Anda di halaman 1dari 50

Pelaksanaan

Penjaringan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar


Kementerian Kesehatan RI

Orientasi Implementasi Penjaringan Kesehatan


Jakarta, 19 Mei 2015
GARIS BESAR PENYAJIAN

1.Pendahuluan
2.Kebijakan Kesehatan Gigi Sekolah
3.Pemeriksaan Penjaringan Kesehatan Gigi dan
Mulut

2
PENDAHULUAN
Poor oral health can increase
school absence,
further exacerbating
school performance problems.
(Milgrom, 1998)

Menurut WHO lebih dari 50 juta jam sekolah pertahun hilang


sebagai akibat yang ditimbulkan oleh sakit gigi pada anak
Sasaran MDGs

2. Mewujudkan pendidikan dasar secara umum


4. Menurunkan angka kematian anak
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
UU Kesehatan No.36 tahun 2009
Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik
Pasal dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik
79 dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis
dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia
yang berkualitas.

Upaya pemeliharaan kesehatan remaja untuk


mempersiapkan menjadi orang dewasa yang sehat dan
Pasal produktif baik sosial maupun ekonomi termasuk untuk
reproduksi remaja dilakukan agar terbebas dari
136 berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat
kemampuan menjalani kehidupan reproduksi secara
sehat
Pemerintah berkewajiban menjamin agar remaja dapat
Pasal memperoleh edukasi, informasi, dan layanan mengenai
137 kesehatan remaja agar mampu hidup sehat dan
bertanggung jawab.
Tujuan Kesehatan Sekolah
(UU No. 36 Tahun 2009)
Meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik
dalam lingkungan hidup yg
sehat , sehingga peserta didik
belajar, tumbuh dan
berkembang secara harmonis
dan setinggi tingginya menjadi
sumber daya manusia yg
berkualitas
PERMASALAHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Masalah Kesehatan Gigi
a. Menjadi keluhan kesehatan masyarakat ke 5 dan urutan ke
4 dari 10 besar penyakit rawat jalan di rumah sakit (Profil
Kesehatan, 2011)
b. Riskesdas 2013 menunjukan DMF-T pada anak usia 12 tahun
adalah 1,38. DMF-T secara umum adalah 4,58.
c. Kebiasaan menyikat gigi sudah sebesar 93,8 % tetapi yang
menyikat dengan benar hanya 2,3 %
2. Kondisi Geografi dan fasilitas infrastruktur (air, listrik dan jalan)
perlu dukungan Lintas Sektor
3. Sarana dan prasarana alat kesehatan
4. Distribusi tenaga kesehatan gigi yang tidak merata
subdityankesgilut
Tiga dampak karies gigi
terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak prasekolah
(Mouradian, 2001; Sheiham, 2006):
1. karies gigi tidak terawat
menyebabkan rasa sakit
sehingga mengganggu asupan
makan anak yang penting
untuk perkembangan otak,
2.Rasa sakit menimbulkan
gangguan tidur dan
selanjutnya mengganggu
produksi glucosteroid dan
pertumbuhan anak,
selanjutnya rasa sakit
tersebut mengganggu
konsentrasi belajar
3. Inflamasi kronis dari karies gigi
dapat menekan hemoglobin dan
selanjutnya menimbulkan anemia
karena produksi eritrosit dalam
sumsum tulang menjadi
berkurang. Anemia selanjutnya
akan mengganggu performansi
anak dalam belajar
KEBIJAKAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI SEKOLAH
Pendahuluan
Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang
rentan terhadap penyakit gigi dan mulut terutama karies
dan prevalensinya sangat tinggi di sebagian besar negara-
negara Asia Pasifik. Hal ini disebabkan karena pada
umumnya anak-anak senang mengkonsumsi jenis
makanan yang mengandung gula dan jarang
membersihkan gigi dan mulutnya.
Biaya pengobatan penyakit gigi dan mulut sangat tinggi
dan diperlukan tenaga kesehatan terlatih dalam jumlah
besar
strategi paling efektif adalah dengan program kesehatan gigi dan
mulut yang bersifat promotif dan preventif.
DEWASA UKGS tingkat lanjut bagi
PENDEKATAN PADA anak SMP/A & remaja
KELOMPOK RESIKO TINGGI

Kesiapan calon
LANSIA ibu
UKGS tingkat
dasar

Pelayanan bagi balita


UKGS & UKGS
PAUD/ Posyandu
Inovatif
Self care
Pelayanan bagi Pemeliharaan kesgilut
bayi Meja skrining/promkes di
Pemeriksaan Posyandu
kehamilan Penilaian faktor resiko karies
Upaya preventif

Pemeliharaan kesgilut
(pembiasaan menyikat gigi
Pemeliharaan sejak dini/knee to knee)
kesgilut pada bayi ASI eksklusif
Skrining kesgilut
Pemberian makan
Pemeliharaan
Menghindari susu dot
kesgilut
USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
Upaya kesehatan masyarakat
yang ditujukan untuk
memelihara, meningkatkan
kesehatan gigi dan mulut seluruh
peserta didik di sekolah binaan
yang ditunjang dengan upaya
kesehatan perorangan berupa
upaya kuratif bagi peserta didik
yang memerlukan perawatan
kesehatan gigi dan mulut
Tujuan
Umum:
Meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut
peserta didik yang optimal.

Khusus:
a. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran,
perilaku dalam memerlihara kesgilut.
b. Peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam
upaya promotif dan preventif
c. Terpenuhinya kebutuhan pelayanan gigi dan
mulut
Ruang Lingkup:
Penyelenggaraan pendidikan kesehatan gigi-mulut, meliputi:
Pemberian pengetahuan tentang kesgilut
Latihan atau demonstrasi memelihara kebersihan dan kesehatan gigi-
mulut
Penanaman Kebiasaan pola hidup sehat dan bersih (PHBS)

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi-mulut, meliputi:


Pemeriksaan dan penjaringan kesehatan gigi dan mulut
peserta didik
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan
Pencegahan penyakit gigi dan mulut
Perawatan kesehatan gigi dan mulut
Rujukan kesehatan gigi dan mulut
TAHAPAN UKGS
a. UKGS Tahap I
/Paket Minimal
UKS
b. UKGS Tahap II /
Paket Standar UKS
c. UKGS Tahap
III/Paket Optimal
UKS
Kegiatan pada UKGS tahap I
Pendidikan dan penyuluhan kesehatan gigi dilaksanakan oleh guru
penjaskes / guru pembina UKS/ dokter kecil sesuai dengan
kurikulum yang berlaku (Buku Pendidikan Olahraga dan Kesehatan)
untuk semua murid kelas 1-6, dilaksanakan minimal satu kali tiap
bulan
Pencegahan penyakit gigi dan mulut
dengan melaksanakan kegiatan
sikat gigi bersama setiap hari
minimal untuk kelas I, II, dan III
dibimbing oleh guru dengan
memakai pasta gigi yang
mengandung fluor
Kegiatan pada UKGS tahap II
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid SD dan MI sudah terjangkau oleh
tenaga dan fasilitas kesehatan gigi yang terbatas
Kegiatan UKGS tahap I,dengan kegiatan tambahan :
a. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut untuk kelas I pada awal tahun ajaran
diikuti dengan pencabutan gigi sulung yang sudah waktunya tanggal, dengan
persetujuan tertulis (informed consent) dari orang tua dan tindakan dilakukan oleh
tenaga kesehatan gigi.
b. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit oleh guru.
c. Surface protection pada gigi molar tetap yang sedang tumbuh
d. Rujukan bagi yang memerlukan
Kegiatan pada UKGS tahap III
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk murid yang sudah terjangkau tenaga dan
fasilitas kesehatan gigi yang sudah memadai
Kegiatan UKGS tahap II dengan tambahan kegiatan:
a. Fissure sealant pada gigi molar tetap murid kelas 1 dan 2.
b. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada murid kelas I sampai dengan
kelas VI ( care on demand )
c. Rujukan bagi yang memerlukan
PENJARINGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DI SEKOLAH
Penjaringan Siswa
Pengertian :
Pemeriksaan gigi dan mulut secara
klinis yang sederhana
Tujuan :
untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi
dan mulut peserta didik dan menentukan
prioritas sasaran untuk dijadikan
pertimbangan dalam menyusun program
kesehatan gigi dan mulut di sekolah
PERSIAPAN PENJARINGAN
Persiapan :
1.Menentukan jadwal pelaksanaan.
2.Menyiapkan alat pemeriksaan gigi
Tenaga Pelaksana :
1. Dokter Gigi
2. Terapis Gigi / Perawat gigi
3. Perawat umum (jika tidak ada nakes gigi)
NO ALAT & SARANA FUNGSI JUMLAH
1Kaca Mulut + Tangkai Kaca Mulut Pemeriksaan Gigi 10 Buah
2Sonde Lengkung Pemeriksaan Gigi 10 Buah
3ekskavator berujung dua Pemeriksaan Gigi 5 Buah
4Pinset Gigi Pemeriksaan Gigi 5 Buah
Perlengkapan
1 Head lamp / Senter Pemeriksaan Gigi 1 Buah
2 Baki Logam tempat alat steril tertutup Pemeriksaan Gigi 1 Buah
3 Toples pembuangan kapas Pemeriksaan Gigi 1 Buah
4 Baskom tempat cairan steril Pemeriksaan Gigi 2 Buah
5 Handuk Pemeriksaan Gigi 1 Buah
6 Tas alat tempat KIT Pemeriksaan Gigi 1 Buah
7 Kapas
8 Kasa
9 Masker
10 Sarung tangan
11 Cairan disinfektan (Klorin 0,5%)
12 Sabun tangan atau antiseptik 25
Pemeriksaan Gigi dan Mulut
Pemeriksaan meliputi :
I. Keadaan Rongga Mulut
II. Keadaan Gigi
III. Keadaan Gusi dan Kebersihan Mulut
Pelaksanaan Pemeriksaan

Posisi siswa dan petugas


Siswa yang diperiksa duduk menghadap
cahaya
Kepala murid disandarkan sedikit mendongak.
Petugas duduk didepan sebelah kanan dari
siswa yang diperiksa agar dapat dengan
mudah melihat keadaan mulut murid
I. Pemeriksaan Keadaan Rongga Mulut
Pemeriksaan menggunakan kaca mulut secara teliti dan berurutan
mulai dari bibir, mukosa pipi sebelah kanan, sulkus sebelah atas dan
bawah, mukosa pipi sebelah kiri, mukosa langit-langit, permukaan
lidah, tepi lidah dan dasar mulut

Kesimpulan Pemeriksaan Rongga Mulut :


a. Rongga mulut sehat : tidak ada kelainan atau
b. Rongga mulut tidak sehat : adanya kelainan atau lesi pada bibir,
langit-langit, seluruh mukosa mulut, lidah dan dasar mulut, seperti
celah bibir, celah langit-langit, lesi sudut mulut, stomatitis
aphtosa, lidah kotor (berselaput putih yang sulit dilepas), atau lesi
yang mencurigakan.
II. Keadaan Gigi
Pemeriksaan menggunakan kaca mulut datar dan
sonde lengkung. Sonde digunakan tanpa tekanan
Pemeriksaan gigi secara berurutan sesuai kwadran
gigi mulai dari kwadran I (kanan atas), II (kiri atas),
III (kiri bawah) dan IV (kanan bawah)
Permukaan gigi yang diperiksa mulai dari
permukaan kunyah (oklusal), permukaan mesial,
buccal/labial, distal dan lingual/palatal

29
II. Keadaan Gigi
Pemeriksaan menggunakan kaca mulut datar dan
sonde lengkung. Sonde digunakan tanpa tekanan
Pemeriksaan gigi secara berurutan sesuai kwadran
gigi mulai dari kwadran I (kanan atas), II (kiri atas),
III (kiri bawah) dan IV (kanan bawah)
Permukaan gigi yang diperiksa mulai dari
permukaan kunyah (oklusal), permukaan mesial,
buccal/labial, distal dan lingual/palatal

30
Kesimpulan Keadaan Gigi :
a. Gigi sehat
Gigi tidak ada karies (berlubang), termasuk gigi dengan white
spot, gigi berubah warna atau bernoda kasar, gigi dengan pit dan
fissure hitam yang menahan ujung sonde tetapi tanpa dasar/dinding
yang lunak
b. Gigi berlubang/karies
Gigi dengan karies, yaitu lesi berupa rongga pada permukaan
halus gigi atau pit dan fissure, dengan dasar atau dinding yang
lunak
Gigi yang sedang dirawat atau dengan tambalan sementara
c. Gigi fraktur*
d. Gigi hilang*
31
Gigi Berlubang
Pemeriksaan fisik dengan alat bantu
kaca mulut, dan kalau perlu dengan
sonde/ekskavator.
Gejala yang diperhatikan adalah
kerusakan pada bentuk anatomi gigi:
lubang pada dataran kunyah gigi graham
Lubang di sela gigi (graham atau gigi
depan)
Mahkota gigi hancur dan tertinggal akar gigi
Lubang gigi
Gigi Patah/ruda paksa
III. Keadaan Gusi dan Kebersihan Mulut
Pemeriksaan gusi menggunakan kaca mulut
secara berurutan mulai dari sisi kanan atas,
sisi kiri atas, sisi kiri bawah dan sisi kanan
bawah
Selain memeriksa gusi, juga dilihat
kebersihan rongga mulut dan keadaan-
keadaan yang berhubungan dengan
kondisi kesehatan gusi
35
Gigi tertutup kotoran karang gigi
Pemeriksaan fisik dengan alat bantu kaca mulut dan
sonde:
Permukaan gigi tertutup dengan endapan lunak seperti
mentega
Pada umumnya endapan keras (karang gigi) menempel pada
bagian gigi yang menghadap ke lidah (gigi rahang bawah), dan
bagian geraham yang menghadap ke pipi (untuk geraham di
rahang atas), dapat pada permukaan gigi yg mengahadap bibir.
Warna endapan bervariasi dari putih kekuningan sampai hijau
kecoklatan
Gusi
Pemeriksaan fisik dengan alat bantu
kaca mulut
Gusi bengkak
pembengkakkan pada gusi terlihat seperti
kedelai berwarna putih kekuningan, pada
umumnya tidak sakit
Pembengkakan pada gusi agak difus sakit
bila ditekan
Gusi luka
Pecahnya benjolan putih
kekuningan(kedelai)
Luka pada gusi yg dapat digerakkan
mempunyai batas yang jelas berwarna
merah.
Gusi berdarah
- Gusi berdarah spontan atau bila disentuh
KEADAAN GUSI
Kotoran dan Karang gigi
Lidah kotor
Indikasi adanya peradangan gastro
intestinal
Kesimpulan hasil pemeriksaan gusi dan kebersihan mulut :
a. Gusi sehat :
Gusi berwarna merah muda, kenyal dan tidak mudah berdarah
b. Gusi radang :
Gusi bengkak, berwarna lebih merah, tampak mengkilap
Gusi berwarna merah menyala, papil gusi membengkak, membentuk
seperti pita merah sepanjang batas gigi, mudah berdarah tanpa
disentuh atau dari keterangan murid pernah/sering berdarah saat
menyikat gigi atau berkumur
c. Adanya karang gigi
yaitu endapan keras seperti kapur berwarna kekuningan, pada
permukaan gigi atau area batas gigi dan gusi
d. Adanya plak dipermukaan gigi dan debris atau sisa-sisa makanan di
sela-sela gigi
e. Susunan gigi depan tidak teratur
42
Pencatatan: catat kelainan-kelainan tersebut pada
kartu perjaringan bila ditemukan:
Gigi berlubang
Gigi patah
Gigi kotor/karang gigi
Kelainan gusi (gusi bengkak, luka,
mudah berdarah
Lidah kotor
Sariawan/stomatitis
Tindak Lanjut Penjaringan
Kesehatan Gigi dan Mulut
Penyuluhan individu (chair side talk) pada saat
pemeriksaan
Penyuluhan kelompok yang terjadwal tentang rongga
mulut, karies gigi, pencegahan karies, perawatan gigi
karena karies & kebersihan rongga mulut
Demonstrasi menyikat gigi yang benar
Kegiatan sikat gigi bersama
Feedback ke skolah dan orangtua
Rujukan/tindak lanjut bagi yang memerlukan
44
Formulir Pemeriksaan Gigi
PENJARINGAN KESEHATAN MURID SD/MI
FORMULIR PEMERIKSAAN GIGI DAN MULUT

Kelas : .....................................
Nama : ..................................... L/P*
Umur : .....................................

I. Keadaan Rongga Mulut


Isi kotak dengan tanda " " sesuai kondisi rongga mulut

Celah bibir/langit-langit*
Luka pada sudut mulut
Sariawan
Lidah kotor
Luka-luka lain Lokasi : .....................

45
II. Kondisi Gigi
Isi kotak pada diagram gigi dengan simbol sesuai kondisi gigi

Gigi Susu Gigi Tetap Status Gigi


A 0 Gigi tidak ada karies
B 1 Gigi dengan karies (berlubang)
C 2 Gigi ada tambalan dan karies
D 3 Gigi ada tambalan tanpa karies
E 4 Gigi tanggal (hilang) disebabkan karies
F 5 Gigi tanggal (hilang) karena sebab lain
6 Gigi dengan fissure sealant/pelapisan gigi
H 7 Protesa cekat/crown, abutment, veneer
8 Gigi tidak tumbuh

Diagram Gigi
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
17 16 14 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27

47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37
85 84 83 82 81 71 72 73 74 75

46
Formulir Keadaan Gusi, Kebersihan Gigi dan
Kondisi Lainnya
III. Keadaan gusi, kebersihan gigi dan kondisi lainnya
Isilah kotak di bawah dengan tanda "" sesuai keadaan yang dilihat

Gusi sehat
Gusi mudah berdarah
Gusi bengkak
Gigi kotor (ada plak & sisa makanan)
Karang gigi
Susunan gigi depan tidak teratur

47
Penjelasan Pengisian Formulir Gigi

ISTILAH PENJELASAN

Diagram gigi Susunan gigi tetap atau gigi susu pada 4 kwadran rahang (dimulai dari kwadran I rahang atas
kanan, kwadran II rahang atas kiri, kwadran III rahang bawah kiri dan kwadran IV rahang bawah
kanan). Gigi dilambangkan dalam bentuk notasi yang terdiri atas 2 angka. Angka pertama
melambangkan kwadran, angka kedua posisi gigi dimulai dari garis tengah gigi. Kwadran I, II, III
dan IV disimbolkan dengan angka 1, 2, 3 dan 4 untuk gigi permanen dan angka 5, 6, 7, 8 untuk
gigi susu.

48
Penjelasan Pengisian Diagram
Simbol Kondisi Gigi
Gigi Susu Gigi Tetap Status Gigi
Jika mahkota gigi yang diperiksa memperlihatkan ketiadaan karies secara klinis baik yang sudah
A 0 dirawat atau belum dirawat. Termasuk kondisi-kondisi yang menyerupai tahap awal karies seperti
bercak putih (white spot), bercak berwarna, pit dan fissur yang hitam tapi tanpa dasar/dinding
yang lunak, dan abrasi gigi
Jika tampak pada mahkota gigi adanya lubang pada pit dan fissur atau permukaan gigi .
B 1 Termasuk dalam kategori ini gigi dengan tambalan sementara, atau sebagian besar mahkota
sudah hancur. Gunakan sonde untuk memastikan adanya karies pada permukaan gigi.
C 2 Jika mahkota gigi memiliki satu atau lebih dari satu tambalan permanen yang disertai satu atau
lebih dari satu karies, berkontak atau tidak dengan tambalan
Jika mahkota gigi memiliki satu atau lebih tambalan permanen tanpa disertai adanya karies di
D 3 permukaan mana saja di mahkota gigi tersebut. Termasuk kategori ini gigi yang di restorasi dengan
crown
E 4 Jika gigi yang dicabut/hilang disebabkan oleh karies. Untuk gigi susu, kode ini digunakan bila anak
belum mencapai usia normal gigi tersebut tanggal
5 Gigi tetap sudah tanggal (hilang) karena sebab lain (bukan karena karies), seperti tidak tumbuh
karena faktor kongenital, dicabut karena perawatan ortodontik, penyakit periodontal atau trauma
Jika pada gigi terdapat sealant pada pit dan fissure di permukaan kunyah, termasuk yang
F 6 diperlebar dan ditutup composite. Jika sealant disertai karies, dikelompokkan ke dalam kode 1
atau B
7 Jika gigi digunakan sebagai bagian dari protesa cekat, sebagai abutment atau crown atau veneer
tanpa bukti karena karies atau sebagai restorasi
8 Klasifikasi ini terbatas pada gigi tetap jika terdapat ruang (space)dimana gigi susu sudah tidak
ada
49
TERIMAKASIH
Email :
subdityankesgilut@gmail.com 50

Anda mungkin juga menyukai