NEURO-BEHAVIOUR
TRAMMED
TUMBUH-KEMBANG ANAK
UNJANI
2008
PELATIHAN PRAKTIS
PENILAIAN PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN
I. PENDAHULUAN
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu
tumbuh dan berkembang sejak saat konsepsi sampai
berakhirnya masa remaja. Pertumbuhan ialah bertambahnya
ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler berarti
bertambahnya ukuran fisis dan struktur tubuh dalam arti
sebagian atau keselurohan. Jadi bersifat kuantitas, sehingga
dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan
satuan panjang atau satuan berat.1,2
Menurut data Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT 2001)
menunjukkan bahwa prevalensi perawakan pendek 34,3 % pada
balita dan 36% pada anak usia sekolah 5-9 tahun Sedangkan gizi
kurang/gizi buruk masih terdapat pada 31% Balita. Oleh karena
itu kegiatan deteksi pertumbuhan masih perlu terus
ditingkatkan.3
Deteksi pertumbuhan merupakan kegiatan rutin
pelayanan kesehatan baik di tingkat pelayanan kesehatan dasar/
Puskesmas maupun di tempat rujukan/Rumah Sakit, yang
dilakukan untuk memantau dan menentukan apakah
pertumbuhan seorang anak berjalan normal atau tidak, baik
dilihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan
menunjukkan pertumbuhan yang optimal, apabila diberikan
lingkungan fisiso-bio- psikososial yang adekuat. Deteksi
pertumbuhan dimulai dengan cara pengukuran dan
menggunakan kurva pertumbuhan yang baku (standard)
merupakan dasar utama yang harus dilakukan.4,5 Berbagai kurva
pertumbuhan yang dipakai sebagai standar untuk menilai
pertumbuhan, pada makalah ini akan dititik beratkan
menggunakan baku CDC 2000.
A. Ukuran Antropometrik 7
1. Berat badan
Berat badan merupakan ukuran antropometik yang
terpenting dipakai pada kesempatan pemeriksaan kesehatan
anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil
peningkatan/ penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh,
antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lainnya.
Berat badan dipakai sebagai indikator pada saat ini untuk
mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif
terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran obyektif dan dapat
diulangi dan dapat ditimbang dengan alat relatif murah.
Kerugian indikator berat badan ini tidak sensitif terhadap
proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.
3. Lingkaran kepala
Lingkaran kepala mencerminkan volume intrakaranial,
dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila otak tidak
tumbuh normal, maka kepala akan kecil, sehingga lingkar kepala
akan lebih kecil dari normal (mikrosefal) Sebaliknya kalau ada
penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus
akan meningkatkan volume kepala, sehingga lingkaran kepala
akan lebih besar dari normal (makrosefal).
5. Lipatan kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triceps dan subskapular
merupakan refeleksi tumbuh kembang jaringan lemak bawah
kulit, yang mencerminkan kecukupan energi. Dimanfaatkan
untuk menilai terdapatnya keadaan gizi lebih, khususnya pada
kasus obesitas.
B. Baku patokan
Beberapa baku antropometrik berat badan dan tinggi badan
yang dikenal saat ini adalah sebagai berikut
d. Baku NCHS
Baku NCHS pertama tahun 1977 disusun berdasarkan data
berat badan, tinggi badan pada populasi di Amerika sejak tahun
1860 yang dikumpulkan oleh National Health and Nutrition
Examination Survey (NHANES) secara berkala. Baku NCHS ini
dipakai oleh WHO.10
e. CDC 2000
Kurva CDC, dipublikasikan pada bulan Mei 2000, merupakan
perbaikan/revisi dari Kurva yng dibuat oleh National Center for
Health Statistics (NCHS) pada tahun 1977 dan terdapat tambahan
berupa Kurva Indeks Masa Tubuh terhadap umur. CDC
menganjurkan penggunaan kurva IMT/U untuk semua anak
berusia 2 sampai 20 tahun menggantikan kurva sebelumnya
(1977) berat terhadap umur.10
f. Baku WHO
WHO bekerjasama dengan United Nations Childrens Fund
sedang membuat references pertumbuhan internasional untuk
anak 0-5 tahun berdasarkan kriteria ASI eksklusif atau lebih
banyak menggunakan ASI dalam 4-6 bulan, tinggal di
lingkungan yang optimal (tanpa asap rokok, ketinggian < 1500
meter) dan mendapat pelayanan kesehatan yang optimal
(imunisasi, kunjungan rutin ke tempat pelayanan kesehatan).
Penelitian dilakukan di Brazil, Ghana, India, Jordania, Norwegia
dan Amerika Serikat). Baku ini ditargetkan akan selesai pada
tahun 2005.6
Kurva Klinik
Umur 0-36 bln: BB/U; TB/U; BB/TB; LK/U
Umur 2-20 th: BB/U; TB/U; IMT/U
V. TINDAK LANJUT
Sesuai dengan batasan deteksi pertumbuhan merupakan
suatu upaya dalam skrining untuk menentukan suatu
penyimpangan pertumbuhan, apabila hasil skrining tersebut
menunjukkan adanya masalah pertumbuhan maka harus
dilakukan tindak lanjut untuk menentukan diagnosis dan terapi.
Kegiatan ini memerlukan pengamatan yang lebih teliti mulai
dari anamnesis, pemeriksaan fisis dan pemeriksaan penunjang.
Di negara berkembang, gangguan pertumbuhan sebagian besar
oleh karena faktor gizi. Secara garis besar hal-hal yang dapat
mengganggu pertumbuhan adalah seperti dalam tabel di bawah
ini2.
Tabel 3 . Faktor-raktor yang mempengarohi pertumbuhan
dan perkembangan
I. Faktor dalam (internal) II. Faktor
1. Perbedaan eksternal/ lingkungan
ras/etnik atau 1. Faktor Pranatal
bangsa Gizi, mekanis, toksin/ zat kimia,
2. Keluarga endokrin, radiasi, infeksi,
3. Umur kelaianan imunologi, anoksia
4. Jenis kelamin embrio, psikologi ibu
5. Kelainan genetik 2. Faktor Persalinan
6. Kelainan 3. Pasca natal
kromosom Gizi, penyakit kronis/kelainan
kongenital, lingkungan fisis dan
kimia, psikologis, endokrin, sosi-
ekonomi, lingkungan pengasuh-
an, stimulasi, obat-obatan.
VI. UPAYA KELUARGA DAN MASYARAKAT UNTUK
MENINGKATKAN KELANGSUNGAN HIDUP,
PERTUMBUAHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
VII. KESIMPULAN
Deteksi pertumbuhan merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh masyarakat melalui Posyandu, maupun
dilakukan oleh petugas kesehatan di semua tingkat pelayanan
kesehatan. Tujuan dilakukan deteksi pertumbuhan agar setiap
anak pertumbuhannnya selalu optimal dan sebagai alat skrining
untuk menemukan sejak awal penyimpangan pertumbuhan
yang terjadi. Alat yang digunakan di tempat pelayanan
kesehatan harus lebih sensitif dibandingkan yang ada di
Posyandu. Sebagai tenaga kesehatan (dokter/bidan, dll) apabila
menemukan penyimpangan tentunya harus ditindaklanjuti
dengan upaya diagnostik agar anak memperoleh terapi yang
tepat.
Upaya pencegahan seperti yang dianjurkan oleh WHO dapat
diterapkan pada kegiatan sehari-hari karena upaya tersebut telah
terbukti berdasarkan berbagai penelitian untuk menjaga agar
pertumbuhan anak selalu baik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Watson EH, Lowrey GH. Growth and Development of
Children 4 ed. 1962. Year book medical publisher.
2. Tanuwidjaja S. Konsep umum tumbuh dan kembang.
Dalam: Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno
H, Ranuh IGD, penyunting. Tumbuh kembang anak dan
remaja 2002:1-12.
3. Survei Kesehatan Rumah Tangga 2001
4. Narendra MB, Soeparto H, Isa S, Kusandrini. Deteksi dini
dan tindak lanjut penyimpangan tumbuh kembang anak.
