Anda di halaman 1dari 52

Identitas

Nama : An. RR
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 11 bulan
Anak ke : 4 dari 4 bersaudara
MRS : 10 Juni 2015
Kamar : 02

Orang tua:
Ayah : Bpk. YE (50 thn)
Ibu : Ibu M (35 thn)
Anamnesis
Pasien mengalami batuk, pilek dan demam sejak
7 hari SMRS. Demam yang dialami pasien tidak
tinggi namun terjadi terus-menerus, turun ketika
di berikan obat penurun panas (yang dibeli di
warung) dan kembali panas bila obat dihentikan.
Selain itu ibu pasien juga mengaku bahwa pasien
mengalami penurunan nafsu makan dan pasien
juga terlihat pucat.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami hal
yang sama seperti yang dialami sekarang.
Riwayat Penyakit Keluarga
Sebelumnya ibu pasien mengalami batuk, pilek
dan demam sekitar 3 hari sebelum pasien
mengalami keluhan yang di rasakan sekarang,
namun sekarang sudah sembuh.
Riwayat Saudara
Hamil ke Kondisi Jenis Usia Sehat/tidak Umur Sebab
saat lahir persalinan (tahun) meninggal meninggal

1 Aterm Spontan 11 Sehat - -

2 Abort - - - - -

3 Aterm Spontan 3 Sehat - -


BB Lahir : 3.500 gram BB sekarang : 6,4 kg
PB Lahir : Lupa` PB sekarang : 73 cm

Gigi keluar : 9 bulan Berdiri : blm bisa

Tersenyum : 2 bulan Berjalan : blm bisa

Miring : 2 bulan Berbicara 2 suku kata : blm bisa

Tengkurap : 4 bulan Masuk TK :-

Duduk : blm bisa Masuk SD :-

Merangkak : blm bisa Sekarang kelas :-


Riwayat Makanan & Minuman
ASI : 0 bulan - sekarang
Susu sapi : 0 bulan sekarang
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Post
Persalinan
Ibu rutin melakukan pemeriksaan ANC ke
Puskesmas. Selama hamil ibu tidak mengalami
permasalahan, demam tidak ada, hipertensi tidak
ada, diabetes tidak ada, mengkonsumsi obat-obatan
atau jamu tidak ada, mengkonsumsi alkohol dan
rokok juga tidak pernah.
Lahir spontan ditolong oleh bidan. Pasien di dalam
kandungan selama 9 bulan, lahir aterm dengan BB
3.500 gram, langsung menangis kuat, biru atau
kuning disangkal.
Riwayat Imunisasi
Imunisasi Usia saat imunisasi

I II III IV Booster I Booster II

BCG + //////// /////// /////// /////// ///////

Polio + + + + - -

Campak + - /////// /////// /////// ///////

DPT + + + /////// - -

Hepatitis B + + + /////// - -
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital

Frekuensi nadi : 136x/menit


Frekuensi nafas : 48x/menit
Suhu : 35,0oC

Status generalisata
Kepala
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Hidung : nafas cuping hidung -|- , secret (-)
Mulut : mukosa basah, tidak pucat, faring tidak hiperemis, perdarahan gusi (+)
Leher
KGB : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thorax
Inspeksi : gerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : gerakan napas sama kanan dan kiri
Perkusi : sonor di semua lapangan paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing (-/-), Ronchi (-/-), bunyi jantung I & II normal, murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : bentuk cembung, simetris, scar (-)
Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan
Pemeriksaan hepar hepatomegali (-)
Pemeriksaan spleen splenomegali (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus normal
Ekstremitas
Superior & Inferior : akral hangat, CRT <2 detik, tidak edema
Kimia Darah
Darah Lengkap (10/06/2015)
(10/06/2015)

SGOT 52
Leukosit 9.600

SGPT 29
Hb 8,2

Ureum 20,1
MCV 73,7

Creatinin 0,5
MCH 24,3

Natrium 136
MCHC 33,0

Kalium 4,0
Hematokrit 24,8%

Trombosit 330.000
Hapusan Darah Tepi (10/06/2015)

Eritrosit Normokrom normositer, makrosit polikromasi +

Leukosit Kesan jumlah normal didominasi limfosit sel muda- toksik


granule-

Trombosit Kesan jumlah normal

Kesan Anemia normokrom normositer, limfositosis relative


Diagnosis Kerja
Gizi buruk tipe marasmus + ISPA
Follow up harian
Tanggal Subjektif & Objektif Assesment & Planning

11-06-2015 S: Batuk (+) pilek (+) demam (-) Pucat A: Gizi buruk tipe marasmus + ISPA
(+) P: - IVFD D5 NS 8 tpm
O: Ane (+/+) ikt (-/-) Rh (-/-) whe (-/-) - Inj Amoxicillin 3x400 mg
BU(+)N NT(-) hepatomegali (-) - Ambroxol 3mg + CTM 0,5 mg +
splenomegali (-) Vit C tab pulv 3x1 pulv
BB:6,4 kg PB: 73 cm - Vit A 1x200.000 IU
- Terapi gizi buruk berdasarkan
RDA

15-06-2015 S: Batuk (+) pilek (+) demam (-) BAB A: Gizi buruk tipe marasmus + ISPA +
Melati (+) 5x lendir (+) ampas (+) darah (-) diare akut
muntah (-) P: - IVFD D5 NS 8 tpm
O: T: 35,6o C Nadi 124x/i kuat angkat - Inj amoxicillin 3x100 mg iv
RR 42 x/i, Ane (+/+), ikt (-/-), Rh - Ambroxol 3mg + CTM 0,5 mg +
(-/-), Wh (-/-), BU(+)N, NT(-), Vit C tab pulv 3x1 pulv
hepatomegali (-) splenomegali (-) - Zinkid 1x20 mg
BB: 6,5 kg PB: 73 cm - Terapi gizi buruk fase stabilisasi
hari ke V
- Observasi tanda-tanda dehidrasi
16-06-2015 S: Batuk () pilek () demam (-) BAB () A: Diare akut tanpa dehidrasi + Gizi buruk
Melati ampas (+) lendir (-) darah (-) tipe marasmus + ISPA
O: T: 365,9 Nadi 126x/i kuat angkat RR 42 P: - IVFD D5 NS 8 tpm
x/i, Ane (+/+), ikt (-/-), mata cowong (-) - Inj cefotaxime 3 x 200 mg
Rh (-/-), Wh (-/-), BU(+)N, NT(-), - Ambroxol 3mg + CTM 0,5 mg + Vit C
hepatomegali (-) splenomegali (-), turgor tab pulv 3x1 pulv
kulit baik, edema (-), CRT <2s - Zinkid 1x20 mg
BB: 6,5 kg PB: 73 cm - Terapi gizi buruk berdasarkan RDA

17-06-2015 S: Batuk () pilek () demam (-) BAB (+) A: Gizi buruk tipe marasmus + ISPA + diare
Melati 8x sehari ampas (+) lendir (-) darah (-) akut non-dehidrasi
O: T:36,0 Nadi 130 x/i kuat angkat RR 48 P: - IVFD D5 NS 8 tpm
x/i, Ane (+/+), ikt (-/-), mata cowong (-) - Inj Cefotaxime 3x200 mg
Rh (-/-), Wh (-/-), BU(+)N, NT(-), - Ambroxol 3mg + CTM 0,5 mg + Vit C
hepatomegali (-) splenomegali (-) turgor tab pulv 3x1 pulv
kulit baik, akral hangat, CRT <2s, edema - Zinkid 1x20 mg
(-)
Gizi Buruk
Status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi
(zat gizi), atau nutrisinya di bawah standar rata-
rata.

Klasifikasi:
1. Marasmus kurang kalori
2. Kwashiorkor kurang protein
3. Marasmik-kwashiorkor
Etiologi
Masukan makanan yang kurang
Infeksi berat yang lama
Kelainan struktur bawaan
Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus
Pemberian ASI yg terlalu lama tanpa pemberian
makanan tambahan yg cukup
Gangguan metabolik
Tumor hipotalamus
Penyapihan terlalu dini+pemberian makanan
tambahan yg kurang
Penilaian Status Gizi
1. Penilaian secara langsung
BB/U
TB/U
BB/TB
2. Penilaian secara tidak langsung
Survei konsumsi makanan
Statistik vital
Faktor ekologi
Klasifikasi KEP
Kategori Status BB/U (%Baku WHO-NCHS, 1983)

Overweight Gizi lebih > 120 % Median BB/U

Normal Gizi Baik 80 % 120 % Median BB/U

KEP I Gizi Sedang 70 % 79,9 % Median BB/U

KEP II Gizi Kurang 60 % 69,9 % Median BB/U

KEP III Gizi Buruk < 60 % Median BB/U


Pengobatan dan Pencegahan
Hipoglikemia
Jika anak sadar dan dapat menerima makanan
berikan makanan saring/cair 2-3 jam sekali
Jika tidak dapat makan, tapi bisa minum air
gula dg sendok
Jika anak mengalami gangguan kesadaran
infus cairan glukosa
Pengobatan dan Pencegahan Hipotermia

Metode kangguru
Selimuti tebal
Pengobatan dan Pencegahan Dehidrasi

Jika masih menyusu teruskan ASI


Jika anak masih dapat minum rehidrasi oral
50 cc/30 menit dg sendok ReSoMal atau
oralit
Jika tidak dapat minum rehidrasi iv
Pemulihan Gangguan Elektrolit
Makanan rendah garam
Pencegahan Infeksi
Berikan antibiotik spektrum luas
Umumnya yg dipakai kotrimoksasol atau
amoxicillin
Penanggulangan Kekurangan Zat Gizi Mikro

Tambahan multivitamin lain


Bila BB mulai naik beri zat besi dan asam folat
Bila menderita cacingan mebendazol atau
pirantel pamoat
Vitamin A oral berikan 1 kali
Stimulasi Sensorik dan Dukungan Emosional

Kasih sayang
Ciptakan lingkungan yang menyenangkan
Lakukan terapi bermain terstruktur selama 15
30 menit/hari
Rencanakan aktifitas fisik segera setelah
sembuh
Tingkatkan keterlibatan ibu (memberi makan,
memandikan, bermain dsb)
Persiapan Tindak Lanjut di Rumah
Kunjungan ulang tiap minggu
Pemberian makan yg sering dan kandungan
energi dan nutrien yg padat
Penerapan terapi bermain dg kelompok
bermain atau posyandu
Pemberian imunisasi sesuai jadwal
Anjurkan pemberian kapsul vit A dosis tinggi
Diare Akut
Buang air besar pada bayi atau anak lebih dari 3
kali perhari, disertai perubahan konsistensi tinja
menajadi cair dengan atau tanpa lendir dan
darah yang berlangsung kurang dari satu
minggu.
Epidemiologi
Merupakan salah satu penyebab kematian dan
kesakitan tertinggi pada anak, terutama < 5
tahun di negara berkembang (terutama di
Indonesia)
Mekanisme Diare
Gangguan absorbsi/diare osmotik
Malabsorbsi umum
Gangguan sekresi/diare sekretorik
Diare akibat gangguan peristaltik
Bakteri inflamasi
Diare terkait imunologi
Manifestasi Klinis
Diare
Kram perut
Muntah
Tanda-tanda dehidrasi
Diagnosis
Anamnesis lama diare, frekuensi, volume,
konsistensi, warna, bau, ada/tidak ada lendir,
darah pada tinja. Frekuensi kencing, tindakan
apa saja yg telah diberikan ibu.
Pemeriksaan fisik BB, temp, HR, RR, BP,
tanda-tanda dehidrasi
Pemeriksaan penunjang darah, urin, tinja
Terapi
Rehidrasi oralit baru
Zinc 10 hari berturut-turut
ASI dan makanan tetap diteruskan
Antibiotik selektif
Nasihat kepada orang tua
Pengobatan Diare
Diare tanpa dehidrasi TRO
Diare dengan dehidrasi ringan dan sedang
TRO
Diare dengan dehidrasi berat TRP
Terapi medikamentosa
ISPA
Yang dimaksud infeksi respiratori adalah mulai
dari infeksi respiratori atas dan adneksanya
hingga parenkim paru. Pengertian akut adalah
infeksi adalah infeksi yang berlangsung hingga
14 hari. Infeksi respiratori atas adalah infeksi
primer respiratori di atas laring, sedangkan
infeksi laring ke bawah disebut infeksi respiratori
bawah
Epidemiologi
Di Indonesia urutan pertama dalam jumlah
rawat jalan terbanyak
Merupakan 50% dari seluruh penyakit pada
anak berusia < 5 thn dan 30% pada anak
berusia 5-12 tahun
Lebih tinggi pada negara berkembang dibanding
negara maju
Lebih tinggi di perkotaan dibanding di pedesaan
Etiologi
Virus RSV, adenovirus, parainfluenza,
influenza virus A & B
Bakteri Streptococcus, Stafilococcus,
Pneumococcus, Haemofilus, Bordatella,
Corynebacterium
Manifestasi Klinis
Pembahasan
TEORI KASUS
ANAMNESIS
Diare akut Diare akut
Frekuensi BAB > 3x/hari dengan konsistensi tinja BAB 8x/hari cair lendir (+) ampas (+)
cair < 1 minggu ISPA
ISPA Batuk dan pilek selama 10 hari
Batuk, pilek Gizi buruk
Gizi buruk Masukan makanan kurang, pasien susah makan.
1. Masukan makanan yang kurang, seperti jenis
makanan dan jumlah makanan yang dimakan.
2. Biasanya berhubungan dengan adanya gangguan
penerimaan makanan, pencernaan makanan,
ataupun penyerapan makanan seperti anoreksia,
muntah atau diare yang lama.
3. Ada tidaknya penyakit penyerta yang mungkin
diderita sebelumnya.
PEMERIKSAAN FISIK
- t: 35,0o C 1. Muka seperti orangtua (berkerut).
- Tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit 2. Tidak terlihat lemak dan otot di bawah
kulit (kelihatan tulang di bawah kulit)
- BB/U < -3 standar deviasi pada Z score 3. Rambut mudah patah dan kemerahan
4. Gangguan kulit
5. Gangguan pencernaan (sering diare)
6. Pembesaran hati
7. Iga gambang dan perut cekung
8. Otot paha mengendor (baggy pant)
9. Anak tampak sering rewel dan banyak
menangis meskipun setelah makan, karena
masih merasa lapar.
- BB/U < -3 standar deviasi pada Z score.
- Suhu tubuh bisa rendah karena lapisan
penahan panas hilang.
PENATALAKSANAAN
ISPA: - Vit A (hari pertama)
- Edukasi ibu untuk merawat atau menjaga bayi - IVFD D5 NS 8 tpm
tetap hangat - Ambroxol 3mg + CTM 0,5 mg + Vit C tab
- Memberi ASI lebih sering pulv 3x1 pulv
Diare akut non-dehidrasi - Zinkid 1x20 mg
- Cairan rumah tangga untuk mencegah dehidrasi, - Inj cefotaxime 3x200 mg
seperti: air tajin, larutan gula garam, kuah sayur- - Terapi gizi buruk
sayuran. Jumlahnya 10 cc/kgBB
- Zink
Gizi buruk tipe marasmus
- Beri F-75
- Selimuti/ hangatkan
- Rehidrasi
- Beri antibiotik spekrum luas (amoksisilin atau
kotrimoxazol)
- Multivitamin, asam folat, seng, tembaga,
ferosulfat pada saat BB pasien telah naik (muali
fase rehabilitasi), vit A peroral pada hari pertama
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai