Anda di halaman 1dari 60

BAGIAN PENYAKIT DALAM LAPORAN KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN JANUARI 2015


UNIVERSITAS PATTIMURA

HEPATOMA

OLEH :
Aisyah Amelia Z R Wattimena

KONSULEN:
dr. Denny Jolanda Sp,PD. FINASIM

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
BAB I
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PENDERITA
Nomor rekam medik : 04-13-41
Nama : Tn. HW
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 20 Oktober 1950
Umur : 64 tahun
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Agama : Katolik
Alamat : Tual, Langgur
Tanggal masuk : 01-12-2014
Tanggal pemeriksaan: 06-12-2014
Tanggal pulang : 11-12-2014
Ruang Rawat : Interna Laki (RIL)
Anamnesis
Keluhan tambahan: Nyeri tekan
perut kanan, mual, BAB kotoran
Keluhan utama : Nyeri
berbentuk tai kambing bercampur
perut kanan atas
warna hitam, BAK kuning tua
bercampur darah segar

Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan atas 1
bulan yang lalu. Nyeri dirasakan secara tiba-tiba. Awalnya perut kanan
teraba keras dan membesar 2 bulan yang lalu, namun tidak terasa
nyeri. 1 bulan SMRS pasien mulai mengeluhkan perutnya sangat nyeri
dan jika ditekan terasa sakit. Nyeri terasa menusuk kadang tumpul dan
dirasakan terus menerus menyebar sampai ke perut tengah atas dan
sampai kebahu kanan dan tetap dirasakan sekalipun pasien merubah
posisi dan sampai membuat pasien sulit tidur. Keluhan ini juga disertai
mata yang tampak kuning, diakui pasien muncul bersamaan dengan
keluhan nyeri perutnya. Selain itu, pasien mengeluh Mual (+), Muntah
(-). Nafsu makan menurun karena perut terasa lebih nyeri jika makan,
minum biasa. BAB kotoran berbentuk seperti tai kambing bercampur
warna hitam, lendir (-). BAK warna kuning tua campur darah segar.
Anamnesis (2)
Riwayat Pengobatan
Pasien baru pernah berobat 2 minggu yang lalu saat di rawat
selama 1 minggu di RSUD Karel Sadsuitubun Langgur, namun pasien
tidak ingat nama obat yang diberikan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Keluhan yang sama (-), DM tidak diketahui, Hipertensi tidak
diketahui.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada (-)

Riwayat Kebiasaan
Riwayat Alkohol 44 tahun, berhenti 1 minggu setelah pasien
mengeluhkan nyeri perut, Merokok (+) 34 tahun, berhenti 1 bulan
yang lalu
Pemeriksaan Fisis
Dilakukan pemeriksaan pada tanggal 06 Desember 2014
Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : Kurang (BB = 52 kg (10%) = 46,8 kg TB=
170 cm IMT=16,1 )

