Anda di halaman 1dari 65

FILARIASIS DI INDONESIA

DISEBABKAN OLEH 3 SPESIES CACING


FILARIA:
- Wuchereria bancrofti
- Brugia malayi
- Brugia timori
PENYEBARANNYA DISELURUH
INDONESIA BAIK DI PEDESAAN
MAUPUN DI PERKOTAAN
P E N Y E B A B FILARIASIS

3 SPESIES CACING FILARIA


NYAMUK PENULAR
FILARIASIS

Semua nyamuk dpt jadi vektor penular filariasis !!

(saat ini sdh diketahui 23 spesies nyamuk dari 5 genus


yaitu Anopheles, Aedes, Armigeres, Culex & Mansonia).
Patogenesis Filariasis

Perjalanan Filariasis dipengaruhi oleh :


Kerentanan individu thd parasit
Seringnya mendapat gigitan nyamuk
Banyaknya larva infektif (L3)masuk ke dl tubuh
Adanya infeksi bakteri / jamur.
Cacing filaria dl sal limfe akan menimbulkan :

Pelebaran sal limfe( Bukan penyumbatan)


petunjuk ggn fungsi sistim limfatik ,sbb
a) Akumulasi cairan limfealiran limfe lambat,
tekanan hidrostatik meningkat, cairan limfe
masuk jaringanodema jaringan.
peningkatan kepekaan thd infeksi, bakteri /
jamur masuk ke jaringan infeksi, serangan
akut (Acute Attack)
b) Transport bakteri/jamur dari kulit/ jaringan
melalui sal limfe ke klj limfe untuk pagositosis
oleh RES terganggubakteri/jamur mudah
berkembang dl jar infeksi, serangan akut
(Acute Attack)
c) Klj limfe tidak dpt menyaring bakteri/ jamur
serangan akut (Acute Attack)
d.Serangan akut terjadi scr berulang krn infeksi bakteri/jamur
(Serangan akut berulang)
Gx Lokal
pd tempat infeksi bengkak, merah, terasa panas, nyeri,
limfangitis, limfadenitis, ADL, abses,peradangan di daerah
genital (funikulitis, epididimitis, orkitis).
Gx umum
Demam, mual,muntah, pusing, sakit kepala, napsu
makan turun, lesu.

e. Serangan akut berulang , terjadi Kerusakan sal limfe,


katup sal limfe, klj limfe, sal dan klj limfe termsk klj limfe
kecill-kecil di kulit
menurunnya kemampuan sal limfe, mengalirkan cairan limfe,
keseluruhannya mengakibatkan limfedema
Pada pendrt limfedema,dengan hygiene yang
buruk, sering terjadi serangan akut berulang
oleh bakteri / jamur terbentuk visious
cycle,berupa : penebalan kulit, pengerasan
kulit, peningkatan pembentukan pigmen
terutama pembentukan jaringan fibrosis
memperberat limfedema
peningkatan stadium

perlu kebersihan(dengan air bersih & sabun)


- mencegah Acute Attack
- mencegah peningkatan stadm
limfedema.
TATALAKSANA KASUS
FILARIASIS
Pengobatan dan perawatan
penderita klinis Filariasis yang
bertujuan untuk
mematikan cacing filaria serta
mencegah dan membatasi
kecacatan
Perawatan Penderita ditekankan pada
perawatan mandiri dan seumur hidup
KEGUNAAN
PENATALAKSANAAN
KASUS KLINIS FILARIASIS
1. MENCEGAH SERANGAN AKUT
2. MENCEGAH KECACATAN LEBIH LANJUT
3. MENGURANGI BAU MENYENGAT
4. MENYEMBUHKAN LUKA
5. MENAMBAH PERCAYA DIRI
6. DAPAT MENGECILKAN BAG .YANG BENGKAK
7. MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENDRT U/K
DAPAT BEKERJA KEMBALI.
PEMERIKSAAN KLINIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN DARAH JARI (SDJ)
Pemeriksaan klinis akut berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik
Anamnesa berupa pertanyaan tentang riwayat
penyakit dalam 3 bulan terakhir:
Demam berulang 3 5 hari terutama setelah
bekerja berat.
Peradangan kelenjar getah bening di daerah lipat
paha, ketiak dll ( Limfadenitis)
Peradangan saluran kelenjar getah bening
menjalar dari pangkal paha/lengan ke arah ujung
kaki/tangan (Limfangitis)
.Peradangan sal & klj getah bening
( Adenolimfangitis /ADL)
Abses, Parut
Gejala KlinisFilariasis
ada dua gx klinis yaitu
gx klinis akut & gx klinis kronis
pada dasarnya gx klinis akut sama hanya
saja tampak lebih jelas pd Brugia.
Infeksi Wuchereria kelainan
dapat pd sal kemih / alat kelamin.
1. GEJALA KLINIS AKUT

