Anda di halaman 1dari 17

DADA

PENDAHULUAN
a. Trigger : Pneumonia
Seorang laki-laki umur 65th masuk RSI Siti
Rahmah dengan gejala demam, takikardi,
takipnea. Pada inspeksi terlihat sianosis.
Palpasi ada fremitus taktil meningkat. Pada
perkusi terdengar redup didaerah terkena dan
auskultasi ronki didaerah terkena.
b. Dasar Teori

Dada membentuk suatu kotak tulang yang


mengandung dan melindungi paru-paru, jantung, dan
esofagus ketika ia berjalan ke dalam lambung. Rangka
dada terdiri dari 12 vertebra torakalis, 12 pasang iga,
klavikula dan sternum.
Paru-paru terbagi menjadi beberapa lobus: atas, tengah
dan bawah dikanan, dan atas dan bawah dikiri. Paru-paru
dibungkus oleh pleura. Pleura visceralis terdapat tepat
diatas parenkim paru, sedangkan pleura parietalis
melapisi dinding dada. Ruang diantara pleura ini disebut
cavum pleura yang berisi cairan secukupnya.
Tinjauan Gejala Spesifik
- batuk : reflek batuk adalah suatu mekanisme
pertahanan normal paru-paru yang berfungsi
melindungi paru-paru dari benda asing dan
sekresi berlebihan.
- produksi sputum : sputum adalah bahan
yang dikeluarkan dengan batuk. Peningkatan
jumlah produksi sputum merupakan
manifestasi bronkitis. Pemeriksaan sputum
dilihat berdasarkan warna,konsistensi, jumlah,
waktu terjadi, dan ada atau tidaknya darah
- Hemoptisis (batuk darah) : biasanya berkaitan dengan
merokok atau infeksi ringan

- Dispnea (sesak nafas)

- Wheezing (nafas berbunyi) : suatu bunyi siulan


bernada tinggi yang disebabkan oleh aliran udara yang
melalui saluran napas yang sempit

- Sianosis : perubahan warna kulit menjadi kebiru-


biruan yang samar. Ini sering disebabkan oleh
gangguan atau penyakit paru

- Nyeri dinding dada : akibat adanya gangguan pada


saluran nafas maupun kelainan pada muskuloskeletal

- Dan gejala-gejala lainnya


Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang
meliputi alveolus dan jaringan intestinal. Pneumonia
disebabkan oleh bakteri yang sering yaitu
streptococcus pneumoniae. Dan juga dapat disebabkan
oleh virus, jamur, atau parasit. Serta dapat disebabkan
oleh bahan kimia atau kerusakan fisik dari paru-paru.
Pemeriksaan

pemeriksaan dada dan paru bagian depan dilakukan


pada pasien dengan posisi berbaring terlentang,
sedangkan bagian belakang dengan posisi duduk.

- inspeksi:

. Kelainan dinding dada

. Kelainan bentuk dada

. Frekuensi pernapasan

. Jenis pernapasan

. Pola pernapasan
- Palpasi

. Palpasi dalam keadaan statis

-pemeriksaan kelenjar getah bening

- pemeriksaan untuk menentukan posisi


mediastinum

- pemeriksaan ke daerah dada depan dengan jari


tangan untuk mengetahui adanya kelainan dinding
dada

. Palpasi dalam keadaan dinamis

- pemeriksaan ekspansi paru

- pemeriksaan vokal fremitus


- Perkusi

- Auskultasi
TUJUAN
- mahasiswa mampu melakukan anamnesa,
dan pemeriksaan fisik pada kelainan pada
dada yang sering dijumpai
- mahasiswa mampu melakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik yang terkait dengan penyakit
pada trigger
Metoda

- mahasiswa terlebih dahulu telah mempelajari


anatomi daerah dada

- tiap kelompok kecil melakukan anamnesa dan


pemeriksaan fisik penyakit yang sering didaerah dada

- tiap kelompok kecil memfokuskan anamnesa dan


pemeriksaan fisik didaerah dada sesuai dengan
penyakit pada trigger

- semua hasil dilaporkan dalam logbook


HASIL PRAKTIKUM

anamnesa :

informasi biografis:

- nama : martanto

- umur : 65th

- jenis kelamin : laki-laki

keluhan utama : demam

riwayat penyakit sekarang : pasien datang dengan


keluhan demam tinggi, gelisah, dan sesak nafas.
Keluhan berlangsung telah 2hari
Riwayat penyakit dahulu : pasien tidak pernah mengalami
keluhan yang sama, belum mendapatkan pengobatan,
dan tidak ada alergi

Riwayat pekerjaan dan lingkungan : pasien bekerja


sebagai petugas kebersihan dan tinggal dilingkungan
yang tidak hygiene

Riwayat keluarga : keluarga pasien tidak pernah


mengalami keluhan yang sama dan tidak meiliki
penyakit keturunan

Riwayat psikososial : keluhan yang dirasakan


mengganggu aktifitasnya,terutama ketika bekerja
Pemeriksaan fisik:

a. Inspeksi :

- sianosis

- frekuensi nafas : takipnea

- bentuk dada : tidak ada kelainan

- jenis pernafasan : pursedlips breathing

b. Palpasi : adanya fremitus

c. Perkusi : redup

d. Auskultasi : ronki basah


KESIMPULAN

pada pemeriksaan dada harus memperhatikan struktur


dan gejala spesifik. Dan pada trigger setelah
didiagnosa pasien menderita pneumonia.

* DAFTAR PUSTAKA

- malik,amirmuslim.2012.BRP Modul Diagnostik


Fisik.padang:FK Unbrah
Thank you for your
attention

Anda mungkin juga menyukai