
Kepala terasa pusing
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan kepala pusing dan tengkuk
terasa tegang sejak 2 hari yang lalu disertai nyeri ulu hati.
Pusing dirasakan hilang timbul, terlebih bila pasien
kurang istirahat. Rasa pusing tidak diikuti dengan keluhan
mata berkunang-kunang ataupun telinga berdengung,
Pasien juga mengeluh beberapa minggu belakangan ini,
banyak pikiran yang membebaninya. Pasien tidak ada
keluhan mual, tidak muntah, nafsu makan tidak ada
masalah, tidak ada gangguan BAB dan BAK.
Riwayat Penyakit Sebelumnya:
Pasien mengaku mempunyai riwayat tekanan darah tinggi
sejak kurang lebih sejak 3 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Pasien menyangkal adanya penyakit yang sama dalam
keluarga.
Riwayat Alergi :
Pasien menyangkal adanya alergi pada obat ataupun
makana tertentu.
Riwayat Pengobatan :
Pasien mengaku sudah rutin berobat 1 bulan terakhir.
Pemeriksaan Fisik
Keadaanumum : Composmentis
Tek. Darah: 160/100 mmHg
Frek. Nadi : 84 x/menit
Frek Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36.3 C
Berat Badan : 63 kg
Tinggi Badan : 156 cm
IMT : BB (kg) = 63 = 63 = 25,92 kg/m
TB (m) (1,56) 2,43
Status IMT : Pre Obesitas
Pemeriksaan Penunjang
GDS :

Cholesterol :

As. Urat
Diagnosis
Diagnosis kerja
Hipertensi Stage II + Dyspepsia
Penatalaksanaan
Farmakologi :
Amlodipine 10mg 1x1 tab
Omeprazole 2x1 tab

Edukasi :
Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan membatasi asupan garam
menurunkan berat badan, menghindari minuman berkafein, rokok, dan
minuman beralkohol.
Olah raga juga dianjurkan bagi penderita hipertensi, dapat berupa jalan,
lari, jogging, bersepeda selama 20-25 me nit dengan frekuensi 3-5 x per
minggu.
Penting juga untuk cukup istirahat (6-8 jam) dan mengendalikan stress.
Genogram

Tn. R Ny. H
(Suami) (Pasien)

Tn. R Ny. R Ny. R Ny. R Ny. R Ny. R


(alm)
Anggota Keluarga
No. Nama Umur / JK Status Dalam Pendidikan Pekerjaan
keluarga
1. Tn. R 65 th/ Kepala SMA Wiraswasta
laki-laki Keluarga
2. Ny. H 56 th/ Ibu SMP Wiraswasta
perempuan (pasien)
3. Tn. R 36 th/ Anak SMA Wiraswasta
laki-laki Pertama
4. Ny. R 34 th/ Anak SMA Pengangguran
Perempuan Kedua
5. Ny. R 32 th/ Anak SMA Wiraswasta
Perempuan Ketiga
6. Ny. R 30 th/ Anak SMA Wiraswasta
Perempuan Keempat
7., Ny. R 25 th/ Anak SMA Pengangguran
perempuan keenam
Lingkungan Tempat Tinggal
Status Kepemilikan Rumah : Milik Sendiri

Daerah Perumahan : Sangat padat penduduk


Luas rumah 10 x 12 m
Bertingkat/tidak Tidak
Jumlah penghuni 5 orang
Luas halaman -
Bahan Lantai rumah Tehel
Bahan Dinding rumah Tembok
Kondisi dalam rumah Cukup bersih
Penerangan listrik Ada
Jamban Ada
Ketersediaan air bersih Ada
Analisis Kunjungan
Rumah
Pasien tinggal di rumah bersama suami, anak ke enam dan 2 orang
cucu.
Yang mencari nafkah adalah suami pasien, pasien namun sekarang
sudah di gantikan oleh anak keenam pasien.
Rumah pasien terletak di lorong dan berada di lingkungan padat
penduduk.
Pasien tinggal di pemukiman dengan kondisi ventilasi yang
memadai, terdapat listrik dan air PAM.
Pola makan 2-3 kali sehari dengan menu yang dimasak sendiri. Tiap
hari Ny. H atau anaknya membeli bahan makanan di pasar atau
penjual yang lewat depan rumahnya. Menu yang sering dikonsumsi
adalah nasi, ikan, sayur, tahu dan tempe.
Penilaian Faktor Resiko
Faktor biologi
Tidak ditemukan faktor biologi pada pasien ini karena tidak terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga
pasien. Namun faktor lain yang ditemukan adalah faktor usia pasien 56 tahun.
Faktor lingkungan
Rumah pasien terletak di dalam lorong yang padat penduduk sehingga menimbulkan suasana yang tidak
kondusif untuk pasien. Selain itu, faktor lain yang ditemukan adalah faktor stress psikis karena pasien
mengaku mempunyai beban pikiran. Walaupun pasien sekarang hanya tinggal bersama suami, anak
bungsu dan 2 orang cucunya.
Faktor pelayanan kesehatan
Jarak dari rumah ke puskesmas dekat kurang dari 2 km. Pada pelayanan kesehatan yakni Puskesmas
Rappokalling, jadi tidak ada masalah pada pasien mengenai faktor ini. Selain itu pada PKM rappokalling
tersedia alat yang cukup lengkap untuk memeriksa kasus-kasus seperti pasien seperti tensimeter dan lab.
Faktor perilaku
Faktor perilaku merupakan faktor yang dominan dalam proses terjadinya hipertensi. Pada pasien ini,
didapatkan kebiasaan mengkonsumsi ikan asin dan coto. Selain itu, kebiasaan tidak berolahraga dan tidak
teratur berobat ke Puskesmas berperan terhadap terjadinya hipertensi pada pasien.
Perkembangan Penyakit
Home visite I (18 agustus 2017)
Diapatkan :
Keadaan rumah cukup bersih dengan luas bangunan 10x12 m.
Rumah pasien tidak memiliki halaman depan. Rumah 1 lantai (tidak
bertingkat), Lantai rumah: lantai rumah dari keramik dan tidak lembab.
Ruang rumah: terdiri dari 5 ruangan, berupa 1 ruang tamu yang tersambung
dengan ruang keluarga, 3 ruang kamar, ruang makan yang tergabung
dengan dapur 1 kamar mandi yang masing-masing.
Rumah dihuni oleh 5 orang.
Terdapat jendela 7 buah dengan ventilasi di atas jendela dan pintu. Cahaya
yang masuk ke rumah dirasakan cukup.
Rumah sudah menggunakan listrik. Rumah berada di lingkungan yang
cukup bersih. Sumber air berasal dari PDAM, tidak digunakan untuk
minum, tapi digunakan untuk mandi dan mencuci dengan pembuangan
Limbah dialirkan ke got.
Home Visite II (19 agustus 2017):
Dilakukan follow up pada pasien dengan tujuan Follow up pasien tentang
penyakit dan edukasi.
Follow up berupa pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik
terhadap pasien dan didapatkan TD 140/90 mmHg, RR 20, nadi 84,
dan suhu 36,2C. Pada pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Edukasi langsung ke pasien mengenai :
Penyakitnya sampai komplikasi yang bisa muncul, dan memberikan saran
untuk rutin kontrol ke puskesmas bila obat habis atau bila ada keluhan.
pentingnya pengaturan diet dan membatasi konsumsi makanan yang dapat
menaikkan tekanan darah.
mencoba menceritakan jika pasien mempunyai masalah kepada keluarga
ataupun teman dekat yang dipercaya sehingga sedikit mengurangi beban pikiran
pasien.
Pasien berusaha tidak terlalu menghiraukan gangguan-gangguan yang berasal
dari cucunya.
Home visite III (20 agustus 2017):
Dilakukan Follow up pasien tentang penyakit dan melihat hasil edukasi pada
kunjungan ke dua.
Saat dilakukan kunjungan pasien sedang bersantai dengan anak dan
cucunya dan keluhan yang pernah muncul sudah tidak ada.
Pasien dan keluarganya juga sudah terlihat mulai menjalani gaya hidup
sehat meskipun belum sepenuhnya diterapkan.
Pasien mengatakan bahwa ia minum obat secara teratur, mulai makan
tepat waktu dengan menu yang disarankan oleh dokter, istirahat cukup,
dan mulai santai dengan aktifitas cucu pasien. Pasien juga mengatakan
bahwa badannya terasa lebih sehat.
Keluarga pasien sudah mengetahui cara mencegah keluhan pasien
berulang, namun pasien masih belum meningkatkan aktifitas latihan
jasmaninya sesuai dengan kondisi penyakit pasien.
Diagnostik Holistik
Pada poin I, alasan kedatangan: Ny. H, wanita, usia 56 tahun datang ke puskesmas
rappokalling Ny. H, wanita, usia 56 tahun datang ke puskesmas rappokalling
dengan keluhan kepala pusing hilang timbul dan tengkuk terasa tegang sejak 2 hari
yang lalu disertai nyeri ulu hati. Pasien punya riwayat tekanan darah tinggi, tekanan
darah pasien pada saat di periksa 160/100 mmHg.
Pada poin II, diagnosis kerja yang ditegakkan adalah Hipertensi Stage II dan
Dyspepsia (ICD 10 : I10 + k.30).
Pada poin III, didapatkan masalah Pengetahuan yang kurang tentang Hipertensi,
tentang pentingnya perubahan gaya hidup sehat dan faktor yang berperan dalam
penyakitnya.
Pada poin IV, didapatkan masalah yaitu faktor yeng memperberat penyakit pasien
(faktor stresor) .
Pada poin V, ditetapkan Derajat fungsional yang didapatkan adalah satu (1), yaitu
mampu melakukan pekerjaan seperti sebelum sakit (tidak ada kesulitan).
Penatalaksanaan
Kedokteran Keluarga
Pencegahan Primer
Pencegahan sekunder :
Terapi farmakologi untuk pasien
Berikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien
tentang penyakitnya mulai dari gejala, faktor
resiko sampai ke komplikasi serta mengedukasi
pasien ataupun keluarga pasien untuk rutin
memeriksakan kesehatan pada fasilitas kesehatan/
puskesmas terdekat.
Lampira
n
Rumah pasien tampak depan Ruang keluarga
Dapur + ruang makan

Ruang tamu Kamar mandi


Kamar Tidur

Anda mungkin juga menyukai