Kebenaran dan kejujuran atau shiddiq adalah hal paling mahal dalam Islam, kejujuran
adalah landasan iman. Di antara ciri kejujuran adalah keserasian antara ucapan dengan yang
ada di hati. Jujur, keserasian antara ucapan dan perbuatan. Orang yang mengatakan akan
melakukan sesuatu tapi sengaja tidak melakukannya, dan tidak ada tekad melakukannya,
maka ia telah berdusta kepada Allah SWT dan manusia.
Islam sangat menekankan penjagaan lisan. Kebanyakan orang tersungkur di neraka
karena lisannya, dusta dalam berkata, tidak menepati janjinya. Kalau lisan seseorang tidak
bisa dipercaya, apa lagi yang mendasarinya untuk dipercaya orang lain?
Rasulullah SAW bersabda :
Tidak ada iman kalau tidak ada amanah, dan tidak ada dien (agama) bagi orang yang tidak
bisa dipegang janjinya. (HR. Ahmad)
Keselarasan yang baik antara perkataan/ucapan dan amal yang diperbuat berbuah
kepercayaan dan keteladanan.
Keteladanan adalah cara berdakwah yang paling hemat karena tidak menguras enerji
dengan mengobral kata-kata. Bahkan bahasa keteladanaan jauh lebih fasih dari bahasa
perintah dan larangan sebagaimaana pepatah mengatakan: Lisaanul hal afshahu min lisaaanil
maqaaal, bahasa kerja lebih fasih dari bahasa kata-kata. Dalam ungkapan lain keteladanan
ibarat tonggak, dimana bayangan akan mengikuti secara alamiah sesuai dengan keaadaan
tonggak tersebut, lurusnya, bengkoknya, miringnya, tegaknya, bagaimana bayangan akan
lurus bila tonggaknya bengkok.
Manfaat jika sukses membangun kepercayaan:
1. Jika bisa dipercaya maka kita akan banyak mendapat peluang dan kesempatan.
2. Memiliki banyak relasi atau network.
3. Mudah memperoleh mitra dan modal usaha.
4. Mendapat dukungan dan sinergi yang maksimal dari teamwork.
5. Mendorong keyakinan dan rasa percaya diri yang lebih positif.
6. Menerima respek dan penghargaan dari orang lain.