Anda di halaman 1dari 55

Dasar-Dasar

Cedera Otak
dr. Novan Krisno Adji, Sp.BS
novanns21@gmail.com

RS Dr Soebandi
2016
Harvey
Cushing
S
C
A
L
P
Perbedaan Definisi

Head Injury (Cedera kepala)


Cedera pada daerah kepala meliputi wajah dan kulit tanpa
disertai gangguan intrakranial

Traumatic Brain Injury (Cedera otak)


Cedera pada daerah kepala disertai gangguan intrakranial

Youmans, Neurological surgery, 2011


Karena !!!

Semua pasien cidera kepala


Yang pingsan / tdk sadar
Harus diobservasi di Rumah Sakit
DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA
PRIMARY SURVEY

a. Airway + C-Spine Control


b. Breathing
c. Circulation
d. Disability
e. Exposure
Airway
Cek patensi airway, head tilt, chin
lift, jaw trust, mayo

Breathing
O2 masker, cek gerakan dada
(simetris, flail chest, jejas,
frekuensi napas)

Circulation
Nadi, Tekanan darah , Akral,
Capillary Reffil Time
TINGKAT KESADARAN
MENILAI GCS SETELAH ABC STABIL
EXPOSURE

Jejas
Vulnus Appertum
Excoriasi
Fraktur extremitas
SECONDARY SURVEY
Head to Toe Examination
1. Kepala
Fraktur basis cranii (racoons eye, battle sign,
CSF rhinorrhea/otorrhea,
hemotympanum/laserasi MAE)
Fraktur wajah (fraktur lefort, fraktur rima
orbita)

2. Leher
Jejas, deformitas, nyeri tekan

3. Thoraks
Gerakan dada (simetris/asimetris, see saw),
jejas, open wound

4. Abdomen
inspeksi (distended jejas, open wound)
palpasi : defans musculare, nyeri tekan)

5. Extremitas
Jejas, fraktur, open wound
STATUS NEUROLOGIS
1. Meningeal sign & Tingkat
kesadaran : GCS
2. N. Cranialis 2-3
3. N. Cranialis lain : N. 346, N.
5, N. 7, N.8, N.9, N. 10, N.
12.
4. Motorik
5. Sensorik
6. R. Fisiologis
7. R. Patologis
8. Autonomic Nevous System
9. Columna vertebralis
Cedera otak primer

COR (Ringan) : GCS 14-15


COS (Sedang) : GCS 9-13
COB (Berat) : GCS 3-8
COR

Head 300+ O2 masker 6-8 lpm


Infus 0,9 NS 1,5 ml/kgBB/jam. Untuk anak < 2 tahun :
D5 NS 80-100 cc/kgBB/24 jam
Analgetik kuat
H2 antagonist atau Gastric Protector
Anti muntah, jika ada muntah
Antibiotik sesuai indikasi
Puasa 6 jam
Operatif
Jika dari CT Scan ditemukan fraktur kalvaria atau lesi
yang terindikasi operasi
COS
Resusitasi airway, breathing dan sirkulasi
Bersihkan lendir, benda asing, jawthrust bila perlu, kepala tidak
boleh hiperextensi, hiperflexi atau rotasi, pasang orofaring atau
nasofaring tube bila perlu
Pemakaian masker oksigen denan flow O2 6-8 lpm
Pasang collar brace sesuai indikasi
Lihat gerakan nafas, auskultasi, palpasi, perkusi dada.
Bila shock, berikan cairan isotonis (RL, NaCl, atau koloid atau
darah). Cari penyebab, atasi, pertahankan tensi > 90 mmHg.
Ada tanda-tanda TIK meningkat dan tidak ada hipotensi atau gagal
ginjal dan atau gagal jantung, manitol 20% 200 ml bolus dalam 20
menit atau 5 ml/kgBB, dilanjutkan 2 ml/ kgBB dalam 20 menit
setiap 6 jam, jaga osmolalitas darah < 320 mOsm.
Bila kejang : Diazepam 10 mg iv pelan, dapat ditambah
hingga kejang berhenti. Awasi depresi nafas, dilanjutkan
phenitoin bolus15-20 mg/kgBB encerkan dengan aqua steril
100 ml NaCl 0,9% iv pelan, dilanjutkan 8 mg/kgBB
Bila telah stabil Infus cairan isotonis (NaCl 0,9 %) 1,5
ml/kgBB/jam pertahankan euvolume,pemasangan CVP atas
indikasi.
Pemeriksaan lab : DL, BGA, GDA, cross match
Anamnesis : pemakaian obat-obatan, sedasi, narkotika,
intake terakhir, alergi
Pemeriksaan fisik umum dan neurologis
Obat simptomatik IV atau supp dan antibiotika sesuai
indikasi
Pasang kateter, catat keadaan dan produksi urine
Tanda vital stabil : CT scan kepala, foto leher lat, thorak AP
Pemeriksaan radiologis lain atas indikasi
Evaluasi kesadaran dengan ketat
Operatif
Jika dari CT Scan ditemukan fraktur kalvaria atau lesi yang
terindikasi operasi
COB
Resusitasi airway, breathing dan sirkulasi
Bersihkan lendir, benda asing, jawthrust bila perlu,
kepala tidak boleh hiperextensi, hiperflexi atau rotasi,
pasang orofaring atau nasofaring tube bila perlu
Intubasi + kontrol ventilasi ( PCO2 35 40 mmhg,, PaO2
: 80 200 mmHg atau Spo2 >97 % ), pasang pipa
lambung (dianjurkan melalui oral
Pasang collar brace
Lihat gerakan nafas, auskultasi, palpasi, perkusi dada.
Bila shock, berikan cairan isotonis (RL, NaCl, atau
koloid atau darah). Cari penyebab, atasi, pertahankan
tensi > 90 mmHg.
Ada tanda-tanda TIK meningkat dan tidak ada hipotensi
atau gagal ginjal dan atau gagal jantung, manitol 20%
200 ml bolus dalam 20 menit atau 5 ml/kgBB,
dilanjutkan 2 ml/ kgBB dalam 20 menit setiap 6 jam,
jaga osmolalitas darah < 320 mOsm.
Bila kejang : Diazepam 10 mg iv pelan, dapat ditambah hingga kejang
berhenti. Awasi depresi nafas, dilanjutkan phenitoin bolus15-20 mg/kgBB
encerkan dengan aqua steril 100 ml NaCl 0,9% iv pelan, dilanjutkan 8
mg/kgBB
Bila telah stabil Infus cairan isotonis (NaCl 0,9 %) 1,5 ml/kgBB/jam
pertahankan euvolume,pemasangan CVP atas indikasi.
Pemeriksaan lab : DL, BGA, GDA, cross match
Anamnesis : pemakaian obat-obatan, sedasi, narkotika, intake terakhir, alergi
Pemeriksaan fisik umum dan neurologis
Obat simptomatik IV atau supp dan antibiotika sesuai indikasi
Pasang kateter, catat keadaan dan produksi urine
Tanda vital stabil : CT scan kepala, foto leher lat, thorak AP
Pemeriksaan radiologis lain atas indikasi
Pemeriksaan refleks batang otak. Hati-hati pada pemeriksaan reflek
oculocephalik
Pasang ICP monitor, pertahankan tekanan <15 mmhg.atau<22 cm H2O pada
pasien yang tidak ada indikasi operasi lesi intrakranial.
Bila ada lesi intrakranial indikasi operasi, ICP monitor dipasang bersamaan
saat operasi emergensi
Evaluasi kesadaran dengan ketat
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Interpretasi CT scan

Jenis Kelainan dalam CT scan trauma:


1. Fraktur (Linier Depressed)
2. EDH (Epidural Haematoma)
3. SDH (Subdural Haematoma)
4. ICH (Intracerebral Haematoma)
5. SAH (Subarachnoid Haemorhage)
6. IVH (Intraventrikel Haemorhage)
Fraktur
fraktur
Epidural Haematoma
Youmans, Neurological surgery, 2011
Epidural Haematoma
www. Anestesia.com
Subdural Haematoma
Youmans, Neurological surgery, 2011
Intracerebral Haematoma
Youmans, Neurological surgery, 2011
Intracerebral Haematoma
Subarahcnoid Haemorhage &
Intraventrikel Haemorhage
Youmans, Neurological surgery, 2011
Tekanan Intrakranial

Tekanan yang terjadi pada ruang intrakranial yang


berasal dari 3 elemen :
Otak 80%
Darah 10%
CSF 10%
Perubahan volume dari salah satu diantaranya
kompensasi elemen lain untuk mempertahankan ICP
Monroe Kellie Doctrine

Volume = Vblood + VCSF + Vparenchyma


Cerebral Perfusion Pressure

adalah selisih dari mean


arterial pressure dengan
intracranial pressure
CPP = MAP ICP
Herniation
ICP MONITORING
Cedera Otak Primer Cedera Otak Sekunder
(COP) (COS)

Complex Cellular Alteration :


Inflammation
Neurochemical
Metabolic

Insult Systemic Insult Intracranial


Systemic Secondary Intracranial Secondary
Insult Insult
Hypoxemia ICP
Hypotension Brain herniation
Hypercapnea Mass lesion : EDH,
Hypocapnea SDH, ICH

Hyperthermia Edema

Hyperglycemia Hydrocephalus

Hypoglycemia Vasospasme
Hyponatremia Seizures
Infection
Hypoxic Ischemic
Prinsip Penanganan
little can be done about the primary
brain injury, but that a lot can be
done to minimize secondary brain
injury

Close observation
Prompt diagnosis and treatment
Je le pansai, Dieu le
gurit
(I bandaged him and
God healed him)

Anda mungkin juga menyukai