Anda di halaman 1dari 18

ELEKTROKOAGUL

ASI
Atau
ELEKTROFLOKUL
ASI
ANGGOTA KELOMPOK :

1. NUR ARIFAH HIDAYATI D500140070


2. LUTHFIA UMMA ZAKIA D500140071
3. YOSI ADHI CHANIAGO D500140082
4. REISTU WIDIASTUTIKD500140083
SEJARAH PERKEMBANGAN PENGOLAHAN LIMBAH:

UU No. 4 Tahun 1992

UU No. 23 Tahun 1997

PP No. 19 Tahun 1994

PP No. 18 Tahun 1999

PP No. 74 Tahun 2001

PP No. 101 Tahun 2014


DEFINISI
Koagulasi adalah proses penambahan bahan-
bahan kimia untuk membentuk gumpalan (flok)
yang selanjutnya dipisahkan pada proses flokulasi.
Sedangkan flokulasi adalah proses untuk
mempercepat penggumpalan partikel dengan
pengadukan sangat lambat.

Jadi Elektroflokulasi atau elektrokoagulasi


merupakan suatu proses pengolahan limbah cair
berdasarkan prinsip elektrokimia yang
menggunakan arus listrik searah.
MANFAAT
ELEKTROKOAGULASI atau
ELEKTROFLOKULASI :
1. Metode pengolahan limbah cair yang digunakan untuk
menghilangkan senyawa organik tanpa penambahan zat
kimia dan baik untuk menghilangkan padatan tersuspensi.
2. Metode pengolahan limbah minyak dan air dengan tingkat
efisiensi 99%, mengolah limbah yang mengandung zat
warna sintetis, limbah restoran, dan limbah yang
mengandung nitrat dan fluoride
3. Metode pengolahan limbah yang digunakan untuk
menghilangkan logam-logam berat seperti Zn, Cu, Ag, Cr,
dan Ni dari limbah cair.
4. Metode pengolahan limbah industri yang mengandung
boron dengan pH 8 dan densitas arus yang tinggi.
DESKRIPSI TENTANG
TEKNOLOGI

Proses elektrokoagulasi didasarkan pada prinsip


penggunaan koagulan. Koagulan merupakan bahan kimia yang
dibutuhkan untuk membantu proses pengendapan partikel
partikel kecil yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya
(secara grafitasi).

Kekeruhan dan warna pada limbah dapat dihilangkan


melalui penambahan koagulan. Hasil pengolahan limbah
dengan proses elektrokoagulasi tergantung pada koagulan
yang digunakan.
JENIS-JENIS KOAGULAN
Koagulan Primer

1. Alumunium sulfat (Al2(SO4)3.14H2O)


2. Sodium aluminate ( NaAlO2 )
3. Ferrous sulfate ( FeSO4.7H2O )
4. Chlorinated copperas
5. Ferrie sulfate ( Fe2(SO4)3)
6. Ferrie chloride ( FeCl3.6H2O)
Koagulan Sekunder atau Koagulan Aid

1. PAC ( poly alumunium chloride )


2. Karbon aktif
3. Activated silica
4. Bentonic clay
PENELITIAN yang TELAH DILAKUKAN
dan ARAH PENGEMBANGAN

Pada tahun 2005, oleh A.E. Yilmaz et al metode elektrokoagulasi


dapat digunakan untuk mengolah limbah industri yang
mengandung boron dengan pH 8 dan densitas arus yang tinggi.
Kemudian pada tahun 2008, oleh I. Heidmann, W. Calmano dalam
penelitiannya metode elektrokoagulasi mampu menghilangan
logam logam berat seperti Zn, Cu, Ag, Cr, dan Ni dengan hasil
yang memuaskan.

Selain itu oleh Aleboyeh et al, dalam perkembangan penelitiannya


dapat digunakan untuk menghilangkan zat warna sintetis pada
limbah cair seperti yang telah dilakukan yaitu menguji penerapan
metode elektrokoagulasi pada penghilangan zat warna sintetis
dari limbah cair dengan hasil 93% zat warna dapat dihilangkan.
Dan penelitian oleh Tri Widayatno penggunaan
elektrokoagulasi dilakukan pada pengolahan limbah cair
industri tapioka, dimana dalam penggunaan metode
elektrokoagulasi ini digunakan koagulan dengan bahan
alumunium sulfat. Penggunaan alumunium sulfat sebagai
bahan koagulan pada elektrokoagulasi ini membantu untuk
menghilangkan senyawa organik, tanpa penambahan zat
kimia dan baik untuk menghilangkan padatan tersuspensi.
ALAT ELEKTROFLOKULATOR
KONDISI OPERASI
PENGAPLIKASIAN
TERIMA KASIIIH..!

Anda mungkin juga menyukai