DEFINISI
BENTUK UJUD KELAINAN KULIT
&
BERBAGAI GANGGUAN KULIT
Disusun oleh
Dr. Mayang Anggraini Naga
U-EU (Revisi 2014)
1
DESKRIPSI
2
KOMPETENSI
MAMPU:
Memahami berbagai gejala penyakit
kulit yang mungkin menyertai pasien yang
perlu pelayanan fisioterapi
3
POKOP BAHASAN
Menjelaskan:
- Bentuk berbagai Ujud Kelainan Kulit
- Dermatitis
- Akne
- Penyakit Infeksi disertai UKK/RUAM khusus
- Measle, Rubela, Herpes simplek 1,2,
Varisela, Herpes zoster,
- Verruca (Wart),
- Impetigo, Cellulitis dan Erysepelas
- Mycoses
4
DEFINISI BENTUK LESI pada KULIT
Furuncle = boil
Furunculosis: bisul persisten (berminggu,
bisa berbulan)
Erosi: UKK berupa hilangnya epidermis
superfisial, basal, tidak berdarah
(contoh: kulit setelah suatu pelepuh/
vesikel pecah)
Ichthyosis: kumpulan gejala gangguan kulit
dengan tanda kering, kasar, kelupas,
penebalan kulit mirip kulit buaya.
Induration: tonjolan pengerasan.
8
DEFINISI BENTUK LESI pada KULIT (Lanjutan-4)
11
Purpura: UKK berupa bercak-bercak ukuran
besar disertai diskolorasi keunguan di bawah
kulit terkait perdarahan. Lesi ini menandakan
ada perdarahan di tubuh, bisa juga di otak,
timbul akibat trombositopenia, trauma, dan
respons alergi.
Pustule (pustulae); vesikel isi pus (nanah).
Pyoderma: penyakit kulit berpustulae
12
Definisi Lesi pada Kulit (Lanjutan-7)
15
Definisi Lesi pada Kulit (Lanjutan-10)
16
Definisi Lesi Kulit (Lanjutan-11)
17
DERMATITIS
Dermatitis = radang kulit
Dermatitis kontak: timbul akibat terpajan akut/kronik ke
suatu iritan atau alergen.
Eczyma dermatitis (atopik): Timbul akibat rangsangan
berlebih limfosit T dan mast-cel yang mengeluarkan
histamin gatal, eritema. > pada bayi (bokong dan
wajah), kanak-kanak, juga bisa pada dewasa.
Timbul pada sifat alergi yang diturunkan. Kadang
sembuh sendiri setelah anak tumbuh, ada juga yang
sampai dewasa baru hilang.
Nummular eczyma: pada sewasa, causa unknown.
UKK eritema berkrusta dan basah. Bisa genetik
(muncul bersama asma, dan bentuk alergi lain).
18
Berbagai Gangguan Kulit
AKNE
Jerawat adalah penyakit peradangan kelenjar
sebacea yang sering dijumpai/berkaitan dengan
folikel rambut (pilosebasea).
Ada dua jenis:
- yang meradang dan
- yang tidak meradang,
ditandai dengan pembentukan sebum yang berlebih,
tertimbun di folikel sehingga folikel membengkak.
Pada yang meradang bisa disertai infeksi pecah,
sebum dan bakteri keluar, masuk ke dermis
peradangan jaringan dermis.
19
Akne (Lanjutan-1)
Penyebab:
- Rangsangan androgen (> testosteron).
- Infeksi diperparah oleh higiene yang jelek, gizi buruk
dan stres.
- Ada faktor genetik yang menimbulkan seorang rentan
terhadap timbulnya akne.
20
Akne (Lanjutan-2)
Terapi
Obat topikal benzoil peroksida dan asam retinoat (vit. A)
untuk mengeringkan dan mengelupaskan kulit folikel
terbuka dan memudahkan keluarnya sebum ke permu-
kaan kulit. 21
Akne (Lanjutan-3)
22
PENYAKIT INFEKSI disertai UKK/RUAM khusus
Komplikasi;
- ensefalitis (primer atau sekunder) dan
= pneumonia.
Terapi: - suportif.
- antibiotik untuk infeksi sekunder.
24
RUBELA
Cacat lahir,
Parah janin
28
RUBELA (Lanjutan-2)
Terapi:
Vaksinasi (usia 15 bulan 4-5 tahun dan
remaja).
Vaksinnya adalah vaksin kombinasi antara
rubeola, parotitis, rubela.
Wanita pada masa subur: uji titer rubela.
Yang belum memiliki antibodi divaksinasi,
post vaksinasi tunggu sampai 3 bulan
baru boleh hamil.
29
HERPES SIMPLEKS 1 dan 2
Virus Herpes:
Herpes simplek 1:
Merupakan penyebab cold sore di wajah.
Gambaran:
33
HERPES SIMPLEKS 1 dan 2 (Lanjutan-4)
Asiklovir (Zovirax):
- topikal,
- oral antiviral untuk
mengurangi: - durasi dan
- intensitas
lesimya.
Gambaran:
Demam ringan dan malaise selama 24 jam
sebelum vesikel muncul.
39
Varcella- Cacar ular (Herpes Zoster) (Lanjutan-3)
Komplikasi:
- Infeksi bakteri sekunder pada vesikel.
- Pneumonia, ensefalitis (varcella)
- Sindrom Reye pada anak yang diberi
aspirin sewaktu mengidap varicella.
41
Herpes zozter (Lanjutan-4)
Terapi:
Suportif dan ditujukan untuk mencegah
infeksi bakteri sekunder.
Obat antivirus asiklovir (Zovirax) dapat diberi
saat terjadi tanda-tanda paling awal infeksi
pada orang dewasa atau anak dengan
gangguan kekebalan untuk membatasi
infeksinya.
46
VERRUCA (wart) (Lanjutan-3)
Gambaran:
Dapat berbentuk bulat atau datar, besar atau
kecil.
Veruka genital memiliki gambaran seperti
kembang kol.
Veruka jenis ini dapat ditemukan di:
- ujung atau batang penis pria,
- labium,
- vagina wanita.atau di
- sekitar anus.
47
VERRUCA (wart) (Lanjutan-4)
Komplikasi:
Terapi:
Bisa hilang sendiri setelah sistem imun
terangsang (terjadi setelah vaskularisasi
atau perdarahan)
Iritasi dengan asam salisilat, formaldehida,
atau iritan lain yang merangsang sistem
imun tubuh.
Nitrogen cair, bedah beku, laser bisa
digunakan.
49
IMPETIGO
Terapi:
- antibiotik sistemik (identifikasi kuman).
- bila vesikel kecil diberi antibiotika topikal.
52
SELULITIS
Cellulitis:
Infeksi lapisan dermis atau subkutis oleh
bakteri, biasanya terjadi setelah luka atau
gigitan di kulit.
Gambaran:
- kemerahan,
- membengkak serta
- panas, demam
- nyeri.
Terapi: antibiotika sistemik yang sesuai.
53
ERISIPELAS
Erysipelas:
Suatu bentuk infeksi kulit akibat streptococcal,
umumnya menyerang:
- muka, bisa juga
- lengan atau
- tungkai bawah.
Gambaran khas: merah membengkak dengan
batas jelas yang membedakan inflamasi
erysipelas dengan selulitis sebab lain.
Pasien nampak sakit berat dengan suhu tinggi.
55
INFEKSI JAMUR (Lanjutan-1)
56
INFEKSI JAMUR (Lanjutan-2)
57
INFEKSI JAMUR (Lanjutan-3)
Komplikasi:
Infeksi dapat menyebabkan laju morbiditas dan
mortalitas bermakna. Lesi mulut yang nyeri akan
mengganggu makan, dapat menjadi penyebab
turunnya berat badan pada pasien AIDS. 60
INFEKSI JAMUR (MYCOSES) (Lanjutan-4)
Terapi:
62
SESI 11b
GANGGUAN
SISTEM KEMIH
Implikasi Spesial Bagi Para
Fisioterapis
Disusun oleh
Dr. Mayang Anggraini Naga
U-IEU (Revisi-2009)
63
DESKRIPSI
64
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
65
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
& POKOK BAHASAN
Menjelaskan:
- Berbagai gangguan ginjal
- Berbagai gangguan ureter
- Berbagai gangguan kantung kemih
- Berbagai gangguan urethra
- Berbagai gangguan sistem reproduksi wanita
- Berbagai gangguan sistem reproduksi pria
- Gangguan dasar panggul dan payu dara
- Faktor risiko impotensi
- Implikasi spesial bagi para fisioterapi terkait
sistem kemih dan reproduksi.
66
GANGGUAN SISTEM KEMIH
(Urinary Tract Disorders)
GANGGUAN GINJAL
67
GANGGUAN SISTEM KEMIH (Lanjutan-1)
68
Gangguan Sistem Kemih (Lanjutan-2)
- Horseshoe kidneys
- Memiliki hanya satu ginjal saja;
kedua ginjal terletak di satu sisi; atau
satu ginjal memiliki dua ureter (duplex
kidney)
- Polycystic kidney
- Gangguan fungsi ginjal Fanconis syndrome;
renal tubular acidosis.
69
Gangguan aliran suplei darah:
Adanya kerusakan atau penyumbatan aliran
darah di dalam ginjal:
- Diabetes mellitus
- Hemolytic uremic syndrome.
- Pada shock fiisologik terjadi pengurangan
aliran darah ke ginjal Acute Tubular
Necrosis (ATN)
- Pada pembuluh darah besar bisa terjadi:
periarteritis nodosa dan SLE.
- Kadang terjadi defek suplei darah ke ginjal
timbul hipertensi dan kerusakan jaringan.
70
Gangguan Sistem Kemih (Lanjutan-3)
Ganggan Autoimun
Glomerulonephritis termasuk ke grup penting
gangguan autoimun.
Pada ini unit filtrasi (unit penyaringan) ginjal
meradang (sering timbul akibat infeksi
streptococcal)
Tumor:
Tumor benign dan malignant sama-2 jarang
Gejala: hematuria (kencing berdarah)
Renal carcinoma pada usia > 40 th.
Wilms tumor (nephroblastoma) pada kanak-2.71
Gangguan Sistem Kemih (Lanjutan-4)
Gangguan Metabolisme:
Banyak timbul pada usia pertengahan
Umumnya akibat pengendapan berbagai
substansi (calcium) atau kekurangan
inhibitor kritalisasi dalam urin.
Hiperuricemia calculi (batu) urat.
Obat-obat:
Analgetika merusak tubuli ginjal
gagal ginjal
Antibiotika acute tubular necrosis.
72
INFEKSI
Pyelonephritis: adalah faktor predisposisi
penyebab obstruksi aliran urin melalui saluran
sehingga terjadi stagnasi dan infeksi yang
menjalar dari kandung kemih (bladder) ke atas
(asendens).
75
GANGGUAN URETER
Panjang kira-kira 25-30 cm.
Dinding terdiri dari 3 lapisan (luar jaringan
fibrous, tengah otot dalam membrane) gerak
urine sebagian besar akibat gerak peristaltik,
dan sebagian akibat gravitasi.
Gangguan:
Kongenital bisa:
Hanya memliki satu ureter.
Ada dua di satu sisi, ada yang bergabung
berbentuk Y.
76
Gangguan Ureter (Lanjutan)
INFEKSI:
Cystitis:
- > pada wanita karena ukuran yang pendek.
- Pada pria umumhya akibat obstruksi aliran
keluar urine (tumor kandung kemih atau
prostate)
Infeksi schistosomiasis (> di daerah tropik)
78
GANGGUAN KANDUNG KEMIH (Lanjutan-1)
TUMOR:
Bisa benign bisa malignant.
Bisa mengakibatkan hematuria, obstruksi .
Tumor prostate bisa juga menyumbat partial
atau komplit saluran urine retention dan
stagnasi di kandung kemih.
CALCULI:
> pada pria akibat retensi urine atau infeksi
yang lama.
Di negara Asean ada kaitannya dengan low
protein diet (kurang gizi/protein)
79
GANGGUAN KANDUNG KEMIH (Lanjutan-2)
CEDERA
Jarang, kalau ada umumnya akibat fraktur
pelvis pada saat kandung kemih penuh.
(umum pada kecelakaan lalu-lintas)
Kerusakan pada saraf: incontinent atau
retensi urinae. > pada kecelakaan motor,
luka tembak, mobil dengan kerusakan
corda spinalis.
HNP juga dapat menimbulkan kerusakan
saraf kandung kemih.
80
GANGGUAN LAIN-LAIN
Kultur urine
Cystoscopy,
X ray,
Cystourethrogram,
IVP
Cystometry (mengukur kapasitas kandung
kemih terhadap berbagai tekanan)
82
GANGGUAN URETHRA
83
CEDERA
Trauma:
- kecelakaan atau
- operasi (kateter, cystoscopy)
- iritasi kimia antiseptic,
- spermaticide.
GANGGUAN
SISTEM REPRODUKSI
Implikasi Spesial Bagi Para
Fisioterapis
85
DESKRIPSI
86
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
87
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
& POKOK BAHASAN
Menjelaskan:
- Berbagai gangguan sistem reproduksi
wanita
- Berbagai gangguan sistem reproduksi pria
- Gangguan dasar panggul dan payu dara
- Faktor risiko impotensi
- Implikasi spesial bagi para fisioterapi terkait
gangguan sistem reproduksi.
88
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI WANITA
Gangguan:
Tidak ada atau gagal bentuk ovarium akibat
kromosomal abnormalitet (kongenital)
Oophoritis (Mumps, GO atau inflamasi pelvis
lain-lain)
89
Gangguan sistem Reproduksi ... (Lanjutan)
90
OVARIAN CANCER
Malignant:
Laju kematian ke 4 pada wanita.
Bisa terjadi pada setiap usia, >> di atas 50-an
3 x lebih tinggi pada wanita tak punya anak,
fregkuensi berkurang pada wanita ber-KB pil.
Tumor ovarium bisa primer bisa sekunder
(>metastase dari mamma)
Prognosis:
Bila dua-2 terkena, 60-70% tahan hidup sampai
60-70 tahun.
Bila pertumbuhan luas hanya 20-30% hidup.
Obat-obat baru banyak menolong.
92
GANGGUAN TUBA FALOPII
93
Gangguan
94
TINDAKAN
Acute abdomen
operasi emergensi.
Terjadi akibat:
- tuba rusak,
- gangguan kongenital,
- tuba post-operasi atau IUD.
- juga bisa terjadi akibat KB pil
dengan hanya progesteron saja.
- Atau minum kontrasepsi hormon
postcoital saja;
- atau post-operasi sterilisasi tubal
yang gagal (> cauterisasi).
97
ECTOPIC PREGNANCY (Lanjutan)
Operasi emergensi
98
GANGGUAN UTERUS
99
GANGGUAN UTERUS (Lanjutan)
100
GANGGUAN UTERUS (Lanjutan-1)
Gangguan hormonal:
Terlalu banyak produksi prostaglandine
dysmenorrhae dan menorrhagia
Gangguan lain-lain:
Uterus prolaps
Adenomyosis (endometrium masuk ke otot)
Endometriosis (endometrium di luar uterus)
semua ini menimbulkan dysmenorrhae
Investigasi:
- Pemeriksaan fisik; test darah; biopsi
- Hysterectomy
- USG-scan,
- Laproscopy.
102
EFEK BERBAGAI PROSTAGLANDIN
Type Efek
PGA1 Menurunkan tekanan darah;
Memproteksi peptic ulcer
PGD2 Mengakibatkan inflamasi
PGE1 Stimulasi kontraksi uterus
Menurunkan tekanan darah
Memproteksi peptic ulcer
Mereduksi kepekatan platelets darah
PGE2 Inflamasi; Melebarkan saluran napas
Meningkatan kepekatan platelet darah
Stimulasi kontraksi uterus
PGF2 Stimulasi kontraksi uterus
Menyempitkan sal. Napas
PGG2 Inflamasi
PGI2 Menurunkan kepekatan platelet darah.
103
ENDOMETRIOSIS
105
ENDOMETRIOSIS (Lanjutan-2)
Diagnosis: laparoscopy.
Terapi:
- Danazol,
- Pil KB.
- Operasi angkat cyste,
- Histerectomy tergantung sikon.
106
GANGGUAN CERVIX UTERI
Leher rahim mudah terkena:
- infeksi,
- cedera
- dan tumor-tumor
Infeksi:
Infeksi umum, GO, dan chlamydial (menular)
menyebar infertility.
Protozoa: trichomonas
Viral: human papilloma (wart) virus dan
herpes simplex.
Infeksi ini ditularkan dari hubungan sek dan
diduga precancerous bagi cervix uteri.
107
GANGGUAN CERVIC UTERI (Lanjutan-1)
Cedera:
Cedera minor terjadi saat partus (laceration,
di dinding dalam) kadang bisa menimbulkan
perdarahan dalam.
Tumor:
Benign atau malignant dimulai dengan
displasia lapisan permukaan cervix
deteksi dengan Pap-smear,
Diagnostik: Colposcopy.
109
GANGGUAN VAGINA
110
GANGGUAN VAGINA (Lanjutan)
Memiliki 3 fungsi,
- jalan masuk penis,
- jalan penghantar sperma mendekat ovum,
- jalan dan pintu keluar lahir bayi
Gangguan:
Vaginal discharge (keputihan) dan itching
(gatal) adalah gejala ada gangguan vagina,
vulva dan cervix.
Gangguan malformasi kongenital (atresia atau
imperforated hymen)
Infeksi (vaginitis), prolaps, kanker.
Vaginismus (spasm otot vagina)
111
GANGGUAN PELVIS
Infeksi Pelvis:
Infeksi pada sistem reproduksi wanita.
PID (pelvis inflamatory disease)
Infeksi bisa merusak tuba fallopii dan
menimbulkan sterilitas.
112
GANGGUAN PELVIS (Lanjutan-1)
PID:
Satu gangguan yang umum terjadi pada
wanita.
Infeksi bisa tidak khusus dari mana
datangnya.
Bisa akibat hubungan seksual (GO,
Chlamydial) dapat juga akibat:
- abortus,
- persalinan,
- atau IUD,
- wanita muda yang aktif.
113
GANGGUAN PELVIS (Lanjutan-2)
Faktor Risiko:
- multiparitas,
- tumor pelvis,
- kondisi neurologik (spina bifida, diabetic
neuropathy) yang mengganggu inervasi saraf
otot pelvis.
Gejala:
- sering BAK,
- sulit mengosongkan kandung kemih,
- cystitis, dan
- rasa sakit dan berat di daerah perineum.
Infeksi:
Tidak lazim terjadi kecuali pada laktasi.
Mastitis akibat saluran ASI yang tersumbat atau
tertimbun bisa timbul abses.
Tumor:
Breast-lump bisa bentuk cyste, fibro-adenoma atau
tumor benign lain, kadang kanker payu dara.
117
GANGGUAN PAYU DARA (Lanjutan)
Gangguan hormonal:
Hormon berpengaruh pada pertumbuhan payu dara
(saat mens bisa dirasakan membesar, padat akibat
kelenjar ASI, ini akan mengurang saat mens henti)
Pemeriksaan:
- Cara meraba sendiri (Breast self examination).
- Mammography dan biopsy.
118
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PRIA
Organ kelamin pria yang memungkinkan ia
memproduksi sperma dan membuahi sel ovum.
Sperma dan hormon sek pria androgen diproduksi
di dalam testes yang terlindung di dalam scrotum.
Sperma masuk ke epidedymis, sebuah saluran yang
berlilit di belakang testes, di sini sperma perlahan-lahan
menjadi mature dan disimpan.
Sesaat sebelum ejakulasi sperma didorong dari
epididymis masuk ke ductus vas diferens yang
mengangkut sperma ke kantung seminal vesiccle,
kantung ini memproduksi cairan yang ditambahkan ke
sperma menjadi produk semen.
119
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI PRIA (Lanjutan)
Prostatitis:
Inflamasi kelenjar prosate umumnya menyerang pria
usia 30-50 tahun.
Penyebab: bakterial penjalaran dari urethra.
Infeksi bisa seksual atau nonseksual.
Adanya catheter urine meningkatan risiko prostatitis.
120
Prostatitis (Lanjutan)
Manifestasi klinik:
123
KANKER PROSTATE
Malignant, tumbuh dari zona bagian luar kelenjar
prostate.
Kanker ke-2 pada pria.
Kadang terjadi pada usia pertengahan, terbanyak
pada lansia
Causa tepat belum diketahui, peran hormone
tetstosteron diduga terlibat.
Diagnosis:
- Pemeriksaan fisik
- Teraba dari rectum, keras dan bulat
- USG-scan. - Pyelography
- Biopsy
- Test darah dan scan. tulang untuk evaluasi metastasis.
124
KANKER PROSTATE (Lanjutan)
Terapi:
- Prostatectomy (TUR, Retrobubic)
- Radiasi
- Mengurangi testosteron dengan orchiectomy, diberi
estrogen dan LH-releasing hormone.
Inflamasi testes.
Bisa disebabkan virus mumps, terjadi pada 1/4 pasien
kontak mumps, demam dan sakit dan bengkak.
Pada epididymo-orchitis (sebab lain) disertai radang
pada salurannya.
Terapi:
- Analgetica
- Kompres es
- Antibiotika
Gejala menghilang dalam 3 sampai 7 hari.
Kadang diikuti pengecilan testes.
126
TESTICULAR TORSION
127
Testicular Torsion (Lanjutan)
Diagnosis:
128
Pembengkakan Jaringan Sekitar Testiis
TERAPI: Orchiectomy
Radiasi
Obat anticancer (yang sudah metastasis)
Prognose:
95- 97% (diagnose dini) baik
60 85% (advanced) baik
Radiasi pada satu testis tidak jadi infertile.
131
PHIMOSIS
Tightness of the foreskin, preventing it from being drawn
back over the underlying glans (head) of the penis.
In uncircumcised males, some degree of phimosis is
normal until the age of 6 months.
In some boys it persists for several years after,
sometimes making urination difficult and causing the
foreskin to balloon out.
Phimosis prevents proper cleaning of the glans, leading
to balanitis (infection of the glans and foreskin).
There may also be an increased risk of cancer.
Phimosis makes erection painful and paraphimosis may
occur as a complication.
The condition is treated by circumcision.
132
RISK FACTORS for IMPOTENCE
Medical History: Surgical history:
- Diabetes - TUR procedures
- Coronary heart disease - Aortoilliac procedures
- Hypothyroidism - Proctocolectomy
- Hypopituitarism - Abdominoperineal
- Hypertension resection
- Chronic uremia
- Neuromuscular disease Medications:
- Psychiatric disorders - Antihypertensives
- Multiple sclerosis - Tranquilizers
- Chronic alcoholism - Amphetamines
133
Special Implication for the Therapist
135
Special Implications for the Therapist (lanjutan -2)
URINARY INCONTINENCE
Therapist have an important direct role in the treatment
of urinary incontinence.
136
Special Implications for the Therapist (lanjutan -3)
137
Special Implications for the Therapist (lanjutan -4)
IMPOTENCE
Therapist ask the patients with back pain about the
presence of sexual dysfunction as part of the screening
for cauda equina syndrome.