Tanda-tanda Vital
TD :150/90 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Nafas :22x/menit, reguler,
Suhu : 36,3oC (aksila)
Pemeriksaan Fisis (2)
Kepala : Deformitas (-). Rambut hitam, tidak mudah dicabut, dan tersebar
merata, wajah simetris.
Mata : Hematoma pada palpebral (-/-), Ptosis(-), eksoftalmus (-),
endoftalmus(-), Xanthelasma (-/-), pupil isokor, refleks pupil langsung
(+/+), refleks pupil tidak langsung (+/+), Conjungtiva anemis(-/-).
Sklera ikterik (+/+).
Hidung : Perdarahan (-), deformitas (-), sekret (-), deviasi septum nasal (-),
pernafasan cuping hidung (-)
Mulut : Lidah bersih/tidak hiperemis/ulcer(-)/jamur(-)/tidak ada selaput,
stomatitis (-), perdarahan gusi (-), tonsil T1-T1, hiperemis (-),
caries dentis (-)
Telinga : Pendengaran baik, tophi (-/-), deformitas (-), serumen (-/-), nyeri tekan
di processus mastoideus (-/-)
Leher : Trakea di tengah, JVP 5 - 2 cmH2O, struma (-), tumor (-), kaku kuduk (-)
KGB : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Kulit : Kecoklatan, hiperpegmentasi/hipopegmentasi (-)
Pemeriksaan Fisis (3)
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, pergerakan dada simetris
kiri dan kanan, pola pernapasan normal, pelebaran iga (-),
deformitas (-), benjolan (-), jaringan parut (-).
Palpasi : tidak ada pergeseran trakea, nyeri tekan (-),
fremitus taktil normal (tidak meningkat maupun
berkurang).
Perkusi : Paru kiri dan kanan = sonor, liver span 18 cm,
batas bawah paru belakang setinggi vertebra torakal X dan
batas kanan lebih tinggi 1 jari dari batas kiri.
Auskultasi : Bunyi pernapasan : vesikuler
Bunyi tambahan : Ronchi : -/-, Wheezing -/-
Pemeriksaan Fisis (4)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS V sejajar
midclavicula sinistra, kuat angkat (+), thrill (-).
Perkusi : Pinggang jantung di ICS 3 D, batas kanan
jantung di linea sternalis D, batas kiri jantung di linea
midclavicula S
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular normal,
murmur (-) gallop(-)
Pemeriksaan Fisis (5)
Abdomen
Inspeksi : Perut cembung, ikterus (-), dilatasi vena (+), caput
medusa (-), striae (-), jaringan parut (-).
Palpasi : Nyeri tekan (+) pada region hipokondrium dextra,
Epigastrium, hepatomegali (+) hepar teraba 8 jari dibawah arcus
aorta, permukaan berbenjol-benjol, tepi irregular, sudut tumpul,
splenomegali (+) schuffner derajat III, Ballotement (-/-).
Perkusi : Pekak pada regio hipokondrium D, sebagian region
lumbalis D, Epigastrium, Region abdomen lainnya tympani,
Shifting dulness (+).
Auskultasi : Bising usus (+) normal 3x/m
Lingkar perut : 88 cm
Pemeriksaan Fisis (6)
Punggung
Inspeksi : Pembengkakan (-), massa (-), kemerahan (-)
Palpasi : NT (-/-)
Nyeri ketok: CVA (-/-)
Auskultasi : BND Vesikuler (+/+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Gerakan : Simetris kiri-kanan
Alat Genitalia : Tidak diperiksa
Anus : Tidak diperiksa
Ekstremitas : Edema pitting minimal ekstremitas bawah
(+/+), akral hangat, sianosis (-/-), clubbing finger (-/-), palmar
eritem (+/+), White capillary nail (-/-), atrofi otot (-/-), turgor
baik.
Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
EKG
Interpretasi :
Irama : Sinus
Heart rate : 88x/menit
Gelombang P : Durasi 0,04 detik, tinggi 1 mm (lead II)
Interval PR : Durasi 0,12 detik (lead II)
Durasi QRS : Durasi 0,06 detik
Aksis : -12 (normal)
Segmen ST : elevasi (-), depresi (normal)
Gelombang T : tinggi 2 mm.

Kesan : Normal
Pemeriksaan Penunjang (2)
2. Laboratorium

Darah Rutin
Parameter Hasil Nilai Normal

RBC 5,44 106/mm3 3,80 6,50

HGB 10,2 g/dl 11,5 - 17,0

PLT 343 103/mm3 150 - 500

WBC 5,5 103/mm3 4,0 - 10,0

Serologi

HBSAg Reaktif

Anti HCV Non Reaktif

HIV Non Reaktif


LABORATORIUM
Darah Kimia

Parameter HasilHasil Nilai Normal


Nilai Normal
GDP
GDP 58 58 80-100 mg/dl
80-100 mg/dl
Ureum 17 10-50 mg/dl
Ureum 17 10-50 mg/dl
Creatinin 0,5 0,7-1,2 mg/dl
Creatinin 0,5 0,7-1,2 mg/dl
Asam urat 6,6 < 6,0 mg/dl
Asam urat total
Cholestrol 306 6,6 < 6,0 mg/dl
< 200 mg/dl
SGOT
Cholestrol total 439 306 < 33 U/L < 200 mg/dl
SGPT 0,5 < 50 U/L
SGOT 439 < 33 U/L
Bilirubin
SGPT 0,5 < 50 U/L
Total 2,4 < 1,5
Bilirubin
Direct 1,2 < 0,5
Total
Indirect 1,2 2,4 < 1,1 < 1,5
Direct 1,2 < 0,5
Indirect 1,2 < 1,1
USG Abdomen
USG Abdomen (2)
USG Abdomen (3)
Interpretasi :
Hepar : Membesar, permukaan irregular dan berbenjol, tip
tumpul pada hampir seluruh lobus kanan dengan echo parenkim
meningkat.
Gallbladder: Dilatasi, dinding tidak menebal, mukosa regular.
Tampak echo sludge di dalamnya.
Lien: Membesar dengan echo parenkim homogen.
Pancreas, Ginjal dan Vesika Urinaria : dalam batas normal
Tampak echo cairan bebas dalam cavum peritoneum.

Kesan :
Hepatoma lobus kanan
Splenomegaly
Ascites
Distended Gallbladder dengan sludge didalamnya
Resume
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri perut kanan atas 1
bulan yang lalu. Nyeri dirasakan secara tiba-tiba. Awalnya perut kanan
teraba keras dan membesar 2 bulan yang lalu, namun tidak terasa
nyeri. 1 bulan SMRS pasien mulai mengeluhkan perutnya sangat nyeri
dan jika ditekan terasa sakit. Nyeri terasa menusuk kadang tumpul dan
dirasakan terus menerus menyebar sampai ke perut tengah atas dan
tetap dirasakan sekalipun pasien merubah posisi dan sampai membuat
pasien sulit tidur. Keluhan ini juga disertai mata yang tampak kuning,
diakui pasien muncul bersamaan dengan keluhann nyeri perutnya.
Selain itu, pasien mengeluh Mual (+), Muntah (-). Nafsu makan
menurun karena perut terasa lebih nyeri jika makan, minum biasa. BAB
kotoran berbentuk seperti tai kambing bercampur warna hitam. BAK
warna kuning tua campur darah segar. Riwayat Pengobatan: ada, tapi
pasien lupa nama obat yang diberikan saat dirawat di RSUD Langgur 1
minggu. Riwayar Penyakit Dahulu: Keluhan yang sama (-). Sakit Kuning(-)
DM tidak diketahui, HT tidak diketahui. Riwayat Keluarga : (-). Pada
pemeriksaan fisik ditemukan Sklera ikterik (+/+), Shifting dulness (+),
Nyeri tekan (+) pada region hipokondrium dextra, Epigastrium,
hepatomegali (+) hepar teraba 8 jari dibawah arcus costae dekstra,
splenomegali (+) schufner derajat III.
Assesment
Diagnosa : - Hepatoma
- Hematuri?

Diagnosa banding : Abses Hepar


Penatalaksanaan
Tirah baring
Diet lunak
IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
Sohobion 1 ampul/drip/hari
Aminnoleban 1 botol/drips/hari
Cefotaxim 2 x 1 gr/iv
Transamin 2 x 500 mg/iv
Captopril 3 x 25 mg tablet
Sprinolakton 2 x 100 mg tablet
Hepa-Q 2 x 1 tablet
Rencana Pemeriksaan
CT SCAN
Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : dubia ad malam
Quo ad sanationam : dubia ad malam
FOLLOW UP
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT TERAPI (P)

01-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke perut atas dan Tirah baring
bahu kanan, Sulit tidur, BAB seperti tai kambing warna - Diet lunak dan Diet
hitam, BAK warna merah darah, nafsu makan berkurang Rendah Protein
KU : Tampak sakit sedang - IVFD NaCl 0,9% 20
Kesadaran: Composmentis tetes per menit
- Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
O: TTV : - Omeprazole 2 x 1/iv
TD : 150/100 mmHg, RR : 22x/menit - Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
N : 88x/menit, Suhu : 36,5 C. - - Aminoleban 1 kolf/
- Mata : CA -/- SI +/+ drip/24 jam
- Abdomen : Shifting dulness (+) Nyeri tekan (+) pada - Hepa-Q 3 x 1 kapsul/
regio epigastrium dan hipokondrium kanan, teraba hati hari
membesar 8 jari di bawah arcus costa dextra, - Transamin 3 x 500
splenomegali (+) schufner derajat III, Bising usus (+) mg/iv
normal, Lingkar Perut: 88 cm. - Spironolacton 2 x 100
- Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+) mg tablet
- Captopril 3 x 25 mg
A: Hepatoma + Ascites + Splenomegaly + Hematuri? tablet
- Pro USG Abdomen
- Darah kimia, darah
rutin
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT TERAPI (P)

02-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke perut atas dan bahu - Tirah baring
kanan, Sulit tidur, BAB seperti tai kambing warna hitam, BAK - Diet lunak dan Diet
warna merah darah berkurang, nafsu makan berkurang. Rendah Protein
- IVFD NaCl 0,9% 20 tetes
O: KU : Tampak sakit sedang per menit
Kesadaran : Composmentis - Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
TTV : - Omeprazole 2 x 1/iv
TD : 160/90 mmHg, RR : 24x/menit, Nadi : 92x/menit, Suhu : - Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
36,8 C. - Aminoleban 1 kolf/
Mata : CA -/-, SI+/+ drip/24 jam
Abdomen : Shifting dulness (+) Nyeri tekan (+) pada - Hepa-Q 3 x 1 kapsul/ hari
regio epigastrium dan hipokondrium kanan, teraba - Transamin 3 x 500 mg/iv
hati membesar 8 jari di bawah arcus costa dextra, - Spironolacton 2 x 100 mg
splenomegali (+) schufner derajat III, Lingkar Perut: 88 tablet
cm. - Captopril 3 x 25 mg tablet
Bising usus (+) normal. - Simvastatin 0-0-1 (20 mg)
Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+) tablet
LAB : - Pro USG Abdomen
Hb : 10,2 g/dl
Leukosit : 5,500 /mm316.100/L
Ureum : 17 mg/dL
Creatinin : 0,5 mg/dL
Asam urat : 6,6 mg/dL
SGOT : 439 U/L
SGPT : 0,5 U/L
Billirubin T : 2,4
Billirubin D : 1,2
Billirubin I : 1,2
Cholesterol : 306 mg/dL
GDP : 58 mg/dL
HbSAg : Reaktif
Anti HCV : NR
HIV : NR

A: Hepatoma + Ascites + Splenomegaly + Hiperkolestrolemia +


Hematuri?
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT TERAPI (P)

03-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke perut atas - Tirah baring
dan bahu kanan, Sulit tidur, BAB seperti encer 3x - Diet lunak dan Diet
warna hitam, BAK warna merah darah berkurang, Rendah Protein
nafsu makan berkurang. - IVFD NaCl 0,9% 20
tetes per menit
- Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
O: KU : Tampak sakit sedang. - Omeprazole 2 x 1/iv
Kesadaran : Komposmentis - Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
TTV : - Aminoleban 1 kolf/
TD : 150/80 mmHg, RR : 20x/menit, Nadi : drip/24 jam
88x/menit, Suhu : 36,2C. - Hepa-Q 3 x 1 kapsul/
Mata : CA -/-, SI+/+ hari
Abdomen : Shifting dullness (+), NT (+) pada regio - Transamin 3 x 500
epigatrium, hipokondrium kanan, teraba hati mg/iv
membesar 8 jari di bawah arcus costae dextra, - Spironolacton 2 x
splenomegali (+) schufner derajat III, Lingkar Perut: 100 mg tablet
88 cm, BU (+) normal. - Captopril 3x 25 mg
Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+) - Simvastatin 0-0-1 (20
mg) tablet
A: Hepatoma + Ascites + Splenomegaly + - Pro USG Abdomen
Hiperkolestrolemia + Hematuri?
TANGGAL PERJALANAN PENYAKIT TERAPI (P)

04-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke perut atas Tirah baring
dan bahu kanan, Sulit tidur, BAB encer 2x warna Diet lunak dan Diet
hitam, BAK warna merah darah berkurang, nafsu Rendah Protein
makan berkurang, mual (+) IVFD NaCl 0,9% 20
tetes per menit
O: KU : Tampak sakit sedang Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
TTV : TD : 160/100 mmHg, RR : 22x/menit, Nadi : Omeprazole 2 x 1/iv
80x/menit, Suhu :36,1 C Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
Mata : CA -/-, SI+/+ Aminoleban 1 kolf/
Abdomen : Shifting dullness (+), NT (+)pada regio drip/24 jam
epigatrium, hipokondrium kanan, teraba hati Hepa-Q 3 x 1 kapsul/
membesar 8 jari di bawah arcus costae dextra, hari
splenomegali (+) schufner derajat III, Lingkar Perut: Transamin 3 x 500
88 cm, BU (+) normal. mg/iv
Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+) Spironolacton 2 x 100
mg tablet
Hasil USG : Captopril 3x 25 mg
Kesimpulan : Simvastatin 0-0-1 (20
Hepatoma, Splenomegaly, Ascites mg) tablet

A: Hepatoma + Ascites + Splenomegaly +


Hiperkolestrolemia + Hematuri?
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi (P)

05-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke perut atas Tirah baring
dan bahu kanan mulai berkurang, Sulit tidur, BAB Diet lunak dan Diet
encer 2x warna hitam, BAK warna merah darah Rendah Protein
berkurang, nafsu makan berkurang, mual (+), sulit IVFD NaCl 0,9% 20 tetes
tidur per menit
Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
O: KU : Tampak sakit sedang Omeprazole 2 x 1/iv
TTV : TD : 160/100 mmHg, RR : 24x/menit, Nadi : Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
88x/menit, Suhu :36,5 C Aminoleban 1 kolf/
Mata : CA -/-, SI+/+ drip/24 jam
Abdomen : Shifting dullness (+), NT (+) pada regio Hepa-Q 3 x 1 kapsul/ hari
epigatrium, hipokondrium kanan, teraba hati Transamin 3 x 500 mg/iv
membesar 8 jari di bawah arcus costae dextra, Spironolacton 2 x 100 mg
splenomegali (+) schufner derajat III, Lingkar tablet
Perut: 88 cm, BU (+) normal. Captopril 3 x 25 mg tablet
Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+) Simvastatin 0-0-1 (20 mg)
tablet
A: Hepatoma + Ascites + Splenomegaly +
Hiperkolestrolemia + Hematuri?
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi (P)

06-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke perut atas Tirah baring
dan bahu kanan mulai berkurang, sulit tidur Diet lunak dan Diet
berkurang, BAB encer 4x warna hitam, BAK warna Rendah Protein
merah darah berkurang, nafsu makan berkurang, IVFD NaCl 0,9% 20
mual (+), sulit tidur tetes per menit
Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
O: KU : Tampak sakit sedang Omeprazole 2 x 1/iv
TTV : TD : 150/90 mmHg, RR : 24x/menit, Nadi : Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
92x/menit, Suhu :36,4 C Aminoleban 1 kolf/
Mata : CA -/-, SI+/+ drip/24 jam
Abdomen : Shifting dullness (+), NT (+) pada regio Hepa-Q 3 x 1 kapsul/
epigatrium, hipokondrium kanan, teraba hati hari
membesar 8 jari di bawah arcus costae dextra, Transamin 3 x 500
splenomegali (+) schufner derajat III, Lingkar mg/iv
Perut: 88 cm, BU (+) normal. Spironolacton 2 x 100
Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+) mg tablet
Captopril 3 x 25 mg
A: Hepatoma + Ascites + Splenomegaly + tablet
Hiperkolestrolemia + Hematuri? Simvastatin 0-0-1 (20
mg) tablet
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi (P)

08-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke Tirah baring


perut atas dan bahu kanan mulai Diet lunak dan Diet
berkurang sulit tidur berkurang, BAB Rendah Protein
encer 1x warna hitam, BAK warna kuning IVFD NaCl 0,9% 20
tua, darah (-), nafsu makan berkurang, tetes per menit
mual (+). Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
Omeprazole 2 x 1/iv
O: KU : Tampak sakit sedang Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
TTV : TD : 150/80 mmHg, RR : 22x/menit, Aminoleban 1 kolf/
Nadi : 90x/menit, Suhu :36,1 C drip/24 jam
Mata : CA -/-, SI+/+ Hepa-Q 3 x 1 kapsul/
Abdomen : Shifting dullness (+), NT (+) hari
pada regio epigatrium, hipokondrium Transamin 3 x 500
kanan, teraba hati membesar 8 jari di mg/iv
bawah arcus costae dextra, splenomegali Spironolacton 2 x 100
(+) schufner derajat III, Lingkar Perut: 88 mg tablet
cm, BU (+) normal. Captopril 3 x 25 mg
Ekstremitas bawah: edema pitting tablet
minimal (+/+) Simvastatin 0-0-1 (20
mg) tablet
Hepatoma + Ascites + Splenomegaly + Sohobion ampul 1-0-0
A: Hiperkolestrolemia drips dlm Nacl 0,9%
500 cc.
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi (P)
09-12-2014 S: Nyeri perut kanan menjalar hingga ke perut atas Tirah baring
dan bahu kanan mulai berkurang, sulit tidur Diet lunak dan Diet
berkurang, BAB encer 2x warna kuning, BAK Rendah Protein
warna kuning tua, nafsu makan berkurang, mual IVFD NaCl 0,9% 12
(+). tetes per menit
Cefotaxime 2 x 1 gr/iv
O: KU : Tampak sakit sedang Omeprazole 2 x 1/iv
TTV : TD : 140/90 mmHg, RR : 22x/menit, Nadi : Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
96x/menit, Suhu :36,3 C Aminoleban 1 kolf/
Mata : CA -/-, SI+/+ drip/24 jam
Abdomen : Shifting dullness (+), NT (+) pada Hepa-Q 3 x 1 kapsul/
regio epigatrium, hipokondrium kanan, teraba hari
hati membesar 8 jari di bawah arcus costae Spironolacton 2 x 100
dextra, splenomegali (+) schufner derajat III, mg tablet
Lingkar Perut: 89 cm, BU (+) normal. Captopril 3 x 25 mg
Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+) tablet
A: Simvastatin 0-0-1 (20
Hepatoma + Ascites + Splenomegaly + mg) tablet
Hiperkolestrolemia Sohobion 1 ampul drips
dlm Nacl 0,9% 500
cc/24 jam
Tanggal Perjalanan Penyakit Terapi (P)
10-12-2014 S: Nyeri perut kanan yang menjalar ke bahu kanan Diet lunak dan Diet
mulai berkurang, sulit tidur berkurang, BAB Rendah Protein
encer, ampas (+) 1x warna kuning, BAK warna Infus dilepas
kuning tua, nafsu makan berkurang, mual (+). Ciprofloksasin 3 x 500
mg tablet
KU : Tampak sakit sedang Omeprazole 2 x 1 tablet
O: TTV : TD : 140/90 mmHg, RR : 24x/menit, Nadi : Sucralfat 3 x 1 Cth, AC
88x/menit, Suhu :36,2 C Hepa-Q 3 x 1 kapsul/
Mata : CA -/-, SI+/+ hari
Abdomen : Shifting dullness (+), NT (+) pada Furosemid 2 x 1 tablet
regio epigatrium, hipokondrium kanan, teraba Spironolacton 2 x 100
hati membesar 8 jari di bawah arcus costae mg tablet
dextra, splenomegali (+) schufner derajat III, Captopril 3 x 25 mg
Lingkar Perut: 89 cm, BU (+) normal. tablet
Ekstremitas bawah: edema pitting minimal (+/+)

Hepatoma + Ascites + Splenomegaly +


A: Hiperkolestrolemia

11-12-2014 Pasien Pulang atas izin dokter


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Hepatoma merupakan tumor ganas primer di hati yang berasal


dari sel parenkim atau epitel saluran empedu. Yang pertama
(dikenal sebagai karsinoma hepatoseluler) merupakan 80-90%
keganasan hati primer, yang terakhir disebut sebagai
kolangiokarsinoma.
ETIOLOGI &
FAKTOR RESIKO

Virus hepatitis B
Virus hepatitis C
Aflatoksin
Obesitas
Diabetes
Alkohol
EPIDEMIOLOGI
Hepatoma meliputi 5,6% dari seluruh kasus kanker pada manusia

Peringkat kelima pada laki-laki dan kesembilan pada perempuan sebagai kanker
yang paling sering terjadi di dunia,

Urutan ketiga dari kanker system saluran cerna setelah kanker kolorektal dan
kanker lambung.

Di Amerika Serikat sekitar 80%-90% dari tumor ganas hati primer adalah
hepatoma. Angka kejadian tumor ini di Amerika Serikat hanya sekitar 2% dari
seluruh karsinoma yang ada.

Afrika dan Asia, hepatoma adalah karsinoma yang paling sering ditemukan
dengan angka kejadian 100/100.000 populasi.

Sekitar 80% dari kasus hepatoma di dunia berada di negara berkembang seperti
Asia Timur dan Asia Tenggara serta Afrika Tengah yang diketahui sebagai wilayah
dengan prevalensi tinggi hepatitis virus.
PATOGENESIS
Mekanisme karsinogenesis hepatoma belum sepenuhnya
diketahui, apapun agen penyebabnya.
Transformasi maligna hepatosit, dapat terjadi melalui
peningkatan perputaran (turnover) sel hati yang diinduksi oleh
cedera (injury) dan regenerasi kronik dalam bentuk inflamasi
dan kerusakan oksidatif DNA Perubahan genetik;
perubahan kromosom, aktivasi oksigen sellular atau inaktivasi
gen suppressor tumor kurang baiknya penanganan DNA
mismatch, aktivasi telomerase, serta induksi faktor-faktor
pertumbuhan dan angiogenik.
PATOGENESIS
Aflatoksin dapat menginduksi mutasi pada gen suppressor
tumor p53 dan ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan juga
berperan pada tingkat molekular untuk berlangsungnya proses
hepatogenesis.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri perut kanan atas yang hebat dengan atau tanpa
hepatomegali
Benjolan di perut bagian atas, sering kali terasa nyeri pada
benjolan tersebut yang sifatnya terus menerus, menembus ke
belakang atau ke daerah bahu.
Anoreksia
Ikterus yang menunjukan perjalanan penyakit yang progresif.
Spider nevi, splenomegali, eritema palmaris, ginekomastia
Perdarahan intraperitoneal
Pada auskultasi di atas benjolan kadang ditemukan suara
bising aliran darah karena hipervaskularisasi tumor
STADIUM KLASIFIKASI
Stadium Penjelasan

Ia Tumor tunggal berdiameter < 3 cm tanpa emboli tumor, tanpa metastasis


kelenjar limfe peritoneal ataupun jauh: Child A
Ib Tumor tunggal atau dua tumor dengan diameter gabungan <5 cm, di separuh
hati, tanpa emboli tumor, tanpa metastasis kelenjar limfe peritoneal ataupun
jauh: Child A
IIa Tumor tunggal atau dua tumor dengan diameter gabungan <10 cm, di
separuh hati atau dua tumor dengan gabungan <5 cm, di kedua belahan hati
kiri dan kanan, tanpa emboli tumor, tanpa metastasis kelenjar limfe
peritoneal ataupun jauh: Child A
IIb Tumor tunggal atau multiple dengan diameter gabungan >10cm, di separuh
hati, atau tumor multiple dengan gabungan >5 cm, di kedua belahan hati kiri
dan kanan, tanpa emboli tumor, tanpa metastasis kelenjar limfe peritoneal
ataupun jauh; Child A. Terdapat emboli tumor dipercabangan vena portal,
vena hepatika atau saluran empedu dan atau Child B
IIIa Tidak perduli kondisi tumor, terdapat emboli tumor di pembuluh utama vena
porta atau vena kava inferior, metastasis kelenjar limfe peritoneal atau jauh,
salah satu daripadanya; Child A atau B
IIIb Tidak peduli kondisi tumor, tidak peduli emboli tumor, metastasis; Child C
Diagnosa
Gambaran Klinis
Nyeri abdomen kanan atas , massa abdomen atas, anoreksia,
Letih, mengurus, demam, perdarahan, edema tungkai, palmar
eritema, spider nevy, dll
Pemeriksaan Laboratorium
Antigen HBs Positif, SGOT SGPT
Pemeriksaan Rutin alfa-fetoprotein (AFP)
Ultrasonografi
MRI
CT Scan
Pemeriksaan Rutin AFP
Penderita sirosis atau penderita dengan antigen HBs positif
serta SGOT dan SGPT meningkat.
Konsentrasi serum AFP meningkat (>400 ng/mL) pada 75%
pasien karsinoma hepatoseluler khususnya dengan antibody
HBs positif.
The National Comprehensive Cancer Network (2004)
melakukan biopsi tumor apabila serum AFP <400 ng/mL atau
jika ditambah dengan Hepatitis B postitf.
CT Scan

Hipervaskularisasi pada karsinoma hepatoseluler


MRI
USG

Massa hypercoic mewakili karsinoma hepatoseluler


Kriteria Diagnostik

Tabel 1. Kriteria diagnostik HCC menurut Barcelona EASL


conference9
1. Kriteria sito-histologis
2. Kriteria non-invasif (khusus untuk pasien sirosis hati) :
Kriteria radiologis : koinsidensi 2 cara imaging (USG/CT-
spiral/MRI/angiografi)
Lesi fokal > 2 cm dengan hipervaskularisasi arterial
Kriteria kombinasi : satu cara imaging dengan kadar AFP
serum :
Lesi fokal > 2 cm dengan hipervaskularisasi arterial
Kadar AFP serum 400 mg/dl
Diagnosis Banding
1. Hemangioma
Hemangioma merukapakan
tumor terlazim dalam hati,
Ultrasonografi memperlihatkan
bercak-bercak ekogenik soliter
dengan batas licin berbatas
tegas. Pada CT Scan biasanya
memperlihatkan kapsul
berkalsifikasi
Diagnosis Banding
2. Abses Hepar
Sangat sukar dibedakan
anatara abses piogenik dan
amebik.
Biasanya sangat besar,
kadang-kadang multilokular.
Struktur eko rendah sampai
cairan (anekoik) dengan
adanya bercak-bercak
hiperekoik (debris) di
dalamnya. Tepinya tegas,
irregular yang makin lama
makin bertambah tebal
Diagnosis Banding
3. Tumor Metastasis
Hepar adalah organ yang
paling sering menjadi tempat
tumor metastasi setelah
kelenjar limfe
Gambaran eko bergantung
pada jenis asal tumor primer.
Jadi dapat berupa struktur
eko yang mungkin lebih tinggi
atau lebih rendah daripada
jaringan hati normal.
Pengobatan
Terapi Operasi
Terapi non bedah
Terapi Operasi
Reseksi Hepatik
Untuk pasien dalam kelompok non sirosis yang biasanya
mempunyai fungsi hati normal pilihan utama terapi adalah
reseksi hepatik.
Transplantasi Hati
Transplantasi hati memberikan kemungkinan untuk
menyingkirkan tumor dan menggantikan parenkim hati yang
mengalami disfungsi.
Terapi Operatif non Reseksi
Karena tumor menyebar atau alasan lain yang tidak dapat
dilakukan reseksi, dapat dipertimbangkan terapi operatif non
reseksi mencakup injeksi obat melalui kateter transarteri
hepatik atau kemoterapi embolisasi saat operas
Terapi non bedah
Penyuntikan alkohol 97% intratumor
Embolisasi melalui arteri
Radiasi
Kemoterapi intraarteri
Prognosis
Kelangsungan hidup 5 tahun bagi karsinoma hepatoseluler tak
diobati mendekati nol.
Penelitian lain telah membuktikan bahwa 66 persen pasien
meninggal dalam 6 bulan, jika tidak diberikan terapi spesifik
Pasien tumor massif kurang mungkin dapat bertahap hidup
selama 3 bulan.
Kadang-kadang dengan tumor yang tumbuh lambat dan
terutama yang berkapsul kecil, kelanngsungan hidup 2-3 tahun
atau bahkan lebih lama
Child Pugh Score
Interpretasi:
Pencegahan
Vaksinasi virus hepatitis B dan C yang dimulai sejak bayi.
Mencegah pencemaran bahan makanan dengan aflatoksin dan
penggunaan alkohol secara berlebihan.
BAB III
PEMBAHASAN
Nyeri perut kanan atas 1 bln, Nyeri tekan
perut kanan, mual, BAB kotoran berbentuk
tai kambing bercampur warna hitam, BAK
kuning tua bercampur darah segar , riwayat
konsumsi alkohol 44 tahun.

64 thn

Hepatitis B,
Gizi kurang, TD 150/90, sklera ikterik Hepatoma,
(+/+), liver span 18 cm, perut cembung, Hipoglikemik
ascites,hepatomegali, splenomegali, Hipertensi Grade I,
Malnutrisi

Hepatitis B aktif,
SGOT meningkat,
USG Abdomen kesan hepatoma,
splenomegaly, ascites
GDP : 58 mg/dl
Pemeriksaan lanjutan untuk mendiganosis
pasti hepatoma tersebut sebaiknya dilakukan
pemeriksaan MRI dan AFP.

TERAPI SIMPTOMATIK:
Tirah baring
Diet lunak
IVFD NaCl 0,9 % 20 tpm
Sohobion 1 ampul/drip/hari
Aminnoleban 1 botol/drips/hari
Cefotaxim 2 x 1 gr/iv
Transamin 2 x 500 mg/iv
Captopril 3 x 25 mg tablet
Sprinolakton 2 x 100 mg tablet
Hepa-Q 2 x 1 tablet
Terima
Kasih...

Anda mungkin juga menyukai