Anda di halaman 1dari 12

BIOAKUSTIK

Ir. DJOKO SUSILO, DIPL. RAD


INST. RADIOLOGI
RSUD. A. WAHAB SJAHRANIE
PENDAHULUAN
 Suatu perubahan mekanik terhadap zat gas,
cair atau padat sering menimbulkan
gelombang bunyi
 Bunyi mempunyai hubungan antara frekuensi
vibrasi ( f ), panjang gelombang ( λ ) dan
kecepatan ( V ).
 Sumber bunyi didapat dari : alam dan
aktivitas mahluk hidup
PEMBAGIAN FREKUENSI BUNYI
 A. 0 – 16 Hz  daerah infrasonik ( getaran
tanah, gempa bumi ).
 B. 16 – 20. KHz  daerah sonik
(audiofrekuensi)
 C. diatas 20 KHz  daerah ultrasonik
 Nilai ambang rata-rata secara internasional
terletak di daerah 1.000 Hz
ULTASONIK DALAM BIDANG
KEDOKTERAN
 Ultrasonik dihasilkan oleh magnet listrik dan
kristal piezo elektrik dgn frekuensi diatas 20.
KHz.
 Magnet listrik, batang ferromagnet diletakkan
pada medan magnet listrik maka akan timbul
gelombang bunyi ultra pada ujung batang
ferromagnet. Demikian pula apabila batang
ferromagnet dilingkari dengan kawat
kemudian dialiri listrik akan timbul gelombang
ultrasonik pada ujung batang ferromagnet
EFEK GELOMBANG ULTRASONIK
 A. MEKANIK  membentuk emulsi asap /
awan dan disintegrasi beberapa benda padat,
dipakai untuk menentukan lokasi batu
empedu.
 B. PANAS  terjadinya perubahan panas
pada titik tertentu.
 C. KIMIA terjadinya proses oksidasi dan
hidrolisis pada ikatan polyester.
 D. EFEK BIOLOGIS meningkatkan
permeabilitas membran sel dan kapiler,
merangsang aktifitas sel, menimbulkan
keletihan
- Alat pendengaran yang dimaksud di
sini adalah telinga.
- Merupakan alat penerima
gelombang suara atau gelombang
udara, yang kemudian diubah
menjadi pulsa listrik dan diteruskan
ke korteks pendengaran melalui saraf
pendengaran
PEMBAGIAN ALAT PENDENGARAN
 1. TELINGA BAGIAN LUAR.
terdiri dari daun telinga dan kanal telinga ; batas
telinga luar yaitu dari daun telinga sampai
membran tympani.
2. TELINGA BAGIAN TENGAH
Batas telinga tengah mulai dari membran tympani
sampai dengan tuba eustachii. Terdiri dari 3
buah tulang kecil ; os malleulus, os incus dan os
stapes
3. TELINGA BAGIAN DALAM
Berada di belakang tulang tengkorak kepala terdiri
dari cochlea dan oval window
Telinga bagian luar

 -KAPASITAS HANYA 6-8 dB


 - PADA KANALIS TELINGA TERDAPAT
MALAM ( WAX )  PENINGKATAN
KEPEKAAN THD FREKUENSI SUARA
3.000-4.000 Hz. PANJANG KANALIS 2,5 CM.
 - NILAI AMBANG PENDENGARAN
TERENDAH PADA MANUSIA ~ 20 Hz  160
dB membran tympani mengalami ruptur /
pecah
Telinga bagian tengah

 TERDIRI DARI 3 TULANG, MALLEULUS,


INCUS DAN STAPES.
- 99,9 % INPUT SUARA MENGALAMI
REFLEKSI, HANYA 0,1 % YG
DITRANSMISIKAN.
 Pada frekuensi 400 Hz membran tympani
akan bersifat seperti per, sedangkan pada
4.000 Hz akan menegang.
 Bersifat sebagai protektor
Telinga bagian dalam
 Mengandung struktur spiral  Cochlea
(berisikan cairan)
 Panjang cochlea 3 cm, terdiri dari 3 ruangan :
- Ruangan vestibular  tempat berakhirnya
oval window.
- Ductus cochlearis
- Ruangan tympani  berhubungan dgn atap
spiral.
Pada cochlea terdapat 8.000 konduktor yang
berhubungan dengan otak melalui syaraf
pendengaran
Test pendengaran & hilang pendengaran
 Hilang pendengaran :
1. Tuli konduksi
Vibrasi suara tdk dpt mencapai telinga bag. Tengah
Bersifat sementara, karena adanya
max/malam/seumen atau cairan di dalam telinga
tengah.
Dpt menggunakan Hearing aid (alat bantu dengar).
2. Tuli pesepsi
Dpt terjadi hanya sebagian kecil frekuensi saja atau
seluruh frekuensi yang tdk dpt didengar. Tuli
persepsi sampai skr blm dpt diobati
Hearing test
 Untuk mengetahui tuli konduksi atau tuli
persepsi dpt dilakukan tes pendengaran :
1. Tes suara bising / noise box
2. Tes garputala, ada 3 :
- Tes Weber.
- Tes Rinne.
- Tes Schwabach
3. Audiometer
Menggunakan alat pembangkit bunyi untuk
mengukur derajat ketulian

Anda mungkin juga menyukai