Anda di halaman 1dari 25

Kandungan Kalimat Syahadat

(Madlulusy syahadah)
Oleh: Fais al-Fatih
Ikrar (iqrar)

Kandungan Sumpah (qasm)


kalimat
syahadat

Perjanjian yang teguh


(mitsaq)
Suatu pernyataan seorang Muslim tentang keyakinannya.
Pernyataan ini sangat kuat karena didukung oleh Allah SWT,
malaikat dan orang yang berilmu (para nabi dan orang mukmin).
Konsekuensinya menegakkan dan memperjuangkan apa yang
kita ikrarkan
Ikrar (Iqrar)

























Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari


sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya
berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau
Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di
hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah
orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)
(QS. Al-Araf: 172)
Pernyataan kesediaan menerima akibat atau resiko apa pun
dalam mengamalkan syahadah.
Muslim yang ber-syahadah berarti siap dan bertanggung jawab
dalam menegakkan Islam.
Pelanggaran terhadap sumpah kemunafikan neraka
Sumpah jahannam

(qasm)







Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui,


bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa
sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta.
Mereka itu menjadikan sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka menghalangi
(manusia) dari jalan Allah. Sesungguhnya amat buruklah apa yang telah mereka
kerjakan.
(QS. Al-Munafiqun: 1-2)
Janji setia untuk mendengar dan taat dalam segala keadaan.
Mendengar dan taat terhadap semua perintah Allah SWT yang
terkandung dalam Kitabullah atau Sunnah Rasul.
Perjanjian
yang teguh
(mitsaq)




Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari


Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali".
(QS. Al-Baqarah: 285)
Ikrar
Sumpah

Janji
Setia

Iman + Islam
Ucapan (qaul)

IMAN Membenarkan (tashdiq)

Perbuatan (amal)
Ucapan yang senantiasa keluar dari lidahnya selalu baik dan
penuh dengan hikmah.
Syahadah diucapkan dengan penuh kebanggan iman dan
berangkat dari semangat isyhadu biannaa muslimin.

Ucapan
(qaul)
Membenarkan dengan hati tanpa keraguan.
Yakin dan menerima tanpa rasa berat atau ada pilihan lain yang
didatangkan oleh Allah SWT.

Membenarkan
(tashdiq)





Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang


percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak
ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka
pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.
(QS. Al-Hujurat: 15)
Perbuatan yang termotivasi dari hati yang ikhlas dan kepahaman
akan syariat Allah SWT.
Perbuatan cermin kesucian hati dan upaya untuk menggapai
ridho Ilahi.
Perbuatan sikap mental dan moral Islami yang dapat dijadikan
Perbuatan teladan

(amal)




Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari
kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.
(QS. Al-Baqarah: 8)



Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan


kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu
melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan
kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang
penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.
(QS. Al-Baqarah: 8)
Keberanian (syajaah)

Istiqamah Ketenangan (ithminan)

Optimis (tafaul)
Keberanian muncul yakin sebagai hamba Allah yang selalu
dibela dan didukung oleh-Nya.
Tidak takut menghadapi tantangan hidup, siap berjuang demi
menegakkan kebenaran.
Keberanian bersumber dari keyakinan terhadap qadha dan qadhar
Keberanian Allah SWT.

(syajaah)
Ketenangan muncul dari keyakinan pada perlindungan dari Allah
SWT.
Dengan senantiasa ingat pada-Nya dan berpegang pada petunjuk-
Nya, ketenangan akan selalu hidup di dalam hatinya.

Ketenangan
(ithminan)
Optimisme muncul karena yakin bahwa masa depan adalah
milik orang beriman.
Kemenangan umat Islam dan kehancuran kaum kuffar sudah pasti.
Orang beriman menyadari bahwa amal perbuatan yang dilakukan
tidak akan sia-sia.
Optimis
(tafaul)















Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah
mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu
memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu
minta.
Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Fushshilat: 30-32)
Sesungguhnya surgaku terletak di hatiku.
Dimana pun aku berada, ia selalu bersamaku.
Sesungguhnya kematianku adalah syahid bagiku.
Penjara adalah berkhalwat bagiku.
Pengusiran adalah rihlah (travelling) bagiku.
~Ibnu Taimiyyah rahimahullah~
Kebahagiaan
Istiqamah

Iman

Syahadah





Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka
dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan
dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
(QS. Ali Imran: 185)
Al-Quranul Kariim
Lembaga Kajian Manhaj Tarbiyah. 2009. Modul Tarbiyah
Islamiyah. Jakarta: Robbani Press

Pedoman

Anda mungkin juga menyukai