Anda di halaman 1dari 51

BIMBINGAN BELAJAR

KARANTINA SBMPTN
GENIUS
Pendahuluan

Apa yang akan dilakukan siswa setelah lulus SMA ?


Setiap tahun sekitar 721.000 siswa mengikuti SBMPTN.
Dari total siswa yang ikut SBMPTN, hanya 17% nya yang lulus
SBMPTN
Lalu untuk mengatasi masalah tersebut apa
yang harus dilakukan??

Dibutuhkan lembaga atau bimbingan belajar,


dengan target pasar adalah lulusan SMA dan
Alumni yang belum mendapatkan tempat di
Perguruan Tinggi
Bimbingan belajar dengan system karantina.
Dengan sistem Karantina diharapkan calon
peserta SBMPTN dapat melakukan persiapan
dengan baik dengan persiapan belajar yang lebih
padat.
Table di bawah ini menunjukkan data dari 25 Sekolah yang kami
jadikan pasar utama di daerah Semarang

No Nama Institusi Jumlah Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Siswa Jumlah Jumlah
Siswa Lulus yang gagal siswa yang siswa yang
SNMPTN SNMPTN ingin tidak ingin
mengikuti mengikuti
bimbel bimbel

1 SMAN 1 Semarang 456 91 365 250 115


2 SMAN 2 Semarang 410 82 328 200 128
3 SMAN 3 Semarang 512 102 410 350 60
4 SMAN 4 Semarang 432 86 346 320 26
5 SMAN 5 Semarang 412 82 330 200 130
6 SMAN 6 Semarang 366 73 293 198 95
7 SMAN 7 Semarang 345 69 276 165 111
8 SMAN 8 Semarang 354 53 301 278 23
9 SMAN 9 Semarang 378 57 321 300 21
10 SMAN 10 Semarang 334 50 284 230 54
11 SMAN 11 Semarang 332 50 282 220 62
12 SMAN 12 Semarang 324 49 275 230 45
13 SMAN 13 Semarang 326 49 277 190 87
14 SMAN 14 Semarang 356 53 303 300 3
15 SMAN 15 Semarang 367 37 330 264 66
16 SMAN 16 Semarang 321 32 289 231 58
17 SMAN 17 Semarang 268 27 241 193 48
18 MAN 1 Semarang 256 26 230 184 46
19 MAN2 Semarang 245 25 221 176 45
20 SMA Al Azhar 257 26 231 185 46
21 SMA NASIMA 278 28 250 200 50
22 SMA Kesatrian 1 356 36 320 256 64
23 SMA Kesatrian 2 312 31 281 225 56
24 SMA Teuku Umar 156 16 140 112 28
25 SMA Institut Indonesia 178 18 160 128 32
Total 6720 5585 1135
Table di bawah ini menunjukkan data dari 25 Sekolah yang kami
jadikan pasar utama di daerah Semarang
No Nama Institusi jumlah siswa yang mengikuti bimbingan
yang ingin mampu tidak mampu
mengikuti secara secata finansial
bimbel finansial

1 SMAN 1 Semarang 250 130 120


2 SMAN 2 Semarang 200 133 67
3 SMAN 3 Semarang 350 170 180
4 SMAN 4 Semarang 320 150 170
5 SMAN 5 Semarang 200 167 33
6 SMAN 6 Semarang 198 135 63
7 SMAN 7 Semarang 165 130 35
8 SMAN 8 Semarang 278 145 133
9 SMAN 9 Semarang 300 190 110
10 SMAN 10 Semarang 230 157 73
11 SMAN 11 Semarang 220 120 100
12 SMAN 12 Semarang 230 100 130
13 SMAN 13 Semarang 190 106 84
14 SMAN 14 Semarang 300 190 110
15 SMAN 15 Semarang 264 167 97
16 SMAN 16 Semarang 231 180 51
17 SMAN 17 Semarang 193 135 58
18 MAN 1 Semarang 184 120 64
19 MAN2 Semarang 176 110 66
20 SMA Al Azhar 185 140 45
21 SMA NASIMA 200 150 50
22 SMA Kesatrian 1 256 100 156
23 SMA Kesatrian 2 225 165 60
24 SMA Teuku Umar 112 110 2
25 SMA Institut Indonesia 128 100 28
5585 3500 2085
Dari 25 sekolah tersebut kami mendapatkan data siswa yang
belum berhasil dalam tes SNMPTN sebanyak 6720 siswa.
Dari 6720 siswa tersebut sebanyak 5585 siswa ingin mengikutii
bimbingan belajar dan sebanyak 1135 siswa tidak ingin mengikuti
bimbingan belajar.
Dari 5585 siswa yang ingin mengikuti bimbingan belajar, ada 3500
siswa yang ingin mengikuti dan mampu secara finansial dan
sebanyak 2085 siswa ingin mengikuti tetapi tidak mampu secara
finansial.
Potensi pasar yang kami miliki sebesar 3500 siswa Karena kami
hanya menarik siswa yang ingin mengikuti dan mampu secara
finansial.
PERSAINGAN BISNIS
No Bimbingan Belajar Jumlah siswa
1 Ganesha Operation 890
2 Neutron 790
3 Primagama 690
4 IPIEMS 578
5 Bintang Pelajar 340
6 Bina Cendekia 60
7 IMC Semarang 68
8 Indonesia College 90
9 Prima UI 35
10 Terasiswa Semarang 68
11 Fonem Semarang 25
12 Exains Semarang 56
13 Gamadipa Semarang 68
14 SSC Intersolusi Semarang 90
15 Jati Smart 45
16 LBB High Course 320
17 Afsoh College 45
18 Aksara Puri 90
19 Yusnia Semarang 58
20 Primadelta 70
21 Bu Eko 24
22 Graha Exacta 80
23 Wahana Mulia 90
24 Pilar Nusantara 80
Total 2334
Berdasarkan tabel di atas yang gagal snmptn
sebenyak 6720 siswa.
Dari 6720 siswa tersebut sebanyak 5585 siswa ingin
mengikutii bimbingan belajar
tetapi kami hanya mengambil jumlah siswa yang
ingin mengikuti dan mampu secara finansial yaitu
sebanyak 3500 siswa.
Jumlah 3500 siswa tersebut di kurangi 2334 siswa
yang sudah mendaftar di bimbingan belajar.
Sehingga menyisakan 1166 siswa yang belum sama
sekali daftar di bimbingan belajar.
TARGET PENJUALAN
Dari 1166 siswa yang belum mendaftarkan diri ke bimbingan belajar ini kami targetkan untuk
mendapatkan 150 peserta di tahun pertama dengan 2 program alternatif yaitu :
SKS Full day 30 hari
Karantina 30 hari

* Karantina adalah program yang diberikan kepada siswa yang ingin menggenapkan fokus
belajarnya di asrama sedangkan SKS Full day adalah program untuk siswa yang tinggal disekitar
Semarang dan tidak membutuhkan fasilitas Karantina.
Dalam menargetkan penjualan kami mensegmentasikan calon siswa menjadi
dua jenis yaitu lulusan SMA calon peserta SBMPTN dan Alumni yang masih
ingin mengikuti SBMPTN yang apabila kami gambarkan adalah seperti
diagram dibawah ini:

1166 Siswa
SMA calon peserta
SBMPTN

150 Siswa calon


peserta SBMPTN
via GENIUS

Alumni yang masih


ingin mengikuti
SBMPTN
Program Pemasaran

Melakukan analisa secara sistematis mengenai SWOT kondisi pesaing


Pemetaan terhadap segmentasi pasar antara yang telah memiliki bimbel
dan belum memiliki bimbel
Meneliti mengenai bimbingan belajar ideal yang diinginkan oleh para
calon siswa.
Metode Air Raid : Melakukan usaha perwajahan serta propaganda
melalui media

Propaganda Media : Menggunakan media sebagai sarana


memperkenalkan produk , bisa berupa pamflet , video, atau aplikasi.
Try Out Online Gratis : Melaksanakan Try Out Online yang dipublikasikan
secara masif dilingkup Nasional secara gratis, hal ini dirasa efektif dan
murah untuk memperkenalkan produk.
Metode Ground Attack : Melakukan usaha pemasaran melalui tatap
muka secara langsung dengan objek pasar dengan
tujuan info produk mampu diterima dengan
baik dengan objek pasar

Kampanye SBMPTN Jujur : Acara yang dijadikan sebagai ajang promosi


sebelum diadakannya program Karantina SBMPTN yang didalamnya berisi
pencerdasan terkait SBMPTN dan juga sharing materi mengenai
pengalaman di masa kuliah.
Roadshow Genius : Melakukan roadshow di beberapa SMA untuk
memperkenalkan produk dan memberikan simulasi SBMPTN secara gratis.
Try Out Keliling : Melakukan kerjasama dengan Organisasi Perkumpulan
Daerah untuk melakukan Try Out berbayar di daerah asalnya masing-
masing dengan tujuan memperkenalkan Genius . Hasil Try Out tersebut
akan dibagi hasil dengan Organisasi Perkumpulan daerah tersebut.
ASPEK TEKNIS

Tinjuan Umum
Apakah tempat kita ini adalah tempat strategis dan nyaman untuk
membuka bisnis bimbingan belajar ini?
Bagaimana sarana dan prasarana yang mampu diberikan ketika siswa
menjalani karantina ?
Proses Produksi

Proses produksi dalam bimbigan belajar karantina GENIUS ini memiliki


beberapa tahapan dalam pelaksanaan programnya.
Penerimaan siswa
Pembimbingan siswa
Evaluasi siswa
Proses setelah penerimaan siswa yaitu proses pembimbingan dimana
didalamnya kami menyediakan :

Bimbingan Mentor
Bimbingan mentor disini terdiri dari 10 mentor pilihan diantaranya membimbing dalam
mata pelajaran :
Matematika
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
TPA
Biologi
Fisika
Kimia
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Modul
Untuk memberikan layanan belajar mengajar kami memberikan modul
sebagai bahan belajar dan evaluasi.
Dalam pembuatan modul ini kami menugaskan mentor yang terdiri dari
modul kelas TKPA (Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, TPA),
SAINTEK ( Matematika Sains, Biologi , Fisika, Kimia ) dan SOSHUM ( Ekonomi,
Geografi, Sosiologi, Akuntansi ).
Dari 3 golongan itu, kami membuat modul satuan yang berisi ringkasan
materi dan soal-soal.
Komponen

Perangkat Operasional
Perangkat operasional adalah perangkat yang digunakan untuk
mendukung pengoperasian usaha bimbingan belajar karantina SBMPTN
GENIUS yang sifatnya primer dalam peranannya menunjang kegiatan
akademis.
Rumah
Rumah yang dibutuhkan dalam bisnis ini tentunya memiliki spesifikasi
khusus diantaaraanya :
Memiliki 6 kamar untuk menampung sekitar 30 siswa dan mentor
pendamping
Rumah yang disewa telah memiliki furniture
Memiliki satu ruangan khusus yang digunakan untuk kelas indoor
Memiliki ruangan terbuka untuk digunakan sebagai kelas outdoor
Memiliki 2 kamar mandi untuk siswa laki-laki dan permpuan
Lokasinya jauh dari keramaian agar siswa dapat fokus dan tenang
dalam belajar
Luas rumah 250 m2
Komputer, Printer dan Scanner LJK.

Komputer, printer dan scanner LJK adalah satu kesatuan dalam fungsinya
untuk menunjang kegiatan akademis berfungsi untuk:
Mengevaluasi hasil try out peserta
Menampung database riwayat nilai yang digunakan sebagai quality
control peserta bimbingan
Membuat dan mencetak modul yang diberikan kepada peserta
bimbingan.
Jaringan Internet (WiFi)

Jaringan internet digunakan untuk mengakses materi yang diberikan


secara online oleh penyedia materi interaktif sebagai pendukung
pencerdasan siswa dalam menghadapi SBMPTN.
Tempat Tidur

Dalam memenuhi kebutuhan istirahat dalam bisnis ini kami memberikan


kasur dengan rak bertingkat untuk menghemat tempat.
A. PERANGKAT PENUNJANG AKADEMIS

Peralatan Kelas

Peralatan kelas adalah seluruh komponen yang berfungsi


untuk menunjang belajar mengajar dalam 1 kelas. Diantaranya
adalah seperti dibawah ini :

No Alat Jumlah
1 Whiteboard 1
2 Spidol 2
3 Penghapus 1
4 Meja lipat 15
5 Tikar 1
Modul & Lembar Try Out

Pengadaan Modul dan lembar try out nantinya akan disusun bersama
dengan para tentor. Dimana disini modul adalah bahan-bahan untuk
mengerjakan soal serta soal-soal latihan, sedangkan lembar try out disini
adalah bahan untuk mengevaluasi perkembangan wawasan peserta.
Bangunan Sipil untuk Bimbingan Belajar GENIUS
Lokasi

Dalam pemilihan lokasi bimbingan belajar , tentunya kami memilih


disekitar daerah kota Semarang agar transportasi dapat terjangkau ketika
peserta menghadapi ujian, selain itu kami memilih daerah perkampungan
atau perumahan agar jauh dari kebisingan. Kemudian lokasinya juga tidak
jauh dari minimarket/tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari agar
peserta lebih mudah ketika membutuhkan cadangan alat-alat mandi atau
mencari makan.
ASPEK MANAJEMEN

Perencanaan
Dari proses produksi dalam perencanaan model manajemen dari
bimbingan belajar Karantina GENIUS ini akan dibagi menjadi 5 asrama,
disetiap asrama ditugaskan satu manajer sebagai orang yang
menjalankan fungsi pengawasan dan melakukan fungsi komunikasi
terhadap perkembangan dan evaluasi bimbingan, dan 3 orang untuk
bertugas dalam urusan administratif.
Dalam tahun pertama ditargetkan dalam 1 asrama akan diisi oleh 30 siswa,
dimana tiap 10 siswa akan didampingi oleh satu pendamping, sedangkan
dalam satu rumah akan diisi oleh 10 mentor yang dalam bab aspek teknis
telah dijelaskan lebih detailnya.
Manajemen Operasional
Tugas yang dilakukan dalam melakukan proses produksi yaitu :
Melakukan pembukaan registrasi bagi siswa yang tertarik untuk mendaftar bimbingan belajar serta melakukan pendataan
siswa yang telah terdaftar kedalam database. Kemudian mengabarkan timeline keberjalanan program kepada siswa yang
mendaftar.
Dalam database siswa yang telah didapatkan kita mengambil data jurusan yang ingin diambil oleh siswa , kemudian kita
tambahkan data passing grade jurusan yang dipilih kedalam database yang bersumber dari data SBMPTN.
Passing Grade akan menjadi target awal siswa, yang akan terus dievaluasi melalui try out.
Ketika program dimulai, pertama-tama yang dilakukan adalah melakukan post test yang berfungsi sebagai data awal
kemampuan siswa.
Dari data awal nilai pre test tersebut kemudian dievaluasi terkait jarak hasil dengan target.
Dekat dan jauhnya target kemudian akan menghasilkan cara treatment siswa apabila terlalu jauh dari target passing grade
maka akan diberikan treatment khusus
Siswa melakukan bimbingan belajar yang akan dibimbing oleh mentor.
Di hari ke 10 akan dievaluasi keberjalanan bimbingan melalui try out post test, yang kemudian akan memunculkan langkah
treatment selayaknya di awal
Kemudian di hari ke 18 akan diberikan try out prediksi SBMPTN , yang juga merupakan gambaaran terakhir kemampuan
siswa sebelum mengikuti SBMPTN dan juga sebagai penutup.
Staff Produksi

Tentor
Tentor adalah pegawai yang berfungsi untuk membimbing siswa ketika
dalam masa karantina
Tentor juga berfungsi untuk melakukan pengadaan terhadap modul
Pendamping
Pendamping adalah pegawai yang berfungsi mendampingi dan
mengawasi siswa dari kesehariannya agar tetap fokus dalam persiapan
SBMPTN
Pendamping juga bertanggung jawab mengenai laporan kondisi rohani
dan jasmani siswa agar tetap bugar dalam melaksanakan persiapan
SBMPTN.
Asisten
Staff Pendukung
Direktur
Menyusun perencanaan.
Mengorganisasi, mengarahkan, dan mengkoordinasi seluruh kegiatan di
lembaga bimbingan.
Melaksanakan pengawasan
Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan di lembaga bimbingan.
Menentukan kebijakan dan mengambil keputusan.
Mengarahkan organisasi intra lembaga.
Menjalin hubungan lembaga dengan masyarakat (du/di) dalam hal
penyaluran lulusan atau kerja sama lain.
Menjalin hubungan baik dengan dinas terkait.
Sekretaris dan bendahara
Memfilter informasi dan sebagai sumber informasi bagi pimpinan dan menjalankan tugas,
fungsi dan tanggungjawabnya.
Mengatur aktivitas usaha.
Menjadi perantara pihak-pihak yang ingin berhubungan dengan pimpinan.
Menjadi mediator pimpinan dengan bawahan.
Memberikan ide-ide sebagai alternatif pemikiran pimpinan.
Pemegang rahasia penting pimpinan yang berkaitan dengan perusahaan.
Menerima dan mengelola pembayaran bimbingan.
Membuat laporan pembukuan / laporan keuangan bimbingan.
Membuat laporan / usulan peserta bimbingan yang mendapat bantuan/ keringanan/bea
peserta bimbingan.
Melayani dan mengelola pembayaran honorarium tutor dan pegawai setiap bulan dengan
tertib.
Mengelola berkas/arsip setiap laporan keuangan dengan tertib dan baik.
Melaksanakan tugas lain yang relevan dari atasan langsung
Kepala Divisi Akademis

Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar.


Mengkoordinasi tentor dan pendamping
Mengatur administrasi : kantor, siswa, dan gaji tentor dan pendamping.
Melakukan pengadaan Modul dan evaluasi Try Out
Menjadi Quality Control siswa selama berada di karantina
General Affair

Melakukan pengadaan dan perawataan inventaris bimbingan belajar.


Melakukan pembuatan anggaran untuk fasilitas bimbingan.
Marketing

Menginisiasi kegiattan pemasaran agar publikasi produk dapat sampai ke


konsumen.
Mengadakan event-event tertentu yang mampu menarik perhatian
konsumen
Memikirkan strategi yang harus dilakukan agar konsumen mampu
diyakinkan dengan pelayanan yang sudah dipersiapkan.
Menentukan harga pemasaran.
Melakukan administrasi pendaftaran.
Struktur Organisasi
Arsip Keuangan

Keuangan perusahaan dilakukan oleh bendahara. Dikelola langsung dari


bendahara dengan menghitung anggaran yang terjadi per harinya dan
seluruh keperluan yang dibutuhkan sebagai komponen pendukung
operasional sebelum usaha bimbingan belajar dimulai.
Pertanggungjawaban Manajemen

Dalam melakukan produksi perlu adanya manajemen terhadap pengeluaran bahan


pokok agar lebih mudah untuk memantau besarnya biaya untuk bahan pokok serta agar
perhitungan laba lebih teliti dan melakukan manajemen terhadap produksi yang
dilakukan. Berikut adalah alur dalam melakukan produksi:
Tugas (a) adalah memproses penerimaan siswa. Dalam penerimaan siswa kami
menyediakan kantor yang menjadi tempat untuk registrasi pendaftaran, dimana
dikantor tersebut kami menyediakan lobby untuk administrasi siswa didik yang akan
memilih bimbingan belajar kami. Dalam proses ini adalah tugas divisi administrasi
untuk pendataan dan divisi marketing melayani pendaftaran.
Tugas (b) adalah proses pembimbingan .Dalam proses ini yang berperan adalah
pendamping dan tentor. Pendamping berfungsi untuk mendampingi siswa dan
melakukan pengawasan secara jasmani dan rohani sedangkan tentor berfungsi
membimbing secara akademis serta melakukan evaluasi pada proses (c ) dan
kemudian menganalisa treatment yang diberikan pada tentor pada proses (d)
Proses b-d berlangsung sampai ujian SBMPTN berlangsung atau proses (f)
Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan bisnis.

Bulan 1 Bulan 2
No Keterangan Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4
Lokasi

1 Pencarian dan penetapan lokasi usaha

2 Pengurusan administrasi lokasi usaha

3 Penataan layout lokasi usaha

Peralatan

1 Survey jenis alat dan harga

2 Pembelian peralatan

3 Pembuatan desain produk untuk promosi

Tenaga kerja

1 Pengumuman lowongan pekerjaan di media massa

2 Perekrutan tenaga kerja

3 Pelatihan tenaga kerja

Promosi

1 Promosi kepada konsumen


ASPEK KEUANGAN

Investasi
Investasi dalam usaha bimbingan belajar karaantina GENIUS berupa barang-
barang maupun dana yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha yang
memiliki nilai ekonomi yang dapat dijadikan aset perusahaan. Dana investasi
diperoleh dari pinjaman bank yang diasumsikan sebesar Rp 350.000.000,-
Berikut rincian barang serta perkiraan dana investasi
yang dibutuhkan dalam usaha kami.
Jumlah barang
Kuantita Harga
No Barang s Satuan Satuan Jumlah
Rp30.000.00
1 Penyewaan Rumah/1tahun 5 unit 0 Rp150.000.000
2 Komputer 10 unit Rp3.000.000 Rp30.000.000
3 Printer 5 unit Rp700.000 Rp3.500.000
Dana Investasi Rp265.500.000
4 Scanner LJK 5 unit Rp700.000 Rp3.500.000
Dana Pinjaman Rp350.000.000
5 Paket Alat-alat Rumah Tangga 5 Paket Rp500.000 Rp2.500.000
Modal awal Rp84.500.000
6 Paket Alat-alat Dapur 5 Paket Rp750.000 Rp3.750.000
7 Jaringan Internet 1 bulan Rp300.000 Rp300.000
8 Tempat Tidur bertingkat 40 buah Rp1.500.000 Rp60.000.000
7 Paket Peralatan Kelas 5 unit Rp500.000 Rp2.500.000 Dana investasi untuk usaha adalah
8 Modul 300 buah Rp30.000 Rp9.000.000
9 Pencetakan Soal 450 Buah Rp.1000 Rp450.000 sebesar Rp265.500.000. Jumlah uang
TOTAL Rp265.500.000
pinjaman bank sebesar Rp350.000.000
maka, sisa uang yang dapat digunakan
sebagai modal awal adalah Rp84.500.000.
Biaya

Biaya yang diperlukan untuk operasional


usaha bimbingan belajar terbagi menjadi
dua komponen, yaitu biaya tetap dan
biaya variabel.
BIAYA TETAP
Gaji Karyawan
Usaha bimbingan belajar karantina membutuhkan 25 karyawan
yang masing-masing memiliki tugas dalam pengoperasiannya,
yaitu bagian produksi yang terdiri dari manager 20 orang: 5
orang karyawan (1), 5 orang karyawan (2), 5 orang karyawan
(3) dan 5 orang karyawan (4) serta untuk Staff pendukung 5
orang Supervisor kemudian Manajer sebagai Kepala Produksi.

N Karyawa Jumlah
o n Karyawan Gaji Total
1 Manajer 5 Rp7.000.000 Rp35.000.000
Mentor &
Pendam
2 ping 15 Rp3.500.000 Rp52.500.000
Karyawa
3 n 5 Rp2.800.000 Rp14.000.000
Keaman
4 an 1 Rp2.500.000 Rp2.500.000
Assisten
5 RT 1 Rp.2.500.000 Rp2.500.000
TOTAL Rp106.500.000
Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran yang dibutuhkan dalam usaha bimbingan belajar adalah biaya untuk desain
merek produk kami dan biaya memasang iklan untuk merekrut pekerja. Berikut rincian biaya
yang diperlukan dalam hal pemasaran.

No Pemasaran jumlah Harga Jumlah


1 Desain Merek 1 kali Rp400.000 Rp4.000.000
2 Iklan Koran 21 kali Rp15.000 Rp315.000
3 Iklan Media 20 kali Rp 50.000 Rp1.000.000

Promo ke
4 sekolah 5 kali Rp 1.000.000 Rp5.000.000

Pembuatan Desain Merek dilakukan sebelum memunculkan


produk. Dalam melakukan pemasaran produk, manajer
mempromosikan produk kepada distributor yang akan
mengambil barang yang telah di produksi untuk kemudian
dijual. Kemudian untuk pemasangan iklan lowongan kerja
dilakukan selama 4 minggu
Biaya Sewa Bangunan dan Tanah
Usaha bimbingan belajar didaerah Tembalang Semarang membutuhkan luas
bangunan 220 m2 dan luas tanah 250 m2 dengan biaya sewa Rp
30.000.000,- per tahun, maka biaya yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya
sewa bangunan dan tanah adalah Rp 2,500.000,- setiap bulannya.

Angsuran dan Bunga Pinjaman


Angsuran dan bunga pinjaman yang dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan per
tahun untuk melunasi pinjaman dari bank yang ditambah dengan bunga
bank.Pinjaman dana dari bank yang telah disebutkan diatas yaitu sebesar Rp
350.000.000,- dengan bunga 10% per tahun dan lama pinjaman 5 tahun sehingga biaya
yang harus dikeluarkan per tahun untuk melunasi pinjaman dari bank sebesar Rp
35.000.000,-. Jadi, biaya yang dikeluarkan setiap bulannya yaitu sebesar Rp 2.916.666,-.

Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan di hitung dari kemampuan peralatan-peralatan kelas yang bertahan
sampai 6 bulan. Dan peralatan tidur yang bertahan selama 5 tahun atau 60 bulan.
Maka jumlah total biaya penyusutan adalah sebesar Rp 6.000.000 per 12 bulan untuk
peralatan kelas,dan tempat tidur seharga 60.000.000 per 60 bulan, yang artinya biaya
penyusutan perbulan sebesar Rp1.500.000.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan kuantitas produksi.
Biaya variabel yang terdapat dalam usaha bimbingan belajar adalah sebagai berikut:

- Biaya Bahan Ajar


Biaya bahan Ajar dalam usaha ini adalah biaya yang digunakan untuk pembelian bahan
baku untuk produksi dalam 1 minggu.
Jumlah barang
Harga
No Barang Baku Kuantitas Satuan Satuan Jumlah

Pencetakan
2 Soal 50 Buah Rp.1000 Rp50.000
TOTAL Rp50.000

TOTAL DALAM KEBERJALANAN PROGRAM Rp150.000

-Biaya Pembelian Gas untuk Memasak


Tabung gas yang digunakan oleh usaha kami adalah tabung gas berukuran 12 kg yang akan
diisi ulang setiap sebulan sekali. Harga untuk satu tabung gas isi ulang adalah Rp 142.000,-
per bulan.
-Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha berdasarkan data yang telah didapatkan dari
penjumlahan biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya Nilai
Biaya tetap
Gaji karyawan Rp.106.500.000
Biaya Pemasaran Rp8.315.000
Biaya sewa bangunan
dan tanah Rp30.000.000
Angsuran dan bunga
pinjaman Rp2.916.666
TOTAL Biaya Tetap Rp147.731.666
Biaya variabel
Biaya bahan baku Rp150.000
Biaya pembelian gas
untuk memasak Rp142.000
TOTAL Biaya Variabel Rp292.000
TOTAL Biaya Operasional 148.023.666
Pendapatan

Harga jual bimbingan belajar karantina yang didasarkan pada biaya


operasional, target penjualan kami, dan harga pesaing kami, maka kami
menetapkan harga jual produk kami sebagai berikut.
Harga program persiapan SBMPTN = Rp.5.000.000 per anak
Setelah menentukan harga untuk produk yang kami jual, maka dapat
diasumsikan pendapatan yang akan diperoleh usaha bimbingan belajar
karantina adalah sebagai berikut :Rp 5.000.000 x 150 = Rp. 750.000.000.
Hasil tersebut adalah hasil pendapatan kotor.
Modal Kerja

Sistem pembayaran yang digunakan dalam usaha bimbingan belajar


karantina adalah sistem pembayaran tunai. Modal ini memerlukan modal
di tahun pertama untuk membeli segala keperluan penunjang.

Anda mungkin juga menyukai