Optim Maksim
Kondisi Minimal
al al
Suhu
5,2 35-43 46,2
( C)
0
1. Diare
2. Demam
3. Kedinginan
4. Nyeri perut
5. Nyeri kepala yang dimulai 12 sampai 72
jam,
Pemeriksaan
Pemeriksaan Secara
Bakteriologi
Kultur Gaal
No Sifat Salmon Salmonell Salmonella Salmonel
biokim ella a paratyphi la
ia typhi paratyphi B paratyph
A iC
1 Indol - - - -
2 MR + + + +
3 Vp - - - -
4 Citrat - - + -
5 Motilita + + + +
s
6 Urease - - - -
7 TSIA K/A G (-), K/A G (+), K/A G (+), K/A G (+),
H2S (+) H2S (-) H2S (+) H2S (+)
8 Glukos A, G(-) A, G(+) A, G(+) A, G (+)
a
9 Laktos - - - -
a
10 Sukros - - - -
Pemeriksaan Secara
Serologi
Widal
Pasien yang mengalami penyakit demam
typhoid akan memiliki antibodi di dalam
serumnya yang mana dapat bereaksi dan
beraglutinasi dengan antigen Salmonella
enterica serotype typhi. Penentuan kadar
aglutinasi antibodi terhadap antigen O dan H
Interprestasi hasil:
(+) terjadi aglutinasi
(-) tidak terjadi aglutinasi
Pemeriksaan Secara
Serologi
TubexRTF
Tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif yang
sederhana, cepat (kurang lebih 5 menit) dan
sangat akurat dalam diagnosis infeksi akut
demam tifoid karena hanya mendeteksi adanya
antibodi IgM Anti-Salmonella dan tidak
mendeteksi antibodi IgG.
Sampel yang digunakan serum yang disimpan
pada suhu -20OC
Pemeriksaan Secara
Serologi
Pemeriksaan Blood Culture
PCR
PCR (Polymerase Chain Reaction) adalah
suatu metode pemeriksaan yang prinsip
kerjanya memperbanyak (amplification)
DNA invitro secara enzimatis.
Resistensi Antibiotik
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional menyebabkan
peningkatan resistensi bakteri