Gejala klinis :
2. Regioner 4. Universalis
LOKALISATA :
1. Pada satu regio
2. Jumlah lesi
soliter/beberapa
24
3. Ukuran lesi kecil
REGIONER
1. Pada satu regio
2. Jumlah lesi soliter dgn ukuran
lesi besar atau jumlah lesi
multipel dgn ukuran lesi
kecil-sedang
atau
dahi - ubun2
Dada&punggung atas
Sisi depan
Dada&punggung tengah sebelah kanan
sebelah kiri
Sisi belakang /tengkuk
Dada&punggung bawah
Sekitar pusat
Sisi kanan
Supra pubis
Sesuai dengan posisi anatomikum
4. Pinggang 5. Perut
Bawah (hipogastrium)
Sebelah kiri
Sekitar pusat
Supra pubis
Sesuai dengan posisi anatomikum
6. Bokong
sebelah kiri
Sulkus glutealis
Perianal
Perineum
Sesuai dengan posisi anatomikum
7. Ekstremitas Superior
8. Ekstremitas Inferior
9. Intertriginosa
4. Vesikula : Identik dengan papula tapi konsistensi lunak karena berisi cairan
serum atau cairan darah.
7. Bula pustulosa : Beberapa pustula bergabung menjadi satu, sehingga ukuran >
1cm
V. Efloresensi (ruam)/Type of Lesion
10. Nodulus : Kelainan kulit yang menimbul, berupa masa padat, berbatas
tegas, ukuran < 1cm. Berdasarkan letak dibagi menjadi nodulus
epidermal, nodulus epidermal-dermal, nodulus dermal, nodulus
dermal-subkutan dan nodulus subkutan. Ukuran atap nodulus <
dasarnya.
11. Nodus : Nodulus yang besar berukuran > 1cm
V. Efloresensi (ruam)/Type of Lesion
3. Erosi : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat
hilangnya jaringan kulit tidak melebihi stratum basale dan tampak
cairan serum
4. Ekskoriasi : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat
hilangnya jaringan kulit melebihi/di bawah stratum basale dan
tampak cairan darah
5. Ulkus : Kelainan kulit yang basah, melekuk dari permukaan kulit akibat
hilangnya jaringan kulit melebihi ekskoriasi(lebih dalam), ditandai
dengan adanya dasar, dinding dan atap. Bila sembuh
meninggalkan sikatrik.
6. Fisura : Kelainan kulit yang melekuk berupa hilangnya kontinuitas jaringan
kulit dari epidermis sampai dermis berbentuk celah-celah linear
V. Efloresensi (ruam)/Type of Lesion
Efloresensi sekunder : ruam kulit yang timbul kemudian, terdiri dari :
Efloresensi Khusus :
1. Komedo : Kelainan kulit berupa sumbatan sebum dan keratin pada orifisium
pilosebasea. Pada penyakit akne vulgaris. Macam-macam:
komedo tertutup (white comedo)
komedo terbuka (black comedo)
2. Milia : Kelainan kulit berupa kista kecil berwarna putih yang berisi
keratin. Mirip white comedo
LOKALISATA
REGIONER REGIONER
GENERALISATA UNIVERSALIS
II. Konfigurasi Lesi
UNILATERAL BILATERAL
ASIMETRIS SIMETRIS
SIMETRIS
DERMATOMAL HERPETIFORMIS
ZOSTERIFORMIS ANULAR
SIRSINAR
IRISFORMIS IRISFORMIS
LINEARIS KORIMBIFORMIS
UMBILIKASI
III. Diskripsi Lesi
SOLITER MULTIPEL
DISKRET KONFLUENS
TERATUR TERATUR
TIDAK TERATUR PUNGTATA & GUTATA
MILIER LENTIKULER
NUMULER NUMULER
PLAKAT
TEGAS TEGAS
TIDAK TEGAS TIDAK TEGAS
BASAH BASAH
EFLORESENSI PRIMER
SKUAMA PITIRIASIFORMIS
SKUAMA PSORIASIFORMIS SKUAMA PSORIASIFORMIS
SKUAMA IKHTIOSIFORMIS SKUAMA KOLARET
KRUSTA SANGUINOLENTA & PUSTULOSA KRUSTA MEDIKAMENTOSA
KRUSTA NEKROTIKANS KRUSTA SEROSA & EROSI
EKSKORIASI ULKUS
FISURA FISURA
SIKATRIK ATROFIKANS & SIKATRIK HIPERTROFIKANS
EUTROFIKANS (KELOID)
KISTA TUMOR
LIKENIFIKASI
EFLORESENSI KHUSUS
KOMEDO MILIA
KANALIKULI TELANGIEKTASI
NEURODERMATITIS
Gejala klinis :
Perjalanan penyakit kronik residif (hilang timbul)
Lesi : soliter/beberapa
Efloresensi : papula/plak eritema atau hiperpigmentasi
dengan skuama halus diatasnya & likenifikasi. Likenifikasi
terjadi karena garukan yang berulang.
Sangat gatal
Penatalaksanaan Umum
Penatalaksanaan Khusus
Distribusi : regioner
Gejala klinis :
Perjalanan penyakit bersifat kronis
Predileksi :
maleolus medialis dan sekitarnya.
Lesi : soliter/beberapa
Efloresensi : makula, plak eritema/hiperpigmentasi dengan
skuama halus diatasnya juga dapat disertai erosi dan
oedema.
Penatalaksanaan Khusus