Anda di halaman 1dari 78

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM

REPRODUKSI

OLEH
Ns. JunitalLusty, S.Kep
ANATOMI PANGGUL

Panggul wanita terdiri dari:


I.Bagian keras yg dibentuk oleh empat buah
tulang
2 tulang pangkal paha (os coxae)
1 tulang kelangkang (os sacrum)
1 tulang tungging (os coccugis)
II.Bagian lunak: diafragman pelvis, dibentuk oleh:
1. Pars muskularis levator ani
2. Pars membranesa
3. Regio perineum
Fungsi Umum Panggul Wanita

1. Bagian keras panggul wanita


A. panggul besar (pelvis mayor):
Menyangga isi abdomen
B. panggul kecil (pelvis minor)
Membentuk jalan lahir
Tempat alat genitalia
2. Bagian lunak panggul wanita
a. membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyangga alat genitalia agar tetap dalam
posisi yg normal saat hamil maupun saat
kala nifas
c. Saat persalinan, berperan dlm proses
kelahiran & kala uri
ANATOMI ALAT REPRODUKSI WANITA
I.Bagian luar
1) Mons veneris
2) Labia mayora
3) Labia minora
4) Klitoris
5) Vestibulum
6) Himen (selaput dara)
7) Kelenjar bartholini, skene
II.Bagian dalam
1) Vaginaba falopii
2) Uterus
3) Kedua tuba falopii
4) Kedua ovarium
5) Parametrium- jaringan ikat penyangga
I. Organ reproduksi luar
1) Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah
atas dan terluar dari vulva yang banyak
mengandung jaringan lemak. Pada masa
pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut.
2) Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium
mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang
3) Di dalam labium mayora terdapat lipatan labium
minor (bibir kecil) yang juga berjumlah
sepasang. Labium mayor dan labium minor
berfungsi untuk melindungi vagina.
4) Gabungan labium mayor dan labium
minor pada bagian atas labium
membentuk tonjolan kecil yang disebut
klitoris.Klitoris merupakan organ erektil
yang dapat disamakan dengan penis
pada pria. Pada klitoris terdapat banyak
pembuluh darah dan ujung-ujung saraf
perasa.
5) Vestibulum,bermuara saluran uretra
(saluran kencing), 2 saluran kel.
Bartholini dan 2 kel. Skene.
6) KelenjarBartholini
terletak di daerah vulva &
vagina,mengelurkan lendir, yg meningkat
saat hubungan seks
7)Himen (selaput dara)
merupakan jaringan yg menutupi lubang
vagina, bersifat rapuh, & mudah robek.
Himen ini berlubang shg menjadi saluran
dari lendir yg dikeluarkan uterus & darah
saat menstruasi
I. Organ reproduksi dalam
1. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membranasea (otot-selaput)
yang menghubungkan rahim dengan dunia luar.
Bagian ototnya berasal dari otot levator ani dan otot
sfingter ani (otot dubur) sehingga dapat dikendalikan dan
dilatih. cairan yang selalu membasahi vagina berasal dari
kelenjar rahim atau lapisan dalam rahim. Sebagian dari
rahim yang menonjol pada vagina disebut porsio (leher
rahim). Vagina (saluran senggama) mempunyai fungsi
penting :
- sebagai jalan lahir bagian lunak,
- sebagai sarana hubungan seksual,
- saluran untuk mengalirkan lendir dan darah menstruasi.
Lendir vagina banyak mengandung glikogen yang dapat
dipecah oleh bakteri Doderlein, sehingga keasaman
cairan vagina sekitar 4,5 (bersifat asam).
2. UTERUS
Bagian-bagian dari rahim (uterus):
- Servik uteri
- Korpus uteri
- Fundus uteri
Secara histologis uterus dibagi menjadi tiga bagian:
- Endometrium, yaitu lapisan uterus yang paling
dalam yang tiap bulan lepas sebagai darah
menstruasi
- Miometrum, yaitu lapisan tengah lapisan ini terdiri
dari otot polos
- Perimetrium, merupakan lapisan luar yang terdiri
dari jaringan ikat
Uterus di dalam perut terapung-apung tetapi
terfiksasi oleh jaringan-jaringan ikat & ligamentum
Ligamentum-ligamentum yang mengfiksir uterus :
1. Ligamentum cardinale sinistra & dextra (Mackenrodt)
dari servix uteri dan puncak vagina ke arah lateral dinding

Ligamen ini fungsinya:


a. Mencegah supaya uterus tidak turun
b. Di dalamnya terdapat pembuluh darah yang arteria &
vena uterina
2. Ligamentum Sakro Uterinum sinistra & dextradari
servik bagian belakang kiri kanan ke Os sacrum
Fungsi : menahan uterus supaya didak dapat bergerak
3. Ligamentum Rotundum sinistra & dextra dari daerah
Fundus uteri ke dinding panggul
Pada perempuan hamil sering mengalami nyeri pada
daerah kaki bawah dikarenakan ligamen rotundum
tegang
4. Ligamentum Latum sinistra & dextra
Merupakan suatu jaringan lapis tipis yang menutupi
tuba uterina dan uterus di sebelah belakang
ligamentum latum terdapat ovarium/indung telur
5. Ligamentum infundibulum pelvikum sinistra &
dextra
Di dalam ligamen ini terdapat urat-urat syaraf kelenjar
limfa serta arteria dan vena ovarika untuk darah yang
memberikan ke ovarium dan uterus
6. Ligamentum ovarii proprium, dari ovarium menuju
ke bagian belakang Fundus uteri
3. Indung Telur (Ovarium)
Indung telur terletak antara rahim dan dinding panggul, dan
digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii proprium dan ke
dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum. Indung
telur mengeluarkan telur (ovum) setiap bulan silih berganti
kanan dan kiri. Pada saat telur (ovum) dikeluarkan perempuan
di sebut dalam masa subur.
Produksi telur pada perempuan sesuai dengan usia adalah
sebagai berikut:
Saat lahir bayi: mempunyai sel telur 750.000
Umur 6-15 tahun: mempunyai sel telur 439.000
Umur 6-25 tahun: mempunyai sel telur 159.000
Umur 26-35 tahun: mempunyai sel telur 59.000
Umur 35-45 tahun: mempunyai sel telur 34.000
Masa menopause semua telur menghilang
Fungsi ovarium:
- Sebagai penghasil sel telur / ovum
- Sebagai organ yang menghasilkan hormon (estrogen dan
progesteron)
4. Tuba Falopii
Terbagi menjadi 4 bagian:
1)Pars interstitialis
2)Pars isthmika tuba
3)Pars ampularis
4)Pars infundibulo tuba, memiliki umbai yg
disebut fimbriae tuba
Berfungsi untuk menangkap ovum yg
dilepaskan saat ovulasi, sbg saluran
sprematozoa ovum, & hasil konsepsi, tempat
terjadinya konsepsi, & tempat pertumbuhan &
perkembangan hasil konsepsi sblm mencapai
bentuk blastula.
5. Parametrium
(Penyangga Rahim)
Merupakan lipatan
peritonium dengan
berbagai penebalan,
yang menghubungkan
rahim dengan tulang
panggul. Lipatan
atasnya mengandung
tuba fallopii dan ikut
serta menyangga indung
telur. Bagian ini sensitif
terhadap infeksi
sehingga dapat
mengganggu fungsinya.
Sistem hormonal yang mempengaruhi siklus
menstruasi adalah:
FSH-RH (follicle stimulating hormone
releasing hormone) yang dikeluarkan
hipotalamus untuk merangsang hipofisis
mengeluarkan FSH
LH-RH (luteinizing hormone releasing
hormone) yang dikeluarkan hipotalamus
untuk merangsang hipofisis mengeluarkan
LH
PIH (prolactine inhibiting hormone) yang
menghambat hipofisis untuk mengeluarkan
prolaktin
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8
hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim)
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan
hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling
rendah
Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi
sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir,
dimulailah fase proliferasi dimana terjadi
pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada
fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari
ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur
dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa
sesudah terjadinya ovulasi. Hormon
progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi
pertumbuhan endometrium untuk membuat
kondisi rahim siap untuk implantasi
(perlekatan janin ke rahim)
Siklus ovarium :
Fase folikular. Pada fase ini hormon
reproduksi bekerja mematangkan sel telur
yang berasal dari 1 folikel kemudian matang
pada pertengahan siklus dan siap untuk
proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari
indung telur). Waktu rata-rata fase folikular
pada manusia berkisar 10-14 hari, dan
variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus
menstruasi keseluruhan
Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari
ovulasi hingga menstruasi dengan jangka
waktu rata-rata 14 hari
sel telur yang
matang Sel telur sudah
tersimpan lama di
dalam indung telur.
Pada saatnya, ada sel
telur yang matang.

Sel telur yang matang


ini lalu keluar dari
indung telur, ditangkap
oleh saluran telur,
kemudian berjalan di
sepanjang saluran telur.

32
Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus
ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal:
Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon
gonadotropin (FSH, LH) berada pada level yang rendah
dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus
sebelumnya
Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami
peningkatan setelah akhir dari korpus luteum dan
pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini
merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan
endometrium. Peningkatan level estrogen menyebabkan
feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis.
Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari
peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase
folikular level hormon LH meningkat drastis (respon
bifasik)
Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang
reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel
granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH,
keluarlah hormon progesteron
Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis
LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang
muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda
fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular
ke luteal.Kadar estrogen menurun pada awal fase luteal
dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan,
dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari
korpus luteum. Progesteron meningkat setelah ovulasi
dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi
ovulasi. Kedua hormon estrogen dan progesteron
meningkat selama masa hidup korpus luteum dan
kemudian menurun untuk mempersiapkan siklus
berikutnya
Payudara

Tuhan
memberi
payudara yang
ketika dewasa
tumbuh
membesar

38
Pertumbuhan Payudara

Otot

Kulit
Saluran kelenjar susu
Puting
Areola

Lemak

39
perubahan payudara
dari masa ke masa
dalam tahapan
perkembangan

40
Payudara, air susu

Saat hamil payudara


berubah menjadi lebih
besar karena diperlukan
untuk menyusui bayi
Perubahan hormon
dalam masa kehamilan
memungkinkan ibu bisa
langsung menyusui saat
anak dilahirkan

41
siapkan diri karena bayi
memerlukan air susu
ibunya,
bukan susu sapi

42
Alat Reproduksi Laki-laki
1. Kelenjar
Testis
Vesika seminalis
Prostat
bulbouretralis
2. Kelenjar duktuli
Epididimis
Duktus seminalis
uretra
3. Bangun penyambung
Skrotum
Fenikulus spermatikus
Penis
1. Kelenjar
Testis

Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak


didalam kantung pelir (skrotum). Testis berjumlah
sepasang(testes = jamak). Testis terdapat di bagian
tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan
dibatasi olehsuatu sekat yang terdiri dari serat
jaringan ikat dan otot polos.Fungsi testis secara
umum merupakan alat untuk memproduksi sperma
dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.-
Vesikula seminalis
Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani)
merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang
kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat
makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di
bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan
getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang
berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
Kelenjar Cowper
Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang
salurannya langsung menuju uretra.Kelenjar Cowper
menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Saluran Pengeluaran
Epididimis
Epididimis merupakan saluran berkelok-kelok di dalam
skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah
sepasang di sebelah kanan dan kiri. Epididimis
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara
sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak
menuju vas deferens.
Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus
deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai
saluran tempat jalannya sperma dari epididimis
menujukantung semen atau kantung mani
(vesikula seminalis).
Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek
yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan
sperma agar masuk ke dalam uretra.
Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang
terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai
saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih.
Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi
penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan
oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakan
sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin
yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan
kelenjar Cowper
Penis
Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons.
Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan
spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di
bagian bawah yang berupa jaringan spons
korpusspongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada
penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-
rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu
rangsangan,rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah
sehingga penis menjadi tegang dan mengembang
(ereksi).
Skrotum
Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di
dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah
sepasang,yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di
antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh
sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot
dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan
skrotum sehinggadapat mengerut dan mengendur. Di
dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal
dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot
kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu
lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses
pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan
suhu yang stabil,yaitu beberapa derajat lebih rendah
daripada suhu tubuh.
Hormon pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh
sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing
Hormone), FSH(Follicle Stimulating Hormone),
estrogen dan hormon pertumbuhan.
Testoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang
terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini
penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal
untuk membentuk sperma, terutama pembelahan
meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
LH (Luteinizing Hormone)
LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH
berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk
mensekresi testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan
berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini,
pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan
terjadi.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh
FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat
androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta
membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi
metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secarakhusus
meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
Spermatogenesis
(in seminiferous tubules)
Spermatogonia
Mitosis

Primary spermatocytes

Meiosis

Secondary spermatocytes Secondary spermatocytes

Meiosis Meiosis

Spermatid Spermatid Spermatid Spermatid

Mature Mature Mature Mature


sperm cells sperm cells sperm cells sperm cells
Pematangan Sperma
Spermatid => Spermatozoa (sperma)
Chromatin: di dalam inti kepala sperma
Pemanjangan => ekor
Acrosome (bentuk seperti topi)
Mitochondria
Sel Sertoli
Blood - testis barrier
Nutrisi & testosterone
Androgen Binding Protein (ABP)
Inhibin
Transpor sperma
Pematangan di dalam epididymis
Nutrisi, enzim & hormon
Peristaltik ritmik otot polos
Penyimpanan di vas deferens
Concentrated (pengentalan)
Saluran panjang & langsing (Long slender tubes)
Pengosongan di duktus ejaculatorius
kelenjar prostat
otot polos & saraf simpatetik
vesica seminalis
Organ Utama untuk Produksi,
Pematangan dan Pengangkutan Sperma
Testis: memproduksi sperma: mitosis, meiosis &
diferensiasi
Epididymis: maturasi, motilitas, fertilisasi dan
transportasi sperma
Vas defferens: menyimpan sperma
Vesica seminalis: memproduksi cairan sperma untuk
nutrisi, terdiri dari nutrien, fruktosa, and prostaglandin
Prostat: memproduksi cairan prostat dengan pH=6.5
(alkali) dan mengandung kalsium dan asam sitrat
Kelenjar Bulbo - uretralis: memproduksi cairan
sebelum diejakulasi
Penis: Ereksi dan ejakulasi
Aktifitas Seksual Laki-laki
1* Rangsangan saraf sensansi seksual:
glans penis, N. pudendalis, plexus sacralis
medula spinalis bagian sacral
ke area di otak
rangsangan sensasi seksual dapat berasal dr internal:
anal epithelium, scrotum, perineal, urethra, kelenjar
prostat, vesica seminalis, testis, vas defferens
2* Rangsangan psikis seksual laki-laki
nocturnal emisi /mimpi basah
3* Integrasi aktifitas seksual laki-laki di medula spinalis
faktor psikis bisa menghambat atau merangsang aktifitas
seksual
fungsi otak : mungkin kurang berperan, karena genital
stimuli sudah cukup tetapi kombinasi stimulasi psikis dan
stimulasi seksual yg nyata (organik) adalah stimuli yg terbaik
Tahap Aktifitas Seksual
Laki-laki
1. Ereksi Penis
2. Lubrikasi
3. Emisi
4. Ejakulasi
5. Resolusi
1. Ereksi Penis
vasodilatasi a. penis sentralis
relaksasi jaringan erektil
corpora cavernosa
corpus spongiosum
(cavernous sinusoid)
ereksi
laki-laki
mengalami
ereksi atau
penegangan
kelamin

71
2. Lubrikasi
impuls parasimpatis kel. uretra
kel. Bulbourethral sekresi
mucus
3. Emisi
impuls simpatis Th-12-L2 organ genital plexus
hypogastricus & plexus pelvik simpatikus awal
emisi
Misal:
Kontraksi vas defferens, ampulla pengeluaran
sperma urethra internal
Kontraksi mm. kelenjar prostat & vesika seminalis
penyaluran cairan vesika seminalis dan prostat ke
uretra sperma + semen emisi
4. Ejakulasi
Pengisian semen dan sperma dari
uretra internal rangsang saraf
sensoris n. pudendalis sacral
kontraksi ritmis dari organ internal &
mm isiokavernosus & bulbokavernosus
menekan dasar jaringan erektil penis
ejakulasi dari uretra internal ke uretra
luar
5. Resolusi
Nilai normal analisis semen

Karakteristik Standart
Volume ejakulasi = 1,5 5 ml
Jumlah sperma = > 20 juta/ ml
Motilitas sperma = > 60%
Morfologi sperma = > 60% normal
Aglutinasi sperma = Negatif
Leukospermia = Negatif
Hyperviskositas = Negatif
Kapasitas spermatozoa
- Waktu 1 10 jam
- Perubahan:
- Cairan dr tuba falopii & uterus membuang faktor yg
mensupresi aktifitas sperma
- Membran dari kepala sperma (acrosome) menjadi lemah
karena sudah ada di vagina, tidak dalam lindungan kolesterol
seperti kalau di dalam semen.
- Membran sperma menjadi lebih permiabel terhadap Ca+
Ca+ masuk sperma
- meningkatkan kekuatan gerakan sperma
- acrosome release enzym (hyaluronidase & proteolytic)
ovum pecah acrosome reaction
sperma lebih mudah masuk penetrasi massa sel granulosa
ovum penetrasi zona pellucida Androgen Binding Protein (ABP)
berikatan dg reseptor protein di zona pellucida
30 menit terjadi fusi ovum & sperma proses fertilisasi
Mengapa Hanya Satu Sperma
untuk Satu Telur?
Mekanisme Belum Jelas
- Diduga:
* Dalam menit setelah 1 sperma penetrasi, Ca ion
difusi ke dalam membran ovum dan menyebabkan
release cortical granule dengan exocytosis dari
ovum ke ruang perivitelline.
* Granula ini berisi zat yang menyebabkan bagian
zona pellucida mencegah penambahan sperma yg
penetrasi bahkan sperma yg menempel menjadi
terlepas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai