Anda di halaman 1dari 14

Fisiologi Persalinan

Rizka Esty Safriana, SST., M.Kes


BEBERAPA DEFINISI
Partus Para
Partus immaturus Nulipara
Partus prematurus Abortus
Partus postmaturus atau Inpartu
serotinus
Partus normal
Gravida
Partus abnormal
Primigravida
Sebab-sebab terjadinya persalinan

Sebab terjadinya partus sampai kini


masih merupakan teori-teori yang
kompleks
Faktor humoral
Pengaruh prostaglandin
Struktur uterus
Sirkulasi uterus
Pengaruh syaraf
Berlangsungnya persalinan normal

Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada


usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa
disertai adanya penyulit.

Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus berkontraksi dan


menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara
lengkap.
Tanda dan gejala in partu
1. Penipisan dan pembukaan serviks.
2. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan
serviks (frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit).
3. Cairan lendir bercampur darah (show) melalui
vagina.
Partus dibagi menjadi 4 kala

Kala I :
Fase laten
Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.

Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4


cm.

Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau


hingga 8 jam
Kala I fase aktif :
Frekuensi dan lama kontraksi uterus secara bertahap
(kontrasi adekuat jika terjadi 3x atau lebih dalam 10
menit, selama 40 detik atau lebih).
Dari pembukaan 4 cm hingga 10 cm, akan terjadi
dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau
primigravida) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
(mulitpara).
Terjadi penurunan bagian terbawah janin
Kala II :
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks
sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi.

Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.


Gejala dan tanda kala dua persalinan

Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan


terjadinya kontraksi.
Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada
rektum dan/atau vaginanya.
Perineum menonjol.
Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
Meningkatkan pengeluaran lendir bercampur darah.
Kala III :

Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan


lahirnya plasenta dan selaput ketuban.

Kala IV :

Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua


jam setelah itu.
Fisiologi kala III
Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai
berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi
fundus biasanya di bawah pusat.
Setelah uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke
bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear
atau alpukat dan fundus berada di atas pusat (seringkali
mengarah kesisi kanan).
Tali pusat memanjang. Tali pusat terlihat menjulur keluar
melalui vulva (tanda Ahfeld).
Semburan darah mendadak dan singkat.
Ingat tiga tanda lepasnya plasenta :

1. Perubahan bentuk dan tinggi uterus.


2. Tali pusat memanjang.
3. Semburan darah mendadak dan singkat.
Keuntungan-keuntungan manajemen aktif kala tiga :

Persalinan kala tiga yang lebih singkat.


Mengurangi jumlah kehilangan darah.
Mengurangi kejadian retensio plasenta.
Manajemen aktif kala tiga terdiri dari tiga
langkah utama

Pemberian suntikan oksitosin dalam satu menit


pertama setelah bayi lahir.
Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
Masase fundus uteri.

Anda mungkin juga menyukai