Anda di halaman 1dari 17

Journal Review

Ocular Tuberculosis: an update


Sharma A et al
Nepal J Ophthalmol 2011; 3 (5): 52-67

Indra Pehulisa STP (110611011)


Pramadhita Junaidi (110611018)
Zahratul Annisa (110611046)
INTRODUCTION
WHO telah menyatakan bahwa tuberculosis merupakan suatu
kegawatdarutan global.
Diperkirakan bahwa terdapat 9 juta kasus TB dengan total kematian
mencapai 2 juta jiwa pada tahun 2005.
60% pasien dengan manifestasi TB ekstra paru tidak memiliki
infeksi pada parunya.
Resiko kejadian TB ekstra paru akan meningkat pada pasien dengan
daya tahan tubuh yang rendah.
TB ocular sulit untuk diidentifikasi.
Angka kejadian TB ocular berkisar 1,4%-5,74%.
Pathophysiology
Manifestasi klinik
MK TB sistemik:
- kelelahan
- kehilangan berat badan
- keringat malam
- batuk
- demam
Pada anak-anak biasanya tidak menunjukkan gejala dan dapat
disertai dengan pembesaran KGB preaurikuler.
TB biasanya bersifat kronik dan tersembunyi.
Manifestasi TB OCULAR
KELOPAK MATA Bola Mata
Nodule kecil yang menyerupai khalazion. Proptosis
Kadang terlihat granuloma TB primer pada Diplopia
kelopak mata.
Sakit kepala
Granuloma TB sekunder kadang terlihat
pada kelenjer air mata dan sakus lakrimal.
Gangguan pada bola mata biasanya diikuti
dengan lymphadenopati KGB preaurikular
Pada anak-anak: selulitis preseptal dan
abducen nervus palsy
Manifestasi TB OCULAR
Conjungtiva, cornea dan sklera Uvea
Keratitis interstisial TB diketahui merupakan suatu bakteri
Phlyctenular keratoconjungtivitis penyebab dari uveitis granuloma
Skleritis TB memperlihatkan terjadinya anterior akut maupun kronik yang
pembesaran nodul sklera lokal. dapat berhubungan dengan iris atau
sudut granuloma dengan presipitat
lemak keratin dan sinekia posterior.
Perjalanan penyakit: infeksi didaerah
sudut dari COA granulomatous
uveitis atau dari posterior (vitreous
dan perivaskular)
Manifestasi TB OCULAR
Manifestasi TB OCULAR
Perubahan ocular pada TB OCULAR:
1. Choroidal tuberkuloma
2. Serpinginous Choroiditis
3. Sub-retinal abscesses

Subretinal Abscess
Diagnosis
1. Clinical Signs 2. Ocular Investigasi
Uveitis Dijumpainya Micobacterium
Cyclitis Tuberculosis pada cultur cairan
Choroiditis retinitis intraselular atau sampel jaringan
intraocular.
Retinal vasculitis
PCR positif dari cairan intraocular
Neuro-retinitis
Optic neuropathy
Endoftalmitis
Panoftalmitis
Diagnosis
3. Systemic investigasi
Positive Mantoux reaction 4. Menyingkirkan kemungkinan uveitis
tipe lainnya
Evidence of healed or active tubercular
lesion on radiotheraphy of the chest 5. Therapeutic test
Evidence of confirmed active
extrapulmonary tuberculosis
Diagnosis
Pemeriksaan lainnya:
Fluorescein angiography
Indocyanine green angiography
Optical coherence tomography
Ultrasonography
Ultrasound bio-microscopy
Interferon realease assay
Treatment
Regimen pengobatan untuk TB
Okular sama dengan regimen
pengobatan untuk kasus TB paru
maupun TB ekstraparu lainnya.
2 bulan pertama diberikan 4
macam OAT (Isoniazid,
Rifampisin, Ethambutol, dan
Pyrazinamide)
4-7 bulan berikutnya dilanjutkan
dengan 2 macam OAT (Isoniazid
dan Rifampisin)
Treatment
Kortikosteroid dapat diberikan secara topikal setelah
pengobatan antibiotik selesai.
Pada uveitis yang berat, progresif dan sulit untuk diterapi
dengan kortikosteroid topikal dapat dibantu dengan
kortikosteroid oral.
Surgical treatment

Tindakan pembedahan tidak dibutuhkan sebagai terapi TB


Ocular.
Conclusion
TB adalah suatu penyakit infeksius yang mengakibatkan tingginya
angka kematian dan kesakitan diberbagai belahan dunia.
TB Ocular dapat terjadi tanpa kejadian TB paru.
PCR merupakan pemeriksaan penunjang yang paling penting dalam
mendiagnosa TB Ocular.
ELISA merupakan metode diagnostik baru untuk mendeteksi TB
okular.
Pengobatan TB okular sama dengan TB paru dan TB ekstraparu
lainnya.
Thanks for Attention ^_^

Anda mungkin juga menyukai