Anda di halaman 1dari 78

DETEKSI DINI

TUMBUH KEMBANG
ANAK
Kurun waktu masa Anak
DDTK :

Adalah kegiatan/pemeriksaan untuk


menemukan penyimpangan tumbuh
kembang secara dini agar lebih mudah
diintervensi

Bila penyimpangan terlambat dideteksi


lebih sulit diintervensi dan akan
berpengaruh pada tumbuh kembang
anak
Ada 3 Jenis DDTK

Penyimpangan -Status Gizi


Pertumbuhan -Makro/mikrosefali

Penyimpangan -Gang Perkembangan


Perkembangan -Gang Daya Lihat
-Gang Daya Dengar
Penyimpangan -MME
Mental Emosional -Autisme
-GPPH
Umur Jenis deteksi yang harus dilakukan
BB/TB LK KPSP TDL TDD KMME CHAT GPPH
0 bln V V
3 bln V V V V
6 bln V V V V
9 bln V V V V
12 bln V V V V
15 bln V V
18 bln V V V V V
21 bln V V V
2 th V V V V V
2 th V V V V
3 th V V V V V V V V
3 th V V V V V V
4 th V V V V V V V
4 th V V V V V V
5 th V V V V V V V
5 th V V V V V V
6 th V V V V V V V
Deteksi Dini
Penyimpangan
Pertumbuhan
Pelaksana dan Alat yang digunakan

Tingkat Pelayanan Pelaksana Alat yang digunakan

1. Keluarga dan Orang tua KMS


masyarakat Kader Kesehatan Timbangan dacin
Petugas PADU, BKB,
TPA dan guru TK

2. Puskesmas Dokter, bidan, Tabel BB/TB, Grafik


perawat, ahli gizi dan LKA, timbangan, alat
petugas lainnya ukur tinggi badan dan
pita pengukur lingkar
kepala
PEMANTAUAN PERTUMBUHAN DI POSYANDU

1. DATANG KE 2. DIDAFTAR 3. DITIMBANG 4. BB ANAK DICATAT


POSYANDU & DI PLOT KE KMS

KONSELING
PELAYANAN GIZI N = NAIK
DAN KESEHATAN
6.

DASAR 5. DINILAI STATUS


T = TIDAK PERTUMBUHAN
NAIK BERDASARKAN
KURVA BB ANAK
TIDAK
GIZI
BURUK KONFIRMASI BGM, PERTAMA
DITIMBANG

DIRUJUK GIZI BURUK


HAL-HAL PENTING
DALAM PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

1. CARA memasang timbangan (dacin) dan cara


menimbang berat badan (BB)

2. CARA mengukur tinggi badan (TB) dan


lingkar kepala (LK)

3. CARA menghitung umur (U)

4. CARA menandai BB, TB, LK


dan menarik garis pertumbuhan dalam grafik
BB, TB, LK

5. CARA menilai status pertumbuhan anak


CARA MENIMBANG ANAK YANG BENAR
1. Pilih Pelana rumah
atau dahan peng-
gantung yang kuat

2. Tali penggantung
dacin yang kuat

3. Gantungkan dacin dengan


posisi batang dacin sejajar
dengan mata penimbang
4. Sarung atau celana
timbang tempat 5. Bandul geser
anak diletakkan di angka NOL
6. Bandul penyeimbang
dapat berupa kantong/
plastik berisi kerikil
atau pasir

CARA MEMASANG DACIN YANG BENAR


13

7. Posisi kedua paku


timbangan harus
lurus
14 MEMASANG DACIN YANG SALAH

Batang dacin tidak


datar (seimbang)

Bandul penyeimbang
tidak dipasang

Sarung timbang
sudah dipasang
PENGGUNAAN BATHROOM SCALE
(TIMBANGAN INJAK ORANG DEWASA)

TIDAK DIANJURKAN,
SKALA KASAR (1 KG ), PER (PEGAS) MENJADI LEMAH
SETELAH DIPAKAI BEBERAPA KALI
BERAT BADAN NAIK, SESUAI GRAFIK, BERARTI PERTUMBUHAN NORMAL,

PERTUMBUHAN NORMAL,
PERTUMBUHAN TERGANGGU
Berat Badan TIDAK NAIK ( T )

3 4 5
3. Garis pertumbuhan menurun, atau lebih rendah dari bulan lalu
4. Garis pertumbuhan mendatar, atau sama dengan bulan lalu
5. Garis pertumbuhan naik, tetapi pindah ke pita warna di
bawahnya
PERTUMBUHAN TERGANGGU,
BERAT BADAN DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)
Berat badan di bawah garis merah (BGM)

a.Anak MENJADI BGM Anak PERTAMA KALI Anak BGM yang tumbuh
b. BGM yang T ditimbang dan BGM NORMAL, karena anak
*) Harus dirujuk ke *) Harus dirujuk ke Pus- tersebut memiliki tinggi
Puskesmas/RS untuk kesmas utk konfirma- badan yang PENDEK
diperiksa dan mempe- si apakah anak GIZI *) Tidak perlu dirujuk
roleh perawatan BURUK atau TIDAK ke Puskesmas
Warna-warna dalam grafik KMS
TIDAK BISA menentukan STATUS GIZI
STATUS GIZI ditentukan dengan melihat TABEL
BB / TB
Yaitu : bandingkan berat badan sekarang dengan
berat badan seharusnya berdasarkan tinggi
badan saat ini (tabel BB / TB)
Berat badan di bawah garis merah (BGM )
belum tentu gizi buruk,
Berat badan di pita kuning belum tentu gizi
kurang
Pengukuran BB terhadapTB (BB/TB)

Tujuan :
Menentukan status gizi anak :
Normal, Kurus, Kurus sekali,Gemuk

Jadwal :
Sesuai jadwal DDTK balita
Pengukuran Berat Badan (BB) :
- Timbangan bayi
- Timbangan injak

Pengukuran Panjang Badan (PB) atau


Tinggi Badan (TB) :
- Posisi berbaring
- Posisi berdiri

Tabel BB/TB
Interpretasi :
Gizi Baik : -2 SD s/d +2 SD
Gizi Kurang : < -2 SD s/d -3 SD
Gizi Buruk : < -3 SD
Gizi Lebih : >+ 2 SD

Intervensi :
MTBS
Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk
Cara mengukur tinggi badan (TB)
Grafik BB dan TB untuk MENILAI PERTUMBUHAN
Tabel Berat Badan (BB) terhadap Tinggi Badan (TB)
Untuk MENILAI STATUS GIZI
Pengukuran Lingkaran Kepala Anak (LKA)

Tujuan :

Mengetahui Lingkaran Kepala Anak dalam


batas normal atau di luar batas normal

Jadwal :
Bayi (0-1 tahun) : Tiap 3 bulan
Anak (1-6 tahun) : Tiap 6 bulan
Interpretasi :

Di dalam jalur hijau : LKA Normal


Di luar jalur hijau : LKA Tidak Normal
(makrosefal dan mikrosefal)

Intervensi :
Bila Tidak Normal segera rujuk ke Rumah
Sakit
Pengukuran lingkar kepala
Pertumbuhan LK
Pertumbuhan LK ABNORMAL
NORMAL
Deteksi Dini
Penyimpangan
Perkembangan
Deteksi Dini Penyimpangan
Perkembangan

Harus dilakukan dengan teratur, supaya


penyimpangan diketahui dini dan intervensi
cepat dilakukan sehingga tidak mengganggu
perkembangan selanjutnya.

Dilakukan di tingkat Pelayanan Kesehatan


Dasar
Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan
(KPSP)
KPSP
KPSP adalah daftar 9-10 pertanyaan singkat pada
orang-tua mengenai kemampuan yang telah
dicapai oleh anak umur 0-5 tahun, untuk
mengetahui perkembangan anak sesuai atau ada
penyimpangan.
Alat :
1. Lembar KPSP
2. Kertas, pensil, bola karet/ plastik seukuran bola
tenis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm
sebanyak 8 buah, benda-benda kecil seperti
kismis/potongan biskuit berukuran 0,5-1 cm
Tujuan :
Mengetahui secara dini adanya penyimpangan
perkembangan anak di tingkat petugas

Jadwal :
Anak 0-2 tahun : Tiap 3 (tiga) bulan
Anak 2-6 tahun : Tiap 6 (enam) bulan
Cara menggunakan KPSP

- Anak harus dibawa


- Tentukan umur anak
Kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan
Umur 3 bulan 16 hari = 4 bulan
Umur 3 bulan 15 hari = 3 bulan
- Pilih KPSP sesuai umur anak
Menghitung umur pasien
Tgl pemeriksaan : 22 Febr 2008
Tgl lahir pasien : 10 Jan 2005

Umur pasien :
2008 2 22
2005 1 10
3 1 12 umur 3 th 1 bl 12 hr
= 3 th 1 bl
= 37 bl
Tgl pemeriksaan : 22 Febr 2008
Tgl lahir pasien : 30 Juni 2006

Umur pasien :
2008 2 22
2005 6 30
2 7 22 umur 2 th 7 bl 22 hr
= 2 th 8 bl
= 32 bulan
Jenis pertanyaan :
Cukup dijawab oleh ibu/pengasuh
Perintah untuk melaksanakan tugas sesuai
tertulis pada KPSP

Orang tua tidak ragu-ragu atau takut menjawab


Tanyakan daftar pertanyaan tersebut secara
berurutan satu persatu
Catat jawaban orang tua dan hasil pengamatan,
dengan jawaban Ya/Tidak
Teliti bahwa semua pertanyaan telah dijawab
Interpretasi :

Jawaban Ya, bila orang tua menjawab : anak


bisa atau pernah atau sering atau
kadang-kadang.
Hitung jumlah jawaban Ya
Bila Ya berjumlah
9-10 perkembangan anak sesuai tahap
perkembangannya (S)
7-8 meragukan (M)
6 kemungkinan ada penyimpangan (P)
Untuk jawaban Tidak

Dirinci jumlah jawaban Tidak menurut jenis


kelambatan
(Gerak kasar, gerak halus, bicara & bahasa,
sosialisasi & kemandirian)
Intervensi :
Hasil catatan (S), lakukan :

Beri pujian pada ibu


Teruskan pola asuh
Lakukan stimulasi setiap saat sesuai umur &
kesiapan anak
Ikutkan anak di Posyandu, BKB, PAUD,
Kelompok bermain, TK
Skrining rutin dg KPSP sesuai jadwal
Hasil catatan (M), lakukan :

Beri dukungan ibu


Ajarkan ibu cara stimulasi sesuai kelompok
umur
Cari kemungkinan penyakit yang menyebabkan
penyimpangan perkembangan
Ulangi setelah 2 minggu kemudian dengan
daftar KPSP yang sesuai dengan umur anak
Jika hasil KPSP ulangan Ya tetap 7 atau 8,
maka kemungkinan ada penyimpangan (P)
Hasil catatan (P) :

Segera rujuk ke Rumah Sakit dengan


menulis jenis dan jumlah penyimpangan
perkembangan
(Gerak kasar, Gerak halus, Bicara & bahasa,
Sosialisasi & kemendirian)
Tes Daya Lihat
(TDL)
Tes Daya Lihat (TDL)

Tujuan :
Deteksi dini kelainan daya lihat agar segera
ditindaklanjuti, kesempatan memperoleh
ketajaman daya lihat lebih besar

Jadwal :
umur 36-72 bulan : tiap 6 bulan.
Alat dan Sarana

1. Ruangan bersih, tenang, penyinaran baik


2. Dua buah kursi
3. Poster huruf E, digantung
4. Kartu E, dipegang anak
5. Alat penunjuk
Cara (peragakan)

Interpretasi
Bila tdk dapat mencocokkan kartu E yg
dipegang dg arah E pada baris ketiga pada
poster huruf E gangguan daya lihat

Intervensi
Pemeriksaan ulang, bila hasil tetap Rujuk ke
RS dg menyebutkan mata yg mengalami
gangguan (kanan, kiri, keduanya)
Tes Daya Dengar
(TDD)
Tes Daya Dengan (TDD)

Tujuan :
Menemukan gangguan pendengaran sejak dini
agar ditindaklanjuti, utk meningkatkan
kemampuan daya dengar & bicara anak

Jadwal :
Umur < 12 bulan : setiap 3 bulan
Umur 12 bulan : setiap 6 bulan
Alat :

- Instrumen TDD menurut umur anak


- Gambar binatang
- Mainan
Cara :
1. Jelaskan kepada orang tua:
Bahwa tujuan tes ini untuk mengetahui
secara dini apakah bayi/anaknya ada
gangguan pendengaran atau tidak.
Tidak usah ragu-ragu atau takut
menjawab, karena tidak untuk
menyalahkan orang tua
2. Tanyakan tanggal lahir, hitung umur anak.
3. Pilih daftar pertanyaan yang sesuai dengan
umur anak.
TDD pada umur < 24 bulan:

Semua pertanyaan harus dijawab oleh


orangtua/pengasuh.
Bacakan kepada orangtua/pengasuh
pertanyaan dengan lambat, jelas dan
nyaring, satu persatu.
Tunggu jawaban dari orang
tua/pengasuh
Jawaban Ya jika :
Menurut orangtua, anak dapat
melakukanya dalam satu bulan
terakhir.

