Anda di halaman 1dari 24

Attention Deficit

Hyperactive
Disorder (ADHD)
Agriana Hi Himran
N 111 15 003
Latar belakang
 Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
atau gangguan aktivitas dan perhatian
(gangguan hiperkinetik) adalah suatu gangguan
psikiatrik yang cukup banyak ditemukan dengan
gejala utama inatensi (gangguan pemusatan
dan susah untuk fokus dalam 1 hal), membuat
rencana realistik, hiperaktivitas, tidak bisa
berpikir sebelum bertindak, impulsivitas yang
tidak konsisten dengan tingkat perkembangan
anak, remaja, atau orang dewasa
Cont..
 Kurangnya perhatian mereka nampak
pada saat mereka sering melamun,
bingung, dan kesulitan dalam
mengerjakan satu tugas selama periode
waktu tertentu
Tipe
tipe “Inattentiveness”

tipe “hyperactivity-
impulsivity”

tipe “combined”
(campuran).
Etiologi
 Sampai saat ini memang belum ada
teori yang menyebutkan penyebab pasti
dari ADHD, namun beberapa teori
menyebutkan adanya berbagai faktor
yang ikut berperan, diantaranya
adalah : genetik, minimal brain damage,
neurobiologi, neurokimiawi, psikososial,
makanan, dan lain sebagainya.
Manifestasi klinis

Mengalami
Sering kali tangan Mudah bingung
kesulitan untuk
atau kaki tidak oleh dorongan-
tetap duduk
dapat diam dorongan asing
apabila diperlukan

Mempunyai Mengalami Mengalami


kesulitan untuk kesulitan untuk kesulitan untuk
menunggu giliran mengikuti tetap bertahan
dalam suatu instruksi-instruksi memperhatikan
permainan dari orang lain tugas-tugas
Cont..

Sering berpindah-
pindah dari satu Mengalami kesulitan
Sering berbicara
kegiatan yang untuk bermain
secara berlebihan
belum selesai ke dengan tenang
kegiatan lainnya

Sering tampaknya Sering kehilangan


Sering menyela atau tidak mendengarkan barang-barang yang
mengganggu orang terhadap apa yang diperlukan untuk
lain sedang dikatakan tugas-tugas .
kepadanya
Inatensi berupa

 sering gagal memberikan perhatian penuh sampai terperinci atau selalu


berbuat kesalahan saat melakukan aktivitas pekerjaan di sekolah, tempat
pekerjaan atau aktivitas lain
 sering mengalami kesukaran dalam mempertahankan perhatian dalam
tugas tertentu atau aktivitas bermain (mudah bosan)
 sering tidak mendengarkan bila diajak bicara secara langsung kepadanya
 sering tidak mengikuti perintah secara sungguh-sungguh dan gagal
menyelesaikan pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah tangga atau
kewajiban di tempat pekerjaan (hal ini bukan disebabkan karena sikap
menentang atau kurang memahami isi perintah)
 sering mengalami kesukaran dalam mengatur tugas-tugasnya dan
aktivitasnya
 sering menghindar, tidak menyenangi atau segan melakukan tugas-tugas
yang membutuhkan perhatian mental yang cukup lama (misalnya
pekerjaan sekolah atau pekerjaan rumah)
Hiperaktivitas

 sering gelisah dengan tangan atau kaki atau sering bergerak-


gerak saat duduk
 sering meninggalkan tempat duduk saat di dalam kelas atau
situasi lain dimana duduk diam diperlukan atau diharapkan
 sering lari-lari atau memanjat secara berlebihan dalam situasi
yang tidak sesuai
 tak bisa diam
 sering mengalami kesukaran mengikuti permainan atau
aktivitas yang membutuhkan ketenangan (main catur, halma
dsb.)
 selalu dalam keadaan bergerak atau sering melakukan
aktivitas seolah-olah mengendarai motor
 sering berbicara berlebihan (DSM IV).
Impulsivitas

 sering cepat menjawab sebelum


pertanyaan selesai diutarakan
 sering sukar menunggu giliran bermain
 sering interupsi saat diskusi atau
mengganggu permainan saat
pertandingan (menyela pembicaraan,
mengacau permainan anak lain)
 sering bicara berlebihan yang tak tak
sesuai dengan respon tatanan sosial .
Diagnosa banding
Ratardasi
mental

Gangguan
Kecemasan
perkembangan
terhadap anak
belajar

Gangguan
Autisme
Bipolar
Komplikasi
 Diagnosis sekunder-gangguan konduksi, depresi, dan
penyakit ansietas
 Pencapaian akademik kurang, gagal di sekolah, sulit
membaca dan mengerjakan aritmatika ( sering kali
akibat abnormalitas konsentrasi )
 Hubungan dengan teman sebaya buruk ( sering kali
perilaku agresif dan kata- kata yang diungkapkan )
 IQ rendah / kesulitan belajar ( anak tidak duduk tenang
dan belajar )
 Resiko kecelakaan ( karena impulsivitas )
 Percaya diri rendah dan penolakan teman-teman sebaya
( perilakunya membuat anak-anak lainnya marah )
FORMULIR DETEKSI DINI GANGGUAN
PEMUSATAN PERHATIAN DAN
HIPERAKTIVITAS (GPPH)
Kegiatan yang diamati 0 1 2 3

