Selulosa Tongkol pada jagung adalah bagian dalam organ betina tempat
41% bulir duduk menempel. Istilah ini juga dipakai untuk menyebut
Selulosa Lignin seluruh bagian jagung betina (buah jagung). Tongkol
41% 16% terbungkus oleh kelobot (kulit "buah jagung"). Tongkol jagung
Air dll
7% muda, disebut juga babycorn, dapat dimakan dan dijadikan
sayuran. Tongkol yang tua ringan namun kuat, dan menjadi
Hemiselulosa sumber furfural, sejenis monosakarida dengan lima atom
36% karbon. Karakteristik kimia dan fisika dari tongkol jagung
sangat cocok untuk pembuatan tenaga alternative (bioetanol),
kadar senyawa kompleks lignin dalam tongkol jagung adalah
Suber: Huda, 2007 6,7-13,9%, untuk hemiselulose 39,8% , dan selulose 32,3-
dalam Shofiyanto 2008 45,6%. Selulose hampir tidak pernah ditemui dalam keadaan
murni, melainkan selalu berikatan dengan bahan lain yaitu
lignin dan hemiselulose
BIOETANOL
Etanol yang berasal dari sumber hayati. Bioetanol bersumber dari karbohidrat yang potensial sebagai bahan baku
seperti tebu, nira sorgum, ubi kayu, garut, ubi jalar, sagu, jagung: jerami, bonggol jagung dan kayu. Setelah melalui
proses fermentasi, dihasilkan etanol.
1
Glukosa
2
3 Asam Piruvat Uji ini lebih dulu menentukan asetoin, dan seperti
Asetoin yang kita ketahui bahwa asetoin adalah senyawa
pemula dalam sintesis 2,3 butanadiol, sehingga
4
dapat dipastikan bahwa dengan adanya asetoin
2,3 Butandiol dalam media berarti menunjukkan adanya produk
2,3 butanadiol sebagai hasil fermentasi.
FERMENTASI
Proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob ( tanpa oksigen)
TAHAPAN FERMENTASI
Operasi fermentasi 2 1
Pemilihan jenis jenis
mikroba
6 5 Reparasi inokulum
Pengunduhan hasil
Konversi bahan bakar komersial dari sumber karbohidrat dapat di peroleh dengan metabolisme heterotrof
MACAM- MACAM FERMENTASI