a) Pada infeksi B.malayi dan B. timori


GX.lokal
- Limfangitis - Limfadenitis- Adenolimfangitis/ ADL
- Abses, dapat pecah dan sembuh dengan parut
GX. Umum
demam, mual, muntah, sakit kepala, rasa lemah

b) Pada infeksi W. bancrofti.


GX.lokal
- Orkitis Epididimitis - Funikulitis & Orkalgia.
GX. Umum
2. Gx KLINIS KRONIS
a). Limfedema
Infeksi Wuchereria
Mengenai seluruh kaki/lengan, skrotum,
penis, Vulva vagina & payudara,
Infeksi Brugia
dapat mengenai kaki / lengan di bawah
lutut / siku Lutut , Siku masih
normal

b). Hidrokel (infeksi dari


Wuchereria)
Pelebaran kantung buah zakar yang berisi
cairan limfe. dapat sbg indikator
endemisitas filariasis bancrofti.

c). Kiluria ( infeksi dari Wuchereria)

Kencing spti susukebocoran sal limfe


Demam berulang Limfadenitis Abses di
ketiak

Limfangitis Abses yang Parut/Bekas abses


pecah
Pembengkakan karena peradangan
kelenjar getah bening
Peradangan saluran getah bening,
teraba seperti tali tebal di bagian
medial tungkai/lengan
Pembesaran tungkai/lengan, kantong
buah zakar, payudara yang hilang timbul
Sembab (pitting oedema) pada organ
Luka/parut pada kelenjar getah bening
di bagian medial paha atas, lipat
paha/lengan
Untuk mengetahui penderita kronis:
Harus ditanyakan mengenai sudah berapa
lama terjadi pembengkakan yang menetap
pada organ:
Kaki
Kantong buah zakar (hidrokel,
elefantiasis skrotum).
Payudara.
Lengan / tangan.
Untuk mengetahui ada/tidak mikrofilaria
dalam darah suspek/penderita Filariasis

Mengunakan pemeriksaan mikrokopis dan atau


Rapid Diagnostic Test (RDT)

Untuk pemeriksaan mikrokopis , sampel/darah


diambil malam hari dimulai pk 20.00 waktu
setempat
B. PENENTUAN STADIUM LIMFEDEMA
PEMBAGIAN LIMFEDEMA ATAS 7 STADIUM :
berguna untuk :
1. Pengobtn & perawatan yang tepat
2. Mengetahui berat ringannya Limfedema
Ciri-ciri yang harus di check :
1. pembengkakan (hilang , timbul)
2. lipatan kulit (dangkal/dalam)
3. nodul / benjolan
4. kaki berlumut (mossy foot)
5. ada tidaknya hambatan(constrint)
Ciri tambahan yang perlu diperhatikan :
1. luka -luka di lipatan kulit, disela jari (entry lesions)
2. luka di permukaan tangan atau kaki
3. bau yang menyengat
4. Frekwensi serangan akut
Penentuan Stadium
Limfedema
1. Terbagi dalam 7 stadium
2. Hilang/tidaknya bengkak
3. Ada/tidaknya lipatan kulit
4. Ada tidaknya nodul (benjolan)
5. Gambaran spt lumut (Mossy Foot)
6. Adanya hambatan dalam melaksanakan aktivitas
STADIUM DARI LIMFEDEMA
Kasus Limfedema

STADIUM I
Bengkak pd
anggota tubuh
hilang saat
bangun pagi
Lipatan kulit
tidak ada
Kulit masih halus
& normal
STADIUM II
Bengkak pd
anggota tubuh
tidak hilang
saat bangun
pagi
Lipatan kulit
tidak ada
Kulit masih halus
& normal
Pitting edema
STADIUM III

Bengkak
menetap
Lipatan kulit
dangkal
Kulit halus &
normal
Non pitting
edema
STADIUM IV

Bengkak menetap
Lipatan kulit dangkal
Adanya nodul /
benjolan dikulit
STADIUM V

Bengkak menetap
dan bertambah
besar
Lipatan kulit
dalam
nodul / benjolan
STADIUM VI

Bengkak menetap
dan bertambah
besar
Lipatan kulit
dangkal / dalam
mossy foot
gambaran
seperti
berlumut
STADIUM VII
Bengkak menetap dan
bertambah besar
Lipatan kulit dalam
nodul-nodul
mossy foot
Penderita tidak
dapat melakukan
kegiatan sehari-hari
A. PENGOBATAN KASUS KLINIS
(INDIVIDUAL)
Semua kasus klinis filariasis diberikan DEC, tetapi semua gx
klinis akut dari kasus klinis akut & serangan akut dari kasus
klinis kronis diobati dulu dengan obat simtomatis

gx akut teratasi, diberikan DEC dosis standar


DEC 3x1(100mg)10 hari, parasetamol tablet(500mg)
3x1dalam 3 hari pertama
anak-anak dosis sesuai BB (6mg/kgbb)
th berikutnya di ikutkan MDA( DEC 6 mg / kg bb dan
Albendazole 400 mg sekali setahun,minimal 5 th).
B. PERAWATAN KASUS KLINIS
1. Perawatan kasus klinis gx klinis
akut
Gx klinis akut berupa :
Demam berulang, ADL, abses,
orkitis, epididimitis, funikulitis.
Perawatannya :
Istirahat cukup, banyak minum
Tx simptomatis (obat demam, penghilang rasa sakit,
gatal) bila perlu diberikan antibiotika lokal/sistemik,
anti jamur
pembersihan luka / lesi kulit, bila ada abses di insisi
Pengobatan luka / lesi di kulit salep antibiotika / anti
jamur
2. Perawatan kasus klinis gx klinis kronis
a. LIMFEDEMA
Ada 9 komponen perawatan kasus
limfedema
1). Pencucian
2). Pengobatan luka / lesi di kulit
3). Latihan
4). Meninggikan tungkai / lengan
5). Pemakaian alas kaki yang cocok
6). Pemakaian verban elastik
7). Pemakaian salep antibiotika / anti jamur
8). Antibiotika sistemik
9). Bedah kosmetik
b. Persiapan Perawatan Kasus limfedema

1). Persiapan bahan, peralatan dan obat


a. Tempat pencucian
b. Peralatan pencucian.
c. Obat ( DEC, parasetamol, Salep antibiotika / anti jamur)
d. Kartu status
2). Pemeriksaan luka / lesi di kulit
disela-sela jari-jari kaki, telapak kaki, lipatan kulit,
bag berlumut, bag tubuh yang lain
3). Pengukuran anggota tubuh yang bengkak
Diukur pd bag terbengkak dengan meteran kain pada jarak
ttt dari bag tubuh yang telah ditetapkan (Fixed point).
LIMA KOMPONEN POKOK
PERAWATAN KASUS KRONIS FILARIASIS

1. Pencucian
Semua limfedema (Tungkai, lengan, scrotum,
vulva, payudara) termasuk anggota tubuh
normal, anggota tubuh normal dicuci lb dulu.
Bila lebih dari satu limfedema pencucian dari
std terberat ke std yang lebih ringan.
Std 1, 2, 3 dan 4 pencucian 1 kali/hari(malam
hari) std 5, 6 dan 7 pencucian dilakukan 2
kali/hari
Pelaksanaan Pencucian
Penolong idealnya pakai sarung
tangan

Pendrt duduk di kursi, anggota


tubuh bengkak (kaki) diletakkan di
baskom dan basahi dengan air
bersih

Penolong / pendrt sendiri mengambil


sabun mandi basahi air dan
digosokkan di tangan sampai
berbusa, busa sabun tsb digosokkan
pada bag yang bengkak berulang-
ulang sampai merata.

lipatan kulit, bagian berlumut,sela


jari, gunakan kasa/ verban dibasahi
air dan sabun serta di bentuk seperti
tali untuk membersihkan

Bilas dengan air bersih dari atas ke


Pengeringan dilakukan dengan :

Handuk
Kipas

Khusus untuk lipatan


kulit, bag berlumut, sela
jari pengeringan dapat
menggunakan kipas angin
atau kasa / verban yang
dibentuk seperti tali
2.Pengobatan dan
pencegahan Luka
(Lesi) di kulit
luka / lesi dikulit, sela-
sela jari, lipatan kulit, bag
berlumut, telapak kaki dan
luka / lesi di tempat lain
harus diberi salep antibiotik /
anti jamur
3. Meninggikan Anggota tubuh yang
bengkak
Tujuan
memperlancar aliran limfe
Dilakukan baik siang maupun
malam hari
siang hari saat: membersihkan
bahan yang akan di masak,
menyusui, makan, berkumpul
teman, menonton TV
Malam hari saat tidur letakkan
kaki diatas bantal
4. Latihan anggota tubuh yang bengkak

Tujuan memperlancar aliran limfe


Gerakkan telapak kaki ke belakang, ke depan dan
kemudian memutarnya, dilakukan dimana saja,
kapan saja dan tidak perlu biaya.
5. Pemakaian alas kaki

yang cocok

alas kaki yang cocok, tidak


sempit dan dapat dibuka
bagian atasnya.
Jangan pakai alas kaki sempit
menimbulkan luka / lecet,
kuman masuk, infeksi,terjadi
serangan akut.
C. Evaluasi
Minimal 3X pertahun dengan parameter
sebagai berikut :

Frekuensi serangan akut menurun.


dibandingkan dengan serangan akut
sebelum intervensi program.
Limfedemanya tetap, berkurang atau
sembuh .
UROGENITAL MANIFESTATION
Penyebab :
Cacing filaria dewasa spesies W bancrofti
menyerang sistem limfatik genital

Ada 2 Uregenital Manifestation :

a. Acute Manifestation/Acute Imflamatory Diseases


(Epididymitis, Funiculitis, Orchitis, Orchalgia).

b. Chronic Manifestation
(Limfedema pada penis, scrotum dan vulva),
lymph scrotum, chyluria, haematuria,
proteinurua dan Hydrocele)
a). ACUTE MANIFESTATION
(ACUTE IMFLAMATORY
DISEASE)
- Infeksi w bancrofti bersama bakteri / jamur, limfatik sistim di genital tract.

- Ada dua symptum


1. Local symptum
Epididymitis infeksi pada epididymus dan spermatic cord,
Funiculitis infeksi pada funiculus
Orchitis infeksi pada testis,
Orcalgia nyeri pada testis
2. General symptum
muntah, sakit kepala, pusing, nafsu makan kurang,
kelemahan badan dan demam/filarial fever yang selalu
berhubungan dengan local sypmtum.

- Gx tsb signifikan pendrt tidak dapat bekerja.


TATALAKSANA PENDERITA
ACUTE MANIFESTATION

- Istirahat, tidak bekerja, banyak minum air.


- Symptum acute diobati symptomatic
- Basic Hygiene
- Pengobatan lesi di kulit
- Individual treatmen, DEC dosis standar 3 x/hr
1 tablet, DEC 100 mg10hr
Paracetamol 3x 1 tab,3 hari pertama.
b). CRONIC MANIFESTATION
1. LYMPOEDEMA PADA SCROTUM,PENIS, VULVA.

- Patogenesis sama dengan limfedema tungkai


cacing dewasa di sal.limfe, sal limfe melebar
(dilatasi)petunjuk disfungsi limfatik sistim, berupa :

* Akumulasi cairan limfe

* Transport bakteri/ jamur dari sal limfe ke klj limfe


untuk pagositosa oleh RES terganggu

* Klj limfe tidak dapat menyaring lagi bakteri/ jamur

terjadi serangan akut.


- Terjadi Serangan akut berulang ( Recurrent Acute
Attack), terjadi :
Local symptom berupa panas, bengkak merah
kadang-kadang abses pada kulit, orkitis,
epididimitis, funikulitis dan orkalgia

- Kerusakan saluran limfe, kelenjar limfe, klj limfe


kecil di kulit Terjadi limfedema

- Pdrt limfedema dengan hygiene yang buruk,


sering terjadi acute attack/ recurrent acute attack,
oleh bakteri/jamur Vicious Cycle pembentukan
jaringan ikat

- Memperparah limfedema pada penis, scrotum dan


vulva, terutama di skrotum , terjadi elephantiasis
scroti.
TATALAKSANA LIMPHOEDEMA PADA
SCROTUM, PENIS, VULVA

- Basic Hygiene
- Pengobatan lesi di kulit
- Acute Attack , dengan obat symptomatic.
- Individual treatment
- Kirim ke RS untuk konseling dan bedah
kosmetik.
2. LYMPH SCROTUM
- Dilatasi/ pelebaran sal. limfe superfisial dikulit
scrotum kadang di kulit penis sal. limfe tsb
pecah sehingga cairan limfe mengalir keluar,
membasahi pakaian.
- Ditemukan Vesicles dan small blisters pada
kulit, blister pecah keluar cairan limfe
membasahi pakaian.
Dengan selalu adanya cairan limfe yang keluar
membasahi pakaian maka lymph scrotum
mempunyai resiko tinggi untuk infeksi &
serangan akut serta dapat berkembang menjadi
elephantiasis scroti.
- Ukuran scrotum kadang-kadang normal kadang-
kadang sangat besar.
TATALAKSANA LYMPH
SCROTUM
- Basic Hygiene
- Pengobatan lesi-lesi dikulit dengan antibiotik/anti
jamur cream.
- Bila ada acute attack diobati dengan obat-obat
symptomatic.
- Individual treatment, DEC dosis standar
- Dapat digunakan perban steril atau bahan dari
plastik untuk menyerap/menampung cairan limfe.
LYMPH SCROTUM
ELEPHANTIASIS SCROTI
KILURIA

Kebocoran / pecahnya saluran limfe dan vaskuler


diginjal (Pelvis renalis), sehingga cairan limfe dan
darah masuk ke traktus uranirus / saluran kemih.

GEJALA :
Kencing seperti susu karena
kencing banyak mengandung
lemak, kadang + darah
Sukar kencing
Kelelahan tubuh
Kehilangan berat badan
PENATALAKSANAAN CHILURIA

- Istirahat, tidak bekerja, banyak minum air ,1


gelas air untuk tiap 1 sampai 2 jam terutama
pada saat air kencing itu sperti susu.
- Symptom acute dengan obat-obat
symptomatik
- Basic hygiene
- Individual treatment, DEC dosis standar.
- Diit rendah lemak tinggi protein.
- Penderita dikirim ke Rumah Sakit bila ada
demam dan kencing seperti susu lebih dari 30
hari.
HYDROCELE
- Pelebaran kantung buah pelir akumulasi / terkumpulnya cairan
limfe di dalam tunica vaginalis testis dan dapat menyerang satu atau
kedua-dua dari kantung buah pelir.
- Ukuran scrotum kadang normal tetapi kadang sangat besar sekali,
penis tertarik penis tersembunyi.
- Kulit scrotum normal, lunak dan halus
- Banyak ditemukan di masyarakat dan dapat digunakan indikator
infeksi W. bancrofti
- Kadang akumulasi cairan limfe dengan komplikasi / yaitu komplikasi
dengan Chyle disebut Chylocele, dengan darah disebut Haematocele
dan dengan nanah disebut Pyocele.
- Transilumination test untuk membedakan complicated /uncomplicated
hydrocele. Test ini dapat dikerjakan oleh dokter/medis terlatih
HIDROKEL
TATALAKSANA PENDERITA
HIDROCELE
- Basic Hygiene
- Pengobatan / pencegahan lesi di kulit
- acute attack dengan obat symptomatic.
- Individual treatment, DEC dosis standar
- Kirim ke Rumah Sakit untuk konseling
dan cosmetic surgerry.
MENEGAKKAN DIAGNOSIS
HIDROKEL
Inspeksi
Pembesaran scrotum
Kulit normal tipis mengkilat
Tebal dan seperti kulit jeruk Elephantiasis scroti
Dapat keluar masuk Hernia

Palpasi
Batas atas tegas
Batas atas masuk ke perut Hernia
Testis tidak teraba
Testis teraba Hernia
Fluctulusi (+) Hidrocele
Fluctulusi () Tumor
Transilluminasi
Transilluminasi (+) Hydrocele

Transilluminasi (-) * Chylocele


* Pyocele
* Hematocele
* Penebalan
Tunica
Vaginalis
Auscultasi bising usus (-)
bising usus (+) Hernia
INDIKASI OPERASI HIDROKEL

1. Mengganggu pekerjaan
2. Mengganggu aktivitas seksual
3. Mengganggu berkemih
4. Efek negatif terhadap keluarga

Anda mungkin juga menyukai