Dalam: Standar peyimpangan dan tindak lanjut tumbuh
kembang saat konsepsi sampai remaja 2004.
5. WHO 1978. A growth chart for international use in
maternal and child health care: guidelines for primary
health care personnel. Geneva: World Health
Organization.
6. A collaborative statement from Dietetians of Canada,
Canadian Paeditric Society, The Collage of Famili
Physicians of Canada and Community Health Nurses
Association of Canada. The use of growth charts for
assessing and monitoring growth in Canadian infants and
children. Can J Diet Prac Res 2004:65:22-32.
7. Suyitno H, Narendra BM. Pertumbuhan fisis anak. Dalam:
Narendra MB, Sularyo TS, Soetjiningsih, Suyitno H, Ranuh
IGD, penyunting. Tumbuh kembang anak dan remaja
2002:51-62.
8. Soetjiningsih. Penilaian pertumbuhan fisis anak. Dalam:
IG N Gde Ranuh, penyunting. Tumbuh Kembang Anak
1995:37-54.
9. Needelman RD. Assessment of growth. Dalam: Behrman
RE, Kleigman RM, dan Jenson HB, penyunting. Nelson
Textbook of Pediatrics, 2000. Philadelphia: W.B Saunders.
10. Maternal and Child Health Bureau (MCHB) Training
Module. Growth Chart Training
11. WHO 2004. Family and community practices that promote
child survival, growth and development. Geneva World
Health Organization.
DENVER II
A. Pendahuluan
Perkembangan anak menggambarkan peningkatan
kematangan fungsi individu, dan merupakan indikator penting
dalam menilai kualitas hidup anak. Oleh karena itu
perkembangan anak harus dipantau secara berkala. Bayi atau
anak dengan risiko tinggi terjadinya penyimpangan
perkembangan perlu mendapat prioritas, antara lain bayi
prematur, berat lahir rendah, riwayat asfiksia,
hiperbilirubinemia, infeksi intrapartum, ibu diabetes melitus,
gemeli, dll. Untuk dokter anak, minimal harus menguasai
skrining perkembangan dengan metode Denver II.
Denver II merupakan salah satu alat skrining
perkembangan, membantu tenaga kesehatan/ dokter untuk
mengetahui sedini mungkin penyimpangan perkembangan
yang terjadi pada anak sejak lahir sampai berumur 6 tahun.
Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan skrining perkembangan dengan
cara Denver II
Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan pelatihan ini, peserta diharapkan
memiliki kemampuan dan ketrampilan berikut ini:
1. Menjelaskan pengertian skrining perkembangan
2. Mendemonstrasikan menyiapkan skrining perkembangan
3. Mendemonstrasikan langkah-langkah tes perkembangan
secara berurutan dan tepat.
4. Dapat menginterprestasikan hasil tes perkembangan
5. Membuat kesimpulan hasil tes perkembangan
6. Menjelaskan tindak lanjut pada anak dengan masalah
perkembangan
B. Langkah Persiapan
1. Tempat
Usahakan test perkembangan dilakukan pada tempat yang
tenang/ tidak bising, dan bersih. Sediakan meja tulis dengan
kursinya dan matras.
2 . Perlengkapan Test:
Gulungan benang
wool berwarna merah (dg
diameter 10 cm)
Kismis
Kerincingan dengan
gagang yang kecil
10 buah kubus
berwarna dg ukuran 2,5 cm x
2,5 cm
Botol kaca kecil
dengan diamater lubang 1,5
cm
Bel kecil
Bola tenis
Pinsil merah
Boneka kecil dengan
botol susu
Cangkir plastik
dengan gagang/ pegangan
Kertas kosong
3. Formulir Denver II
Deteksi dini penyimpangan perkembangan anak umur < 6 th,
berisi 125 gugus tugas yang disusun dalam formulir menjadi 4
sektor untuk menjaring fungsi berikut :
1. Personal social (Personal Sosial)
Penyesuaian diri dengan masyarakat dan perhatian
terhadap kebutuhan perorangan
2. Fine motor adaptive (Adaptif-Motorik halus)
Koordinasi mata tangan, memainkan, menggunakan
benda-benda kecil
3. Language (Bahasa)
Mendengar, mengerti dan menggunakan bahasa.
4. Gross motor (Motorik kasar)
Duduk, jalan, melompat dan gerakan umum otot besar
6 9 12 15
C. Langkah Pelaksanaan
1. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah
2. Jelaskan kepada orang tua/ pengsuh tujuan dilakukan tes
perkembangan, jelaskan bahwa tes ini bukan untuk
mengetahui IQ anak.
3. Buat komunikasi yang baik dengan anak.
4. Hitung umur anak dan buat garis umur
- Instruksi umum: catat nama anak, tanggal lahir, dan
tanggal pemeriksaan pada formulir.
- Umur anak dihitung dengan cara tanggal pemeriksaan
dikurangi tanggal lahir.
(1 thn = 12 bulan; 1 bulan = 30 hari; 1 minggu = 7 hari)
..14
...02.2.41
Tgl pemeriksaan (11/3-03) 03.3.11
Tgl lahir (20/7-02). ..-02....-7-20
Umur anak ..0.7.....21
2. Normal
Bila seorang anak gagal atau menolak melakukan tugas
perkembangan disebelah kanan garis umur dikatagorikan
sebagai normal.
garis umur garis umur
F R
Demikian juga bila anak lulus (P), gagal (F) atau menolak
(R) pada tugas perkembangan dimana garis umur terletak
antara persentil 25 dan 75, maka dikatagorikan sebagai
normal.
3. Caution/ peringatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) tugas
perkembangan, dimana garis umur terletak pada atau antara
persentil 75 dan 90.
F C R C R C F C
P
4. Delayed/keterlambatan
Bila seorang anak gagal (F) atau menolak (R) melakukan
ujicoba yang terletak lengkap disebelah kiri garis umur.
garis umur garis umur
F R
NO NO
Normal
Bila tidak ada keterlambatan dan atau paling banyak
satu caution.
Lakukan ulangan pada kontrol berikutnya.
Suspect/ Suspek
Bila didapatkan > 2 caution dan/atau > 1 keterlambatan.
Lakukan uji ulang dalam 1-2 minggu untuk
menghilangkan faktor sesaat seperti rasa takut, keadaan
sakit atau kelelahan
Untestable/ Tidak dapat diuji
Bila ada skor menolak pada > 1 uji coba terletak
disebelah kiri garis umur atau menolak pada > 1 uji coba
yang ditembus garis umur pada daerah 75-90%
Lakukan uji ulang dalam 1 -2 minggu.
E. Tindak Lanjut
SKRINING PERKEMBANGAN
Monitoring perkembangan
INTERVENSI DINI
secara rutin
F. Penutup
- Beri pujian kepada orang tua/pengasuh atas tindakannya
membawa anak untuk dilakukan tes perkembangan.
- Beri penjelasan mengenai hasil tes perkembangan, kapan
harus kembali, anjuran di rumah dan apabila ada anjuran
tindak lanjut.
- Ucapkan terima kasih atas kunjungannya.
1. Persiapan tempat
2. Persiapan alat
3. Persiapan formulir
LANGKAH PELAKSANAAN
4. Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah
A. PERSONAL SOSIAL.
Wash and Dry Hands/ Cuci dan mengeringkan tangan (R) "
Tanyakan kepada orang tua, apakah anak dapat mencuci dan
mengeringkan tangan tanpa bantuan kecuali mendekatkan
wadah cuci tangan padanya.
Tandai "P" jika orang tua melaporkan anak dapat mengerjakan
semuanya dengan menggunakan sabun membilasnya lalu
mengeringkan tangannya dengan baik.
Scribbles/ Mencoret-coret
Letakkan selembar kertas dan pensil di atas meja di depan anak
tersebut. Pemeriksa dapat menempatkan pensil tersebut agar
dipegang olehnya dan mengupayakan untuk mencoret-coret
kertas. Tapi tak memperlihatkan bagaimana cara mencoret-
coretnya (perhatikan dengan hati- hati serta siap-siap mencegah
anak tersebut agar tidak memasukkan pensil ke dalam mulut
atau ke matanya).
Tandai "P" jika anak tersebut dengan sengaja mencoret-coret
pada kertas tersebut. Dikatakan gagal (fail) jika tanda yang
dibuat kebetulan atau dengan cara menusuk- nusuk dengan
pensil.
.
Dump Raisin, Demonstrated/ Ambil manik-manik
ditunjukkan
Perlihatkan 2-3 kali caranya mengeluarkan manik-manik dari
botol. Kemudian minta anak tersebut untuk mengeluarkannya
sendiri ("tidak menggunakan kata-kata mengeluarkan").
Tandai "P" jika anak tersebut mengeluarkan manik-manik dari
botol atau mengkorek-korek manik-manik yang dekat lubang
botol lalu mengeluarkannya. Dikatakan gagal jika anak tersebut
mengeluarkannya dengan menggunakan satu jarinya.
PASS FAIL
PASS FAIL
14 Copy + /Mencontoh +
Berilah si anak sebuah pensil dan secarik kertas. Perlihatkan
kepadanya garis silang dibelakang formulir test. Tanpa
menyebutkannya atau memindahkan jari pemeriksa atau pensil
untuk menunjukkan bagaimana cara menggambarnya,
ceritakanlah kepada anak "untuk mencontoh gambar ". Tiga
percobaan bisa diberikan.
Lulus jika si anak menggambar 2 garis yang memotong sedikit
mendekati titik tengah. Garis- garis itu tak perlu merupakan
tepat garis lurus, namun garis-garis potongnya perlu ditarik
menggunakan hanya 2 goresan saja.
C.BAHASA
"Ooo"/,'Aah" (R)
Dengarkan si anak apakah membuat bunyi-bunyi vokal, seperti
"000" atau "aah". Jika bunyi- bunyi ini tidak terdengar, tanyakan
orang tuanya apakah anak telah membuat bunyi-bunyi ini. Lulus
jika pemeriksa mendengar bunyi-bunyi vokal, atau jika orang
tuanya melaporkan bahwa si anak melakukan ini.
MOTORIK KASAR
Runs/ Lari
Anjurkan anak untuk berlari, mungkin dengan melemparkan
bola untuk dikejarnya.
Lulus jika anak dapat berlari (bukan berjalan cepat) dengan
lancar tanpa jatuh atau terhuyung-huyung.
PEMERIKSA: NAMA:
DENVER II TANGGAL : TANGGAL LAHIR:
No. MR :
Bulan Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 21/2 3 31/2 4 41/2 5 51/2 6
(R) Menyiapkan/makan sendiri
yg ditunjuk
13 Memilah garis yg lebih panjang
(R) Memakai baju
Membungkuk utk
Menoleh ke arah berdiri 1 2 3
suara Berdiri sendiri
Selalu patuh
MOTORIK KASAR
1. Coba anak tersenyum dengan tersenyum, berbicara atau melambaikan tangan kepadanya. Jangan
menyentuh anak.
2. Anak harus memandang tangan beberapa detik
3. Orang tua dapat menolong mengarahkan sikat gigi dan menaroh odol pada sikat
4. Anak tidak harus dapat menalikan sepatu, memasang benik/ruisleting dibelakang
5. Gerakan benang dengan perlahan lahan dalam satu busur dari satu sisi ke sisi lain + 20 cm di atas
muka anak
6. Lulus jika anak memegang icik-icik, waktu disentuhkannya pada punggung atau ujung jari jari
7. Lulus jika anak mencoba melihat kemana benang pergi. Barang dijatuhkan secepatnya dari pandangan
tanpa tangan pemeriksa bergerak
8. Anak harus memindahkan kubus dari satu tangan ke tangan lainnya tanpa bantuan tubuh, mulut atau
meja
9. Lulus bila anak mengambil menarik narik dengan ibu jari dan jari
10. Garis dapat bervariasi 300 atau kurang dari garis yang dibuat oleh pemeriksa
11. Genggamkan tangan dengan ibu jari menghadap keatas dan goyangkan ibu jari. Lulus bila anak
menirukan dan tidak menggerakkan jari selain ibu jari
12. Lulus bila ujung saling 13. Garis mana yang paling 14. Lulus asal garis 15. Biarkan anak meniru
bertemu, gagal bila gerakan teruspanjang ? menyilang jika tidak dapat
melingkar Putar kertas sampai terbalik demonstrasikan
(Lulus bila 3 dari 3 atau 5 dari
6
Waktu memberi tugas 12, 14 dan 15 jangan menyebut bentuknya. Jangan mendemonstrasikan 12 dan 14
16. Waktu memberi skor, sepasang ( 2 tangan, 2 kaki dll) dihitung sebagai satu bagian.
17. Taroh satu kubus di cangkir, kocok perlahan lahan dekat telinga anak. Ulangi untuk telinga lainnya.
18. Tunjuk masing masing gambar dan minta anak menyebutkan nama gambar tersebut. (Gagal bila hanya suara).
Bila 4 nama yang betul, minta anak menunjuk gambar dari nama yang disebut oleh pemeriksa.
19. Gerakan boneka, katakan kepada anak : Tunjukkan hidung, mata, telinga, mulut, tangan, kaki, perut rambut.
Lulus 6 dari 8
20. Gunakan gambar, tanyakan kepada anak : Mana yang terbang?..............................kucing?,.
bicara?. ...................mengonggong?.....................meringkik?................... Lulus 2 dari 5, 4 dari 5
21. Tanya kepada anak: Apa yang dilakukan kalau dingin?...................capai?....................lapar? Lulus 2 dari 3, 3 dari 3
22. Tanya kepada anak: Apa gunanya cangkir? Apa gunanya kursi? Apa gunanya pensil? Jawaban termasuk kata
kata gerakan.
23. Lulus bila anak menaroh dan mengatakan berapa kubus yang ada diatas kertas dengan benar (1.5)
24. Katakan kepada anak: Taroh kubus di atas meja, di bawah meja, di depan saya, di belakang saya. Lulus 4 dari 4
(Jangan membantu anak dengan menunjuk, menggerakan kepala atau mata)
25. Tanya kepada anak: Bola itu apa?............danau?...........meja?...........rumah?...........pisang?..........gordeng?......pagar?
atap?...........Lulus bila disebutkan kegunaannya, bentuk, dibuat dari apa, atau katagori umum (seperti
pisang adalah buah, bukan hanya kuning) Lulus 5 dari 8, 7 dari 8.
26. Tanya kepada anak: Jika kuda itu besar, tikus adalah? Jika api itu panas, es? Jika matahari bersinar
siang, bulan bersinar..? Lulus 2 dari 3.
27. Anak hanya boleh menggunakan dinding atau besi pegangan, tidak orang, tidak boleh merangkak
28. Anak harus melempar bola diatas bahu + 1 m (3 kaki) kearah pemeriksa.
29. Anak harus melompat melampaui lebarnya formulir + 22 cm (8 )
30. Suroh anak berjalan ke depan Tumit berjarak + 2 cm dari ibu jari kaki. Pemeriksa
dapat mendemonstrasikannya. Anak harus berjalan 4 langkah berturut turut.
31. Pada usia tahun ke dua, separoh anak normal tidak patuh.
Tanggal dan perilaku selama observasi (bagaimana perasaan anak waktu ditest, hubungan dengan si pemeriksa,
seberapa besar perhatiannya, perilaku verbal, rasa percaya diri dan sebagainy
352
62
PEMERIKSA: NAMA:
DENVER II TANGGAL : TANGGAL LAHIR:
No. MR :
Bulan Tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 21/2 3 31/2 4 41/2 5 51/2 6
(R) Menyiapkan/makan sendiri
yg ditunjuk
13 Memilah garis yg lebih panjang
(R) Memakai baju