Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PENGAUDITAN 1

Dosen Pengampu :
Lamria Simamora S.E., M.SA, Ak, CA
Disusun oleh :

Kelompok 5
Andy Kurniawan BCA 115 274
Anitha Putri BCA 115 030
Anugrah Prasetyo BCA 115 035
Benget BCA 115 057
Bahriansyah BCA 115 161
Ervi Fatmasari BCA 115 236
Memellia BCA 115 013
Reyindri BCA 115 213
Zainal BCA 115 040
BAB V

PENGENDALIAN INTERNAL
(INTERN CONTROL)
PENGERTIAN
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Pengendalian internal merupakan suatu perencanaan yang


meliputi struktur organisasi dan semua metode dan alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan
tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan,
memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mendorong
efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.
T U J UA N
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Menjaga kekayaan organisasi.

Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.

Mendorong efisiensi.

Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.


JENIS
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Pengendalian Intern Akuntansi (Preventive Controls)

Pengendalian Intern Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang


tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data
akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.

Pengendalian Intern Administratif (Feedback Controls).

Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan


mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian
akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk
kemudian diambil tindakan.
H U BU N G A N P E N G E N DA L I A N I N T E R N D E N G A N
R UA N G L I N G K U P ( S C O P E ) P E M E R I K S A A N

PERAN PENTING
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan


kegiatan organisasi.

Menciptakan pengawasan melekat, menutupi nkelemahan dan keterbatasan


personel, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.

Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit


yang akan diterapkan.

Membantu auditor dalam memastikan efektifitas

Audit, dengan keterbatasan waktu dan biaya audit


K E T E R B A TA S A N
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Kekeliruan pengoperasian sistem (mistake in judgement) karena terbatasnya informasi dan


waktu, karena tekanan lingkungan, atau karena terbatasnya kemampuan, meskipun
pengendalian internal sudah dilengkapi dengan pedoman penyelesaian masalah.

Pelanggaran sistem (breakdowns), baik disengaja atau tidak, misalnya karena kesalahan
interpretasi, kecerobohan, gangguan lingkungan, perubahan personalia, atau perubahan
sistem dan prosedur.

Kolusi, atau kerjasama negatif sekelompok orang.

Pelanggaran dengan sengaja oleh manajemen (management override)

Dilema biaya-manfaat (costs versus benefits)


PENANGGUNGJAWAB
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

COSO (committee of sponsoring organizations), suatu organisasi yang anggotannya


terdiri dari AAA (the American Accounting Association), AICPA, IIA (the Institute of
Internal Auditors), IMA (the Institute of Management Accountants), dan FEI (the
Financial Executive Institute), menyatakan bahwa setiap personel dalam suatu
organisasi memiliki tanggungjawab dan merupakan bagian dari struktur
pengendalian interen organisasi.
Fihak eksteren, seperti auditor independent serta lembaga otoritas yang lain,
dimungkinkan untuk memberikan kontribusi dalam perancangan pengendalian
internal, tetapi mereka tidak bertanggungjawab terhadap efektifitas pengendalian
internal dan bukan bagian dari pengendalian internal.
PENANGGUNGJAWAB
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

(lanjutan)
Kelompok berperan besar :
Manajemen,
Dewan komisaris dan komite audit,
Auditor interen,
Personel lain dalam organisasi,
Auditor independen,
Fihak luar lain, seperti lembaga-lembaga otoritas yang memiliki kewenangan
untuk mengatur jalannya organisasi
LINGKUNGAN
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Integritas dan nilai-nilai etika yang tertanam dalam budaya organisasi,

Komitmen terhadap kompetensi,

Peran dan pengaruh dewan komisaris serta komite audit,

Filosofi manajemen dan gaya operasi organisasi,

Struktur organisasi yang mampu memberikan kejelasan wewenang dan tanggung jawab
dengan baik,

Budaya dan aturan yang sehat dalam mekanisme penetapan otoritas dan tanggungjawab,

Kebijakan dan praktik yang sehat di bidang sumber daya manusia.

Pengaruh faktor-faktor eksteren organisasi


PROSEDUR PEMAHAMAN
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Pemahaman pengendalian internal mencakup:


Memahami lingkungan pengendalian.
Memahami desain kebijakan dan prosedur
masing-masing komponen pengendalian internal.
Mengevaluasi penerapan nkebijakan dan prosedur.
PROSEDUR PEMAHAMAN
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

(lanjutan)
Pemahaman dilakukan dengan cara:
Review pengalaman dengan klien dalam penugasan audit
sebelumnya.
Wawancara dengan manajemen, staff, serta personel pelaksana.
Inspeksi dokumen dan catatan.
Observasi aktivitas dan operasi perusahaan.
ELEMEN
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Lingkungan pengendalian

Sistem akuntansi

Prosedur pengendalian

Penilaian resiko (risk assesment)

Informasi dan komunikasi


I N F O R M A S I Y A N G D I D A PA T D A R I
P E N G E N DA L I A N I N T E R NA L

Sistem pengendalian internal klien dalam setiap siklus transaksi harus cukup memberikan kepastian
yang layak bahwa :

Transaksi yang tercatat adalah wajar.

Transaksi yang tercatat adalah sah

Transaksi diotorisasi sebagaimana mestinya

Transaksi yang ada sudah di catat

Transaksi dinilai sebagaimana mestinya

Transaksi diklasifikasikan sebagaimana mestinya

Transaksi dicatat pada waktu yang tepat

Transaksi dimasukkan dengan tepat ke dalam catatan pembantu dan diikhtisarkan dengan benar.
BAB VI

BUKTI AUDIT
DAN
TES TRANSAKSI
TIPE
BUKTI AUDIT

Menurut Konrath ada enam tipe bukti audit, yaitu :

1. Physical Evidence.

2. Confirmation Evidence.

3. Documentary Evidence.

4. Mathematical Evidence.

5. Analytical Evidence.

6. Hearsay.
COMPLIANCE TEST
D A N S U B TA N T I V E T E S T

Tes ketaatan adalah tes terhadap bukti-bukti


pembukuan yang mendukung transaksi yang dicatat
perusahaan untuk mengetahui apakah setiap transaksi
yang terjadi sudah diproses dan dicatat sesuai dengan
sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen.
(lanjutan)

Dalam melaksanakan tes tersebut, auditor harus


memperhatikan :

Kelengkapan bukti

Kebenaran perhitungan matematis

Otorisasi dari pejabat perusahaan yang berwenang

Kebenaran nomor perkiraan yang didebit/dikredit

Kebenaran posting ke buku besar dan sub buku besar.


(lanjutan)

Subtantive test adalah tes terhadap kewajaran saldo-saldo


perkiraan laporan keuangan. Prosedur pemeriksaan yang
dilakukan dalam subtantive test antara lain : inventarisasi
aset tetap, observasi atas stok opname, konfirmasi piutang,
utang dan bank , subsequent collection dan subsequent
payment, kas opname, pemeriksaan rekonsiliasi bank dan
lain-lain.
CARA PEMILIHAN
SAMPEL

Metode sampling apapun yang digunakan, auditor


dianjurkan untuk terlebih dahulu menyusun sampling
plan. Beberapa cara pemelihan sampling yang sering
digunakan adalah :
a. Random / Judgement Sampling
b. Block Sampling
c. Statistical Sampling

Anda mungkin juga menyukai