Anda di halaman 1dari 41

DISLIPIDEMIA

Diajukan oleh :
Septian Guntur Rahmanda Pembimbing :
NIM J500130021 dr. Bahrodin, Sp. PD

Kepaniteraan Klinik Ilmu BEDAH


RSUD Dr. Harjono Ponorogo
Universitas Muhammadiyah Surakarta - 2017
BAB I
PENDAHULUAN

Studi eksperimental dan epidemiologis menyatakan bahwa


dislipidemia berperan pada kejadian aterosklerosis
Faktor risiko utama aterosklerosis adalah dislipidemia

Sekunder
Primer (enzim
Dislipidemia & apoprotein)
(Penyakit / Efek
samping obat
LIPID DAN LIPOPROTEIN
Lipid dalam tubuh

Kolesterol Trigliserid fosfolipid

APOLIPOPROTEIN

LIPID PROTEIN LIPOPROTEIN


LIPOPROTEIN
Beredar &
metabolisme

Usus & Hati

Hati

HDL
Pembuluh darah

VLDL Sirkulasi darah

IDL LDL
Metabolisme Lipoprotein

Jalur Eksogen
Metabolisme Lipoprotein

Duktus
torasikus

Jalur Eksogen
Metabolisme Lipoprotein

Jalur Endogen
Metabolisme Lipoprotein

Jalur reverse cholesterol transport


Metabolisme Lipoprotein
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan


fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar
kolestrol total, kolestrol LDL, trigliserida serta penurunan kadar kolestrol HDL
Epideomiologi
OBESITAS

68,2 & Perempuan


> laki-laki
2014
35,9% Amerika

2013
Indonesia
Klasifikasi
Klasifikasi
Patofisiologi

Orang dengan kelebihan berat badan (obesitas) dan pola makan tinggi lemak
(terutama lemak hewani)

Menyebabkan sintesis kolestrol di hati meningkat

konsentrasi LDL (yang kaya kolestrol) ikut meningkat

LDL akan berikatan dengan reseptor scavenger yaitu reseptor perantara
pengumpulan kolestrol di makrofag, kulit dan pembuluh darah

Menyebabkan menumpuknya kolesterol di sel makrofag, kulit dan pembuluh
darah

Memicu terjadinya penyakit aterosklerosis dan penyakit jantung coroner
Etiologi
Jenis Kelamin

Usia

Genetik

Kegemukan

Olahraga

Merokok

Makanan
Manifestasi Klinis

Hiperkolesteronemia

Hipertrigliseridemia

Dislipidemia Campuran
Diagnosis Banding

Hiperkolesteronemia Hipertrigeliseridemia
Sekunder Sekunder
hipotirodisme obesitas & DM
penyakit hati obstruksi
penyakit ginjal kronik
sindrom nefrotik
lipodistrofi
anoreksia nervosa
porfiria intermiten akut glycogen strorage disease
obat Alcohol & bedah bypass ileal
(progestin,siklosporin,thiazide) stress,sepsis,kehamilan ,obat
Penyakit akibat Dislipidemia
PJK akibat viceral fat
Tatalaksana
Umur pria 45 tahun dan wanita 55tahun

Riwayat keluarga PAK dini yaitu ayah usia <55 tahun dan ibu <65 tahun

Kebiasaan merokok

Hipertensi (140/90 mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi)

Kolestrol HDL rendah (<40mg/dL)

Dikutip dari: NCEP (National Cholestrol Education Program) III Expert


Panel on Detection.

Faktor Resiko
Pengelolaan Dislipidemia
Pengelolaan Dislipidemia
Pengelolaan Dislipidemia
Dislipidemia + DM

Ketiga kondisi tersebut membuat pasien DM tipe 2


sangat berisiko tinggi untuk mengalami penyakit
kardiovaskuler. Sasaran kolestrol LDL harus <100 mg/dl.
Pilihan obat pertama adalah golongan statin, kecuali bila
kadar trigliserid >400mg/dl maka harus dimulai dengan
fibrat.
Dislipidemia + SM

hipertrigliseridemia, kadar kolestrol HDL rendah partikel


LDL kecil padat meningkat. Sasaran utama adalah
menurunkan kadar kolestrol LDL, dengan obat golongan
statin sebagai lini pertama, kecuali dalam kondisi kadar
trigliserida 400 mg/dL obat pilihan adalah golongan
fibrat.
Dislipidemia + Hipertensi

Beberapa obat anti hipertensi dapat mempengaruhi


kadar lipid serum. Obat antihipertensi yang mempunyai
efek kuat meningkatkan kadar lipid adalah penyekat
beta. Sedangkan obat antihipertensi yang tidak
mempengaruhi kadar lipid atau minimal efeknya adalah
calcium channel blocker, penghambat ACE, tiazid dosis
rendah dan sartan (ARB).
Dislipidemia + Gagal Ginjal

Pemberian statin maupun fibrat harus hati-hati pasien


gagal ginjal kronik. Sebaiknya statin dimulai dengan dosis
kecil dan selalu pantau fungsi ginjal dan enzim CPK.
Pemberian fibrat terbatas pada pasien dengan gangguan
ginjal ringan, kontraindikasi bila bersihan kreatinin (CCT)
< 10 ml/menit. Tidak dianjurkan kombinasi antara
golongan statin dan fibrat
Dislipidemia + Penyakit Hati

Penyakit sel hati sering berhubungan dengan


hipertrigliseridemia dan penurunan kadar kolestrol HDL.
Hal ini terjadi akibat penurunan aktifitas enzim hepatic
trigliseride lipase (HTGL). Sedangkan pada penyakit hati
kolestatik sering terjadi hiperkolestrolemia. Sebelum
pemberian obat sebaiknya diperiksa fungsi hati, bila
terjadi peningkatan lebih dari tiga kali sebaiknya tidak
diberikan fibrat maupun statin
Dislipidemia + IMA

Sebaliknya kadar kolestrol total dan kolestrol LDL


menurun sampai kadar terendah pada minggu 1-2 pasca
infark, dan kembali ke kadar semula setelah 8-12 minggu.
Oleh karena itu, pemeriksaan kadar kolestrol sebaiknya
dilakukan 48 jam setelah kejadian serangan. Dianjurkan
agar pemberian statin dimulai sejak saat pasien di ruang
intensif karena terbukti mengurangi angka kematian.
Dislipidemia +Autoimun

Dislipidemia pada autoimun berhubungan dengan


gangguan immunoglobulin monoclonal (IgG. IgA).
Penyakit autoimun yang sering berhubungan dengan
kadar lipid adalah myeloma multiple, penyakit Graves,
trombositopenia pupura idiopatik. Dapat terjadi
hiperkolestrolemia, hipertrgliseridemia atau campuran.
Dislipidemia dihubungkan dengan pembentukan
antibody yang berikatan dengan enzim lipolitik dan
reseptor lipoprotein
Tatalaksana
Non- Farmakologis

Nutrisi
Medis Diet

Aktifitas
Fisik
Tatalaksana
DIET

Makanan Asupan yang dianjurkan


Total lemak 20-25 % dari kalori total
- Lemak jenuh < 7% dari kalori total
- Lemak PUFA Sampai 10% dari kalori total
- Lemak MUFA Sampai 10% dari kalori total
Karbohidrat 60% dari kalori total (terutama
karbohidrat kompleks)
Serat 30 gr per hari
Protein Sekitar 15 % dari kalori total
Kolestrol < 200 mg/ hari
Tatalaksana
DIET

Mengganti cara masak dengan direbus, dikukus atau dibakar


tanpa minyak atau mentega.
Minyak dengan kandungan lemak tidak jenuh dapat
meningkatkan HDL dan mencegah terjadinya endapan pada
pembuluh darah, contohnya minyak zaitun, minyak ini dapat
digunakan untuk minyak salad, minyak jenis ini tidak boleh
digoreng, karena akan berubah strukturnya menjadi minyak
jenuh
Tatalaksana
Batasi pemanis

Orang yang meminum minuman ringan dengan pemanis yang


menggandung fruktosa menunjukan rata-rata peningkatan
risiko penyakit jantung, hal ini diakibatkan metabolisme
fruktosa menjadi gliserol-3-fosfat lebih cepat dibandingkan
glukosa. Gliserol-3-fosfat akan diubah dalam bentuk
trigliserida, trigliserida bersama dengan kolestrol akan
membentuk kolesterol LDL, sehingga kadar kolesterol darah
akan meningkat
Tatalaksana
Farmakologis

Golongan statin
Resin
Fibrat
Asam nikotinat
Ezetimide
Kombinasi (Advicor & Vytorin
Kesimpulan

Dislipidemia didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai


dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan
fraksilipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total (K-total),kolesterol
LDL (K-LDL), trigliserida (TG), sertapenurunan kolesterol HDL (K-HDL). maka
dikenal lima jenis liporotein yaitu kilomikron, very low density lipo protein (VLDL),
intermediate density lipo protein (IDL), low-density lipoprotein (LDL), dan high
density lipoprotein (HDL) (tabel 3).

Kolesterol LDL merupakan lipoprotein aterogenik utama, dan dijadikan target


utama untuk penatalaksanaan dislipidemia. Kolesterol HDL berkontribusi pada 20-
30% dari total kolesterol serum. Apolipoprotein utamanya adalah apo A-1 dan apo
A-II. Bukti bukti menyebutkan bahwa HDL memghambat proses aterosklerosis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai