Robert Hooke (1635-1703) : sel (cellula : kamar kecil) irisan gabus dengan
mikroskop ruang-ruang kecil dibatasi dinding-dinding tipis.
Hunter (1823) : menggambarkan sel darah dengan sebuah nukleus.
Robert Brown (1830) : nuklei sel-sel tumbuhan anggrek (tunggal : nukleus).
Matthias Jacob Schleiden (1804-1882) dan Theodor Schwann (1810-1882) :
Teori Sel I sel sebagai unit struktural makhluk hidup.
Felix Dujardin (1835) : sarcode (cairan dalam lumen) bagian terpenting sel.
Johannes E. Purkinje (1840) dan dan Hugo von Mohl (1846) memperkenalkan
istilah protoplasma yaitu cairan yang mengisi sel.
Rudolf Virchow (1856) : omnis cellula e cellula Teori Sel II : sel sebagai unit
pertumbuhan makhluk hidup.
Max Schultz (1860) mengemukakan bahwa sel itu adalah protoplasma beserta
nukleus dan protoplasma itu merupakan dasar fisik dari suatu kehidupan
Teori Sel III : sel sebagai unit fungsional makhluk hidup.
Dengan ditemukannya kromosom dalam nukeus yang ternyata bahwa
kromosom merupakan pembawa sifat setiap makhluk hidup maka
berkembanglah Teori Sel IV yaitu sel sebagai unit hereditas makhluk hidup .
Sel ukuran dan bentuk yang bermacam-macam proses
spesialisasi untuk fungsi-fungsi tertentu saat perkembangan fetus
(morulasi, blastulasi, gastrulasi, differensiasi dan spesialisasi).