RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL 030/A.6/SPO/RSIF/XI/2017 0 2/3 2. Rincian Tugas a. Persiapan: - Menanyakan pada klien/pasien apakah klien/pasien mau atau sudah membuka status HIV&AIDS-nya kepada pasangan. - Bila belum mau membuka status kepada pasangan ,maka konseling pada klien/pasien secara berkelanjutan untuk tetap mendorong pada pembukaan statuskepada pasangandan menjaga perilaku berisiko.Konseling pre tes pasangan ditunda, hanya member informasi umum dan kepentingan dukungan dari pasangan dan pembukaan statuskepada pasangan. - Bila bersedia statusnya dibuka, maka dilakukan konseling pasangan. - Bila klien sudah membuka statusnya kepada pasangannya,maka dilanjutkan konseling pasangan untuk konseling pre tes pasangan. b. Pelaksanaan : - Bila klien/pasien belum membuka statusnya dan bersedia, maka dilakukan konseling pasangan untuk membuka status dulu dengan cek lis sebagai berikut: 1) Menanyakan tujuan kedatangan pasangan, apakah sudah memahami maksudnya. 2) Menginformasikan tentang VCT, administrasi dan biuaya 3) Menekankan Konfidensialitas. 4) Menawarkan kepada klien/pasien apakah lebih nyaman bila pasangan sendiri atau berdu. 5) Menyakan aapakah pernahmengetahui problem kesehatan pasangan. 6) Menjaga relasi mereka selama ini 7) Mempertimbangkan: Bila memungkinkan ,maka dapat dilakukan pembukaan status klien/pasien .Bila dipertimbangkan akan potensial berisiko ,maka maka pembukaan status ditunda,dan hanya membicarakan tentang pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental secara umum.
Page 2 of 3 KONSELING PASANGAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL 030/A.6/SPO/RSIF/XI/2017 0 3/3 - Bila dilakukan pembukaan status: 1) Mengatakan dengan nada biasa bahwa pasangannya HIV&AIDS reaktif. 2) Diam dan mengamati reaksi yang bersangkutan 3) Menjelaskan arti HIV&AIDS reaktif 4) Memberi dukungan bila tampak ada reaksi emosi (juga kepada keduanya bila dilakukan konseling berdua) 5) Mengevaluasi tentang kemungkinan tindak kekerasan 6) Setelah tenang , menanyakan tentang pengertian penyakit HIV&AIDS yang diketahuinya 7) Memberi informasi tentang HIV&AIDS ,perlunya peran dan dukungan pasangan ,perawatan berkelanjutan,lenularan (ESSE) ,jalan masuk virus,perjalanaqn penyakit, waktu timbul antibody (Window Periode),macam-macam dan jenis tes dan arti tes,pencegahan,pengobatan dan dukungan. 8) Mempasi litesi untuk tes darahnya. Bila klien/pasien sudah membuka statusnya kepada pasangannya, maka dilanjitkan konseling pasangan untuk pre tes dengan prosklien/pasien edur seperti konseling pre tes. Menawarkan untuk memilih: konseling pada pasangan sendiri tanpa klie/pasien atau langsung berdua. Bila klien/pasien dan pasangan memilih konseling dilakukan sendiri pada pasangan,lakukan konseling pada pasangan sendiri tanpa ditemani klien/pasien. Setelah konseling menawarkan untuk dilakukan konseling berdua.