Anda di halaman 1dari 48

Pemeriksaan Kejahatan Seksual

&
DELIK SUSILA

Ahmad Yudianto
Prodi Magister Ilmu Forensik
Program Pascasarjana UA
2014
UNDANG-UNDANG (KUHP)
 Pasal 284Bones
KUHP -- PerzinahanTeeth
 Pasal 285 KUHP -- Perkosaan
 Pasal 286 KUHP -- Dlm keadaan tak berdaya
 Pasal 287 KUHP -- Belum 15 tahun
 Pasal 291 KUHP -- Luka berat
 Pasal 294 KUHP -- Cabul dgn anak
Blood
 Pasal 289 KUHP -- Cabul dgn
kekerasan/ancaman
 Pasal 290 KUHP -- Perbuatan cabul
DELIK SUSILA ASUHAN/
PENDIDIKAN
(294)
ADA IKATAN/ <21 THN
HUBUNGAN
PEMBERIAN/ JANJI
DGN PERSETUJUAN >21 THN (293)

BAWAHAN/
Luar DLM PENGWSN
(294)
perkawinan
<15 THN (287)
TANPA IKATAN/
HUBUNGAN
>15 THN (284)
HUB KELAMIN

DENGAN KEKERASAN/ANCAMAN
(PS. 285)
TANPA PERSETUJUAN

SIWANITA PINGSAN/TAK BERDAYA


Dalam perkawinan (PS. 286)
(PS 288)
PERSETUBUHAN LUAR PERKAWINAN
 4 macam persetubuhan diluar perkawinan :
- perzinahan
- perkosaan
- persetubuhan pd manusia pingsan / tak berdaya
- persetubuhan dgn ♀ yg belum 15 th
 Dengan persetujuan wanita
 KUHP Psl 284 : Umur ♀ >15th perzinahan
 KUHP Psl 287(1) : Umur ♀ < 15th (aduan)

 KUHP Psl 287(2): Umur ♀ < 12 th (delik)


PERSETUBUHAN LUAR PERKAWINAN

 Tanpa persetujuan wanita


 KUHP psl 285
 Laki-laki menyetubuhi perempuan bukan istrinya,
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
(perkosaan)

 KUHP psl 286


 Laki- laki menyetubuhi perempuan bukan istrinya
yang diketahui dalam keadaan pingsan atau tidak
berdaya
PERKOSAAN
 Perkosaan  Tindakan menyetubuhi seorang ♀ yg
bukan istrinya dgn kekerasan/ancaman kekerasan
 Yang harus dibuktikan :
- TANDA PERSETUBUHAN
- TANDA KEKERASAN
 PersetubuhanMasuknya alat kelamin ♂ ke dlm
alat kelamin ♀ sbg syarat minimal (mnrt : NOYON)
PERSETUBUHAN DALAM PERKAWINAN

 KUHP psl 288


 Laki- laki menyetubuhi perempuan istrinya yang
belum pantas dikawin
 Bila berakibat
 Luka, pidana max 4 tahun
 Luka berat, pidana max 8 tahun
 Mati, pidana max 12 tahun
Kasus delik susila/kejahatan seksual

 Apakah persetubuhan atau pencabulan

 Ada tidaknya kekerasan atau ancaman


kekerasan

 Usia korban :12 tahun, 15 tahun


Persetubuhan
Persetubuhan (biologis) - perbuatan yg memungkinkan kehamilan
(prokreasi)
Perlu ada : ereksi penis, penetrasi & ejakulasi ke dalam vagina
Dalam Ilmu Hukum - penetrasi merupakan syarat bahwa terjadi
persetubuhan.
Penetrasi : minimal kepala penis terselip di bibir kecil selaput dara utuh
& penis belum masuk ke dalam vagina
Tanda penetrasi:
• Tidak ada jejas
• Ada jejas:kemerahan, lecet,memar,robek selaput dara sampai ke
dasar, robekan vagina
• Ejakulasi : boleh ada/tidak
Komponen yang diperiksa: Cairan mani & / Sel sperma
Persetubuhan menurut Hukum
 Hanya genito genital
 Persetubuhan anogenital dan orogenital
termasuk perbuatan cabul
 Masuknya alat kelamin pria ke dalam alat
kelamin wanita, dengan atau tanpa keluarnya
cairan mani (HR5/II/1912)
Pencabulan
 CABUL :Semua perbuatan yg dilakukan utk m’dptkan
kenikmatan seksual sekaligus m’ganggu kesusilaan
 Semua perbuatan yang dilakukan untuk mendapatkan
kenikmatan seksual sekaligus menganggu kehormatan
kesusilaan  KUHP 289
 Sering digunakan sebagai tuntutan subsider pada
perkosaan yang persetubuhan tidak terbukti
 KUHP Pasal 290,291,292,293
Robekan selaput dara/HYMEN
 Karena persetubuhan: sampai ke dasar, lokasi
tertentu
 Bukan karena persetubuhan: variasi selaput
dara, robekan tidak sampai ke dasar
 Tidak ada robekan tidak berarti tidak ada, ada
persetubuhan
 Ada robekan tidak berarti ada persetubuhan
Bentuk HYMEN
Belum bersetubuh :
Pada persetubuhan pertama hymen mengeluarkan darah.
Hal ini tidak selalu benar.

Tergantung dari : bentuk , elastisitas hymen & Ф penis

Hymen yg mudah robek : cincin, bibir, saringan & bahara

Tidak robek pada persetubuhan pertama : katup & berbaga

Elastisitas hymen :
• sabit
• cincin
Yg elastis juga tidak mudah robek
• berumbai
• bibir
Bentuk selaput dara/hymen
 Teratur dgn tepi yg teratur & utuh
Hymen semilunaris
Hymen labiiformis
Hymen annularis
 Tidak teratur dgn tepi teratur/tidak teratur
 Hymen imperforatus
 Hymen bipartitus
 Hymen partim septus
 Hymen multiplex
 Hymen cribrosus
www.geocities.com/mmhennawy
Crescentic hymen
a. tebal, b. spt membran

Hobbs CJ, Wynne JM. Physical signs of child abuse


Tertutup,
hymen tebal
Crescentic hymen,
pada anak 2 th diperbesar

Sisa sekat pd
crescentic hymen.
Bedakan dgn
benjolan atau
tebing vagina.

Annular hymen,
diperbesar
Hobbs CJ, Wynne JM. Physical signs of child abuse
Normal Labia pipih,
oestrogenised fusi labial,
hymen lubang hymen
Pd anak 12 tahun menganga.
(umur 5 th)

Hymen anak 11 th
Hymen septata merah, bengkak pd
(bersekat) jaringan tepi hymen,
lubang hymen
asimetris.
Umur 8 th: merah, bengkak, Umur 6 tahun:
takik pd jam 2. dan benjolan pd jam 3. Lubang hymen
menganga,
4 tahun: merah, takik di hymen
pd jam 6, benjolan,
robekan pd jam 9.oo tepi menggulung
ke hymen.

Hobbs CJ, Wynne JM. Physical signs of child abuse


Umur 8 th, lubang
hymen melebar,
benjolan (jam 3 + 9)
dan takik kecil bulat
dibelakang bg dalam.

Fusi labial bg
posterior,
hymen menganga,
Umur 3 tahun.
Beberapa Hal Yang Perlu diperhatikan
 Permintaan tertulis penyidik (SPVR)
 Pemeriksaan sedini mungkin. Dampingi oleh
perawat/penyidik wanita
 Minta persetujuan tertulis
 Tanggal, jam dan tempat pemeriksaan
 Catat semua data
PEMERIKSAAN FORENSIK
 Menentukan ada/tidaknya tanda-tanda
persetubuhan
 Menentukan ada/tidaknya tanda-tanda
kekerasan
 Perkiraan umur
 Menentukan pantas/tidaknya untuk dikawin
Dua aspek yang perlu diperhatikan

 mengumpulkan bukti-bukti persetubuhan :


 robekan selaput dara
 adanya cairan mani dan atau sel mani
 mencari tanda-tanda kekerasan :
 riwayat kehilangan kesadaran
 luka-luka
PEMERIKSAAN KORBAN
ANAMNESIS
 Identitas pasien :
 Terutama umur (tempat dan tanggal lahir)
 Pertumbuhan gigi geligi
 Perkembangan sex sekunder
 Alamat
 Riwayat menstruasi : menars, haid terakhir, siklus haid
 Status perkawinan
 Aktifitas seksual, kapan persetubuhan terakhir, apakah
menggunakan kondom ?
 Mengenai kejadian : waktu dan lokasinya, kekerasan sebelum
kejadian, rincian kejadian, terjadi atau tidak penetrasi, apa yang
dilakukan setelah terjadinya kekerasan seksual
Pemeriksaan Korban
Pemeriksaan FISIK :
 Keadaan Umum : keadaan emosi, Penampilan, Pakaian, tanda vital
 Pemeriksaan Jasmani :
- Umum : utk melihat tanda kekerasan
- Khusus : pd alat kelamin :
- Paha, Pubis
- Pengambilan spesimen dari kulit sekitar vulva
- Vulva, hymen, vagina dan serviks
 Penangan trace evidence (nail scraping)the line of custody
 Perkembangan seks sekunder (pertumbuhan mammae, rambut
axilla dan rambut pubis)
 Jika pada baju ada bercak mani (kaku), bila mungkin pakaian
diminta, masukkan dalam amplop
Pemeriksaan gigi
 Periksa gigi-geligi (pertumbuhan gigi ke 7 & 8)
 Oral sex : periksa lecet, ptechiae, memar
palatum, lakukan swab pada laring dan tonsil
Pemeriksaan Status Ginekologi

 Posisi litotomi
 Periksa luka-luka sekitar vulva, perineum dan
paha
 Jika ada bercak, kerok dengan skalpel dan
masukkan dalam amplop
 Rambut pubis disisir, rambut yang lepas
dimasukkan dalam amplop
Status ginekologi

 Jika ada rambut pubis yang menggumpal, gunting dan masukkan


dalam amplop
 cabut 3-10 lembar rambut dan masukkan dalam amplop lain
 Periksa selaput dara, besarnya orifisium
 Swab daerah vestibulum, buat sediaan hapus
 Jika memungkinkan swab forniks posterior, buat sediaan hapus
 Vagina dan besar uterus
 Pada persetubuhan dubur, periksa colok dubur dan lakukan swab,
bila perlu proktoskopi
Hymen
Letak robekan hymen dinyatakan dalam “angka jam”

Bagian perut

9 3

Sisi bokong
Perlukaan genital

a. Pada yg belum pernah/muda : Robekan dan luka lecet


b. Vulva, introitus vagina : kemerahan, robekan
Wanita melahirkan : sedikit/(-)
c. Hymen :
Robekan, lecet & kemerahan
Penetrasi umumnya jam 6
Non coital : jam 3 & 9
 Kuku jari tangan dipotong, masukkan dalam
amplop yang berbeda kanan dan kiri

 Tanda kehilangan kesadaran (pemberian obat


tidur / bius) needle marks indikassi
pemeriksaan darah dan urin
Kekerasan
 Kekerasan fisik pada seluruh tubuh
 Pasal 289 KUHP: membuat orang pingsan atau tidak
berdaya = kekerasan
 Luka/kekerasan :
• Muka, leher, buah dada, bagian dalam paha
• sekitar alat kelamin
• Bekas gigitan
 Apakah dilakukan tersangka/dilakukan sendiri
 Luka berat : sesuai dengan KUHP pasal 90
“Love bite”
Pantas utk dikawin
Tidak ada ketentuan hukum
Pantas utk dikawin = mampu hamil ?
Menarche – haid pertama

Tidak ada haid Ada haid


•Hamil •An ovulatoir
•Tidak hamil •Ovulatoir
–Memang belum
pernah haid
–Pernah haid
•Tidak tahu
•Tahu -bohong
Homoseksualitas

KUHP pasal 292

Pemeriksaan tubuh :
Lesbianisme
Umur korban
Bekas perbuatan cabul – sulit diperiksa

Homoseksualitas
Umur korban
Oral/anal
Bila dgn kekerasan – KUHP pasal 289
Laboratorium
 Cairan / sekret vagina
 Ambil cairan dari forniks posterior
 Atau swab vagina dengan kapas lidi
 Buat sediaan hapus, untuk pemeriksaan sperma &
GO
 Pemeriksaan darah & urin (bila dicurigai pemberian
obat-obatan)
 Tes kehamilan (bila dicurigai)
Pemeriksaan Bercak Semen
 tacktil
 visual
 Sinar UV
 Reagen FA
 Pewarnaan Baecchi
Pemeriksaan Spermatozoa

1. Pemeriksaan Langsung
2. Pewarnaan Malachite Green
3. Pewarnaan Baecchi
Pemeriksaan Langsung
Sperma dlm vagina

Ditemukan spermatozoa :
•Hidup : bbrp jam – 100 jam
Umumnya – 3 X 24 jam
•Mati – sekitar 7 X 24 jam

Identifikasi spermatozoa/Cairan sperma


•Sekretor/non sekretor – gol darah
•DNA
Pemeriksaan pria tersangka
 Pemx gol. Darah, 85% gol sekretor
 Jika bersetubuhejakulasigol darah pada
tubuh korban
 Pemeriksaan sekret uretra
 Cara lugol : + epitel (coklat tua)
 Kromatin seks (barr body ♀)
 Pemx analisa DNA
Masalah pembuktian Delik susila
 Keutuhan barang bukti
 Tehnis pengumpulan barang bukti
 Tehnis kedokteran forensik dan lab
 Pengetahuan dokter
 Pengetahuan aparat penegak hukum
Autopsi korban kejahatan seksual
 Menentukan penyebab kematian
 Memastikan ada tidaknya tindakan seksual melalui
pemeriksaan spermatozoa dan fosfatase asam
 Menentukan ada tidaknya luka pada alat kelamin
dan bagian lain dari tubuh
 Menentukan ada tidaknya penggunaan alkohol,
obat dll
 Mengumpulkan spesimen untuk pemeriksaan
laboratorium, mis : kerokan kuku, rambut
kemaluan, swab vagina-rektum dan mulut
TERIMA KASIH
QUESTION ?????

Anda mungkin juga menyukai