Anda di halaman 1dari 66

KONSEP NYERI

Dadang Kusbiantoro,
S.Kep,Ns.,M.Si
Tujuan Pembelajaran :

Menjelaskan definisi dan sifat nyeri


Menjelaskan klasifikasi nyeri
Menjelaskan fisiologi nyeri
Menjelaskan faktor - faktor yang
mempengaruhi nyeri
Menjelaskan asuhan keperawatan
nyeri
Definisi dan sifat nyeri :

Nyeri adalah konsep yang abstrak yang


dapat dijelaskan melalui pendekatan :
Psikologik
Fisiologik
Sosiologik
Definisi Psikologik

Menekankan pada sifat subyektif


personal dan pribadi dari nyeri
Pain is whatever the experiencing person
says it is, existing whenever he (or she)
says its does (Mc cafferty, 1979)
Pain is a personal, private sensation of
hurt (Steinbach, 1968)
Pertimbangan keperawatan dalam
definisi ini :

Klien memiliki kendali terhadap


nyerinya
Klien adalah orang yang dapat
mendefinisikan nyeri yang dialaminya
Bidan harus mempercayai apa yang
dikatakan dan reaksi yang ditunjukkan
oleh klien
Definisi Fisiologik

Menekankan pada sifat protektif dari


nyeri
Pain is harmfull which signals current or
impending tissue damage (Steinbach, 1968)
Pain is the noxious stimulation of
threatened or actual tissue damage (Geach,
1987)
Pertimbangan keperawatan
dalam definisi ini
Seperti halnya semua mekanisme protektif ,
nyeri dapat berlanjut hingga fungsi dari
jaringan yang rusak diperbaiki
mengakibatkan nyeri kronik
Akan tetapi, pada klien yang kekurangan
mekanisme protektif dapat mengakibatkan
komplikasi yang serius
Kerusakan jaringan yang serius
Disability, Morbidity dan Mortality
Definisi Sosiologik

Menekankan pada sifat untuk


memperoleh kesehatan
Pain is a pattern of response to protect the
organism from harm (Steinbach, 1968)
Pertimbangan keperawatan
dalam definisi ini :

Nyeri adalah gejala atau keluhan utama


yang mendorong seseorang untuk
mencari pertolongan perawatan
kesehatan
Nyeri adalah masalah utama yang
berkaitan dengan kesehatan yang
merubah kualitas hidup klien dan
anggota keluarga lainnya
ISTILAH -ISTILAH
Ambang nyeri adalah stimulus minimal
yang menyebabkan rasa nyeri
Persepsi nyeri adalah merupakan stimulus
minimal yang menyebabkan seseorang
melaporkan adanya nyeri
Hiperalgesia adalah kepekaan yang
berlebihan terhadap rangsang nyeri, biasanya
menyertai proses peradangan, abrasi, insisi,
luka bakar
3 TYPE STIMULUS NYERI

Mekanis : diterima oleh reseptor nyeri


mekanosensitif
Thermis : diterima oleh reseptor nyeri
thermosensitif
Kimia : Diterima oleh reseptor nyeri
chemosensitif
KLASIFIKASI NYERI
Empat Klasifikasi nyeri :

Berdasarkan asal nyeri


Berdasarkan onset,
intensitas dan durasi
nyeri
Berdasarkan penyebab
nyeri
Berdasarkan sifat nyeri
BERDASARKAN ASAL NYERI

Somatik
Viseral
Neuropatik
Somatik (2 tipe) :

Kutaneous (Cutaneous)
Somatik dalam (Deep somatic)
Kutaneus (Cutaneous)

Berasal dari kulit atau jaringan subcutan


Karakteristik :
sebagian besar reseptor nyeri dalam area
ini menghasilkan nyeri yang terlokalisir,
dapat ditentukan dengan tepat, durasi
singkat
Contoh : Laserasi
Somatik dalam (Deep somatic)

Berasal dari ligament, tendon, tulang,


pembuluh darah, saraf
Karakteristik :
sedikitnya reseptor nyeri pada area ini
menghasilkan nyeri yang difus, sulit
ditentukan lokasinya, durasi lebih lama
dari nyeri kutaneus
Contoh : patah tulang
Viseral
Berasal dari organ tubuh
Karakteristik :
Sedikitnya reseptor nyeri dalam area ini
menghasilkan nyeri difus, sukar ditentukan
lokasinya, durasi bervariasi, biasanya
memiliki durasi > panjang dari nyeri somatik
Sering diakibatkan oleh peregangan,
inflamasi, dan iskemia
Contoh : iskemia miokardial, penyakit
kandung empedu
Neuropatik
Berasal dari kerusakan pada bagian sistem
saraf perifer atau sentral
Karakteristik :
Nyeri persisten sampai berminggu-minggu atau
bulan setelah cedera hingga jaringan sembuh
Resisten terhadap pengobatan konvensional
Allodynia : nyeri akibat stimulus yang
normalnya tidak menimbulkan nyeri (sentuhan)
BERDASARKAN
ONSET, INTENSITAS DAN DURASI :

Nyeri akut
Nyeri kronik
Nyeri akut

Onset tiba-tiba atau berangsur-angsur


dari ringan sampai berat
Durasi singkat (beberapa detik sampai
< 6 bulan)
Contoh : nyeri bedah, trauma
Karakteristik nyeri akut
Mengaktifkan bagian simpatetik dari Sistem
saraf otonom
Contoh : peningkatan denyut nadi, kecepatan
pernafasan, tekanan darah, diaphoresis, pupil dilatasi
Peningkatan reaksi klien yang menunjukkan
adanya cedera jaringan
Contoh : gelisah, cemas, menangis, menggosok area
yang sakit, menahan area yang sakit, tidak mampu
berkonsentrasi
Klien melaporkan nyeri tanpa ditanya
Nyeri kronik

Onset berangsur-angsur dari nyeri


ringan sampai berat
Durasi lebih 6 bulan
Contoh : Nyeri kanker, artritis
Karakteristik nyeri kronik
Mengaktifkan bagian parasimpatetik dari sistem
saraf otonom :
Contoh : TTV normal, kulit hangat, pupil
normal atau dilatasi
Peningkatan reaksi klien yang menunjukkan
adanya nyeri kronik :
Contoh : depresi, withdrawl, immobility,
putus asa
Klien tidak melaporkan adanya nyeri kecuali
kalau ditanya
Lanjutan :

Dapat mengganggu ADL dan hubungan


personal
Dapat mengakibatkan beban emosional dan
finansial
Bila stimuli nyeri fisiologik dieliminasi, klien
mempersepsikan nyeri masih ada (sindrom
nyeri kronik)
BERDASARKAN
PENYEBAB NYERI :
Trauma
Neoplasma
Peradangan
Gangguan sirkulasi
darah / pembuluh darah
Trauma psikologis
Trauma
Trauma mekanik :
Misal : akibat benturan, gesekan, luka
Rasa nyeri timbul akibat ujung-ujung saraf bebas
mengalami kerusakan
Trauma thermis :
Misal : api / air panas
Nyeri timbul karena ujung saraf reseptor
mendapat rangsangan akibat panas / dingin
Trauma

Trauma chemis :
Misal : tersentuh asam atau basa kuat
Trauma elektrik :
Misal : karena pengaruh aliran listrik yang kuat
mengenai rteseptor nyeri akibat kekejangan otot
dan kerusakan akibat terbakar oleh listrik
Neoplasma

Neoplasma jinak :
Nyeri karena tekanan pada ujung saraf
reseptor nyeri
Neoplasma ganas :
Nyeri akibat terjadinya kerusakan jaringan
yang mengandung reseptor nyeri dan juga
karena tarikan, jepitan, atau karena
metastase
BERDASARKAN SIFAT NYERI

Nyeri Menyebar (radiating pain)


Nyeri menjalar (Referred pain)
Phantom limb pain
Nyeri menyebar (Radiating pain)

Sensasi nyeri yang menjalar dari tempat


asal kebagian tubuh lainnya
Nyeri dirasakan pada sumbernya dan
meluas ke jaringan sekitarnya
Contoh : Low Back pain akibat ruptur
intravertebral yang disertai nyeri
menyebar dari saraf sacral ke kaki
bawah
Nyeri menjalar (Referred pain)

Sensasi nyeri dirasakan pada bagian


tubuh yang jauh dari jaringan yang
menyebabkan nyeri
Contoh : Nyeri miokard infark akibat
iskemia yang dijalarkan ke rahang,
bahu kiri, dan lengan kiri
Phantom limb pain

Sensasi nyeri yang dirasakan pada


bagian tubuh yang mengalami paralisis
akibat cedera korda spinalis
Nyeri dirasakan pada bagian tubuh
yang sudah tidak ada
Contoh : nyeri pada kaki yang
diamputasi
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI
NYERI
Faktor-faktor yang
mempengaruhi nyeri :
Tingkat perkembangan
Arti nyeri bagi individu
Jenis kelamin
Budaya
Kecemasan dan ketakutan
Pengalaman nyeri yang lalu
Mekanisme pertahanan diri /
koping
Lingkungan dan s upport sistem
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

Riwayat nyeri

Gunakan format PQRST


P : Provokatif / paliatif

Apa yang menjadi penyebab ?


Hal - hal apa yang meringankan ?
Hal - hal apa yang memperberat ?
Q : Quality / quantity

Seberapa berat keluhan terasa ?


Bagaimana rasanya ?
Frekuensi terjadinya serangan ?
R : Regio / Radiasi

Lokasi keluhan tersebut ditemukan /


dirasakan ?
Apakah menyebar kearea yang lain ?
Daerah / area penyebaran ?
S : Severitas / skala

Skala nyeri sesuai dengan keluhan pasien


Gunakan Visual Analog Skala
T : Timing

Kapan keluhan tersebut mulai dirasakan ?


Seberapa sering keluhan tersebut dirasakan ?
Apakah terjadi secara bertahap / mendadak ?
Akut / kronis ?
RESPON TERHADAP
NYERI
Respon Terhadap Nyeri

Respon fisiologis
Respon psikologis
Respon Fisiologis

Perubahan TTV ( TD, Nadi, RR)


Berkeringat
Pucat
Dilatasi pupil
Respon Perilaku

Ekspresi wajah Grimace


Pergerakan tubuh
Interaksi sosial kurang komunikatif ,
iritable
Vocalization
UPAYA - UPAYA
UNTUK MENGURANGI
NYERI
Upaya - Upaya
Untuk Mengurangi Nyeri
Distraksi
Relaksasi
Hipnosa
Akupuntur
Placebo
Analgetik
Hipnosa

Suatu teknik yang menghasilkan


keadaan tidak sadar yang dicapai
melalui gagasan - gagasan yang
disampaikan oleh orang yang
menghipnotisnya
Memerlukan keahlian khusus
Akupuntur

Suatu teknik tusuk jarum yang


menggunakan jarum-jarum kecil panjang
untuk menusuk ke bagian-bagian tertentu
dari tubuh yang bertujuan
menghasilkanketidakpekaan terhadap nyeri
Placebo

Placebo merupakan suatu tindakan


misalnya pengobatan / tindakan
keperawatan yang mempunyai efek
pada klien akibat sugesti daripada
kandungan fisik atau kimianya
Suatu obat tidak berisi analgetika tetapi
berisi gula dinamakan placebo
ANALGETIKA
Meliputi

Narkotik NON narkotik


Morphine Aspirin
Codein Achetaminophen
NSAID
Rute Pemberian

Rute parenteral
Rute oral
Rute Sublingual
Rute Rektal
Rute transdermal
Karakteristik Analgetika Ideal

Cepat bereaksi
Efektif untuk jangka panjang
Dapat digunakan untuk semua usia
Dapat digunakan secara oral / parenteral
Tidak menimbulkan banyak efek samping
Tidak menimbulkan ketergantungan
Harga murah
EVALUASI
BEBERAPA
KRITERIA yang DIHARAPKAN
Pencapaian peredaan nyeri, nilai nyeri pada intensitas
yang lebih rendah setelah intervensi (Nyeri berkurang /
dapat beradaptasi dengan nyeri)
Klien / keluarga mampu menggunakan analgesik
dengan benar
Klien mampu menggunakan strategi manajemen nyeri
non farmakologis sesuai dengan yang
direkomendasikan
Melaporkan efek minimal nyeri dan efek samping
minimal intervensi

Anda mungkin juga menyukai