Jawaban Tidak jika:


Menurut orangtua anak tidak pernah,
tidak tahu atau tak dapat
melakukanya dalam satu bulan
terakhir.
TDD pada umur >24 bulan:

Berupa perintah melalui orangtua/pengasuh


untuk dilakukan oleh anak.
Amati kemampuan anak dalam melakukan
perintah orangtua/pengasuh.
Jawaban Ya jika:
Anak dapat melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
Jawaban Tidak jika:
Anak tidak dapat/tidak mau melakukan perintah
orangtua/pengasuh.
Interpretasi :
1. Bila ada satu atau lebih jawaban Tidak,
kemungkinan anak mengalami gangguan
pendengaran.
2. Catat dalam Kartu Data Tumbuh Kembang
Anak jumlah ketidakmampuan anak.

Intervensi :
Tindak lanjut sesuai dengan buku pedoman
yang ada.
Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi
Deteksi Dini
Penyimpangan
Mental Emosional
Deteksi Dini
Penyimpangan Mental Emosional

Kegiatan/pemeriksaan untuk menemukan


secara dini adanya masalah mental emosional
agar lebih mudah diintervensi.

Bila terlambat diketahui, maka akan lebih sulit


diintervensi dan akan berpengaruh pada
tumbuh kembang anak.
Alat :
1. Kuesioner Masalah Mental Emosional
(KMME) bagi anak umur 36-72 bulan
2. Ceklis Autis anak prasekolah(Checklist
for autism in toddlers/CHAT) bagi anak
umur 18-36 bulan
3. Formulir Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH)
menggunakan Abreviated Conner Rating
Scale bagi anak umur 36 bulan keatas.
Deteksi Dini Masalah Mental Emosional
Tujuan :
Mendeteksi secara dini penyimpangan/
masalah mental emosional pada anak
prasekolah

Jadwal :
Umur 36-72 bulan : setiap 6 bulan

Alat :
Kuesioner Masalah Mental Emosional (KMME)
Cara :

1. Tanyakan satu persatu dengan lambat,


jelas dan nyaring perilaku yang tertulis
pada daftar perilaku anak kepada
orangtua/pengasuh.

2. Catat jawaban Ya.

3. Hitung jumlah jawaban Ya.


Interpretasi :
Bila ada jawaban Ya
kemungkinan anak mengalami masalah mental
emosional.
Intervensi :
1. Bila jawaban Ya hanya 1 :
Lakukan konseling pada orang tua
menggunakan Buku Pedoman Pola Asuh
yang mendukung perkembangan anak.
Evaluasi setelah 3 bulan, bila tidak ada
perubahan rujuk ke Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas tumbuh kembang
anak/kesehatan jiwa.
2. Bila jawaban Ya 2 atau lebih
rujuk anak ke Rumah Sakit.

Surat rujuk harus disertai informasi


mengenai jumlah dan masalah mental
emosional yang ditemukan.
Kuesioner untuk Deteksi dini masalah
mental emosional
Ceklis Deteksi Dini Autis (CHAT)
Tujuan :
Deteksi dini autis pada umur 18-36 bulan.
Jadwal :
1. Bila ada keluhan dari orang tua/pengasuh
2. Ada kecurigaan dari petugas/masyarakat
karena adanya 1 (satu) atau lebih keadaan
di bawah ini :
1. Keterlambatan bicara.
2. Gangguan komunikasi/ interaksi sosial.
3. Perilaku yang berulang-ulang.
Alat :
CHAT (Checklist for Autism in Toddlers)

Cara melakukan:
1. Ceklis CHAT ini ada 2 jenis:
9 pertanyaan untuk ibu/pengasuh
5 perintah bagi anak
2. Catat jawaban & hasil pengamatan : Ya
atau Tidak
3. Teliti kembali
Interpretasi :

1. Risiko tinggi menderita Autis


2. Resiko rendah menderita Autis
3. Kemungkinan ggn perkembangan lain
4. Normal
Intervensi :

Autis rujuk ke RS yang memiliki


fasilitas kesh. jiwa/tumbuh kembang
Deteksi Dini Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas
(GPPH)
Tujuan :
Deteksi dini GPPH anak umur 36 bulan keatas

Jadwal :
atas indikasi/bila ada keluhan atau kecurigaan
pada keadaan :
- Anak tidak bisa duduk tenang
- Anak selalu bergerak tanpa tujuan & tidak
mengenal lelah
- Perubahan suasana hati yg mendadak/impulsif
Alat :
Formulir deteksi dini GPPH : 10 pertanyaan

Cara :

Interpretasi :
Nilai total 13 anak kemungkinan dg GPPH

Intervensi :
- Kemungkinan GPPH Rujuk ke RS
- Nilai < 13 tetapi Ragu-ragu Periksa ulang
1 bulan kemudian
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai