Assalamualaikum Wr.

Wb
 HAMIL 12 MINGGU DENGAN BO

Oleh:
Aditya Prasetyo Leisan, S. Ked
NIM :71 2015 023

Pembimbing :
DR. dr. Hj. Aryani Aziz, Sp.OG(K), MARS

SMF ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2016
 BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang

Blighted ovum atau anembryonic pregnancy terjadi 1/3 dari

kegagalan kehamilan spontan pada kehamilan sebelum usia
8 minggu.

Prevalensi angka kejadian blighted ovum

menurut WHO (2012) di ASEAN adalah 51 %,
dan di Indonesia mencapai 37% dari 100
kehamilan.
 Maksud dan Tujuan

Diharapkan bagi semua dokter Diharapkan munculnya pola

muda agar dapat memahami kasus, berfikir kritis bagi semua dokter
Blighted Ovum muda setelah dilakukan diskusi
( BO ). dengan dosen pembimbing klinik
 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
 Embriogenesis

Stadium Cleavage (Pembelahan)

Stadium Morula
Stadium Blastula
Stadium Gastrula
Stadium Organogenesis
 Definisi

Blighted ovum (kehamilan kosong) atau anembryonic

pregnancy adalah salah satu kehamilan patologi, di
mana mudigah tidak terbentuk sejak awal kehamilan
namun kantung gestasi tetap terbentuk.

Pada blighted ovum telur yang dibuahi

berhasil melekat pada dinding rahim, tetapi
tidak berisi embrio, hanya terbentuk plasenta
dan kulit ketuban yang ditandai dengan
adanya kantung gestasi (gestation sac)
 Etiologi dan
Faktor Resiko

Faktor
Genetik

Kelainan
Hormonal

Infeksi Imunologik
Saluran &
Reproduksi Faktor Lain
Patofisiologi
 Gejala Klinik

Gejala-gejala kehamilan Gejala penderita

Terlambat menstruasi Menyerupai keguguran

Mual dan muntah pada awal Keluar bercak darah
kehamilan Perdarahan intermiten dan
Payudara mengeras kontinu
Pembesaran perut
Tes kehamilan positif
 Diagnosis

Blighted ovum dapat segera terdeteksi segera pada pemeriksaan

ultrasonografi pada minggu 6
Jika penurunan kadar beta-hCG ini terjadi lebih dini, dapat dicurigai
terjadinya blighted ovum.
 Penatalaksanaan
dan Pencegahaan

Penatalaksanaan Pencegahan

mengeluarkan hasil konsepsi dari pemeriksaan TORCH

rahim (kuretase).
Hasil kuretase akan dianalisis
untuk memastikan apa penyebab
blighted ovum lalu mengatasi
penyebabnya.
Menghentikan merokok
Kontrol gula darah
Pemeriksaan kromosom
Membiasakan pola hidup sehat
 BAB III
LAPORAN KASUS
 Identitas Pasien

Pasien
Nama Pasien : Ny. R
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku : Indonesia
Alamat : Komplek Yuka Blok F-18 RT 14 RW 07 Kecamatan
Sako Kota Palembang
 Identitas Pasien

Nama Suami : Tn. M

Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswata
Suku : Indonesia
Alamat : Komplek Yuka Blok F-18 RT 14 RW 07
Kecamatan Sako Kota Palembang
 Anamnesis

A. Keluhan Utama (23 November 2016)

Ibu hamil muda mengeluh keluar darah pervaginam
 Anamnesis

B. Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien datang ke Poli Kebidanan RS Muhammadiyah Palembang dengan
keluhan utama keluar darah dari kemaluan sejak 1 minggu SMRS. Os mengaku
hamil anak kedua, perdarahan keluar banyak saat 3 hari pertama, setelah 3 hari
pertama keluar darah flek - flek dari kemaluan.
 Anamnesis

Riwayat Perjalanan Penyakit

Pasien tidak mengalami trauma dalam kehamilannya, pasien juga tidak
ada riwayat demam tinggi (-), riwayat alergi selama hamil (-), riwayat
penyakit diabetes melitus (-), riwayat penyakit sistemik erimatosus (-),
riwayat hipertensi kronik (-), riwayat keputihan (-), riwayat penyakit
rhesus (-), riwayat perdarahan sebelumnya (-).
 Anamnesis

C. Riwayat Menstruasi
Usia Menarche: 13 tahun
Siklus Haid: Teratur (1 bulan sekali)
Lama Haid: 7 hari
Nyeri haid: (-)
HPHT: 23 Agustus 2016
TP: 30 Juni 2017
D. Riwayat Perkawinan
Lama Menikah : 4 tahun
Usia saat menikah : 25 tahun
 Anamnesis

E. Riwayat Kontrasepsi

Pasien mengaku pernah menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 1,5

tahun yang lalu.

F. Riwayat ANC

Selama kehamilan Os melakukan ANC di bidan 1x.

 Anamnesis

G. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

2013/Laki laki / 2900 gr/aterm/ Bidan

 Pemeriksaan Fisik

A. Status Generalis

Keadaan Umum : Baik

Kesadaran :
Compos mentis
Tinggi Badan : 156 cm
Berat Badan : 59 kg
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,7C
 Pemeriksaan Fisik

Mata : Dalam batas normal

Leher : Dalam batas normal
THT : Dalam batas normal
Thorax : Dalam batas normal
Mammae : simetris,membesar,puting menonjol,hiperpigmentasi (-/-)
Cor : Dalam batas normal
Pulmo : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Inspeksi : striae gravidarum (-), caput medusa (-), skar operasi (-)
Genitalia : keluar darah pervaginam (-)
Ekstremitas : Dalam batas normal
 Pemeriksaan Fisik

B. Status obstetrikus

Pemeriksaan Luar :

FUT : Tidak dapat dinilai, Massa (-), NT (-),

Inspekulo :

Fluksus (+), Perdarahan aktif (-)

Pemeriksaan Dalam :

Portio Kuncup
 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan darah rutin (23 November 2016)

Hemoglobin : 14,1 g/dl
Leukosit : 9.920 /cm2
Laju Endap Darah : 29 mm/jam
Difcount : 2/0/0/64/29/5
GolonganDarah :O
Rhesus Factor :+
Clotting Time : 8
Bleeding Time : 2
BSS : 103 mg/dl
 Diagnosis Kerja

G2P1A0 hamil 12 minggu dengan Blighted Ovum

 Penatalaksanaan

1.Observasi KU, TTV dan Perdarahan

2.IVFD RL + 1 amp oksitosin gtt 20x/m

3.Rencana Kuretase

4.Cefixime tab 3 x 1 tab

5. Asam Mefenamat 3 x 1 tab

6. Metronidazole 3 x 1 tab
 Follow Up

23 November 2016 (09.30) POLI

S : Os ke POLI RSMP dengan keluhan hamil 12 minggu keluar
perdarahan sejak 1 minggu yang lalu.
O : KU: baik, TD: 120/80 mmHg, N: 82 x/menit, RR: 22 x/menit, T:
36,5 oC
Keluar darah (+)
 Follow Up

A : G2P1A0 hamil 12 minggu dengan blighted ovum

P : MRS
IVFD RL gtt XX x/m
1 Amp Oksitosin drip
 Follow Up

23 November 2016 (12.00 WIB) VK

S : Os mengeluh keluar darah dari kemaluan
O : KU: Baik, Sens: Compos mentis TD: 120/80 mmHg, N: 84x/menit,
RR: 22x/menit, T: 36,7 oC
Pemeriksaan Luar :

FUT : Tidak dapat dinilai, Massa (-), NT (-),

Inspekulo :

Fluksus (+), Perdarahan aktif (-)

Pemeriksaan Dalam :

Portio Kuncup
 Follow Up

A : G2P1A0 hamil 12 minggu dengan blighted ovum

P : Observasi KU, TTV, dan Perdarahan
IVFD RL + 1 amp oksitosin gtt 20 x/m
Rencana Kuretase jam 20.00
 Follow Up

23 November 2016 (20.00 WIB) Laporan Kuretase

- Pasien dalam posisi terlentang dan dilakukan tindakan antiseptik dengan
betadine
- Tutup daerah steril, sim atas dan bawah, jepit portio arah jam 11 dengan
jepit dengan tenakulum
- Kuretase sistematis, jaringan dan darak kurang lebih 100 cc, pedarahan
aktif (-).
- Tindakan selasai
 Follow Up

Terapi Oral setelah Kuretase :

Cefixime tab 3 x 1 tab

Asam Mefenamat 3 x 1 tab

Metronidazole 3 x 1 tab

Besok Os boleh pulang

 Follow Up

24 November 2016 (07.00 WIB) Bangsal

S : Os mengeluh mulas dan nyeri di perut

O : KU: Baik, Sens: compos mentis TD: 100/700 mmHg, N: 80x/menit, RR: 22

x/menit, T: 36,6 oC

Perdarahan (-)

A: P1A1 post kuretase dengan riwayat blighted ovum

 Follow Up

P: AFF IVFD

Terapi Oral :

Cefixime tab 3 x 1 tab

Asam Mefenamat 3 x 1 tab

Metronidazole 3 x 1 tab

Pasien boleh pulang

Kontrol 7 hari kemudian

 BAB IV
PEMBAHASAN
 PEMBAHASAN
Apakah diagnosis sudah tepat?

Belum tepat

Apakah penatalaksanaan sudah tepat?

Sudah tepat
Apakah diagnosis sudah tepat?

Pada kasus ini, pasien datang ke RS muhammadiyah Palembang dengan

keluhan hamil anak kedua umur kehamilan 12 minggu disertai keluar darah
dari daerah kemaluan sejak 1 minggu yang lalu.
Riwayat perjalanan penyakit

Darah banyak keluar saat 3 hari pertama, selanjutnya keluar flek - flek
dari kemaluan, keluar lendir (-), keluar air (-). Berdasarkan anamnesis
didapatkan G2P1A0 hamil 12 minggu. HPHT 23 Agustus 2016 dengan
TP 30 Juni 2017.
 Pada pemeriksaan fisik, status generalis dalam batas normal. Status

obsetrikus meliputi Pemeriksaan Luar didapatkan hasil : FUT : Tidak

dapat dinilai, Massa (-), NT (-), Inspekulo : Fluksus (+), Perdarahan

aktif (-) Pemeriksaan Dalam : Portio Kuncup

Tetapi tidak ditemukan hasil USG, sehingga penegakkan diagnosis

Blighted Ovum tidak biasa ditegakkan, dikarenakan diagnosis

Blighted Ovum melalui pemeriksaan USG.

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang maka diagnosis pada kasus ini adalah G2P1A0 hamil 12
minggu dengan Blighted ovum. Penulisan diagnosis belum tepat
dikarenakan tidak ada bukti dari hasil pemeriksaan USG
Apakah penatalaksanaan sudah tepat?

Tatalaksana yang diberikan yaitu Kuretase , Sudah tepat

 Pada kasus, penatalaksanaan yang dilakukan untuk diagnosis
G2P1A0 hamil 12 minggu dengan Blighted ovum adalah :

Observasi KU, TTV dan Perdarahan,

Rencana Kuretase tanggal 23 November 2016 pukul 20.00 wib,

Cek Hb, leukosit, BSS pre operasi,

Pasang IUFD RL gtt 20x/menit, drip 1 Ampul,

Cefixime 3 x 1 tab, Asam mefenamat 3 x 1 tab, dan Metrodinazole 3

x 1 tab.
Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya
adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase).

Hasil kuretase akan dianalisis untuk memastikan apa penyebab

blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya.

Infeksi --> diobati sehingga kejadian ini tidak berulang.

Antibodi --> dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat

hamil sungguhan.
Berdasarkan uraian diatas penatalaksanaan pada kasus ini sudah
tepat yaitu dilakukan Kuretase.
Untuk Penatalaksanaan Post Operasi

Pemberian cairan

Pemberian obat-obatan :

Antibiotik --> Cefixime 3 x 1 tab

Analgetik --> Asam Mefenamat 3 x 1 tab

Obat-obatan lain --> metrodinazol tab 3 x 500

Perawatan rutin --> KU, TTV, dan Perdarahan

 BAB V
SIMPULAN
 Simpulan

Diagnosis awal pada pasien ini adalah G2P1A0 hamil 12 minggu

dengan Blighted ovum belum tepat. Diagnosis selanjutnya P1A1

post kuretase dengan riwayat blighted ovum sudah tepat.

Tatalaksana pada kasus ini berupa terapi penanganan aktif, yaitu

dimana kehamilan kosong atau blighted ovum dilakukan tindakan

kuretase.
ALHAMDULILLAH