1.Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan        

2.Mudah menjadi gembira, impulsive        

3.Menganggu anak-anak lain        

4.Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang perhatian        


pendek

5.Menggerak-gerakkan anggota badan atau kepala secara terus-menerus        

6.Kurang perhatian, mudah teralihkan        

7.Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustasi        

8.Sering dan mudah menangis        

9.Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis        

10.Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga.        

Jumlah :        
 Interpretasi :
 Nilai 0 : jika keadaan tersebut tidak
ditemukan pada anak
 Nilai 1 : jika keadaan tersebut kadang-
kadang ditemukan pada anak
 Nilai 2 : jika keadaan tersebut sering
ditemukan pada anak
 Nilai 3 : jika keadaan tersebut selalu ada
pada anak. Beri nilai total 13 atau lebih anak
kemungkinan dengan GPPH.
 Intervensi :
 Anak dengan kemungkinan GPPH perlu
dirujuk ke Rumah Sakit yang memiliki :
fasilitas kesehatan jiwa/tumbuh kembang
anak untuk konsultasi lebih lanjut.
 Beri nilai total kurang dari 13 tetapi anda
ragu-ragu, jadwalkan pemeriksaan ulang 1
bulan kemudian. Ajukan pertanyaan kepada
orang-orang terdekat dengan anak (orang
tua, pengasuh, nenek, guru,dsb).
Pencegahan
 Skrining DDTK pada ADHD
 Perawatan saat hamil ( hindari obat – obatan
dan alkoholic ) untuk orang tua
 Asupan nutrisi yang seimbang
 Berikan rutiitas yang tersturktur ( membantu
anak untuk mematuhi jadwal yang teratur )
 Manajemen perilaku (dapat mendorong anak
untuk fokus pada apa yang mereka lakukan )
Perawatan
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan
pada anak dengan Attention Deficyt
Hyperactivity Disorder (ADHD) antara lain :
 Memastikan keamanan anak dan keamanan
orang lain
 Meningkatkan performa peran
 Menyederhanakan instruksi/perintah
 Mengatur rutinitas sehari-hari
 Penyuluhan dan dukungan kepada
klien/keluarga
 Berikan nutrisi yang adekuat pada anak yang
mengalami ADHD
Pengobatan
 Pengobatan yang dianjurkan utama adalah
pemakaian psikostimulan pada anak
ADHD (first line treatment). Psikostimulan
yang dianjurkan digunakan adalah
Methylphenidate (gold standard)
Amphetamine (d amphetamine, d,l
amphetamine) Pemoline D amphetamine
(Dexedrin) meningkatkan pengeluaran
dopamine dan norepinephrine dan sedikit
serotonin
OBAT STIMULAN
1. Metilfenidat (Ritalin)
2. Dekstroamfetamin (Dexedrine)
amfetamin (Adderall)
3. Pemolin (Cylert)
Peran Orang Tua Pada Anak ADHD

 Sedini mungkin membiasakan anaknya untuk hidup dalam


suatu aturan. Dengan menerapkan peraturan secara
konsisten, anak dapat belajar untuk mengendalikan
emosinya.
 Sedini mungkin memberikan kepercayaan dan tanggung
jawab terhadap apa yang seharusnya dapat dilakukan anak.
 Kenali kondisi diri dan psikis anak. Dengan mengenali,
orang tua tak akan memberikan tekanan yang berlebihan,
yang dapat menyebabkan penolakan anak untuk melakukan
apa yang seharusnya ia lakukan.
 Upayakan untuk menyediakan ruang belajar yang jauh dari
gangguan televisi, mainan atau kebisingan.
Cont..
 Sedini mungkin melakukan monitoring dan
evaluasi secara berkelanjutan, dan konsisten
terhadap terapi yang sedang dijalankan oleh
anak anda.
 Biasakan anak untuk mengekspresikan
emosinya dalam bentuk tulisan atau gambar.
 Aturlah pola makan anak, hindari makanan
dan minuman dengan kadar gula dan
karbohidrat yang tinggi.
Cont..
 Ajaklah anak berekreasi ke tempat-
tempat yang indah. Hal ini akan
membantu anak untuk berpikiran positif.
 Ajaklah anak untuk berlatih
menenangkan diri. Misalnya dengan
menarik nafas dalam-dalam dan
keluarkan lewat mulut. Latihan ini bisa
dilakukan berulang- ulang.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai