Anda di halaman 1dari 19

ETIKA

KEPERAWATAN

Kelompok 2
KONSEP MORAL DALAM PRAKTIK
KEPERAWATAN
Praktik keperwatan termasuk etika
keperawatan, mempunyai berbagai
dasar penting, seperti advokasi,
akuntabilitas, loyalitas,kepedulian,
rasa haru, dan menghormati
martabat manusia.
ADVOKASI

Arti advokasi menurut American Nurses


Association (1985) adalah melindungi klien
atau masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dan keselamatan praktik tidak
sah yang tidak kompeten dan melanggar
etika yang dilakukan oleh siapapun.
RESPONSIBILITAS DAN AKUNTABILITAS

Responsibilitas (tanggung jawab) adalah


eksekusi terhadap tugas yang berhubungan
dengan peran tertentu dari perawat. Pada saat
memberikan obat, perawat bertanggung jawab
untuk mengkaji kebutuhan klien dalam
memberikannya dengan gugat, perawat harus
bertindak profesional serta berdasarkan kode
etik
Akuntabilitas mengandung arti dapat
mempertanggungjawabkan suatu tindakan yang
dilakukan dan dapat menerima konsekuensi dari
tindakan tersebut.
LOYALITAS

Loyalitas merupakan suatu konsep yang


meliputi simpati, peduli dan hubungan timbal
balik terhadap pihak yang secara profesional
berhubungan dengan perawat. Ini berarti
pertimbangan nilai dan tujuan orang lain
sebagai nilai dan tujuan sendiri.
PERMASALAHAN ETIKA
KEPERAWATAN
Metode pendekatan pembahasan masalah etika
(LADD J, 1978) 4 Metode
1. Otoritas
2. Consensum Hominum
3. Pendekatan Intuisi/Self-Evidence
4. Argumentasi
METODE OTORITAS
Setiap tindakan/keputusan berdasarkan otoritas,
bisa dari:
Manusia/kepercayaan supranatural
Kelompok manusia
Institusi
Majelis ulama
Dewan gereja

Pemerintah

Terbatas pada penganut yang percaya


METODE CONSENSUM HOMINUM
Menggunakan pendekatan pada persetujuan
masyarakat luas atau pada kelompok manusia
yang terlibat dalam pengkajian suatu masalah.
Sesuatu yang diyakini diyakini bijak dan secara
etika dapat diterima, dimasukkan dalam
keyakinan.
METODE PENDEKATAN INTUISI/
SELF-EVIDENCE

Berdasarkan pada apa yang dikenal


sebagai konsep teknik intuisi
Terbatas pada orang-orang yang
mempunyai intuisi tajam
METODE ARGUMENTASI

Pendekatan dengan menggunakan


pertanyaan atau mencari jawaban
yang mempunyai alasan tepat
Metode analitik ini digunakan untuk
memahami fenomena etika
LIMA PERMASALAHAN DASAR
ETIKA KEPERAWATAN
Bandman dan bandman (1990)
1. Kuantitas melawan kualitas hidup
2. Kebenaran melawan penanganan dan pencegahan
bahaya
3. Berkata secara jujur melawan berkata bohong
4. Keinginan terhadap pengetahuan yang
bertentangan dengan falsafah agama, politik,
ekonomi dan ideologi.
5. Terapi ilmiah konvensional melawan terapi tidak
ilmiah dan coba-coba
BERKATA JUJUR
Desepsi:
membuat orang percaya terhadap sesuatu hal yang tidak benar,
menipu atau membohongi
Yang termasuk desepsi:
Berkata bohong
Mengingkari atau menolak
Tidak memberikan informasi dan memberikan jawaban tidak
sesuai dengan pertanyaan atau
Tidak memberikan penjelasan sewaktu informasi dibutuhkan

Secara etis DESEPSI tidak dibenarkan BERKATA JUJUR


bersifat PRIMA FACIE (tidak mutlak)

DESEPSI DIPERBOLEHKAN bermanfaat untuk meningkatkan


kerjasama pasien
AIDS
Dampak AIDS
Penatalaksanaan klinis sosial kekhawatiran masyarakat
Permasalahan hukum dan etika
Perawat akan mengalami:
Stres
Takut tertular atau menularkan kepada keluarga
Gaya hidup yang berlawanan
Perawat terlibat dalam pengambilan keputusan tentang
tindakan/terapi yang dapat dihentikan terhadap pasien --
Bila terapi dihentikan peran perawat:
Identifikasi nilai-nilai
Gali makna hidup pasien
Berikan rasa nyaman
Bantu dengan tentram dan damai
ABORTUS
Megan (1991) 3 Pandangan
1. Pandangan konservatif
secara moral abortus salah meski dalam situasi apapun
termasuk alasan penyelamatan
2. Pandangan moderat
abortus merupakan suatu prima facia kesalahan moral
abortus boleh dilakukan dengan pertimbangan moral
yang kuat
Fetus dalam tahap pre-sentience
Hamil karena perkosaan
Gagal kontrasepsi
3. Pandangan liberal
abortus secara moral diperbolehkan atas dasar permintaan
Secara genetik fetus bakal manusia, secara moral fetus
manusia
Dari bahasa Yunani
EUTHANASIA
Eu: mudah, bahagia, baik
Thanatos: meninggal dunia
Euthanasia tindakan untuk mempermudah mati denan
mudah dan tenang
Dilihat dari aspek bioetis:
EUTHANASIA VOLUNTER, pasien secara sukarela dan
bebas memilih untuk
EUTHANASIA INVOLUNTER, tindakan yang menyebabkan
dilakukan bukan atas dasar persetujuan dari pasien dan
sering melanggar keinginan pasien
EUTHANASIA AKTIF, suatu tindakan disengaja yang
menyebabkan pasien melanggar hukum
EUTHANASIA PASIF, dilakukan dengan menghentikan
pengobatan atau perawatan suportif yang mempertahankan
hidup (= Euthanasia negatif) dapat dikerjakan
PENGHENTIAN PENGOBATAN,
PEMBERIAN MAKANAN DAN
CAIRAN
Penghentian makanan secara hukum diperbolehkan
dengan pertimbangan menguntungkan pasien (Kozier,
1991)

Pasien pre dan post operasi


TRANSPLANTASI ORGAN
Merupakan pemindahan alat/jaringan tubuh
yang masih mempunyai daya hidup sehat untuk
menggantikan alat/jaringan tubuh yang tidak
berfungsi dengan baik.
Tindakan transplantasi tidak menyalahi semua
agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa asalkan penentuan saat mati dan
penyelenggaraan jenazah terjamin dan tidak
terjadi penyalahgunaan (Est Tansil, 1991)
PERAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI
MASALAH ETIKA

Sebagai Conselor, yaitu perawat memberikan


pertimbangan-pertimbangan kepada pihak
keluarga tentang tindakan keperawatan yang
berisiko tinggi seperti eutanasia bukanlah jalan
satu-satunya untuk menyelesaikan masalah.
Perawat bisa memberikan saran-saran lain
kepada keluarga.
Sebagai Advocat, yaitu perawat memberikan
informasi serta pembelaan terhadap hak-hak
pasien untuk hidup dan meneruskan
kehidupannya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai