Anda di halaman 1dari 25

SENGKETA PAJAK

SENGKETA PAJAK
Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul
dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak
atau penanggung Pajak dengan pejabat yang
berwenang sebagai akibat dikeluarkannya
keputusan yang dapat diajukan Banding
atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak
berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan, termasuk Gugatan atas
pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-
undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.
(Pasal 1 angka 5 UU Pengadilan Pajak)
Catatan: Penyelesaian sengketa pajak hanya dilakukan
melalui Banding atau Gugatan di Pengadilan Pajak
SENGKETA PAJAK
Pembetulan ketetapan pajak
Pengurangan atau
penghapusan sanksi
administrasi
Penyelesaian di
Pengurangan atau Direktorat
pembatalan ketetapan pajak Jenderal Pajak
Pengurangan/Pembatalan sebelum ke
STP
Pembatalan hasil Pengadilan Pajak
pemeriksaan dan SKP-nya
Keberatan

Gugatan Penyelesaian di
Banding Pengadilan Pajak
Penyelesaian di Mahkamah
Agung, setelah di
Peninjauan Kembali Pengadilan Pajak
Pasal 16 UU PEMBETULAN KETETAPAN
KUP ayat (1)
PAJAK
Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Direktur Jenderal
Pajak dapat membetulkan surat ketetapan pajak, Surat Tagihan Pajak,
Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, Surat
Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan
Penghapusan Sanksi Administrasi, Surat Keputusan Pengurangan
Ketetapan Pajak, Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak, Surat
Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak, atau Surat
Keputusan Pemberian Imbalan Bunga, yang dalam penerbitannya terdapat
kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan/atau kekeliruan penerapan
ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan
yaitu kesalahan yaitu kekeliruan dalam penerapan
perpajakan . yaitu antara lain
yang berasal tarif, kekeliruan penerapan kesalahan
dari persentase Norma Penghitungan penulisan nama,
penjumlahan Penghasilan Neto, kekeliruan alamat, NPWP,
dan atau penerapan sanksi administrasi, nomor ketetapan
pengurangan kekeliruan Penghasilan Tidak Kena pajak, jenis pajak,
dan atau Pajak (PTKP), kekeliruan masa atau tahun
perkalian dan penghitungan PPh dalam tahun pajak dan tanggal
atau pembagian berjalan, kekeliruan pengkreditan jatuh tempo.
suatu bilangan. pajak.
Catatan: Perubahannya hanya menambah produk hukum yang
dapat dibetulkan yaitu Surat Keputusan Pembetulan
PEMBETULAN KETETAPAN PAJAK

Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6


(enam) bulan sejak tanggal surat permohonan pembetulan
diterima, harus memberi keputusan atas permohonan pembetulan
yang diajukan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
(Pasal 16 ayat 2)
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah lewat,
tetapi Direktur Jenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan,
permohonan pembetulan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
(Pasal 16 ayat 3)

Apabila diminta oleh Wajib Pajak, Direktur Jenderal


Pajak wajib memberikan keterangan secara tertulis
mengenai hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak
atau mengabulkan sebagian permohonan Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (Pasal 16 ayat
4)
PENGURANGAN/PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib


Pajak dapat mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi
berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut
dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena
kesalahannya;
(Pasal 36 ayat (1) huruf a UU KUP)
Permohonan hanya dapat
diajukan oleh Wajib Pajak
paling banyak 2 (dua) kali.
(Pasal 36 ayat 1a)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak tanggal permohonan diterima, harus memberi
keputusan atas permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)

Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan


secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau
mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)
PENGURANGAN / PEMBATALAN KETETAPAN
PAJAK YANG TIDAK BENAR
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas
permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau
membatalkan surat ketetapan pajak yang tidak benar.
(Pasal 36 ayat 1 huruf b)
Permohonan hanya dapat
diajukan oleh Wajib Pajak
paling banyak 2 (dua) kali.
(Pasal 36 ayat 1a)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak tanggal permohonan diterima, harus memberi
keputusan atas permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat 1c)

Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan


secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau
mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)
PENGURANGAN / PEMBATALAN SURAT TAGIHAN
PAJAK
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas
permohonan Wajib Pajak dapat mengurangkan atau
membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 yang tidak benar.
(Pasal 36 ayat 1 huruf c)
Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak
2 (dua) kali. (Pasal 36 ayat 1a)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak tanggal permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diterima, harus memberi keputusan atas permohonan
yang diajukan.
(Pasal 36 ayat 1c)
Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau
mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)

Catatan: Ketentuan mengenai pengurangan/pembatalan Surat


Tagihan Pajak sebelumnya tidak diatur.
PEMBATALAN HASIL PEMERIKSAAN DAN SKP

Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas


permohonan Wajib Pajak dapat membatalkan hasil
pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil
pemeriksaan yang dilaksanakan tanpa: 1. penyampaian surat
pemberitahuan hasil pemeriksaan; atau 2. pembahasan akhir
hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak.
(Pasal 36 ayat 1 huruf d)

Permohonan hanya dapat diajukan oleh Wajib Pajak paling banyak


1 (satu) kali. (Pasal 36 ayat 1b)
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
sejak tanggal permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima,
harus memberi keputusan atas permohonan yang diajukan. (Pasal 36 ayat
1c)
Apabila diminta oleh WP, Dirjen Pajak wajib memberikan keterangan
secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar untuk menolak atau
mengabulkan sebagian permohonan WP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1c). (Pasal 36 ayat 1e)
Catatan: Ketentuan mengenai pembatalan hasil pemeriksaan dan
skp sebelumnya tidak diatur.
Pasal 25 ayat 1 UU KUP KEBERATAN
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya
kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu:
a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;
c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar;
d. Surat Ketetapan Pajak Nihil;
e. Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga
berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-
undangan perpajakan.

Catatan: tidak ada perubahan ketentuan mengenai keberatan


dalam Pasal 25 ayat 1 tersebut.
Pasal 25 SYARAT PENGAJUAN KEBERATAN
Keberatan diajukan atas suatu SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN, Pemotongan atau
pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.(ayat 1)
Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mengemukakan
jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau
jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak dengan disertai alasan-alasan yang
jelas. (ayat 2)
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim
surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kecuali apabila WP dapat menunjukkan bahwa
jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya.
(ayat 3)

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas surat


ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang
masih harus dibayar paling sedikit sejumlah yang telah
disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil
pemeriksaan, sebelum surat keberatan disampaikan.
(Pasal 25 ayat 3a UU KUP)
Catatan: Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak ditambah
sanksi administrasi
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan di atas tidak dianggap
sebagai surat keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan. (ayat 4)
JANGKA WAKTU PELUNASAN PAJAK AKIBAT
PENGAJUAN KEBERATAN

Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, jangka waktu


pelunasan pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3)
atau ayat (3a) atas jumlah pajak yang belum dibayar pada saat
pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1 (satu) bulan
sejak tanggal penerbitan Surat Keputusan Keberatan. (Pasal 25
ayat 7 UU KUP (baru))
Satu bulan sejak tanggal Sanksi administrasi berupa
diterbitkan SKPKB atau bunga 2% per bulan (Pasal 19)
SKPKBT tidak diberlakukan.

Dalam hal keberatan WP ditolak atau dikabulkan sebagian, WP


dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima
puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan
keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan. (Pasal 25 ayat 9 UU KUP (baru))
Dalam hal WP mengajukan permohonan banding, sanksi administrasi berupa
denda sebesar 50% (lima puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (9)
tidak dikenakan. (Pasal 25 ayat 10 KUP (baru))
Contoh:
Setelah dilakukan pemeriksaan atas SPT PPh badan tahun 2008
atas nama PT ABC diterbitkan SKPKB tertanggal 10 Oktober 2009
dengan rincian sbb:
Jumlah Pokok Pajak Rp120.000.000,00
Jumlah kredit pajak Rp100.000.000,00
Jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak Rp
20.000.000,00
Besarnya sanksi administrasi (2% x 10 bulan) Rp 4.000.000,00
Jumlah
Misalkanpajak yang
dalam masih harus
pembahasan dibayar
akhir, Rp 24.000.000,00
PT ABC hanya menyetujui jumlah
kekurangan pembayaran pokok pajak sebesar Rp5.000.000,00.
Dalam hal PT ABC mengajukan keberatan maka PT ABC wajib melunasi
pajak yang masih harus dibayar yang telah disetujui yaitu sebesar Rp6juta
{Rp5juta + (20% x Rp5juta)} sebelum surat keberatan disampaikan.
Jumlah pajak yang belum dibayar pada saat mengajukan keberatan yaitu
sebesar Rp18juta, tertangguh sampai dengan 1 bulan sejak tanggal
penerbitan SK Keberatan.
Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah
Rp18juta tidak diberlakukan.
Misalkan keberatan PT ABC ditolak dengan SK Keberatan tanggal 20
Februari 2010, maka atas jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan
dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan yaitu Rp18juta dikenai sanksi administrasi berupa denda
sebesar 50% atau Rp9juta.
Jatuh tempo tanggal 19 Maret 2010
BANDING

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan


banding hanya kepada badan peradilan pajak
atas Surat Keputusan Keberatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1).
{Pasal 27 ayat 1}

Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia dengan alasan yang jelas paling lama
3 (tiga) bulan sejak Surat Keputusan Keberatan
diterima dan dilampiri dengan salinan Surat
Keputusan Keberatan tersebut.
{Pasal 27 ayat 3}
BANDING

Dalam hal WP mengajukan banding, jangka waktu pelunasan pajak


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3), ayat (3a), atau
Pasal 25 ayat (7), atas jumlah pajak yang belum dibayar pada
saat pengajuan keberatan, tertangguh sampai dengan 1
(satu) bulan sejak tanggal penerbitan Putusan Banding.
(Pasal 27 ayat 5a UU KUP (baru))

Sanksi administrasi
Jangka waktu 1 Tertangguh 1 (satu)
bulan sejak bulan sejak tanggal berupa denda 2% per
terbit SKPKB, penerbitan Surat bulan (Pasal 19) tidak
SKPKBT. Keputusan Keberatan diberlakukan.

Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan


sebagian, WP dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar
100% (seratus persen) dari jumlah pajak berdasarkan Putusan
Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar
sebelum mengajukan keberatan.
(Pasal 27 ayat 5d UU KUP (baru))
Contoh:
Misalkan PT ABC pada contoh sebelumnya mengajukan banding,
maka kekurangan pembayaran pajak (Rp18juta), tertangguh
sampai dengan 1 bulan sejak tanggal penerbitan Putusan
Banding.

Sanksi administrasi berupa bunga 2% per bulan (Pasal 19) atas jumlah
Rp18juta tidak diberlakukan.

Misalkan permohonan banding PT ABC ditolak dengan


Putusan Banding tanggal 20 Agustus 2009, maka atas
jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi
dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan yaitu Rp18juta dikenai sanksi administrasi
berupa denda sebesar 100% atau Rp18juta.

Jatuh tempo tanggal 19 September


2009
PUTUSAN BANDING
Putusan Banding adalah putusan badan peradilan pajak atas
banding terhadap Surat Keputusan Keberatan yang diajukan oleh
Wajib Pajak.(Pasal 1 angka 31 UU KUP)

Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan


pengadilan khusus di lingkungan peradilan
tata usaha negara.
{Pasal 27 ayat 2 UU KUP (baru)}

Catatan: Sesuai dengan UU Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan


Kehakiman, dalam penjelasan Pasal 15 ayat 1 yang menyatakan
bahwa: Yang dimaksud dengan pengadilan khusus dalam
ketentuan ini antara lain pengadilan pajak di lingkungan
peradilan tata usaha negara.
Pasal 23 UU
KUP GUGATAN
Gugatan Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap :
a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan
Penyitaan, atau Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan
perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan
Pasal 26;
d. penerbitan surat ketetapan pajak atau Surat Keputusan
Keberatan yang dalam penerbitannya tidak sesuai
dengan prosedur atau tata cara yang telah diatur
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan
hanya dapat diajukan kepada badan peradilan pajak
Selain Termasuk SK Pembetulan yang
keputusan berkaitan dengan STP dan SK
berupa SKPKB, Pengurangan Sanksi Administrasi
SKPKBT, atau Penghapusan Sanksi
SKPLB, SKPN Administrasi yang berkaitan dengan
dan SK STP yang sebelumnya diatur dalam
Keberatan ayat tersendiri.
Penyelesaian di Pengadilan Pajak
Banding I Gugatan

Yang dapat diajukan Syarat Jangka waktu


penyelesaian

Banding SK Keberatan 3 bulan sejak tanggal SK 12 bulan


Keberatan
Diajukan tertulis dalam

kepada bahasa Indonesia


Alasan yang jelas
Putusan Banding
Dialmpiri salinan SK

Keberatan Menolak
Peradilan Pajak Mengabulkan seluruhnya
Jumlah pajak yang disetujui

dalam closing confernece Mengabulkan sebagian


sudah dibayar Menambah pajak ymh dbiayar
KUP
KUP Membetulkan kesalahan tulis/hitung
Pasal 27 Membatalakan
Keberatan dan Pasal 27(1)
Tidak dapat menerima
Banding KUP
Pasal 27(3)
Penyelesaian di Pengadilan Pajak
Banding I Gugatan

Yang dapat diajukan Syarat Jangka waktu


penyelesaian

Gugatan Pelaksanaan Surat Paksa, tertulis 6 bulan sejak gugatan


Surat Perintah Melaksanakan Bahasa Indonesia diterima
Penyitaan Satu gugatan untuk satu Dapat dierpanjang 3 bulan
Pengumuman Lelang keputusan atau pelaksanaan
penagihan
Keputusan Pencegahan dalam rangka
penagihan pajak

KUP
Keputusan yang berkaitan dengan
pelaksanaan keputusan perpajakan
terpenuhi
BAB IV Penagihan selain yg ditetapkan dalam pasal 25(1)
Pajak dan pasal 26

Pasal 23 Penerbitan
Tidak terpenuhi
SKP atau SK KEberatan
Berita Acara Biasa

yang tidak sesuai prosedur PUTUSAN SELA

Berita acara cepat


kepada DITOLAK

Peradilan Pajak
Penyelesaian di Mahkamah Agung
Peninjauan Kembali
Alasan Jangka Waktu Jangka waktu
pengajuan PK penyelesaian
Pengadilan Pajak Pengadilan Pajak Pengadilan Pajak
Pasal 91 Pasal 92 Pasal 93

Peninjauan a. Apabila putusan Pengadilan


Pajak didasarkan pada suatu
KEmbali kebohongan atau tipu muslihat pihak
(PK) lawan yang diketahui setelah
perkaranya diputus atau didasarkan
pada buktibukti yang kemudian oleh
hakirn pidana dinyatakan palsu; 3bulan setelah diketahui
b. Apabila terdapat bukti tertulis
baru yang penting dan bersifat
menentukan yang apabila diketahui Dengan acara Biasa
pada tahap persidangan di Pengadilan
Pajak akan menghasilkan putusan 6 Bulan sejak permohonan
Pengadilan Pajak PK
BAB X Pemeriksaan
Peninjauan Kembali
yang berbeda;
c. Apabila telah dikabulkan suatu Pemeriksaan
hal yang tidak dituntut atau lebih dari
pada yang dituntut, kecuali yang
diputus berdasarkan Pasal 80 ayat (1)
Pasal huruf b dan c;
89,90,91,92,93 3 bulan sejak putusan dikirim Dengan Acara Cepat
d. Apabila mengenai suatu
oleh Pengadilan Pajak 1 Bulan sejak permohonan
bagian dan tuntutan belum diputus
PK
tanpa dipertimbangkan
sebabsebabnya; atau
e. Apabila terdapat suatu putusan
yang nyatanyata tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
IMBALAN BUNGA
IMBALAN BUNGA
Imbalan bunga diberikan kepada Wajib Pajak dalam hal terdapat:
a. keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) KUP;
b. keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B ayat (3) KUP;
c. kelebihan pembayaran pajak karena pengajuan keberatan atau
permohonan banding atau peninjauan kembali diterima
sebagian atau seluruhnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27A ayat (1) KUP; atau
d. Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK
Pengurangan Ketetapan Pajak, atau SK Pembatalan Ketetapan
Pajak yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya sebagaimana
dimaksud Pasal 27 ayat (1a) UU KUP; atau
e. kelebihan pembayaran sanksi administrasi Pasal 14 ayat (4)
dan atau Pasal 19 ayat (1) berdasarkan SK Pengurangan
Sanksi Administrasi atau SK Penghapusan Sanksi Administrasi
sebagai akibat diterbitkan SK Keberatan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali yang mengabulkan sebagian
atau seluruh permohonan WP, sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27A ayat (2) KUP.
Kelebihan pembayaran pajak karena pengajuan keberatan
atau permohonan banding atau peninjauan kembali diterima
sebagian atau seluruhnya sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 27A ayat (1) KUP
Imbalan bunga atas kelebihan pembayaran pajak di atas,
dihitung sebesar 2% (dua persen) per bulan untuk paling
lama 24 (dua puluh empat) bulan dengan ketentuan sebagai
berikut:

a. untuk SKPKB dan SKPKBT dihitung sejak tanggal


pembayaran yang menyebabkan kelebihan
pembayaran pajak sampai dengan diterbitkannya
Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding,
atau Putusan Peninjauan Kembali; atau
b. untuk Surat Ketetapan Pajak Nihil dan Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar dihitung sejak
tanggal penerbitan surat ketetapan pajak
sampai dengan diterbitkannya Surat Keputusan
Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan
Peninjauan Kembali.
Kelebihan pembayaran pajak karena SK Pembetulan, SK
Pengurangan Ketetapan Pajak, atau SK Pembatalan Ketetapan
Pajak yang dikabulkan sebagian atau seluruhnya
sebagaimana dimaksud Pasal 27 ayat (1a) UU KUP

Imbalan bunga atas kelebihan pembayaran sanksi


administrasi dihitung sebesar 2% (dua persen) sebulan
untuk paling lama 24 (dua puluh empat) dengan
ketentuan sebagai berikut:

a. untuk SKPKB dan SKPKBT dihitung sejak tanggal pembayaran


yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sampai dengan
diterbitkannya SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan
Pajak, atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak;
b. untuk SKP Nihil dan SKPLB dihitung sejak tanggal
penerbitan surat ketetapan pajak sampai dengan
diterbitkannya SK Pembetulan, SK Pengurangan Ketetapan
Pajak, atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak; atau
c. untuk Surat Tagihan Pajak dihitung sejak tanggal
pembayaran yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak
sampai dengan diterbitkannya SK Pembetulan, SK Pengurangan
Ketetapan Pajak, atau SK Pembatalan Ketetapan Pajak.

Anda mungkin juga menyukai