Anda di halaman 1dari 41

Anamnesis

Keluhan Utama: nyeri pada paha kiri


Anamnesis terpimpin :
Pasien masuk ke UGD RS Ibnu Sina dengan
keluhan nyeri pada paha kiri sejak 1 hari sebelum
masuk RS. Pasien mengeluhkan nyeri pada paha kiri
serta terasa sulit untuk digerakkan.
Mekanisme Trauma : Pasien terjatuh saat berjalan
dan paha kiri nya membentur lantai.
Riwayat pingsan (+), riwayat mual dan muntah (-),
riwayat nyeri kepala(-).
General Status
Sakit sedang/ Gizi baik/ Compos mentis, GCS 15
BP : 130/80 mmHg
HR : 88x/i
RR : 20x/i
Temp : 36,8oC
Status lokalis

Left Hip Region


Look Deformitas (+), pembengkakan (+), hematoma (-), luka (-)
Feel Nyeri tekan (+)
Move Pergerakan aktif dan pasif hip and knee joint sulit dievaluasi
karena nyeri
NVD Sensibilitas baik, teraba pulsasi a. dorsalis pedis dan a. Tibialis
posterior , CRT <2 detik

Kanan Kiri
TLL 94 cm 92 cm
ALL 90 cm 88 cm
LLD 2 cm
Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal

WBC 11,0 4.00-10.0

RBC 4,36 3.80-6.50

HGB 14,5 11.5-17.0

HCT 42,3 37.0-54.0

PLT 151 150-500

CT 1100 <1500

BT 200 100-300
Resume
Seorang laki-laki 79 tahun masuk ke UGD RS Ibnu Sina dengan
keluhan nyeri pada paha kiri sejak 1 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh paha kirinya sulit untuk digerakkan. Riwayat pasien
terjatuh saat berjalan dan paha kiri nya membentur lantai.
Riwayat hilang kesadaran (+), riwayat mual dan muntah (-), riwayat
nyeri kepala(-).

Status generalis : normal

Status Lokalis : regio femur sinistra

Look : deformitas (+), pembengkakan (+), luka (-).

Feel : nyeri tekan (+).

Move : sulit dievaluasi karena nyeri

NVD : Sensibilitas baik, teraba pulsasi a. dorsalis pedis dan a. Tibialis


posterior , CRT <2 detik
Diagnosis

Closed Fracture Left Neck Femur


Penatalaksanaan

Non operatif
1. Non medikamentosa : - skin traksi
- Non weight bearing
2. Medikamentosa :
IVFD RL 20 tpm
inj. ketorolac. 1amp/8h/iv
inj. ranitidin 1amp/12h/iv

Operatif : Arthroplasti
Diskusi
DEFINISI

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas dari tulang,


sering diikuti oleh kerusakan jaringan lunak dengan
berbagai macam derajat, mengenai pembuluh
darah, otot dan persarafan.
Fraktur kolum femur termasuk fraktur
intrakapsular yang terjadi pada bagian proksimal
femur, mulai dari bagian distal permukaan kaput
femoris sampai dengan bagian proksimal dari
intertrokanter
Epidemiology
Koval dan Zuckerman mencatat kejadian fraktur collum femur di Amerika
Serikat adalah 63,3 kasus per 100.000 orang/tahun untuk perempuan dan
27,7 kasus per 100.000 orang/tahun untuk pria.
Pasien usia lanjut terjadi paling umum setelah jatuh ringan atau cedera
memutar,.
Di Indonesia sendiri dari penelitian yang dilakukan di RS dr. Soetomo
Surabaya dapat dilihat bahwa sebagian besar penderita fraktur collum
femur berjenis kelamin laki laki.
Dari usia penderita tidak ditemukan adanya kelompok usia yang menonjol,
namun yang jelas adalah hampir semuanya dalam usia produktif.
Mekanisme Trauma
Direct Fracture
Indirect Fracture
High energy in young patients.
Low energy in older patients.
KLASIFIKASI
Diagnose
History and Mechanism of Trauma

Physical Examination

X-ray
Gambaran klinik

Pada pemeriksaan fisik, fraktur collum femur dengan


pergeseran akan menyebabkan deformitas yaitu terjadi
pemendekan serta rotasi eksternal sedangkan pada
fraktur tanpa pergeseran deformitas tidak jelas terlihat.
Pasien akan mengeluhkan nyeri bila mendapat
pembebanan, nyeri tekan di inguinal dan nyeri bila pinggul
digerakkan.
Anamnesis

History of trauma
- Trauma bisa karena kecelakaan lalu lintasjatuh dari
ketinggian, atau jatuh di kamar mandi pada usia lanjut
Nyeri pada pinggul
Riwayat jatuh sebelumnya
pembengkakan
Deformitas
Gejala dan tanda lain :
Loss of sensory
Shock Hipovolemic
Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi (Look)
Bandingkan dengan bagian yang sehat
Perhatikan posisi anggota gerak
Keadaan umum penderita secara keseluruhan
Ekspresi wajah karena nyeri
Lidah kering atau basah
Adanya tanda-tanda anemia karena pendarahan
Apakah terdapat luka pada kulit dan jaringan lunak
Ekstravasasi darah subkutan dalam beberapa jam sampai beberapa
hari
Perhatikan adanya deformitas berupa angulasi, rotasi dan kependekan
Perhatikan kondisi mental penderita
Keadaan vaskularisasi.
Palpasi/Raba (Feel)
Temperatur setempat yang meningkat
Nyeri tekan
Krepitasi
Pemeriksaan vaskuler pada daerah distal trauma berupa palpasi arteri
femoralis, arteri dorsalis pedis, arteri tibialis posterior sesuai dengan
anggota gerak yang terkena Refilling (pengisian) arteri pada kuku, warna kulit
pada bagian distal daerah trauma, temperatur kulit.
Pengukuran panjang tungkai untuk mengetahui adanya perbedaan panjang
tungkai
Pergerakan (Move)
Pergerakan dengan mengajak penderita untuk
menggerakkan secara aktif dan pasif sendi proksimal dan
distal dari daerah yang mengalami trauma.

Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan neurologis berupa pemeriksaan saraf secara
sensoris dan motoris
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologis dilakukan dengan beberapa prinsip rule
of two, yaitu:
dua posisi proyeksi, dilakukan sekurang-kurangnya yaitu pada
antero-posterior dan lateral;
dua sendi pada anggota gerak dan tungkai harus difoto, di atas
dan di bawah sendi yang mengalami fraktur;
dua anggota gerak.
dua kali dilakukan foto, sebelum dan sesudah reposisi.
Treatment
CONSERVATIVE
Skin Traction
No Weight Bearing

OPERATIVE

ORIF
Hemiarthroplasty
Total Hip Arthroplasty
Komplikasi
Komplikasi yang bersifat umum ; trombosis vena, emboli
paru, pneumonia, dekubitus
Nekrosis avaskuler kaput femur
Nonunion
Osteoartritis
Anggota gerak memendek
Malunion
Malrotasi berupa rotasi eksterna
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai