Disusun Oleh:
NIM 22010117130126
Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
2020
BBDM Modul 6.2 Skenario 2
Seorang Ibu datang ke RS membawa anak perempuan usia 2 tahun dengan keluhan anak
belum bisa duduk dan belum bisa berbicara . Anak sering mengalami kesulitan buang air besar
sejak usia 1 bulan. Riwayat kuning saat lahir. Dari Pemeriksaan fisik didapatkan macroglosia,
kulit kering, suara serak, wajah sembab. BB 10 kg, TB 60 cm (HAZ : -7.97, WAZ -1.13).
Terminologi
Macroglosia : suatu keadaan lidah yang mempunyai ukuran lebih besar dari normal, dimamna
untuk menilai ukuran lidah, lidah harus dalam keaadaan istirahat. Untuk penyebab makroglosia
ini ada 2, yaitu true makroglosia (karena kongenital) dan acquired makroglosia (seperti
hipotiroidisme), tetapi ada juga yang pseudo makroglosia, yang mana karena kebiasaan
menjulurkan postur lidah. Keadaan makroglosia ini sering dijumpai pada anak dengan down
syndrome atau hipotiroid kongenital, dan pada pemeriksaan lidah juga dijumpai scallope tounge
HAZ dan WAZ : HAZ merupakan singkatan dari Height for Age Score yaitu skor tinggi badan
menurut umur. WAZ merupakan singkatan dari Weight for Age Score yaitu skor Berat Badan
menurut umur
Bone Age : Salah satu pemeriksaan untuk menentukan kedewasaan tulang atau usia tulang
seseorang. Dengan mengetahui usia tulang, maka akan diketaui ukuran tingkat kematangan
tulang seseorang, yaitu seberapa jauh orang tersebut mengalami peningkatan dalam
perkembangan tulangnya, biasanya untuk pemeriksaan ini bisa menggunakan algoritma penilaian
maturasi tulang, maupun radiografi pada tangan yg tidak dominan, dimana dibandingkan derajat
maturasi tulang yg disesuaikan dengan usia. untuk pemeriksaan ini biasanya digunakan dalam
penilaian maturasi pubertas, misalnya pada kasus pubertas prekoks, delayed puberty, dan
keterlambatan pertumbuhan konstitusional. Bone age ini berguna mendiagnosis penyakit yang
berkaitan dengan perkembangan dan pertumbuhan tinggi badan seorang anak. apabila beda 2
Rumusan masalah:
1. Apa hubungan anak sering mengalami sulit buang air besar dan memiliki riwayat
4. Apakah berat badan dan tinggi badan anak sudah sesuai dengan umur?
Hipotesis
1. Berdasarkan kasus ini melalui hasil pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan laboratorium,
kemungkinan anak tersebut mengalami hipotiroid. Pada keaadaan ini hormon tiroid yang
saluran penceraan pun melambat (berkaitan dengan laju peristalsis) yang kemudian dapat
sendiri ada yang fisiologis dan patologis. Terdapat pustaka yang menyebutkan bahwa
hormon tiroid diperlukan untuk mengkonversi karoten menjadi vitamin A. Pada keadaan
Pada anak yang mengalami hipotiroid terjadi gangguan transkripsi DNA, gangguan
indirek (larut dalam lemak) tidak di konjugasi menjadi bilirubin direk (larut dalam air)
sehingga terjadi penumpukan bilirubin indirek dalam tubuh sehingga terjadi jaundice
meningkatkan kejadian sumbatan pada sistem ekskresi hepar, dalam hal ini juga
seringkali disertai dengan adanya duktus biliaris yang lemah dan tidak berkontraksi
dengan normal.
d. Tiroksin dan triiodothyronine memiliki efek relaxing pada sfingter Oddi. Tidak adanya
tertunda.
2. Anak yang tidak optimal tumbuh dan berkembang biasanya didapatkan adanya kelainan
kelenjar tiroid pada bayi baru lahir dan jika tidak diobati dapat menyebabkan kelainan
seperti, duduk sendiri, berdiri, dan berjalan. Ini menunjukkan pentingnya hormon tiroid
untuk perkembangan otak. Ketidaknormalan hormon tiroid pada bayi dan masa awal
kehidupan bisa mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan retardasi mental, dapat
postutal tidak berkembang sehingga anak tidak dapat duduk dan berbicara.
3. Hasil Lab
Bone age sesuai newborn : maturasi tulang terlambat karena ukuran tulang seukuran
terjadinya peningkatan TSH dan penurunan free T4 permasalahan biasanya terjadi pada
glandula tiroid
4. Menurut WAZ, skor -1,13 termasuk kategori baik karena rentang z score didalam -2
sampai 2. Kalau HAZ, skor -7,97 termasuk kategori sangat pendek karena z score
dibawah -3. Menurut WHO untuk anak perempuan umur 2 tahun, BB 10kg berada
dibawah garis normal (normalnya 11-12kg), dan TB 60cm sangat jauh dibawah garis
normal (normalnya 85-87cm). Ini sesuai dengan ciri-ciri hipotiroid kongenital, yaitu anak
makroglosia. True makroglosia bisa didapat secara kongenital dan aqcuired. Yang secara
kongenital dapat disebabkan oleh hemangioma, limfangioma, down syndrome, dan
Menyocokkan dengan kasus anak ini terkena hipotiroid, maka dapat disimpulkan anak ini
pembengkakan lidah.
Suara serak dapat terjadi karena kemungkinan terdapat pembesaran kelenjat tiroid,
protin yang berkombinasi dengan polisakarida, asal hialuronat, dan asam kondroitin.
Pada hipotiroid, zat2 tersebut berakumulasi dan merangsang terjadinya retensi cairan dan
Selain itu, penurunan metabolisme pada ginjal juga mengakibatkan menurunan clearance
akibat penurunan clearance Natrium sehingga terlalu banyak cairan yang berada di dalam
tubuh. Peningkatan cairan ini juga mengakibatkan miksedema. Dapat diobati dengan
Peta Konsep
Makroglosia,kulit
perempuan 2th, Riwayat kuning
kering,suara TSH 50 IU/mL
belum bisa duduk sejak lahir,
serak,mata
& belum bisa kesulitan BAB FT4 0,89 pmol/L
sembab, BB
berbicara sejak usia 1 bulan
10kg,TB 60cm
etiologi dan
faktor resiko
patofisiologi
tatalaksana
dan
dan edukasi
patogenesis
Hipotiroid
kongenital
manifestasi
diagnosis klinis dan
banding pemeriksaan
fisik
pemeriksaan
penunjang
Sasaran Belajar
Pada sebagian besar kasus tidak diketahui penyebab hipotiroid kongenital (HK), terutama pada
jenis yang disgenesis. Ada beberapa hal yang diketahui dapat menyebabkan HK:
Genetik. Faktor genetic biasanya terjadi pada jenis dishormonogenesis yang diturunkan
Resistensi hormone tiroid atau TSH, dapat disebabkan oleh abnormalitas reseptor TSH
tiroglobulin
Faktor Resiko:
Secara umum hormon tiroid berfungsi merangsang konsumsi oksigen, sehingga efeknya
terutama sekunder oleh peningkatan konsumsi oksigen itu. T3 dan T4 masuk ke dalam sel dan
terikat pada reseptor terhadap hormon tiroid (TR). Kompleks hormon-reseptor kemudian
mengikat DNA melalui ikatan zinc finger dan meningkatkan atau kadang-kadang menurunkan
ekspresi berbagai macam gen yang menyandikan enzim yang mengatur fungsi sel. Jadi reseptor
hormon tiroid yang terdapat dalam nukleus sel merupakan anggota dari superfamili faktor
Terdapat dua macam gen TR pada manusia, yaitu gen reseptor α pada kromosom 17 dan gen
reseptor β pada kromosom 3. Masing-masing dapat membentuk dua macam mRNA. Jadi ada
TRα1 dan TRβ2, serta TRα1 dan TRβ2. TRβ2 hanya terdapat di otak, sedang yang lain tersebar
secara luas di seluruh tubuh. TRα2 berbeda dengan TR yang lain karena TRα2 ini tidak mengikat
T3 dan fungsinya belum jelas. TR mengikat DNA sebagai monomer, homodimer dan
heterodimer dengan reseptor nukleus yang lain, terutama dengan reseptor retinoid X.
T3 umumnya mempunyai efek 3 – 4 kali lebih kuat dan lebih cepat dibandingkan T4. Hal ini
disebabkan karena ikatan antara T3 dengan protein kurang kuat, sebaliknya ikatan dengan TR
T4 dan T3 meningkatkan konsumsi oksigen hampir semua jaringan yang secara metobolik aktif.
Beberapa pengecualian yaitu pada otak, testis, uterus, kelenjar limfe, limpa, dan hipofisis
anterior orang dewasa. T4 menekan konsumsi oksigen hipofisis anterior mungkin karena T4
Meningkatnya taraf metabolisme jaringan oleh suntikan T4 mempunyai masa laten beberapa
jam, dan efeknya dapat sampai 6 hari atau lebih. Beberapa efek kalorigenik hormon tiroid
disebabkan karena metabolisme asam lemak yang dimobilisasi oleh hormon tsb. Juga karena
Bila pada orang dewasa laju metabolisme naik karena T4 dan T3, ekskresi nitrogen naik. Ini
menunjukkan katabolisme protein atau lemak meningkat. Bila asupan makanan tidak naik, maka
protein dan lemak endogen akan dikatabolisme dan individu akan turun beratnya. Pada anak-
anak yang menderita hipotiroid, dosis kecil hormon tiroid akan menyebabkan imbangan nitrogen
posistif karena rangsang pertumbuhan yang ditimbulkannya, sedang dosis besar akan
menimbulkan katabolisme protein seperti pada orang dewasa. K+ yang dbebaskannya pada saat
katabolisme protein akan meningkat di kemih dan juga ada ekskresi asam urat.
Bila taraf metabolisme naik, kebutuhan akan vitamin meningkat sehingga sindrome kekurangan
vitamin dapat muncul. Hormon tiroid diperlukan untuk konversi karoten menjadi vitamin A. Hal
ini dapat menyebabkan penimbunan karoten di darah (karotenemia) pada penderita hipotiroid
sehingga kulit penderita akan berwarna kekuningan. Kekuningan karena karotenemia dapat
dibedakan dengan jaundice karena pada karotenemia sklera mata tidak kuning.
polisakaride, asam hialuronat, dan asam sulfat kondroitin. Pada hipotiroidisme, zat-zat tersebut
berakumulasi dan merangsang terjadinya retensi air sehingga menimbulkan kesan bengkak
(myxedema). Bila hormon tiroid diberikan, protein dimetabolisme dan terjadi diuresis sampai
miksedema sembuh.
Sekresi air susu akan berkurang pada hipotiroid dan meningkat oleh hormon tiroid. Hal ini sering
dimanfaatkan oleh pabrik susu. Hormon tiroid tidak merangsang metabolisme uterus, tetapi
Dosis tinggi hormon tiroid cukup kuat untuk meningkatkn produksi panas ekstra untuk
meningkatkan suhu tubuh, yang selanjutnya meningkatkan aktivitas penyebaran panas tubuh.
Tahanan perifer berkurang karena vasodilatasi pembuluh darah kulit, dan ini meningkatkan
reabsorpsi Na+ dan air dan selanjutnya meningkatkan volume darah. Curah jantung meningkat
oleh kerja langsung hormon tiroid dan katekolamin pada jantung. Dengan demikian tekanan nadi
Di dalam miosit, T3 tidak dibentuk, tetapi T3 dari peredaran darah masuk ke miosit ,
ekspresi beberapa gen. Gen yang diaktifkan termasuk gen untuk α-miosin heavy chain, Ca2+
ATPase retikulum sarkoplasma, reseptor β-adrenergik, protein-G, Na+-K+ATPase, dan kanal ion
K+ tertentu. Gen yang dihambat termasuk gen untuk β-miosin heavy chain, fosfolamban (PLN,
suatu protein integral yang mengatur pompa Ca2+ pada otot jantung dan otot rangka), dua jenis
adenilil siklase, reseptor T3 di nukleus, dan penukar (exchanger) Na+-Ca2+. Hasil akhirnya yaitu
Di dalam otot jantung terdapat dua isoform myosin heavy chain (MHC), yaitu α-MHC dan β-
MHC. Keduanya disandikan oleh dua gen yang sangat homolog yang pada manusia berlokasi
berurutan pada lengan pendek kromosom 17. Setiap molekul miosin berisi dua heavy chain dan
dua pasang light chain. Miosin yang mengandung β-MHC aktivitas ATPasenya lebih kecil
dibandingkan miosin yang mengandung α-MHC. Pada orang dewasa, α-MHC predominan di
atrium dan jumlahnya meningkat oleh hormon tiroid. Ekspresi gen α-MHC dihambat dan gen β-
Pada hipotiroidisme, pikiran lambat dan protein cairan otak meningkat kadarnya. Hormon tiroid
akan mengembalikannya ke normal. Dosis tinggi hormon tiroid akan meningkatkan proses
mental, dan dapat menyebabkan cepat marah dan gelisah. Secara umum pada orang dewasa
aliran darah otak, konsumsi glukose dan oksigen normal baik pada hipo-maupun hipertiroid.
Namun demikian pada orang dewasa hormon tiroid masuk ke dalam sel-sel otak dan terdapat
pada substansi kelabu di banyak tempat di berbagai lokasi otak. Lagi pula astrosit di otak
mengubah T4 menjadi T3, dan terjadi peningkatan yang tajam aktivitas reseptor dopamin D2
setelah tiroidektomi dan kembali ke normal 4 jam setelah sekali pemberian T3 lewat vena.
Beberapa efek hormon tiroid pada otak mungkin sekunder terhadap peningkatan kepekaan
Hormon tiroid sangat berpengaruh pada perkembangan otak. Bagian otak yang
perkembangannya sangat dipengaruhi yaitu korteks serebri dan basal ganglia, dan juga koklea
(alat pendengaran). Akibatnya bila terjadi defisiensi hormon tiroid pada saat perkembangan
dapat terjadi retardasi mental, rigiditas sistem motorik, dan mutisme karena tuli.
Hormon tiroid juga berpengaruh pada refleks. Waktu reaksi refleks regang memendek pada
hipertiroid dan memanjang pada hipotiroid. Pemeriksaan refleks lutut sering dilakukan untuk
menilai fungsi tiroid, tetapi refleks juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
terbentuk atau pembentukan tidak sempurna dari kelenjar tiroid. Dishormogenesis adalah
pembentukan kelenjar tiroid baik tetapi tidak dapat memproduksi hormone tiroid karena
Pembentukan kelenjar tiroid dimulai pada masa awal kehamilan. Kelenjar mulai terbentuk di
belakang lidah dan berpindah ke posisi normalnya di leher bawah pada minggu kedepalan. Pada
beberapa bayi, kelenjar tidak berkembang sempurna (disgenesis) dan/atau tidak berpindah ke
posisi normal. Kelenjar dengan posisi yang salah disebut ektopik. Pada beberapa kasus, kelenjar
tirois berkembang sempurna dan di posisi yang benar, tetapi ada permasalah pada produksi
hormone tiroid. Selain itu, HK dapat disebabkan oleh defek pada reseptor.
Kelenjar tiroid berkembang dari rongga buccopharyngeal antara usia kehamilan 4 dan 10
minggu. Tiroid muncul dari kantong cabang keempat dan akhirnya berakhir sebagai kelenjar
tiroid di leher. Kesalahan dalam pembentukan atau migrasi jaringan tiroid dapat menyebabkan
aplasia tiroid, displasia, atau ektopi. Pada usia kehamilan 10-11 minggu, tiroid janin mampu
menghasilkan hormon tiroid. Pada usia kehamilan 18-20 minggu, kadar T4 dalam darah telah
mencapai level normal. Aksis hipofisis-tiroid janin diyakini berfungsi secara independen dari
Kelenjar tiroid menggunakan tiroksin dan yodium untuk memproduksi T4 dan triiodothyronine
(T3). Iodida masuk ke dalam sel-sel folikel tiroid melalui sistem transpor aktif dan kemudian
dioksidasi menjadi iodin oleh tiroid peroksidase. Pengorganisasian terjadi ketika yodium melekat
pada molekul tirosin yang melekat pada tiroglobulin, membentuk monoiodotyrosine (MIT) dan
Penyatuan satu molekul MIT dan satu molekul DIT membentuk T3. Tiroglobulin, dengan T4 dan
T3 yang terikat, disimpan dalam lumen folikuler. TSH mengaktifkan enzim yang dibutuhkan
untuk memecah T4 dan T3 dari thyroglobulin. Dalam kebanyakan situasi, T4 adalah hormon
utama yang diproduksi oleh dan dilepaskan dari kelenjar tiroid. Kesalahan metabolisme tiroid
bawaan dapat menyebabkan HK pada anak-anak dengan kelenjar tiroid yang secara anatomisnya
normal.
T4 adalah tiroksi primer yang diproduksi oleh kelenjar tiroid. Hanya 10-40% dari T3 yang
beredar dilepaskan dari kelenjar tiroid. Sisanya diproduksi oleh monodeiodinasi T4 di jaringan
perifer. T3 adalah mediator utama dari efek biologis hormon tiroid dengan berinteraksi dengan
reseptor nuklir spesifik. Kelainan reseptor ini dapat menyebabkan resistensi hormon tiroid.
Kontribusi kadar hormon tiroid ibu pada janin dianggap minimal, tetapi penyakit tiroid ibu dapat
memiliki pengaruh besar pada fungsi tiroid janin dan neonatal. Autoantibodi Immunoglobulin G
(IgG), seperti yang diamati pada tiroiditis autoimun, dapat melintasi plasenta dan menghambat
fungsi tiroid. Tioamid yang digunakan untuk mengobati hipertiroidisme ibu juga dapat
menghambat sintesis hormon tiroid janin. Sebagian besar efek ini bersifat sementara. Yodium
radioaktif yang diberikan kepada wanita hamil dapat menegecilkan kelenjar tiroid janin secara
permanen.
Lebih dari 95% bayi baru lahir dengan HK tidak mempunyai gejala klinis saat lahir. Hormon T4
maternal dapat melalui plasenta, sehingga bayi yang tidak dapat membuat hormon tiroid tetap
akan mempunyai kadar T4 dengan kadar 25-50% dari rata-rata bayi normal.
Anamnesis
- Apakah ada riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama? Ditanyakan untuk
- Apakah bayi malas menyusu? Pada HK, bayi biasanya malas minum
Manifestasi klinis
- Keterlambatan perkembangan
- Tampak pucat
- Hidung pesek
- Tangisan serak
- Konstipasi
- Perut buncit
- Udem skrotum
- Hernia umbilikalis
- Hipotermi
- Kulit kering
- Goiter
Pemeriksaan TSH dan FT4 merupakan baku emas diagnosis HK. Pemeriksaan TSH pada
bayi baru lahir dilakukan dengan tusukan tumit pada 48 – 72 jam setelah kelahiran. Nilai
normal TSH adalah 10 - 20µU/ml. FT4 merupakan T4 yang aktif metabolic dan tidak terikat
protein. Kadar FT4 lebih baik digunakan daripada TT4. TT4 adalah kadar tiroksin yang
dikeluarkan kelenjar tiroid yang mayoritasnya terikat dengan protein atau secara biologis
bersifat inaktif. Spesimen yang digunakan untuk bayi baru lahir dalam bentuk dried blood
specimen dari tusukan tumis. Spesimen dapat menggunakan serum atau plasma
EDTA/heparin.
Bayi dengan kadar TSH ≥ 20 mU/L dan FT4 rendah dianggap sebagai HK primer, bayi
harus segera diperiksa dan diberikan levotiroksin. Kadar TSH ≥ 10 mU/L pada bayi usia ≥ 2
minggu adalah abnormal dan harus diberikan terapi. Jika tidak diterapi, pemeriksaan TSH
dan FT4 harus diulang dalam 2 minggu dan 4 minggu, dan terapi diberikan jika kadar TSH
dan FT4 tidak normal. Kadar TSH skrining yang tinggi sebaiknya dikomunikasikan pada tim
endokrin anak.
Pemantauan laboratorium FT4 atau T4 total (TT4) dan TSH juga dilakukan secara periodik
- Mencari penyebab pasti (permanen atau transien) dilakukan pada usia 3 tahun.
- Pemeriksaan fungsi tiroid lebih lanjut dan radiologi dilakukan oleh konsultan
endokrinologi anak.
Thyroid Scanning
Thyroid scanning tidak digunakan utuk mendiagnosis tetapi dapat digunakan untuk
tiroid. Thyroid scanning juga dapat mengetahui jika ada tiroid ektopik seperti kelenjar di
USG dapat digunakan untuk pemeriksaan alternatif atau tambahan. USG digunakan untuk
mencari ada tidaknya kelenjar tiroid, ukuran kelenjar tiroid, atau ektopik. Namun, USG
Rontgen
Rontgen digunakan untuk menilai umur tulang atau umur skeletal atau bone age. Bone age
ditentukan oleh level pertumbuhan pada area osifikasi dan level akumulasi kalsium di area
tersebut. Umur skeletal mendeskripsikan derajat maturasi tulang anak. Pada HK sering
adalah tangan tidak dominan yang meliputi distal radius dan ulna serta semua jari-jari.
Penampakan tulang karpal, metacarpal, phalanges, radius, dan ulna adalah standar tang
Pada kelompok ini, kelenjar tiroid gagal terbentuk sebelum kelahiran. Kelenjar
tersebut absen dan tidak akan pernah dapat berkembang, sehingga sebagai konsekuensinya
tidak ada hormon tiroksin yang diproduksi. Kondisi ini disebut Agenesis Tiroid atau
Athyrosis. Kondisi ini lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki,
sekitar 2:1. Kondisi ini ditemukan pada 1 dari 10.000 bayi lahir, dan merupakan 35% kasus
yang ditemukan pada Newborn Screening. Alasan mengapa hormon tiroid gagal
berkembang belum diketahui. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa salah satu
kaskade pada gen yang berperan dalam pembentukan kelenjar tiroid tidak teraktivasi tepat
pada waktunya.
Pada bayi dengan kondisi ini, kelenjar tiroid berukuran kecil dan tidak terletak secara
normal pada posisinya di depan trakea. Seringkali kelenjar tiroid ditemukan di bawah lidah
di dekat lokasi di mana kelenjar pertama kali terbentuk pada embrio. Tiroid ektopik
memiliki derajat fungsi yang berbeda-beda. Terkadang ukurannya sangat kecil dan tidak
aktif, namun pada kondisi tertentu masih dapat menghasilkan hormon tiroid yang jumlahnya
hampir mencapai normal, oleh karena itu ada derajat keparahan pada kondisi ini. Setelah
kelahiran,kelenjar tiroid ektopik tidak akan bertambah besar dan turun pada posisi
normalnya. Fungsinya pun akan semakin menurun seiring perjalanan waktu. Kelenjar tiroid
ektopik juga dua kali lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Kondisi tersebut
merupakan 50% dari yang terdeteksi pada Newborn Screening dan sedikit lebih sering
terjadi dibandingkan atirosis. Penyebab pastinya juga tidak diketahui, namun penyebab yang
Kondisi ini terkadang disebut sebagai Hipoplasia Thyroid dan hanya terjadi dengan
persentase yang sangat kecil pada total seluruh kasus. Pada hypoplasia tiroid, kelenjar
berukuran kecil, tidak terbentuk secara optimal dan terkadang hanya memiliki satu lobus.
d. Kelenjar Tiroid Tumbuh dengan Normal Namun Tidak Dapat Berfungsi Optimal
(Dysmorphogenesis)
Kondisi ini merupakan 15% dari kasus yang ditemukan pada Neonatal Screening.
Dismorfogenesis seringkali terjadi akibat defek enzim tertentu, yang dapat bersifat transien
maupun permanen. Pada bayi dengan dysmorphogenesis, ukuran kelenjar tiroid mengalami
a. Jenis obat
b. Dosis
Dosis selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan TSH dan FT4 berkala dengan
c. Cara Pemberian
obat.
Levotiroksin bisa diberikan pagi atau malam hari sebelum atau bersama dengan makan
asalkan diberikan dengan cara dan waktu yang sama setiap harinya.
Pemberian levotiroksin tidak boleh bersamaan dengan pemberian susu kedelai, zat besi,
dan kalsium.
Hasil skrining menggunakan kertas saring yang positif (TSH ≥ 20mU/L) harus
Hasil laboratorium yang meragukan (TSH yang tinggi tetapi FT4 normal) harus dirujuk
ke PPK III atau dokter spesialis konsultan endokrinologi anak untuk dievaluasi dan
Penanganan kasus oleh dokter konsultan endokrin anak tergantung dari kondisi klinis,
Jika kadar TSH serum (vena) > 20 mU/L, terapi harus dimulai meskipun FT4 normal.
Jika kadar TSH serum (vena) ≥ 6 - 20 mU/L sesudah usia 21 hari bayi sehat, dengan
kadar FT4 normal, direkomendasikan untuk melakukan: a). investigasi lebih lanjut
dengan antara lain pemeriksaan pencitraan untuk mencari diagnosis pasti atau b).
dan dievaluasi ulang dikemudian hari saat tanpa mendapatkan pengobatan (usia 3 tahun)
atau c). terapi ditunda dan diulang laboratorium 2 minggu kemudian. Apabila tetap
a. Pertumbuhan
Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan sebuah kurva pertumbuhan standar yang
menggambarkan pertumbuhan anak umur 0-59 bulan di lingkungan yang diyakini dapat
2) Tentukan angka yang berada pada garis horisontal / mendatar pada kurva. Garis
horisontal pada beberapa kurva pertumbuhan WHO menggambarkan umur dan panjang /
tinggi badan.
3) Tentukan angka yang berada pada garis vertikal/lurus pada kurva. Garis vertikal pada
4) Hubungkan angka pada garis horisontal dengan angka pada garis vertikal hingga
mendapat titik temu (plotted point). Titik temu ini merupakan gambaran perkembangan anak
2) Garis yang lain dinamakan garis z-score. Pada kurva pertumbuhan WHO garis ini diberi
angka positif (1, 2, 3) atau negatif (-1, -2, -3). Titik temu yang berada jauh dari garis median
3) Titik temu yang berada antara garis z-score -2 dan -3 diartikan di bawah -2.
4) Titik temu yang berada antara garis z-score 2 dan 3 diartikan di atas 2.
5) Untuk menginterpretasikan arti titik temu ini pada kurva pertumbuhan WHO dapat
KPSP adallah alat untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan yang melibatkan empat
- Motorik halus
- Motoric kasar
- Bahasa
Untuk usia dibawah 24 bulan, alat ukur ini dapat dibagi setiap kelipatan 3 bulan (KPSP
untuk anak 3,6,9,12,15,18 dan 24 bulan). Untuk usia diatas 24 bulan dibagi setiap 6 bulan
perkembangan anak normal atau tidak. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
(di puskesmas umumnya dilakukan oleh tenaga bidan), guru TK dan petugas PAUD terlatih.
Selain itu, perlu dipertimbangkan keterlibatan orang tua atau kelompok masyarakat dalam
2) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak lahir. Bila
3) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur anak
- Perintah kepada ibu atau pengasuh anak untuk melaksanakan tugas yang tertulis
pada KPSP
Merupakan suatu metode pengkajian yang digunakan untuk menilai perkembangan anak
usia 0-6 tahun. Manfaat dari DDST adalah untuk menilai tingkat perkembangan anak seuai
umurnya dan memantau anak yang diperkirakan memiliki kelainan dalam berkembang.
Manfaat DDST Denver II dapat digunakan dengan tujuan untuk menilai perkembangan anak
yang tampak sehat dan anak yang tidak menunjukan adanya masalah pekembangan sesuai
Isi DDST Denver II terdiri atas 125 item tugas perkembangan yang sesuai dengan umur
anak antara 0 sampai dengan 6 tahun dan dibagi kedalam beberapa aspek yaitu
kepribadian/tingkah laku sosial (personal sosial), gerakan motorik halus (fine motor
(language). Dalam perkembangan bahasa, anak diukur kemampuan untuk berbicara spontan,
memberikan respon terhadap suara, dan mengikuti perintah. Bahasa meliputi segala bentuk
komunikasi, baik secara lisan, isyarat, ekspresi, bahasa tubuh, tulisan atau seni. Bahasa
Termasuk kategori ini ketika anak lulus pada uji coba item yang berada di kanan
garis umur dan ketika anak menguasai kemampuan anak yang lebih tua dari
umurnya.
2) Penilaian OK atau normal
Termasuk kategori normal ketika anak gagal/menolak pada item di kanan garis
umur, lulus atau gagal atau menolak pada item di garis umur terletak diantara 25-
75%.
3) Penilaian caution/peringatan
Termasuk kategori ini ketika anak gagal/menolak pada item dalam garis umur yang
4) Penilaian Delayed/keterlambatan
Termasuk kategori ini bila gagal/menolak pada item yang berada di sebelah kiri
garis umur.
Termasuk kategori ketika orang tua laporkan bahwa anak tidak ada kesempatan
1) Normal
Dikatakan normal saat tidak ada penilaian delayed (keterlambatan), paling banyak 1
2) Suspect
Dikatakan suspect saat terdapat 2 atau lebih caution (peringatan), terdapat 1 atau
terdapat 2 atau lebih caution(peringatan). Dalam hal ini delayed atau caution kaeena
kemudian.
Sumber:
UKK Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diagnosis dan Tata Laksana
di https://www.btf-thyroid.org/congenital-hypothyroidism].
Diseases. 2010;5:17.
Ayu AS. Hubungan Kadar TSH dan FT4 terhadap Perawakan Dismorfik Pada Anak Usia
Setiadji SV. Fisiologi Kelenjar Tiroid, Paratiroid, Vitamin D serta Metabolisme Kalsium
https://www.researchgate.net/publication/293632037_Fisiologi_Kelenjar_Tiroid].